Emir yang sudah sampai di pantai lebih dulu sangat terkejut saat melihat Austin berdiri di teras sebuah hotel yang ada di pinggir pantai.
"Austin, mau ngapain dia disini?" tanya Emir dalam hati. "Sedikit mencurigakan, tapi aku akan pantau dari jauh." gumam Emir yang kemudian mencari tempat untuk memantau Minerva dan juga Austin.
Tidak berapa lama, bus rombongan Minerva pun tiba di pantai. Mata Austin, Emir, dan Titan tertuju pada bus tersebut karena mereka bertiga hanya menunggu kedatangan Minerva. Sedangkan anak buah Titan sudah bergabung dengan para pemandu acara di tepi pantai.
Minerva turun dari bus dan langsung bergabung dengan teman-temannya yang sudah melingkar di pinggir pantai. Beberapa game outdoor sudah mereka mainkan dan kini waktunya mereka memilih acara bebas.
Beberapa teman Minerva ada yang memilih untuk menaiki kuda, menyewa ATV, ada yang hanya bermain di tepi pantai, dan Minerva kini tertarik untuk bermain jet ski. Akhirnya ia menyewa jet ski tepat dimana anak buah Titan berdiri.
"Apa Nona pernah memainkan ini sebelumnya?" tanya anak buah Titan dan Minerva menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja. Bahkan aku adalah anak panti yang handal untuk bermain ini." jawab Minerva memegang jet ski yang akan ia sewa.
"Wow. Pemilihan anda sangat tepat sekali, Nona." puji anak buah Titan menyerahkan jet ski pada Minerva.
Dari kejauhan, Austin dan Emir sama-sama mengkhawatirkan Minerva yang akan bermain jet ski. Keduanya sama-sama berlari ke arah Minerva dari arah yang berlawanan.
"Tunggu, Minerva!" teriak Austin dan Emir hampir bersamaan.
Mendengar namanya dipanggil, Minerva pun menoleh untuk memastikan siapa yang sedang memanggil dirinya. "Kak Emir, Kak Austin. Ngapain kalian disini?" tanya Minerva.
"Simpan pertanyaanmu! Kamu yakin bisa menggunakan ini?" tanya Emir menunjuk jet ski yang akan Minerva luncurkan.
"Tentu saja." jawab Minerva mantap.
"Aku akan menemanimu, Minerva." ucap Austin dan cepat-cepat Minerva menolaknya.
"Nooo! Kali ini aku ingin berlibur. Kalian berdua nikmati saja liburan kalian di sini." ucap Minerva meninggalkan keduanya.
Minerva mulai meliuk liuk di atas permukaan air laut membuat Emir dan Austin makin mengagumi Minerva. Tapi tiba-tiba jet ski yang dipakai Minerva meledak sampai semua yang ada di tengah pantai berenang menuju tepi.
Austin dan Emir sangat terkejut melihat jet ski yang dinaiki Minerva terbakar dan mengepulkan asap tebal membumbung tinggi ke langit. "Minervaaaaaaa!!!" Teriak Austin dan Emir bersamaan.
Emir yang berlari menuju arah tengah pantai langsung dicegah oleh beberapa teman laki-laki Minerva, sedangkan Austin langsung mencari Titan Mack dan juga anak buahnya. Ia kembali menuju penginapannya untuk memastikan apa yang sudah diperbuat oleh Titan dan anak buahnya.
"Uncle, apa yang sudah Uncle lakukan pada Minerva?" tanya Austin saat melihat Titan Mack sedang berdiri di depan penginapan sambil mengamati gumpalan asap tebal.
"Hei, apa yang kau tanyakan anak muda?" tanya Titan balik.
Austin mulai nanar memandang Titan yang tampak tidak merasa bersalah. "Aku yakin ini perbuatan Uncle. Kenapa kau lakukan ini semua?!!" hardik Austin.
"Kau benar-benar mavia gila dan bengis yang aku kenal." umpat Austin yang kemudian kembali ke tepi pantai untuk memastikan keadaan Minerva.
"Aku berharap kau tidak apa-apa, Minerva." batin Austin menatap ke arah pantai dengan tatapan nanar. Tiba-tiba Emir datang dan langsung menatap Austin dengan tajam.
"Apa ini semua rencanamu? Melenyapkan Minerva dengan cara yang sangat keji." tanya Emir membuat Austin mengusap wajahnya kasar.
"Aku tidak segila yang kau fikirkan. Jangan bahas ini. Kita harus pastikan Minerva baik-baik saja." balas Austin yang kini merasa sangat bersalah.
Asap tebal masih membumbung ke langit, api berkobar membakar jet ski yang dinaiki oleh Minerva. Tim Sar dan Tim Keamanan area pantai masih belum bisa mengecek keadaan Minerva karena api masih belum padam.
Sedangkan Minerva kini justru berada di suatu tempat yang sangat indah dan belum pernah ia datangi sebelumnya.
PoV Minerva
Dimana ini?
Bukankah aku baru saja bermain jet ski di tengah laut?
Kenapa tiba-tiba aku ada disini?
Oh iya, sistem scorpio pasti tahu aku ada dimana sekarang.
Minerva langsung membuka sistem scorpio untuk mengetahui dimana ia sekarang. Betapa terkejutnya Minerva saat sistem scorpio memperlihatkan bahwa ia kini berada di Alam para Dewa.
"Whatttt?!!! Alam para Dewa?!!" pekik Minerva.
Tiba-tiba dari kejauhan tampak sebuah iringan beberapa makhluk yang sangat cantik mendekati Minerva.
"Hai Minerva." sapa satu makhluk yang paling cantik diantara yang lainnya.
"Kau mengenalku? Bagaimana mungkin?" tanya Minerva yang cukup tercengang dengan apa yang dia hadapi saat ini.
Tiba-tiba makhluk cantik tersebut memeluk Minerva dengan sangat erat hingga meneteskan air matanya. Hal ini membuat Minerva semakin bingung.
"Anda pasti permaisuri yang ada di alam ini. Atau jangan jangan anda adalah Dewi?" tanya Minerva mengingat sistem scorpio memberi tahunya tadi bahwa ia kini berada di Alam Dewa.
Makhluk cantik itu melepaskan pelukannya dan mengajak Minerva duduk di sebuah bangku. Ia menatap Minerva dengan tatapan sendu yang penuh dengan kerinduan.
"Aku adalah Dewi Metis, Minerva. Apa kau tidak mengenalku?" tanya Dewi Metis dan Minerva menggelengkan kepalanya.
"Apa sistem scorpio tidak memberitahukan kepadamu siapa diriku?" tanya Dewi Metis lagi dan Minerva kembali menggelengkan kepalanya.
Dewi Metis kini membuka sistem kayangan dimana Minerva melihat layar besar di hadapannya yang sangat menakjubkan. Dalam layar itu terlihat Dewa Zeus dan Dewi Metis yang sedang menggendong bayi kecil yang sangat cantik.
Minerva kini merasakan bahwa bayi yang digendong Dewi Metis adalah dirinya sendiri. Ternyata ia adalah putri kesayangan dari Dewa Zeus dan Dewi Metis. Saat pertempuran besar yang dikenal dengan Perang Titan, Dewa Prajurit membawa bayi Minerva ke bumi karena melihat bumi yang aman dan di titipkan ke panti asuhan.
Perang Titan berlangsung selama sepuluh tahun di Alam Dewa. Selama ini, Minerva tetap dalam pengawasan Dewa Prajurit hingga turunlah System Scorpio dari langit untuk menjaga Minerva.
Dalam perang tersebut, para Titan mencari bayi dari Dewi Metis dan menemukan petunjuk bahwa bayi Dewi Metis ada di bumi. Akhirnya diutuslah salah satu dari kumpulan Titan untuk melacak keberadaan Minerva dan merebut sistem khusus yang dibawa oleh Minerva.
Para Titan memang mempunyai misi khusus menguasai sistem alam dunia dan alam dewa agar menjadikan mereka makin kuat dan tidak terkalahkan.
"Who am I ?" tanya Minerva pada Dewi Metis.
"Kamu adalah putri kesayangan kami, Minerva. Kamu lah Dewi Athena." jawab Dewi Metis memeluk Minerva dengan sangat erat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Eka Nurmila
benar benar khayalan tingkat tinggi 😁😁
2022-09-25
1
Bulan Citra
Wadidaaaaaaw. Ternyata titisan dewa. Keren karyamu kaaak.
Lanjuuuuuut kaaaaak
2022-05-16
9
Richa Rezkya
Lanjuuuut kaaak 😍😍😍
2022-05-16
8