Sebulan setelah kejadian tumbangnya pohon dan jatuhnya crane di proyek besar, membuat Minerva lebih berhati-hati dalam menggunakan sistem scorpio. Ia tetap saja mengikuti bisnis trading dengan modal yang tidak besar dan hasilnya juga seimbang dengan modal yang ia keluarkan. Setidaknya hasil bisnisnya masih lebih dari cukup untuk anak seumuran Minerva.
Jovita dan Mami Peny kini sudah tidak berkutik di hadapan Minerva. Jovita sudah tidak memiliki teman satu pun di sekolah dan ia memutuskan untuk pindah dari sekolah lamanya. Sedangkan Mami Peny kini sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan Jovita dan juga dirinya.
Minerva dan Emir juga semakin dekat karena Minerva menganggap Emir sebagai sahabat terbaiknya. Tidak hanya itu, Austin pun kini menjadi lawan main tetap Minerva dalam game online setiap malam akhir pekan.
Abel, Tuan Arthur, dan teamnya sudah kembali ke negaranya untuk meningkatkan jaringan sistem dunia online melewati satelit. Tetapi tidak untuk Titan Mack yang masih terus mengawasi Minerva bersama dengan salah satu anak buah kepercayaannya.
"Tuan Titan, apa yang sebenarnya membuat anda terus bersikukuh untuk mengawasi Minerva selama satu bulan ini?" tanya anak buah Titan. "Sejauh ini gadis itu memang tidak bertindak di luar batasannya, Tuan."
Titan Mack terdiam tidak menjawab pertanyaan anak buahnya. Sedangkan anak buah Titan pun masih menunggu jawaban dari bosnya.
"Ada banyak hal yang tidak dapat aku katakan padamu. Yang jelas, aku hanya ingin memastikan siapa gadis itu sebenarnya." jawab Titan yang langsung beranjak meninggalkan anak buahnya.
Titan langsung mengendarai mobilnya pergi ke Cafe Newbie milik Austin. Tepat saat Titan sampai di cafe, Minerva dan Emir terlihat keluar dari cafe. Keduanya terlihat sedang membicarakan suatu hal yang serius.
Titan tidak begitu mendengar pembicaraan keduanya, ia pun segera menemui Austin untuk menanyakan perihal Minerva dan temannya yang baru saja keluar dari cafe nya. Melihat kedatangan Titan, Austin pun langsung menyambutnya dan mempersilahkan duduk.
"Hello, uncle. How are you?" tanya Austin. "Kau terlambat datang, Uncle. Tapi untungnya tadi Minerva membantuku menyelesaikan masalah." jelas Austin membuat Titan makin penasaran.
"Apa yang terjadi Austin? Apa yang dilakukan oleh gadis itu disini?" tanya Titan Mack penuh selidik.
Austin pun menceritakan bahwa ada yang sengaja melakukan Cracking (pembobolan sistem keamanan komputer) di Cafe milik Austin. Untungnya Minerva menggagalkan aksi tersebut saat meminjam komputer di Cafe dan langsung meningkatkan keamanan dalam perangkat milik Austin.
"Hemmm, cukup mengesankan untuk gadis seumuran dia. Bukankah itu biasa dilakukan oleh hacker di luaran sana?" tanya Titan.
"Bukan hanya itu Uncle. Yang lebih mengejutkan lagi adalah Minerva membantuku mengembalikan jumlah uang dalam kartu kredit yang tiba-tiba hilang begitu saja tanpa aku gunakan."
"Ternyata ada seseorang yang melakukan Carding (membobol kartu kredit) milikku dan Minerva berhasil mengatasinya. Bukankah ini sangat menakjubkan?" tanya Austin sambil tersenyum mengingat aksi Minerva tadi.
Mendengar penjelasan Austin, membuat Titan makin yakin bahwa sistem yang dipakai Minerva bukanlah sistem sembarangan. Bahkan ia yakin sistem yang saat ini digunakan Minerva akan mampu membuat gadis kecil itu menguasai dunia.
"Gadis itu sungguh sangat luar biasa." puji Titan. "Pasti akan sangat menguntungkan dapat bekerja sama dengannya." timpal Titan dan Austin hanya menganggukkan kepalanya.
"Apakah besok aku bisa bertemu dengannya di sini? Sepertinya aku ingin menjalin kerja sama dengannya."
"Mungkin lain hari, uncle. Minerva besok ada acara wisata sekolah ke pantai dengan teman sekolahnya. Hemmm, padahal aku juga sangat ingin bertemu padanya besok. Setidaknya untuk berterima kasih padanya." jawab Austin.
"Wisata sekolah?" tanya Titan memastikan.
"Yup!"
"Ke pantai daerah mana? Apakah itu jauh?"
"Emmm, perjalanan dari sini sekitar satu setengah jam kesana. Ada apa, uncle?" tanya Austin pada Titan yang terdengar antusias.
"Bagaimana kalau kita mengikutinya ke sana? Uncle rasa kau tertarik dengan gadis itu." bujuk Titan yang kepalanya sudah dipenuhi banyak rencana.
Mendengar ide dari Titan, mata Austin langsung berbinar. Tapi tiba-tiba binar di matanya pun langsung menghilang.
"Uncle, aku tahu kau bertahan disini pasti untuk menyelidiki Minerva lebih lanjut. Tapi perlu kau ketahui, uncle. Minerva bukanlah gadis yang kau cari. Dia tidak memiliki sistem dari langit, aku melihat kepiawaiannya tadi tanpa bantuan alat apapun."
"Dia gadis super genius yang pernah aku temui. Ku mohon, jangan pernah berniat untuk mencelakai Minerva. Aku benar-benar memohon kepadamu, Uncle." pinta Austin sungguh-sungguh.
Titan Mack terkekeh mendengar ucapan Austin. "Kau berlebihan anak muda. Bagaimana mungkin aku akan mencelakai seorang gadis yang kau cintai?" balas Titan membuat Austin tersenyum.
"Aku tidak mencintainya, ha ha ha. Aku hanya kagum saja dengannya." jawab Austin.
"Mulutmu bisa saja berbohong, tapi tidak dengan binar matamu, anak muda." ledek Titan. "Malam ini kita akan lebih dulu menuju kesana. Persiapkan surprisemu, anak muda." ucap Titan sambil menepuk bahu Austin dan keluar dari Cafe Newbie.
Mendengar ucapan Titan, membuat Austin sangat lega. Setidaknya ia bisa membalas kebaikan Minerva hari ini. Ia tidak mau Minerva terus menerus menjadi bulan bulanan Mavia bengis seperti Titan Mack.
Sedangkan Titan keluar dari Cafe Newbie dengan senyuman yang merekah dari bibirnya. Dia benar-benar terlihat seperti baru saja memenangkan jackpot besar.
PoV Titan Mack
Aku benar-benar menemukanmu dan kini kau membuatku sangat yakin bahwa kau adalah gadis yang aku cari, Minerva Bee.
Aku akan melenyapkan mu tanpa sisa sedikit pun. Setelah itu, aku akan hidup tenang dan kembali ke tempat asalku. Sudah belasan tahun lamanya aku mencari keberadaanmu. Dan kini waktunya bagiku menuju pintu bahagia karena telah menemukanmu.
...💫💫💫...
Keesokan harinya, Emir sudah siap menjemput Minerva dan mengantarkannya ke sekolah.
"Apa aku boleh mengikutimu ke pantai, Minerva?" tanya Emir yang mulai mengemudikan mobilnya mengantar Minerva.
"Ini kan acara anak-anak kelas sepuluh kak." tukas Minerva.
"Aku janji, gak akan deket-deket deh. Cuma memastikan dari jauh kalau kamu baik-baik aja di sana." ucap Emir dan Minerva menggelengkan kepalanya.
"I will be okey kaaak. Jangan terlalu khawatir. Lagipula aku bukan anak kecil loh."
"Tapi ____."
"Ayolah kaaaak. Aku juga pingin main bebas sama temen-temen." pinta Minerva.
"Okey deh. Tapi kamu harus hati-hati ya. Janji sama aku." timpal Emir.
"Oke, I'm promise." ucap Minerva.
Sesampainya di sekolah, Minerva langsung bergabung dengan teman-temannya, sedangkan Emir mengemudikan mobilnya meninggalkan sekolah. Emir diam-diam menuju ke pantai yang akan dituju oleh Minerva dan teman-temannya.
Emir tetap akan mengawasi Minerva, meskipun keinginannya tidak disetujui oleh Minerva.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Anita_Kim
Aku masih di sini. 🙈
2022-06-27
1
PEARL 😍
Titan siapa sih sebenernyaaaa?
2022-05-17
6
Bulan Citra
Yaaaa Ampuuuun Emir, kamu perhatian banget sih
2022-05-16
7