Minerva masuk ke dalam kamarnya dan langsung mengganti pakaiannya. Dari luar terdengar suara Mami Peny yang memanggil namanya sambil mengetuk pintu kamar Minerva.
"Minerva, boleh mami masuk?" tanya Mami Peny dari luar.
Minerva hanya mendengus kesal. Ia paham Mami Peny sedang berakting saat ada Papi Aris di rumah.
"Boleh Mi," Minerva membuka pintu kamarnya dan Mami Peny langsung masuk ke kamar Minerva.
"Hei babu! Jangan pernah menghasut papi dengan cerita apapun. Bersikaplah yang baik dengan kami atau kau akan tahu akibatnya!" ancam Mami Peny dan Minerva hanya mengangguk lemah.
Tiba-tiba Mami Peny menjambak rambut Minerva dengan sangat kuat. Dan dengan cepat Minerva berbalik memegang tangan Mami Peny dan memelintir tangan Mami Peny ke belakang.
"Awh," pekik Mami Peny.
"Sorry, Nyonya. Saya reflek tadi, tidak sengaja." Minerva melepaskan tangan Mami Peny. "Kenapa anda tadi tiba-tiba menarik rambut saya?" tanya Minerva kemudian.
"Itu karena kamu sudah berani mencelakai Jovita." jawab Mami Peny sambil memijat tangannya yang baru saja dipelintir Minerva. "Awas kamu!" Mami Peny keluar dari kamar Minerva dengan wajah yang sangat kesal.
Tentu saja kesal, karena saat Papi Aris di rumah, mereka akan susah untuk menghukum Minerva.
"Minerva lagi apa Mi?" tanya papi Aris yang sedang menonton televisi. "Sepertinya kepergian papi ke luar kota membuat kalian semakin dekat ya."
"Baru ganti baju Pi. Mami tadi cuma memastikan aja Minerva mengemas kamarnya. Dia kalo pulang sekolah kadang langsung asal lempar tas aja." jawab Mami Peny dengan raut wajah yang dibuat buat.
"Namanya juga anak-anak. Sama kayak Jovita kan?" timpal Papi Aris.
Tiba-tiba di televisi memunculkan berita yang menggemparkan dari Pakar Rasi Bintang Dunia yang berada di Australia tepat saat Minerva keluar dari kamarnya.
...Tadi malam ada sesuatu kejadian langka yang jarang terjadi di atas muka bumi. Terlihat sangat banyak bintang di atas langit, salah satunya adalah rasi bintang Scorpio yang menunjuk ke arah tenggara....
...Salah satu dari sekelompok rasi bintang scorpio jatuh ke bumi dan saat ini sedang diprediksi titik jatuhnya oleh para pakar rasi bintang dunia yang ada di Australia. Kemungkinan terjatuhnya adalah di wilayah Indonesia....
......Melihat beberapa gelombang di laut nusantara masih wajar, dipastikan bintang yang membawa system dari langit jatuh di daratan Indonesia. Para pakar rasi bintang dunia menghimbau bagi siapa saja yang menemukan, harap memberikan kepada yang ahli karena itu sangat penting bagi perkembangan pakar rasi bintang di seluruh belahan dunia*.......
Berita tersebut terdengar biasa saja untuk Papi Aris dan Mami Peny. Tapi tidak bagi Minerva, karena kini dia adalah orang yang menemukan benda yang berbentuk scorpio. Minerva kembali masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya.
Ia kemudian mengecek benda Scorpio yang ia simpan di laci meja belajarnya. Lampu yang berkedip kedip di tubuh benda itu seolah mengisyaratkan untuk ditekan.
"Hemmm, apa ini ya yang harus ditekan?" tanya Minerva sambil menekannya.
Muncullah layar transparan seperti tablet dan memunculkan beberapa ikon. Minerva langsung menggerakkan telunjuknya untuk memilih salah satu ikon dan membuka slide layar berikutnya.
Ternyata system Scorpio ini menggunakan bahasa kepahaman yang tersalur melewati telunjuk Minerva. System tersebut menjelaskan bahwa sidik jari dalam telunjuk Minerva memberi sinyal bahwa Minerva saat ini sedang mempelajari system Scorpio.
"Woooow, It's so Amazing." gumam Minerva.
Minerva kemudian membuka ikon yang lain dan terlihatlah slide berupa rekaman kejadian seharian ini selama di sekolah.
"Waaaaah, ternyata system ini benar-benar sangat membantuku. Pantas saja pakar rasi bintang dunia mencari keberadaannya."
"Emmmh, aku serahkan atau aku jaga ya?"
Blink!
Muncul peringatan bahwa Minerva harus menjaga system Scorpio itu dan merahasiakannya dengan siapa pun.
Tok tok tok.
"Minerva." panggil salah satu asisten rumah tangga papi Aris. "Dipanggil Tuan Aris."
Mendengar namanya dipanggil, Minerva langsung menyimpan System Scorpio di sakunya dan membuka pintu kamarnya.
"Oke, aku akan menemui papi." jawab Minerva.
Di ruang televisi sudah berkumpul Mami Fera, Papi Aris dan juga Jovita. Papi Aris melambaikan tangannya ke arah Minerva, sedangkan Mami dan Jovita menatap tajam ke arah Minerva.
"Duduklah di dekat Jovita. Ada yang ingin papi berikan untuk kalian." Papi Aris berjalan ke ruang kerjanya untuk mengambil sesuatu.
"Heh Babu, jangan sok ya mentang-mentang ada papi di rumah." sarkas Jovita dengan tatapan tajam.
"Iya." Minerva menjawab singkat.
Papi Aris keluar dari ruang kerjanya dengan menenteng sesuatu. "Papi belikan Handphone baru buat Minerva dan Jovita."
"Waaaaah, thanks papi." Sorak Jovita senang yang langsung memeluk papinya.
Minerva pun berbinar melihat ponsel baru dari papi Aris. Ia menerima pemberian papi dan mengucapkan terima kasih.
"Mami dapet apa dong?" tanya Mami Peny manja.
Papi Aris mengeluarkan kalung berlian dan dipakaikannya pada Mami Peny membuat mami teriak kegirangan.
"Papiiiih, tau aja sih yang mami suka." Mami Peny langsung mengecup suaminya di depan anaknya.
"Papi kan kerja buat kalian semua. Tapi papi minta maaf ya karena malam ini papi harus kembali berangkat ke Banjarmasin untuk urusan kerjaan. Kemungkinan papi akan disana selama empat hari." ucap Papi Aris.
Bukan sedih, tapi berita kepergian papi Aris membuat Mami Peny dan Jovita sangat bahagia.
"Gak papa Piiih, lagipula kan aku sekarang ada Minerva di rumah. Jadi gak kesepian lagi kalo ditinggal papi ke luar kota." tukas Jovita memeluk Minerva. "Iya kan Min?"
Minerva hanya menganggukkan kepalanya.
"Mami juga gak papa kok piih, mami akan jaga Minerva seperti jaga Jovita. Urusan rumah juga pasti beres." timpal Mami Peny.
"Papi beruntung punya kalian semua. Oh iya Minerva, nanti kalau sudah aktif ponselnya, langsung chat papi ya." pinta Papi Aris. "Ini nomor ponsel Papi Aris." papi menyodorkan kartu namanya pada Minerva.
"Baik pi." jawab Minerva.
"Jangan terlalu sungkan, anggap kita keluarga kamu." ucap Mami Peny.
"Naaah, bener tuh kata mami. Yaudah, kita makan dulu yuk. Setelah itu papi siap-siap pergi." ajak Papi Aris.
Kini mereka makan bersama. Minerva benar-benar diperlakukan seperti Jovita oleh Mami Peny.
...***...
Setelah Papi Aris meninggalkan rumah, Mami Peny langsung masuk ke dalam kamar Minerva menarik Minerva kasar.
"Mana ponsel dari Papi?" gertak Mami Peny.
Minerva langsung mengambil kotak ponsel di meja dan memberikannya pada Mami Peny.
"Kamu gak berhak dengan ponsel baru ini. Karena cuma Mami sama Jovita yang berhak pemberian papi." sarkas Mami Peny.
"Nih, kamu pakai HP bekas aja. Itu juga masih sangat bagus dan berkualitas." Mami Peny memberikan ponsel lamanya pada Minerva dan meninggalkannya begitu saja.
Minerva mengambil ponsel bekas milik Mami Peny. "Hemmm, Not bad lah. Ini juga masih bagus banget." gumam Minerva yang langsung mengoperasikan ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Jacklin Clarisa morgana
knp sih nga di satukn dgn tubuhnya saj sistemnya klo di pisahin gtu khan gampng jatuh
2023-02-23
0
SoVay
sistem dr langit yaaa
2022-05-10
3
Ninna Mekayla
Mampir lagi kaaaak
2022-05-05
6