Keesokan harinya, Mami Peny langsung pergi ke dukun yang terkenal ampuh di kota saat Minerva dan Jovita di sekolah. Ia pergi bersama teman sosialitanya Jeng Lilis yang memiliki kepentingan lain, menggaet laki-laki yang ditaksirnya.
"Kira-kira biayanya besar gak ya Jeng?" tanya Mami Peny yang mau menggesek uang di ATM.
"Lumayan sih Jeng Peny, aku juga ini bawa DPnya dulu sepuluh juta, sisanya biasanya di transfer." jawab Jeng Lilis.
Setelah mengambil uang, Jeng Lilis pun bercerita beberapa pengalaman teman-temannya yang pernah ke dukun yang akan mereka datangi. Namanya Mbah Jublek. Biasanya sekali kedatangan sudah terlihat hasilnya meskipun sedikit, karena butuh proses.
Jika ada masalah berat, Mbah Jublek pasti akan memberi kabar dan akan ada biaya tambahan yang besar. Tapi hal itu sangat jarang ditemui, sebab hanya tiga kali bertemu saja masalah klien Mbah Jublek terpenuhi, meski nantinya harus rutin setiap bulan memberi komisi kepada Mbah Jublek.
Mendengar cerita Jeng Lilis membuat Mami Peny makin mantap untuk bertemu dengannya, karena DP sepuluh juta bagi mami sangat kecil mengingat uang yang ada di ATM nya masih banyak.
Sesampainya di rumah dukun tersebut yang dipanggil Mbah Jublek, Mami Peni langsung menceritakan masalahnya dan tak lupa ia memberikan foto Minerva kepada Mbah Jublek.
"Hemmm, kalo saya lihat foto anak ini, terlihat sangat polos. Tapi saya akan berusaha membantu Jeng Peny." ucap Mbah Jublek.
"Terima kasih banyak Mbah Jublek." ucap Mami Peny sambil menyodorkan uang dalam amplop kepada Mbah Jublek.
Mbah Jublek langsung komat kamit membaca mantra mantra pemanggil jin yang biasa membantunya menyelesaikan masalah. Hawa di ruangan Mbah Jublek pun terasa semakin mistis hingga membuat bulu kuduk Mami Peny dan Jeng Lilis berdiri.
"Sepertinya jin yang dipanggil sudah mulai berdatangan." bisik Jeng Lilis.
***
Sedangkan di sisi lain, sistem scorpio terus berkedip dan bergetar di saku Minerva. Akhirnya Minerva mengambil scorpio dari sakunya untuk melihat apa yang terjadi.
Minerva dengan mudah mengoperasikan sistem scorpio karena ia yakin tidak ada yang dapat melihatnya. Betapa terkejutnya Minerva saat melihat layar sistem yang memperlihatkan Mami Peny dan dukun yang dikelilingi oleh Jin jin mengerikan.
Akhirnya sistem memberikan arahan agar Minerva membuka telapak tangannya yang kemudian di arahkan ke layar sistem dan kemudian digerakkan seperti menyapu layar. Minerva pun mengikuti arahan tersebut dan seketika jin yang mengelilingi Mami Peny dan dukun itu menghilang.
***
Sekitar lima belas menit Mbah Jublek mencoba mencari informasi tentang Minerva dan memecahkan masalah Mami Peny tiba-tiba Mbah Jublek jatuh tersungkur hingga air dalam kendi di hadapan Mbah Jublek pecah.
Mami Peny dan Jeng Lilis langsung melonjak kaget terlebih saat melihat mulut Mbah Jublek yang mengeluarkan darah segar.
"Mbaah!" pekik Mami Peny dan Jeng Lilis bersamaan.
Asisten Mbah Jublek langsung menolong Mbah Jublek dan membawanya ke kamar. Sedangkan Mami Peny dan Jeng Lilis kini saling pandang.
"Jeng, kayaknya masalahmu terlalu berat sampai Mbah Jublek terjatuh seperti itu." bisik Jeng Lilis.
"Aku juga jadi takut Jeng. Padahal anaknya tuh biasa aja loh." jelas Mami Peny yang kemudian menceritakan tentang Minerva.
Tak lama kemudian, Mbah Jublek kembali bugar seperti sedia kala dan duduk di hadapan Mami Peny dan Jeng Lilis.
"Anak ini terlalu baik, apa Jeng Peny tetap akan melanjutkan misi Jeng Peny?" tanya Mbah Jublek.
"Sebab dalam kepolosan dia tersimpan kekuatan yang besar dan tidak dapat saya kalahkan meski sudah bersatu dengan jin yang saya panggil. Kecuali, jika Jeng Peny siap membayar lebih banyak."
"Saya akan meminta bantuan dengan komunitas saya untuk membantu Jeng Peny." tawar Mbah Jublek sambil memberikan nomor rekening miliknya.
Mami Peny terdiam menimang-nimang tawaran dari Mbah Jublek.
"Udah Jeng, lanjutin aja. Udah sampe sini juga. Jeng Peny kan uangnya banyak." ucap Jeng Lilis menyemangati mami Peny.
Mami Peny pun membuka M Banking dalam ponselnya untuk mengecek uang dalam rekeningnya. "Kira-kira biayanya sampai berapa ya Mbah?" tanya Mami Peny.
"Ini hanya bisa menggunakan sistem Express karena jika tidak, pasti akan sangat berbahaya." jelas Mbah Jublek.
"Owh, sistem Express disini murah kok Jeng. Cuma tiga ratus juta." timpal Jeng Lilis membuat Mami Peny menelan ludahnya kasar karena uang yang ia punya di rekening hanya tiga ratus juta saja. Itupun lebihnya hanya beberapa juta.
"Bagaimana Jeng Peny?" tanya Mbah Jublek. Dan Mami Peny pun menyetujuinya. Ia pun langsung mentrasfer uang tersebut ke rekening Mbah Jublek.
"Oke, malam ini tunggu saja kabar dari saya." ucap Mbah Jublek yang kemudian beralih untuk membantu menyelesaikan masalah Jeng Lilis.
Jeng Lilis masalahnya sangat mudah bagi Mbah Jublek dan dia hanya membayar sebanyak lima puluh juta. Setelah itu Mami Peny dan Jeng Lilis memutuskan untuk pulang ke rumah.
...***...
Malam harinya, tepatnya tengah malam system scorpio bergetar kencang dan menyalakan lampu merah yang sangat terang dan menyilaukan mata. Minerva pun langsung membuka matanya dan meraih Scorpio.
Kini layar Scorpio berubah menjadi sangat besar seperti layar di bioskop. Disana diperlihatkan beribu-ribu jin dengan wajah yang sangat mengerikan dan juga dukun yang berjumlah lima orang. Minerva yang mulai memahami kinerja system Scorpio pun memencet tombol arahan.
Diujung layar, terlihat arahan cara mengalahkan jin dalam layar. Minerva mulai mengikuti arahan tersebut dengan menyentil layar, memukul, meninju hingga menendang bergantian. Cukup diulang dua kali, Minerva melakukan itu jin yang ada dalam layar pun hilang.
Tidak hanya itu, semua dukun yang duduk melingkar pun terjatuh dan mulutnya mengeluarkan darah sama seperti Mbah Jublek tadi. Tiba-tiba mbah Jublek berputar-putar tidak tentu arah dan perutnya membesar.
Minerva yang melihat pemandangan ngeri itu sedikit bergidik. Yang membuat Minerva semakin terkejut adalah perut Mbah Jublek yang membesar itu tiba-tiba pecah dan Mbah Jublek mati di tempat.
Setelah itu Minerva menyimpan kembali scorpio dan kembali tidur.
Pagi harinya, Mami Peny sangat terkejut saat mendapat kabar bahwa Mbah Jublek tewas mendadak tadi malam. Mami Peny langsung gemetar saat meletakkan ponsel miliknya. Ia pun langsung ke kamar Jovita untuk menceritakan semuanya pada putrinya.
"Mi, aku takut. Minerva benar-benar menakutkan Mi. Dia pasti pembunuh." ucap Jovita.
"Kamu harus hati-hati dengan Minerva terus awasi dia. Jangan lengah. Jika dia terekam mencurigakan, kita bisa melaporkannya ke kantor polisi." ucap Mami Peny.
"Tapi Mi, aku takut." rengek Jovita. Mami Peny pun terus merayu Jovita dan mendesaknya sampai Jovita menyetujui permintaan Maminya.
Sedangkan Minerva merasakan pagi ini lebih tenang dari biasanya. Dengan leluasa Minerva masak dan beberes rumah. Saat sarapan pun Jovita dan Maminya tampak diam hingga membuat Minerva tertawa kecil dalam hati.
"Hari ini kamu berangkat sama Jovita." tukas Mami Peny di akhir sarapan.
"Baik Mi." jawab Minerva
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ayu Andila
gile! dukun aja ada sistem express segala 🤭🤭
2022-08-08
1
SoVay
dr pd je dukun, mnding kasih ke otornya mak
2022-05-10
3
SoVay
bisa liat? 🤣
2022-05-10
0