Malam ini, Jovita benar-benar masih tidak terima dengan kebangkrutan papinya. Ia terus menyalahkan Minerva sebagai sebab kebangkrutan papinya. Akhirnya papi Aris mengajak Minerva keluar naik motor sambil mencari rumah kontrakan untuk mereka.
"Papi gak tau harus mencari rumah kontrakan dimana?" ucap papi Aris sambil menjalankan motornya.
"Kita duduk di taman situ yuk pi," ajak Minerva dan papi Aris pun menepikan motornya.
Minerva mencari tempat duduk dan membuka ponselnya yang sudah terhubung dengan sistem trading yang sedang ia ikuti. Papi Aris pun ikut melihat aplikasi milik Minerva.
Secara bersamaan, Minerva juga membuka sistem scorpio miliknya. Saat menggunakan Laptop papi Aris tadi, Minerva membeli Euro (mata uang utama Eropa), sementara secara bersamaan menjual USD (mata uang Amerika). Hanya dalam hitungan jam, penjualan Minerva sudah membuahkan hasil dan membuat papi Aris tercengang melihatnya.
"It's so amazing Minerva." puji papi Aris terkagum kagum karena selama ini ia belum pernah memenangkan trading secepat Minerva.
Tiba-tiba notifikasi di sistem scorpio berkedip dengan lampu warna warni. Setelah itu muncul informasi bahwa trading Minerva kali ini mendapatkan tawaran yang sangat tinggi hingga uang yang menjadi modal Minerva bertambah sepuluh kali lipat.
Minerva segera mengecek sistem trading di ponselnya. Benar saja, tawaran itu benar-benar masuk dan Minerva langsung meloncat kegirangan.
"Look at this, papi." teriak Minerva memperlihatkan ponsel ke arah papinya.
Papi Aris semakin terkejut melihat keberhasilan pertama Minerva. Ia pun langsung memeluk Minerva dengan sangat erat. "Kau benar-benar keberuntungan bagi papi." ucap Papi Aris yang kemudian mengajak Minerva menuju ATM untuk mengecek uang pemasukan karena Minerva memang belum sempat mengurus M-Bankingnya.
"Orang yang memberi tawaran tinggi pada trading milikmu ada di belahan negara London, pasti disana sudah pagi dan papi pastikan uangmu sudah ada di ATM." ucap papi Aris dengan senyum merekah lebar.
"Oke papi," Minerva langsung naik ke atas motor papinya.
Benar saja, uang sebanyak hutang papi Aris yang ada di Bank sudah ada dalam rekening Minerva.
"Apa uang yang ada disini cukup untuk membayar hutang papi?" tanya Minerva.
Papi Aris kemudian menjelaskan bahwa uang yang di dapatkan Minerva cukup untuk membayar rumah dan satu mobil yang disita oleh Bank.
"Kalau begitu, papi bisa mengurusnya besok." ucap Minerva sambil memberikan kartu ATM nya pada papi Aris.
"Tidak, kita akan mengurusnya bersama Minerva. Rumah dan mobil itu nantinya akan papi alih statuskan menjadi namamu, karena ini adalah hakmu, sayang." ucap Papi Aris.
Minerva kini benar-benar tidak menyangka, papinya begitu baik padanya. "Modalnya uang papi dan mami bukan? Jadi mobil yang disita akan tetap menjadi milik papi." timpal Minerva dan papi Aris pun setuju.
"Baiklah, tapi kita harus rahasiakan ini semua dulu." pinta papi Aris dan Minerva mengangguk setuju.
Mereka berdua memutuskan untuk membeli makanan sebelum pulang ke rumah. Saat sedang memesan sate ayam kesukaan Minerva, bahu Minerva ditepuk seseorang dari belakang.
"Hai Minerva, kamu disini juga?" tanya Emir yang kebetulan juga mau pesen sate ayam.
"Hai Kak. Iyaa, diajak papi beli ini." jawab Minerva. "Kenalin pi, ini kak Emir." ucap Minerva mengenalkan Emir pada Tuan Aris.
"Saya Aris, papinya Minerva." ucap Aris sambil tersenyum.
"Emir, Om. Calon mantu." tukas Emir sambil menyalami tangan Papi Aris.
"Calon Mantu?" tanya papi Aris terkejut. "Anak perempuan om ada dua loh." tukas papi Aris.
"Saya suka yang ini Om." jawab Emir mantap sambil duduk di samping Minerva. Minerva hanya melotot sambil mengerutkan keningnya mendengar jawaban Aris.
"Saya traktir Minerva malam ini boleh gak Om. Nanti saya antar pulang Om. Dijamin aman." ucap Emir dan Papi Aris menatap ke arah Minerva yang terus menggelengkan kepalanya agar Papi Aris tidak memperbolehkannya.
"Om sih gimana Minerva aja." jawab Papi Aris yang pesanannya sudah siap.
"Minerva, please. Stay here with me. Cuma makan doang kok." pinta Emir.
"Hemmm, makan aja ya kak." balas Minerva dan Emir langsung mengangguk.
Akhirnya papi Aris pun pulang lebih dulu.
"Kak Emir apaan sih, pake acara ngenalin diri jadi calon mantu segala." gerutu Minerva.
"Emang kamu gak mau jadi istri kakak nanti?" tanya Emir.
"Gak lah. Kita kan gak tau nantinya gimana kak. Apalagi kita belum saling kenal." jawab Minerva santai.
"Kalo gitu aku akan coba untuk kenal lebih dekat sama kamu. Boleh?" tanya Emir dan Minerva hanya terkekeh pelan.
"Boleh aja." jawab Minerva santai.
Keduanya kini menghabiskan malam dengan mongobrol ringan sampai makanan mereka habis. Sesuai janji Emir, ia langsung mengantar Minerva pulang.
💝💝💝
Keesokan paginya, Minerva yang bangun lebih pagi langsung membereskan rumah, memasak dan bersiap-siap untuk pergi ke Bank bersama papi Aris. Tuan Aris yang melihat kesibukan Minerva pagi ini mulai mengerti bahwa Minerva pasti tidak baik-baik saat ia dinas ke luar kota.
Hari ini Jovita dan Minerva izin tidak masuk sekolah. Jovita dan Mami Peny masih sama-sama mendiamkan papi Aris karena papi Aris terlihat lebih memilih Minerva daripada mereka berdua.
Sepanjang perjalanan menuju ke Bank, Papi Aris menanyakan sikap Jovita dan Mami Peny selama papi Aris tidak di rumah. Tapi Minerva selalu menjawab bahwa mereka berdua selalu bersikap baik kepada Minerva.
Sampai di Bank, papi Aris segera melunasi hutangnya dan mengubah status rumah kepemilikannya menjadi milik Minerva. Awalnya pihak Bank tidak memberikan izin, tetapi setelah melihat uang di rekening Minerva akhirnya pihak Bank pun mengubah status kepemilikan.
Kini Minerva berkuasa penuh atas rumah yang ia tempati sekarang. Saat hendak pulang, sistem scorpio mulai memberikan signal baru. Papi Aris terlihat sudah siap membawa mobil sitaan nya pulang ke rumah.
Minerva pun langsung membuka sistem scorpio dan juga ponselnya. Ia kembali menaruh modal yang lebih besar dari sebelumnya dalam pasar saham yang kedua.
"Papi, uang yang ada dalam rekeningku sudah aku habiskan untuk modal trading lagi." ucap Minerva sambil memainkan ponselnya.
"Itu sudah menjadi hakmu Minerva, gunakan sebaik mungkin. Papi trust you." balas Papi Aris. "Laptop papi juga sekarang akan menjadi milikmu, sayang."
"Thanks papi. You're always the best for me." ucap Minerva yang tidak mengalihkan pandangannya pada ponselnya.
Ia kini benar-benar sedang menikmati bisnis trading yang baru saja dimulainya. Kali ini Minerva tidak hanya membeli Euro, tapi ia mulai bermain pada beberapa jenis mata uang sesuai yang diarahkan oleh sistem scorpio dan mulai masuk ke ranah trading emas.
"Kau benar-benar sangat luar biasa scorpio, dan aku akan terus membuatmu bermanfaat bagiku dan orang di sekitar ku." gumam Minerva dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Jacklin Clarisa morgana
minerva msih kla dlm segi filing keadaan skitr nytanya bru dpt sistem d bnykn orang curiga ke dia apalgi mreja tau minerva hnya gdis lugu2 tiba2 jdi kuat nah dri stu tr bnyk yg curiga
2023-02-23
0
Ayu Andila
gercep ya Bg 🤭
2022-08-24
1
SoVay
apa perlu aq promokan d nona hacker minerva?
2022-05-15
3