Kini Minerva mulai mendaftar Bintopo Trade dan memasukkan modal awal yang tidak terlalu besar. Kali ini Minerva hanya ingin mencoba menembus keuntungan besar dalam Bintopo Trade yang memang sudah diketahui permainan tipuannya.
Minerva hanya memastikan, kemenangannya kali ini akan dikirimkan uangnya atau tidak karena memang tujuannya adalah membongkar penipuan trading yang pernah diikuti papi Aris. Baru saja selesai mendaftar dan memasukkan modal, pintu kamar Minerva diketuk oleh Jovita yang memberi tahukan bahwa Emir sudah menunggunya di ruang tamu.
"Minerva, ada kak Emir tuh nyariin kamu." teriak Jovita dari luar kamar.
"Iyaaa, tunggu bentaaar." teriak Minerva dari dalam kamar.
Minerva pun langsung mematikan sistem scorpio dan keluar dari kamarnya untuk menemui Emir. Kali ini Emir terlihat sangat cool duduk di ruang tamu ditemani oleh Mami Peny dan juga Jovita.
Mata mami dan Jovita tampak masih bengkak karena menangis tadi saat papi Aris ditangkap.
"Nak Emir, karena Minerva udah datang, tante tinggal ke belakang dulu ya." ucap Mami Peny yang kini mulai mencoba untuk berubah karena kini ia sudah merasa tidak memiliki apa-apa.
Tidak hanya Mami Peny, putrinya Jovita pun sekarang tidak berani sewenang wenang lagi terhadap Minerva.
"Hai Minerva, kamu lagi sibuk gak sore ini?" tanya Emir. "Aku mau ngajakin kamu ke cafe Newbie di deket sini."
"Aku lagi santai sih kak. Aku perlu ganti baju gak?" tanya Minerva dan Emir langsung menggelengkan kepalanya.
"Gak perlu, gitu aja kamu udah cantik banget kok." puji Emir. "Tadi gak berangkat sekolah ya? Aku samperin ke kelas kosong."
"Iya kak, ada keperluan tadi." jawab Minerva. "Jovita mau ikutan gak?" tawar Minerva pada Jovita dan Jovita menggelengkan kepalanya.
"Gak deh. Aku gak mau ganggu kalian berdua." jawab Jovita yang kemudian meninggalkan Minerva dan Emir masuk ke dalam kamarnya.
Minerva dan Emir pun pergi menuju cafe Newbie menggunakan motor sport Emir. Tidak terlalu jauh dari rumah Minerva karena hanya sepuluh menit saja mereka sudah sampai.
"Ini tempat nongkrong anak muda yang suka mabar. Kamu mau cobain gak?" tawar Emir sambil memarkirkan motornya.
"Emmmh, aku liat kakak main dulu deh." jawab Minerva yang sudah turun dari motor Emir.
Tiba-tiba Minerva ditabrak dari belakang oleh seseorang yang sedang terburu-buru masuk ke dalam cafe sambil memainkan ponselnya.
"Awwwh!" pekik Minerva kesakitan.
"Ups, Sorry. Aku buru-buru." ucap cowok yang menabrak Minerva. Jika ditaksir, usianya tidak begitu jauh di atas Minerva.
"Kamu gak papa?" tanya Emir dan Minerva menggelengkan kepalanya. Mereka berdua pun masuk ke dalam cafe.
Setelah memesan minuman dan beberapa cemilan, Emir bergabung dengan teman mabarnya dan Minerva hanya mendampingi di sampingnya sambil melihat apa yang sebenarnya sedang mereka mainkan.
Emir mulai bermain dan Minerva terus memperhatikannya. Diam diam Minerva membuka sistem scorpio untuk melihat apa saja yang ada dalam game yang sedang dimainkan oleh Emir.
"Ternyata lawan main kak Emir punya Masterpiece Gaming, dimana itu merupakan sistem aplikasi dengan banyak peretasan." gumam Minerva.
"Ini juga merupakan hack terpenting karena memberikan informasi mengenai status musuh, nama mereka, status kesehatan mereka, bahkan juga posisi berdiri mereka." batin Minerva sambil melihat Emir yang terus saja kalah dalam bermain.
Minerva pun tergerak untuk ikut memainkan game tersebut setelah Emir kalah dan mundur dari pertandingan.
"I will try it." ucap Minerva duduk menggantikan Emir. Dengan senang hati Emir mempersilahkan Minerva dan mendukungnya seratus persen.
Belum mulai pertanding, tiba-tiba terdengar suara pemilik cafe yang memberikan sayembara.
"Yang bisa ngalahin aku kali ini, aku akan traktir makan malam selama satu minggu di cafe ini." teriak Austin Wycliff, pemilik cafe yang masih kuliah di semester satu.
Semua pengunjung riuh ramai menyuarakan antusias mereka yang ingin mengalahkan Austin. Bahkan Emir yang tadinya mundur pun ikut andil dalam game kali ini.
Permainan pun dimulai. Minerva dengan lincah memainkan game yang baru saja dipelajarinya.
***
Di sisi lain, Austin mulai membuka Masterpiece Gaming miliknya untuk mencari kelemahan musuh yang sedang dihadapinya.
"Gila nie, pendatang baru cewek jadi tantangan baru buat aku." gumam Austin yang mulai mencari informasi tentang lawannya yang sedang dimainkan Minerva.
Sayangnya kali ini, Minerva terus saja menangkis setiap perlawanan yang diberikan oleh Austin hingga baru kali ini Austin merasa kewalahan dan akhirnya Minerva memenangkan pertandingan kali ini.
"Aaaarrrrgghhh, s*aaal. Siapa sih dia?" tanya Austin kesal yang mulai mencari dimana keberadaan Minerva.
Sedangkan Minerva yang memenangkan pertandingan kali ini sedang di elu-elukan pengunjung cafe.
"Where is, Minerva Bee?" tanya Austin menyeruak kumpulan orang yang sedang mengelilingi Minerva.
"Here is Me." ucap Minerva membuat seorang Austin Wycliff terpana.
Gadis yang tadi ditabraknya ternyata yang mengalahkannya kali ini. Tidak hanya itu, Minerva juga akan makan malam gratis di cafenya selama satu minggu. Austin berjalan ke arah Minerva dan bertanya siapa dia sebenarnya. Karena selama ini Austin memang tidak terkalahkan.
"Who are you?" tanya Austin sambil menatap kedua netra Minerva.
"Bukankah kau lebih tahu siapa yang kini menjadi lawan mainmu?" tanya Minerva menantang Austin.
Austin sedikit terkejut mendengar jawaban Minerva kali ini. "Baiklah, kau berhak makan malam gratis di cafeku selama satu minggu penuh. Dengan syarat kita akan tetap bermain selama itu. Kita lihat siapa yang lebih unggul di antara kita." ucap Austin sambil meninggalkan Minerva.
Minerva pun langsung mengajak Emir untuk pergi dari cafe itu.
"Songong banget sih tuh orang." gerutu Minerva yang tampak tidak suka dengan perangai Austin.
"Karena selama ini belum pernah ada yang mengalahkan dia. Kamu tahu gak, dia juga baru kali ini mengadakan sayembara seperti tadi. Dan kau benar-benar sangat beruntung Minerva." jelas Emir.
"Aku malas untuk bermain lagi dengannya. Buang waktu saja. Aku juga tidak tergiur dengan tawaran makan malam di cafenya selama satu minggu." timpal Minerva membuat Emir mengerutkan dahinya.
"Meskipun aku temenin?" tanya Emir.
"Hemmm, liat ntar deh." jawab Minerva yang langsung naik ke atas motor Emir.
Emir pun segera menjalankan motornya pelan sambil melihat wajah Minerva dari kaca spion motornya. Melihat Emir terus memandanginya, Minerva langsung menepuk bahu Emir. "Fokus dong kak, ntar nabrak loh." protes Minerva.
"Pegangan dong, biar gak jatuh juga kamunya." pinta Emir sambil menarik tangan Minerva untuk melingkarkan tangannya di perut Emir.
"Kak Emir modus banget deh." gerutu Minerva yang juga tidak melepaskan pegangannya, padahal jarak yang mereka tempuh juga tidak jauh.
Sesampainya di depan gerbang, Minerva langsung turun dari motor Emir.
"Besok aku jemput ya. Kita berangkat sekolah bareng." ajak Emir.
"Emm, boleh deh. Agak pagi ya, biar gak terlambat." ucap Minerva.
Emir pun mengangguk setuju dan kemudian pamit pulang dari rumah Minerva.
Saat hendak melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, ponsel Minerva berdenting dan muncul beberapa notifikasi trading yang sedang diikutinya.
Ia pun bergegas masuk ke dalam untuk membuka notifikasi yang masuk menggunakan laptop yang diberikan oleh papi Aris padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Jacklin Clarisa morgana
pling benci sma mcnya yg blom apa2 udah gampng betul di modusin laki2
2023-02-23
0
Ayu Andila
nah kan, mampus dah kalian
2022-08-24
0
Ilmara
semangat kak
2022-05-20
0