"Maksud kamu apa sih tentang sistem dari langit itu?" tanya Emir saat mereka berdua sudah di luar cafe.
"Aku sendiri tidak paham. Itu pertanyaan konyol dari Austin dan juga teman tuanya yang semalam bertemu dengan kita." jawab Minerva.
Abel yang Kebetulan sengaja mengikuti Minerva ke luar cafe pun langsung protes mendengar Minerva menyebutnya teman tua.
"Hei, aku belum tua nona." protes Abel yang sudah berdiri tepat di belakang Minerva.
Minerva langsung berbalik dan bersitatap dengan Abel. "Yang jelas anda lebih tua dari saya." tukas Minerva membuat Abel tersenyum.
"Gadis kecil ini benar-benar mengemaskan." gumam Abel dalam hati sambil menatap punggung Minerva yang meninggalkannya.
Tiba-tiba dari belakang Austin menepuk bahu Abel. "Dipanggil daddy di dalem." ucap Austin dan Abel pun langsung memenuhi panggilan Tuan Arthur.
"Sejauh ini Minerva memang tidak terlihat memiliki sistem apapun, terlebih menerima sistem dari langit." ucap Tuan Arthur.
"Lebih tepatnya belum terlihat Tuan Arthur." timpal Titan Mack, ketua Mavia yang sudah disewa Tuan Arthur.
"Meskipun terlihat masih sangat muda dan juga polos, kita semua tidak boleh tertipu begitu saja dengan penampilannya. Justru kita harus lebih waspada dan jeli untuk memata-matai gadis itu." jelas Titan Mack dan disetujui oleh yang lainnya.
...💖💖💖...
Hari kedua penyelidikan Minerva di hotel, masih sama dengan hari pertama. Tidak ada tanda-tanda apapun yang terlalu mencolok dari Minerva. Ia masih melakukan kegiatan sehari-harinya dengan sangat wajar.
Bahkan kali ini, Minerva tidak lagi memenangkan Zack Trading dan ia kehabisan modal dengan jumlah yang lumayan besar untuk gadis seusia Minerva. Hal ini membuat Tuan Arthur percaya bahwa Minerva memenangkan trading dan game hanya kebetulan saja.
"Sepertinya gadis itu memang hanya kebetulan saja memenangkan permainan ini. Buktinya selama ini Minerva tidak memperlihatkan hal-hal yang aneh bukan?" ucap Abel.
Tim Mavia Titan yang terus mengawasi Minerva juga setuju dengan Abel karena memang selama ini Minerva benar-benar terlihat seperti gadis biasa. Menghabiskan waktunya di hotel dengan memanfaatkan fasilitas yang ada seperti berenang dan nonton film action kesukaan Minerva.
"Kita lihat besok di hari ketiga. Jika memang tidak terlihat kejanggalan apapun, kita hentikan penyelidikan." ucap Titan Mack yang kemudian disetujui oleh semuanya.
Keesokan harinya, Minerva berangkat ke sekolah dengan supir fasilitas dari hotel yang merupakan anak buah Titan Mack. Sepanjang jalan, Minerva mendengarkan musik dengan headset di telinganya.
Tiba-tiba terlihat ada pohon yang hampir jatuh tepat di depan mobil yang dinaiki oleh Minerva. Secepat kilat Minerva mengambil sistem scorpio dalam sakunya dan mencoba menghalau pohon yang hampir jatuh tersebut. Dalam sekejap saja angin kencang bertiup dan pohon yang hampir menimpa mobil justru terjatuh tepat di pinggir jalan.
Supir yang mengendarai mobil Minerva pun sontak terkejut.
"Non, Tidak apa-apa?" tanya supir.
"Gak papa pak." jawab Minerva yang dia sendiri juga sangat terkejut. Ia bernafas lega karena kali ini ia selamat.
Supir yang mengantar Minerva pun bertanya - tanya bagaimana angin kencang tiba-tiba datang dan memindahkan pohon yang hampir tumbang ke pinggir jalan. Padahal jika difikir secara logika, mobil yang ia kendarai seharusnya juga mengalami efek tiupan angin. Tapi ini bergerak sedikit pun juga tidak.
Setelah mengantarkan Minerva ke sekolah, supir itu segera menghadap Titan Mack dan memberi laporan tentang apa yang baru saja menimpa dirinya dan Minerva di jalan.
Titan Mack langsung tersenyum menarik kedua ujung bibirnya. "Ia pasti gadis kecil yang sudah lama aku cari." gumam Titan pelan.
Titan langsung mengadakan pertemuan dadakan untuk menjebak Minerva. Para anak buah Titan dan juga pakar rasi bintang pun sudah berkumpul.
"Kita akan membawa Minerva ke proyek besar yang ada di kota ini." ucap Titan sambil memberi gambaran di depan semua orang yang hadir.
"Setelah itu, supir bisa langsung keluar dengan alasan ke toilet, dan kita akan menjatuhkan crane ke arah mobil yang ditumpangi Minerva." ucap Titan.
"Apa itu tidak membahayakan nyawanya? Tolong jangan bertindak konyol Tuan Titan." ucap Abel yang sedikit tidak setuju dengan usulan Titan.
"Jatuhkan di mobil yang depan, bukannya tepat di atas Minerva." jelas Titan Mack.
"Aku rasa ini memang cukup berbahaya. Tapi demi membuktikan semuanya, kita memang harus menggunakan cara ini." timpal Arthur Wycliff, petinggi pakar rasi bintang.
Setelah pertemuan, semua tim langsung bersiap-siap untuk menjalankan tugas mereka. Sedangkan Abel langsung menghubungi Austin yang sedang kuliah tentang rencana menjebak Minerva.
"Ini hal gila yang akan daddy lakukan. Meskipun crane nanti akan dijatuhkan di Mobil bagian depan, tetap saja otu akan berbahaya bagi Minerva." ucap Austin di ujung panggilan setelah mendapatkan informasi dari Abel.
"Aku juga tidak setuju, tapi Tuan Arthur dan Titan Mack sudah merencanakan semuanya untuk menguak Minerva sebenarnya." balas Abel.
"Kirimkan aku lokasinya. Aku ingin ke sana." ucap Austin.
"Baik." jawab Abel yang kemudian mematikan panggilannya dan mengirim lokasi proyek besar itu.
...💖♦️*💖...
Sepulang sekolah, jemputan untuk Minerva sudah sampai. Tanpa berfikir macam-macam, Minerva langsung masuk ke dalam mobil dan kembali membuka ponselnya dan juga sistem scorpio. Betapa terkejutnya Minerva mendapati dirinya akan dijebak oleh tim pakar rasi bintang yang juga bekerja sama dengan mavia.
Tapi kali ini Minerva diberi arahan untuk diam saja tanpa melakukan apapun. Saat supir membelokkan mobilnya ke arah proyek besar, Minerva langsung bertanya sesuai arahan sistem scorpio.
"Kenapa kita berbelok ke arah sini?" tanya Minerva. "Anda tidak sedang mencelakai saya, kan?"
"Tidak Non. Saya juga menjemput klien lain di sini. Jadi apa anda berkenan untuk menunggu sebentar?" jawab sopir tersebut membawa mobilnya tepat di titik yang sudah disiapkan.
"Hemm, baiklah." jawab Minerva dan supir tersebut keluar dari mobilnya.
Tepat saat sopir keluar dari mobil, Austin sampai di tempat tersebut dan langsung melihat ke atas mobil yang ditumpangi Minerva dimana crane sudah diposisikan untuk menimpa mobil Minerva.
"Minerva dalam bahaya," gumam Austin yang langsung berlari ke arah mobil Minerva. Tapi ponselnya terus berbunyi dan Austin langsung mengangkat panggilan dari daddynya.
"Daddy, jangan gila untuk mencelakai Minerva seperti ini." ucap Austin tidak setuju dengan rencana daddynya.
"Why? What's happened with you son?" tanya Arthur.
"Jangan mendekat ke arah mobil Minerva. Daddy hanya akan buktikan bahwa kamu bahwa Minerva memang memiliki sistem yang daddy cari." lanjut Arthur lagi menegaskan kepada putranya.
Crane benar-benar digerakkan untuk jatuh tepat di mobil Minerva dan Austin langsung mematikan panggilan dari daddynya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Anita_Kim
Mampir aku Kak.
2022-06-25
0
PEARL 😍
Lanjuuuut kaaaak
2022-05-09
7
Richa Rezkya
Semangaaat up kak 🥰
2022-05-09
7