Jovita benar-benar merasa sangat bahagia dapat mengobrol dan bercerita dengan Kak Emir. Meski sedang mengobrol dengan Jovita, pandangan Emir tidak lepas memandang Minerva yang masih asyik memainkan ponselnya.
Hap! Emir merebut ponsel Minerva yang duduk di samping Jovita.
"Kak." gerutu Minerva meminta ponselnya balik.
"Main ponsel terus sih." kritik Emir. "Aku pikir kamu bakal cemburu ngeliat aku ngobrol sama Jovita."
Mendengar kata-kata Emir yang berharap Minerva cemburu padanya membuat Jovita menatap ke arah Minerva tajam. "Si*l. Aku pikir Kak Emir suka sama aku. Ternyata obrolan sepanjang ini cuma pingin bikin Minerva cemburu." gerutu Jovita dalam hati.
"Buat apa juga cemburu, kalian pantes kok." jawab Minerva membuat Emir kesal. "Aku hampir turun nih kak, siniin ponselnya." pinta Minerva.
"Nih, nanti malam jangan lupa angkat telfon aku ya." pinta Emir sambil mengembalikan ponsel Minerva.
Minerva pun memasukkan ponselnya ke dalam saku bajunya dan bersiap-siap turun bersama Jovita. Sesampainya di halte busway, nampak supir Jovita sudah menunggunya di tepi jalan.
"Kamu jalan kaki aja." ucap Jovita yang kemudian berjalan ke arah mobilnya.
Minerva kemudian tersenyum dan mengambil system Scorpio dari tasnya dan Wuuuusssshhh!!! Sistem super sonic dari scorpio membawa Minerva sampai di rumah lebih dahulu dibanding Jovita yang naik mobil.
Jovita tercengang saat melihat Minerva sudah ada di depannya dan berjalan memasuki rumah. Jovita berulang kali mengucek matanya untuk memastikan itu benar Minerva atau hanya bayang bayang Minerva yang sedang memenuhi kepalanya.
"Pak," tepuk Jovita tepat di bahu supirnya. "Itu Minerva kan?" tanya Jovita memastikan pada supirnya.
"Betul, Non." jawab Pak Supir membuat Jovita membelalakkan matanya. Kali ini Jovita yakin Minerva pasti menggunakan ilmu sihir seperti yang ada dalam cerita-cerita dongeng.
Jovita segera memanggil Minerva yang hampir masuk ke dalam kamarnya.
"Minerva." panggil Jovita yang sudah tidak lagi memanggilnya dengan sebutan babu. "Kamu pasti pakai ilmu sihir kan?" tanya Jovita. "Ayo ngaku aja. Soalnya aku lihat hari ini kamu tuh gak beres banget. Gak masuk akal." desak Jovita hingga Mami Peny keluar dari kamarnya.
"Ada apa princess? Pulang sekolah kok udah ribut aja." tanya Mamy Peny.
"Tanya aja sama Minerva. Dia pasti pakai ilmu sihir Mi." tuduh Jovita.
Minerva tidak menggubris Jovita sama sekali dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Kamu ini kenapa sih sayang? Mana ada ilmu sihir kayak yang kamu omongin gitu? Ngarang banget deh kamu." timpal Mami Peny yang tidak percaya oleh cerita Jovita.
Merasa tidak dipercayai oleh maminya, Jovita langsung menceritakan tentang kejanggalan Minerva hari ini pada Mami Peny. Mulai dari berangkat sekolah, saat Minerva mengerjakan tugas milik Jovita dan juga teman-temannya dan satu lagi tentang keanehan pulang sekolah barusan dimana Minerva lebih cepat sampai dari pada dirinya yang menggunakan mobil.
Mendengar beberapa cerita dari putrinya membuat Mamt Peny penasaran. "Bukan ilmu sihir seperti yang di negeri dongeng Jovita, lebih tepatnya adalah Minerva menggunakan ilmu hitam yang biasa digunakan oleh para dukun." simpul Mami Peny setelah mendapat penjelasan dari Jovita.
"Nah, itu dia yang Jovita maksudkan Mi." tukas Jovita. Ia pun membisikkan rencana pada maminya untuk memata-matai Minerva dan Mami Peny pun setuju.
Mami Peny dan Jovita mengendap endap dari balkon kamar Jovita yang mengubungkan ke kamar Minerva. Kini keduanya mengamati apa yang sedang di lakukan oleh Minerva dari luar jendela kamar Minerva.
Minerva kini duduk di meja belajarnya dan kembali mempelajari sistem Scorpio. Setelah mengetahui ada sistem super sonic, kini Minerva menemukan sistem pertukaran mata uang dunia. Layar transparan milik Sistem Scorpio memang tidak bisa disentuh tetapi dapat memberikan gambaran dan juga banyak informasi.
Minerva kembali menggerakkan jarinya seperti menggeser slide pada tab touch screen dan kini ia melihat beberapa sistem perkembangan media digital di dunia yang memang serba online dan Minerva menemukan titik porosnya. Minerva semakin kagum dengan Sistem Scorpio yang ia temukan.
Ia terus memainkan jarinya hanya untuk mempelajari tentang sistem scorpio. Sedangkan Jovita dan Mami Peny yang melihat Minerva terus menggerakkan jari tangannya kini mulai mantap bahwa Minerva benar-benar menggunakan ilmu hitam.
Mami Peny dan Jovita langsung menyeruak masuk ke dalam kamar Minerva dan keduanya langsung memegangi kedua tangan Minerva dengan kencang.
"Ketahuan kamu! Kamu pasti sedang menggunakan ilmu hitam kan untuk melindungi diri dan juga mencelakai kita. Ayo ngaku aja." gertak Mami Peny.
Minerva sempat terkejut dan khawatir mereka mengetahui sistem Scorpio yang saat ini masih menyala dan merebutnya. Minerva langsung melepaskan dirinya dari Mam Peny dan juga Jovita.
"Aku gak paham apa yang kalian maksud?" tanya Minerva berbalik dan membelakangi sistem scorpio agar tidak terlihat oleh Mami Peny dan juga Jovita.
"Jangan bohong! Kita berdua ngeliat kamu gerak gerakin tangan kayak gini nih." Jovita menggerakkan tangannya seperti orang silat dan membuat Minerva mengerutkan dahinya. "Kamu pasti lagi manggil para jin kan buat bantu kamu menghancurkan aku dan keluargaku." tuduh Jovita dan Minerva langsung menggelengkan kepalanya.
"Gak mungkin dong aku punya niatan kayak gitu." bantah Minerva.
"Trus ngapain dari tadi kamu gerak gerakin tangan kamu gak jelas gituh?" gertak Mami Peny. "Kamu pasti nyimpen sesajen juga kan di kamar ini?" tanya Mami Peny yang kemudian mengelilingi kamar Minerva bersama Jovita.
Jovita membuka laci meja belajar Minerva satu per satu tanpa menghiraukan sistem scorpio yang masih menyala di atas meja belajar Minerva.
Ketakutan Minerva kini hilang seketika saat mengetahui bahwa Mami Peny dan juga Jovita ternyata tidak melihat layar sistem scorpio sama sekali. Bahkan sistem yang berbentuk scorpio pun mereka tidak melihatnya.
Dengan mudah, Minerva mematikan layar sistem scorpio dan menyimpan sistem tersebut dalam saku.
"Tuh lihat Minerva deh Mi. Dia pasti barusan keluarin jurusnya buat nyerang kita." ucap Jovita menunjuk ke arah Minerva.
Mami Peny jadi sedikit ketakutan jika Minerva benar-benar menyerangnya. Ia langsung menarik Jovita untuk keluar dari kamar Minerva.
Melihat wajah pias Mami Peny yang ketakutan membuat Minerva tertawa kecil. Ia langsung mengeluarkan lagi sistem scorpio dari saku bajunya. "It's so Amazing. Ternyata Mami dan Jovita saja tidak bisa melihat sistem ini. Semoga aku dapat memanfaatkannya dengan baik." gumam Minerva.
Sedangkan di luar kamar, Mami Peny mengingatkan putrinya untuk lebih berhati-hati dengan Minerva.
"Kita harus hati-hati sayang, kita tidak bisa melawan Minerva dengan tangan kosong." ucap Mami Peny.
"Kamu lihat sendiri kan bagaimana Minerva tadi melepaskan diri dari cengkeraman kita. Mami sampai terpental dibuatnya."
"Trus gimana dong, Mi. Aku gak mau terus-menerus kalah dari Minerva." rengek Jovita.
"Tenang sayang, mami akan mencari dukun yang handal untuk melawan Minerva. Mami pastikan dia akan menyerah secepatnya." tukas Mami Peny dan Jovita pun setuju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Jacklin Clarisa morgana
y smoga sja cm minerva yg liat nya nga yg lianya tpi ngimnapun itu bisa ilang nantinya klo nga tmpt trbaik buat nyimpnya klo sistmnya nyatu dlm tubuh khan bgus nga takut ilang, jatuh tw ng takut di bawa ke mna2
2023-02-23
0
Ayu Andila
ke Mbah marijan sana. eeh 🤭
2022-08-08
2
pat_pat
mantapp
2022-05-13
5