Kali ini ia tak mau lagi kecolongan kehilangan jejaknya seperti kemaren.
Sepertinya tuan Rey harus bertindak dua kali lebih cepat sebelum Vio melarikan diri lagi darinya. Tuan Rey berpikir keras untuk mendapatkan wanita itu.
"Panggil Vio" perintahnya pada sambungan telepon di ketua divisi kebersihan.
Segala sesuatunya telah tuan Rey persiapkan tinggal menunggu kedatangan wanita pujaan hatinya. "Ada apa anda memanggil saya tuan" tanyanya
"Duduklah" jawabnya dengan dingin
Vio yang merasakan aura sangat mencekam itu dengan pandangan mengintimidasi tak bisa berkata-kata lagi ia langsung duduk begitu saja.
"Ini ada file yang perlu kamu tandatangani" perintahnya sambil menyodorkan beberapa file dimeja itu kearah Vio
Vio segera mengambil bolpoin dan menandatangani tanpa membaca apa isinya itu.
Karena dalam hatinya ia tak mau berlama-lama di dalam ruangan ini dan ingin segera keluar.
Dengan segera dan singkat dalam waktu beberapa menit saja semua sudah tercoret tinta tandatangannya itu.
"Sudah, sekarang saya boleh keluar" Vio
"Apa kamu tak ingin melihat isinya apa yang kamu tanda tangani itu" Tuan Rey
"Tidak" Vie menjawab dengan singkat dan tak ingin tahu.
"Hemmm dasar ceroboh" katanya lagi
"Hey anda menyuruh saya tanda tangan kan, dan saya sudah melakukannya, lalu salah saya dimana"
Seketika nada bar-bar Vio muncul, berdiri didepan bosnya itu tanpa rasa takut dan berkacak pinggang dengan suara keras dan mata melotot.
"Kau sekarang sudah menjadi seorang istri"
Vio yang tadinya sudah kesal semakin bertambah kesal mendengar berita aneh di telinganya itu. Seketika ia menoleh lagi pada bosnya itu.
"Anda jangan mimpi di siang bolong deh" ketusnya
Sedangkan bosnya itu dengan santai melihat gerak gerik Vio yang ia bodohi barusan.
"Coba duduk lagi, lalu baca dengan seksama file ini"
Perintahnya memperlihatkan isi didalamnya kertas-kertas putih tadi. "Apa" rasa penasaran menguasai hatinya dengan gerakan cekatan ia menyambar tumpukan kertas tadi.
Vio melihat dan membaca satu persatu tanpa ia lewatkan satu pun. "Bagaimana mungkin ini bisa terjadi" Vio ingin berteriak dan menonjok muka orang menyebalkan di depannya ini.
"Sayangnya ini nyata Honey"
"Cek kau jangan mempermainkan sebuah pernikahan iya"
"Jika kau tak percaya kau bisa membuka websitenya di sana, bahwa namamu sudah berganti status dari singel menjadi istri orang" tuan Rey menyeringai penuh kemenangan
Vio orang yang tak mudah dibohongin dengan kesal ia membuka website di sana ternyata benar adanya, jika status dirinya sudah berganti.
"Kamuuu" Vio berkata hingga giginya terdengar gemlutuk, kedua tangannya mengepal, rasa kesalnya sudah berada di ubun-ubun.
Mengingat dirinya dijebak tadi, mana banyak aturan yang harus ia patuhi dan jika tak patuh maka dirinya akan mendapatkan hukuman, dan semua itu sepertinya menguntungkan buat tuan Rey.
Bagaimana tidak menguntungkan tuan Rey peraturan yang diterapkan saja yang pertama harus tinggal bersama dan tak bisa dibantah
Jika dirinya membantah akan mendapatkan hukuman.
Yang kedua harus melayani pihak pertama dari sebelum tidur hingga bangun tidur dan masih banyak lagi peraturan yang diterapkan padanya.
Baiklah jika nasi sudah menjadi bubur maka ia juga tak mau menjadi istri simpanan yang menderita dan tak mendapatkan apa-apa. Vio tersenyum dengan cerah membuat tuan Rey curiga dengan senyuman itu.
Siapa yang tidak curiga melihat orang yang marah dan bahagia secara bersamaan itu baginya sangat mencurigakan.
"Apa yang kau inginkan" tuan Rey akhirnya tak tahan untuk tak bertanya
"Tidak ada yang ingin aku tanyakan" Vio berjalan memutari meja itu lalu duduk di samping tuan Rey dan berkata dengan nada menggoda, biarkan saja ia seperti wanita penggoda jika dirinya sudah terlanjur basah sekalian saja basah semua, begitulah kira-kira pikir Vio.
"Sayang karena sekarang aku istrimu, apa aku boleh meminta sesuatu padamu" Vio dengan nada genitnya
Tuan Rey menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Permintaan apa, ulangi lagi memanggil aku apa tadi aku tak dengar"
"Tak dengar apanya" Vio berkata sambil menepuk lengan tuan Rey yang sekarang sudah berganti status menjadi suaminya itu beberapa menit yang lalu.
"Jika kau mengulanginya lagi apapun akan ku kabulkan"
"Benarkah, suamiku sayang"
Seketika itu tuan Rey yang di panggil seperti itu terasa ada kupu-kupu yang hinggap di perutnya.
"Hemm iya ulangi sekali lagi maka kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan"
"Suamiku sayang aku memiliki permintaan padamu" tangan Vio sambil melingkar pada lengan tuan Rey
"Katakan" tuan Rey
"Untuk merayakan hari pernikahan kita aku ingin kita jalan-jalan berkeliling dunia dengan naik kapal pesiar" permintaan Vio random
Sebenarnya hanya ingin membuat tuan Rey kesal saja tujuannya namun siapa sangka jika permintaan itu mendapatkan persetujuan dengan mudahnya.
"Hemm baiklah, siapkan dirimu untuk kita berbulan madu" bisiknya ditelinga Vio dengan nada sensual.
Vio yang mendapatkan bisikan seperti itu seketika bulu kuduknya berdiri meremang dan membuat detak jantungnya berdebar kencang.
Ia memegang dadanya yang berdetak kencang itu dengan sebelah tangannya, "Sepertinya ada yang salah" batin Vio
"Kenapa, apa kamu baik-baik saja" tanya tuan Rey dengan memperhatikan wajah Vio sambil mengangkat tubuh rampingnya itu di letakkan di pangkuannya.
Baiklah sepertinya pernikahan ini tak buruk-buruk juga, ia bisa melawan jika Mia nanti menindasnya dan akan menunjukkan kemesraan ini di depannya nanti, begitulah rencana Vio
Jika dirinya sudah terlanjur di jebak ia tak mau menambah hidupnya semakin rumit, ia akan shoping-shoping dan jalan-jalan sesuai kehendaknya.
"Ini kartu untukmu, kau bisa menggunakannya untuk keperluan kamu" tuan Rey sambil menaruh kartu ditangannya Vio
Sedangkan dalam hati Vio bersorak senang. "Terimakasih sayang" Mengambil kartu itu dan memasukan ke dalam saku bajunya
"Nanti pulang bersamaku"
"Baiklah, sekarang aku harus melanjutkan pekerjaanku" Berdiri dari pangkuannya
Namun masih ditahan oleh tuan Rey, "Beri aku penyemangat hari ini"
Belum sempat Vio menjawab tuan Rey itu bibirnya sudah dil lahab dengan rakus, awalnya hanya ciuman bisa namun lama kelamaan menjadi ciuman penuh gairah saling menyesap satu sama lain.
Jika seperti ini tuan Rey rasanya ingin memakan Vio saat ini juga. Vio mengakhiri ciuman itu dengan menggigit bibir seksi tuan Rey dan memukul dadanya.
"Manis" tuan Rey
"Sekali lagi ia mengecup bibir ranum itu"
Vio segera beranjak dari pangkuan itu dan berlari keluar ruangan dengan tergesa-gesa.
Didalam sana tuan Rey menyimpan berkas-berkas penting itu ke dalam brankas diruangannya.
Tak ada yang dipikirkan tuan Rey selain hatinya yang saat ini sangat bahagia dan berbunga-bunga hingga menerbitkan senyum tipis diwajahnya.
Mungkin jika orang bilang dirinya seperti anak remaja yang sedang kasmaran.
Mungkin seperti inikah rasanya jatuh cinta.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Lily Fazee
suka karakter Vio yg tak mudah d tindas....
2022-10-01
0