Mereka hanya diam di sepanjang perjalanan dan larut dalam pikirannya masing-masing. "Berhenti di ujung jalan depan itu tuan" tunjuk Vio.
"Hemm" jawab tuan Rey.
"Terimakasih tuan atas tumpangannya" Vio sebelum turun mengucapkan terimakasih pada tuan Rey.
"Hemm" jawabnya
Kemudian Vio turun dan tuan Rey melanjutkan perjalanan kembali yang masih sepuluh menit lagi. Itu artinya jarak dari rumah Vio ke rumah tuan Rey tidaklah jauh.
"Huuh hampir tidak bisa nafas saja satu mobil dengannya" Vio bergumam sendiri.
Sampai dirumah tuan Rey membersihkan diri dan melanjutkan memerika pekerjaannya jika biasanya. Tetapi berbeda kali ini tiba-tiba saja ia teringat gadis itu. Ia masih bimbang antara gadis pada malam panas yang masih suci itu dengan gadis yang tempo dulu beberapa bulan bermalam dengannya.
Baiklah sekarang dia harus bersabar dulu menunggu hasil penyelidikannya itu terungkap siapa gadis itu.
Sementara Vio melupakan sesuatu jika tadi ia masih menyimpan liontin di sakunya tak ada niatan untuk membuka sedikitpun.
Hingga hari esok datang kembali. Liontin itu Vio serahkan pada bagian kepala devisi kebersihan. Tadi Vio datang pagi-pagi sekali karena ingin segera menyerahkan Liontin itu.
****
Tak terasa hari berlalu begitu cepat Adit asistennya itu sudah kembali ke Bali dan bekerja lagi melakoni rutinitasnya sehari-hari seperti biasannya. Nanti pada malam hari akan ada sebuah acara besar yaitu acara akan di adakannya sebuah perayaan keberhasilan kerjasama proyek dengan pesta perjamuan makan malam di perusaan tuan Rey itu. dan semua semua karyawan wajib hadir mulai dari devisi kebersihan hingga para petinggi perusahaan.
Tuan Rey telah bersiap-siap berangkat menuju kantornya karena nanti di sana ia yang akan menjadi tokoh utamanya. Ia bercermin sekali lagi dan memastikan jika penampilannya itu telah sempurna.
"Anda sudah siap tuan" tanya Adit
"Hemm"
"Baiklah silahkan masuk tuan" Adit sambil membukakan pintu mobilnya itu.
"Apa nanti tuan Aldo datang bersama istrinya" tanya tuan Rey
"Sepertinya iya tuan"
Perjalanan melewati kota itu dengan lampu cahaya di pinggir jalan menghiasi kota terlihat remang-remang namun tetap indah dipandang.
"Bagaimana hasil penyelidikanmu"
"Ehmm maksud anda penyelidikan pada wanita itu itu tuan" tanya Adit
"Hemm" gumam tuan Rey
"Sejauh ini petunjuknya masih belum ditemukan dengan jelas tuan karena cctv waktu kejadian itu telah rusak"
"Tetapi menurut analisa, wanita itu bukan wanita biasa tuan"
"Maksud kamu"
"Wanita itu sepertinya juga dijebak seseorang, dan dia sepertinya bukan wanita biasa-biasa saja yang artinya dari kelas atas" terang Adit pada tuan Rey itu.
"Hemm kalau bisa secepatnya kamu temukan dan kau sewa detektif yang lebih canggih lagi" tuan Rey rasanya seperti tak sabar saja.
"Baik tuan"
Sedangkan di tempat lain Vio berniat tak hadir di pesta perayaan itu. Tetapi karena Fani membujuknya akhirnya ia mau juga hadir dengan menaiki ojek online untuk menempuh sampai lokasi di mana acara di adakan.
"Hahh sampai juga, aku telpon Rini sama Lisa dulu deh" Vio bergumam.
"Rini kamu di mana" tanya Vio kala sambungan telepon telah masuk.
"Aku berada di pintu masuk, cepatlah kemari aku dan Lisa telah menunggumu" Rini
"Baiklah, aku sedang jalan menuju pintu masuk tunggu aku" Vio
Saking keburu burunya sampai tak sadar ia telah menabrak seseorang hingga hampir terjatuh. Namun tangan kekar itu segera menangkap tubuh rampingnya.
"Apa anda tak punya mata nona sehingga sampai menabrak seseorang" ketus tuan Rey.
"Ma..maaf tuan saya tidak sengaja " kata Vio dengan tangan mengatup dan jantungnya tiba-tiba berdetak tak karuan ketika melihat netra mata lawan bicaranya itu.
"Lain kali berhati-hatilah"
Kemudian berlalu pergi dari hadapan Vio begitu saja. Dengan langkah gontai yang tak bersemangat Vio berjalan masuk di sana ia bertemu temannya Lisa dan juga Rini. "Kamu lama sekali apa jalan menuju pintu kantor itu pindah iya" Lisa saking lamanya menunggu.
"Kamu tahu tidak kalau bos kita itu sangat tampan" Lisa
"Tampan apanya" Vio
Dikiranya bos nya itu Adit asistennya tuan Rey karena dimana ada Adit disitulah ada tuan Rey.
"Ya sudah ayo kita masuk, malam ini kita akan makan enak" Rini
Vio tak menanggapi. Ia sudah malas datang ke acara seperti ini. Beberapa menit kemudian acara akan di mulai semua orang sibuk dengan dirinya masing-masing "Vio" seseorang telah memanggil Vio dari kejahuan.
Vio yang sadar namanya di panggil itu pun langsung berjalan menuju arah kerumunan orang-orang. Ia tak mau identitas aslinya terungkap. Bisa bahaya nanti untuk dirinya. Sedangkan seseorang yang telah memanggil Vio tadi kebingungan. "Kemana perginya anak itu cepat sekali ia kabur" Rio
Vio merasa sudah tak aman lagi berada di lingkungan ini, ia harus kabur dari acar ini"Rini aku merasa tak enak badan"
"Aku akan pulang duluan ya" Vio berbicara bisik-bisik pada Rini.
"Kamu sakit" tanya Rini sambil memegang kening Vio
"Aku merasa kurang enak badan saja, kamu bisa meneruskan acaranya tetapi aku ijin pulang dulu iya"
"Ehh tunggu sebentar, itu acaranya sudah mau dimulai" cegah Rini pada Vio
Sedangkan MC memulai acaranya dan memanggil tuan Rey sebagai yang punya acara itu kemudian tuan Rey mengucapkan terimakasih kepada rekan bisnisnya itu yaitu tuan Aldo sebagai presiden direktur.
Awalnya Vio yang tidak begitu memperhatikan sekitar jadi menajamkan pendengarannya dan detik itu juga ia menolah ke orang yang di tunjuk.
"Habis sudah hidupku" Vio akhirnya kabur dari acara itu tanpa aba-aba. Ia berlari tergesa-gesa dengan menenteng high hill nya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri sampai tak sadar jika ia menabrak seseorang.
"Apa anda baik-baik saja nona" Ya orang yang telah menabrak Vio itu adalah Adit. Tadi adit pergi menemui seseorang untuk keperluan di dalam.
"Ah iya saya baik-baik saja tuan, mohon maaf saya tak sengaja menabrak anda, saya permisi tuan" Vio dengan tangan kanan menjinjing sepatunya dan tangan kiri tasnya.
Adit menggelengkan kepalanya. Ia tersadar apa yang di bawa Vio itu. "Tas itu, seperti tasnya perempuan yang berkencan dengan tuan Rey malam itu" batin Adit
Adit akhirnya mengejar sampai depan. tetapi sepertinya ia kalah cepat. Ia berhenti sebentar di depan" Ke mana perginya perempuan itu cepat sekali" gumamnya
Kemudian Adit menelpon seseorang dan menyuruh seseorang itu mengikuti kemana Vio pergi.
Setelah kemaren sempet ia menyuruh mengikuti Vio tetapi kecolongan. Dan sekarang malah perempuan itu sendiri yang mendekat.
"Aku menemukanmu" gumamnya lagi
Adit kembali ke acara itu "Dari mana saja kau" tuan Rey
"Tuan nanti ada yang ingin aku bicarakan pada anda setelah acara ini selesai"
"Bicara soal apa"
"Nanti saja tuan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments