Bertemu diruangan Bos

Sedangkan tuan Rey sejak kejadian malam itu menjadi susah tidur dan ia merasa bersalah telah merusak hidup seorang gadis sehingga ia bertekad untuk mencarinya dan berniat akan bertanggung jawab. Walaupun saat ini dirinya telah memiliki istri. Lebih tepatnya tuan Rey yang tak di anggap pada istrinya itu sehingga ia tak begitu peduli lagi dengan apa yang dilakukan istrinya itu.

Hari telah berlalu berganti hari, rutinitas dijalani seperti biasannya hari ini Vio sudah harus kembali bekerja lagi dan menjalani apa yang menjadi tanggung jawabnya menjadi karyawan.

Sedangkan tuan Rey saat ini sedang berjalan masuk menuju lift yang akan ia naiki lantai dimana yang menjadi ruangannya itu. Tuan Rey berpapasan dengan Vio yang sedang mengelap kaca itu ia menoleh sebentar kemudian memasuki liftnya.

"Selamat pagi tuan" sapa Mia sok akrab

Tetapi apa yang terjadi sedikitpun tian Rey tak menanggapi sapaan Mia itu ia berlalu pergi memasuki ruangannya.

Ditempat divisi kepala kebersihan "Hallo iya tuan ada yang bisa saya bantu" kepala divisi bidang kebersihan itu mendapat telepon dari seseorang

"Baik tuan" jawabnya lagi

Tak lama kemudian kepala bidang kebersihan itu mencari dimana keberadaan Vio sekarang. "Vio, ikut ke ruangan saya sebentar" panggil pak Jono pada Vio yang sedang bekerja itu

Vio menoleh, "Saya pak" tunjuknya pada dirinya sendiri

"Iya kamu ikut saya keruangan saya sebentar" ulang pak Jono itu. Kemudian Vio berjalan di belakang pak Jono dengan bertanya-tanya pada dirinya sendiri kesalahan apa yang dia perbuat hingga ia dipanggil seperti ini, apakah karena dirinya itu ijin terlalu lama, hingga mendapatkan kartu merah pikirnya. Tetapi yang menjadi masalahnya kan ia sakit beneran bukan sakit alasan. Sewaktu mengirim surat ijin juga di sertakan surat dokter pikirnya.

Vio kali ini tak bisa berpikir jernih. "Duduklah" perintah pak Jono kepada Vio saat sudah memasuki ruangan divisi kebersihan itu

Tanpa berkata apa-apa lagi Vio memposisikan tubuhnya duduk di depan pak Jono dengan muka tegang. "Kamu tahu say panggil kesini" Vio menggeleng

"Naiklah ke lantai tujuh belas"

"Tuan Rey sedang memanggilmu"

Iya tuan Rey tak mau menunggu lebih lama lagi, bisa gila jika menunggu terlalu lama, akhirnya dengan sedikit menurunkan egonya ia memaksa Vio masuk ke ruanganya.

"Kau jangan membuay ulah yang memalukan, jika tuan Rey memberi perintah ikuti saja maunya" nasehatnya pada Vio itu

Vio menganggukkan kepalanya tanpa membantah. "Baiklah semoga kau tak mendapat masalah dengan tuan Rey" pak Jono

Di dalam ruangan tuan Rey menunggu dengan bejalan mondar mandir seperti setrikaan kusut.

Tokk...tok...

Beruntungnya Vio ketika melewati Mia anak itu tak ada di mejanya mungkin sedang ke belakang, ah pokoknya aman melewati ratu demit tanpa berdebat pikir Vio girang

"Masuk" suara tuan Rey

Vio memasuki ruangan itu dan hal pertama kali yang ia lihat punggung tuan Rey yang berdiri di samping kaca menghadap ke arah pemandangan luar.

"Apakah anda memanggil saya tuan" tanya Vio penuh kekhawatiran

"Hemmm" jawab singkat tuan Rey kemudian berbalik arah menghadap Vio

Sedetik kemudian pandangan mereka bertemu dan saling mengunci. "Duduklah" perintah tuan Rey

"Bisakah kamu menemani sarapan pagiku" tawarnya karena tadi sebelum berangkat ke kantor tuan Rey belum makan apa-apa sama sekali. "Bi..bisa tuan" jawab Vio tergagap

Tadi ketika memasuki ruangan tuan Rey telah meminta Adit untuk menyiapkan sarapan paginya di dalam ruanganya yang diminta dari kantin kantor itu. Tak banyak yang terhidang di meja hanya Omlet sayuran dan jus buah. "Ini untukmu makanlah" tuan Rey menyodorkan satu piring lainnya ke arah Vio dan segelas jus buah.

"Baik tuan" Vio memakan dalam diam. Mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing. "Bisakah aku memintak tolong padamu" pinta tuan Rey pada Vio

"Iya tuan apa yang bisa saya bantu" Vio

"Buatkan aku segelas kopi setelah ini"

"Tapi selesaikan dulu makananmu tak baik menyisakan makanan" perintahnya pada Vio

Dengan susah payah Vio menghabiskan makanan itu karena tadi sebelum dirinya berangkat bekerja sudah sarapan terlebih dahulu.

"Saya permisi keluar tuan untuk membuatkan kopi buat anda"

"Tak usah keluar ruangan, di ujung sana sudah ada lengkap semua jika ingin membuat kopi, pergilah ke sana"

"Baik"

Vio meracik kopi itu dengan lihainya lalu berjalan meletakkan satu cangkir kopi itu di hadapan tuan Rey. Jangan keluar dulu temani aku di sini sebentar pintanya pada Vio. Bilangnya sebentar tetapi hingga siang Vio tak di ijinkan keluar ruangan dan sampai detik ini kopi itu belum tersentuh sama sekali.

"Buat apa minta dibuatkan kopi jika tak ingin meminum kopi" batin Vio ngedumel

Beberapa detik kemudian tuan Rey meminum kopinya dan ia terkejut ketika meminum kopinya itu. Dia mengingat-ingat seperti kemaren-kemaren saat dirinya meminta dibuatkan kopi oleh Mia dengan racikan sama persis yang ia minum saat ini. Untuk memastikan ada yang salah dengan lidahnya ia menyesap kopinya dan merasakannya kembali teryata lidahnya masih normal. Kopi ini sama dengan beberapa hari kemaren saat dirinya menikmati di pagi hari.

Lalu tuan Rey menghubungi Adit asistennya itu dengan media chat "Coba cek cctv bagian dapur siapa yang setiap hari membuat kopi untukku" pesan singkat telah masuk di ponselnya Adit

"Memangnya ada apa tuan" balas Adit penasaran

"Jangan banyak tanya cek saja sekarang" Setelah mengirimkan chat itu, tuan Rey mengamati Vio yang sepertinya bosan menunggu sang bos bekerja itu karena ia tak melakukan apapun didalam sana hingga dirinya tertidur di kursi sofa itu.

"Baik tuan"

Taring bunyi notifikasi ponsel tuan Rey tak berapa lama ada pemberitahuan masuk dan ia melihat dengan seksama ternyata selama ini yang membuat kopi dirinya" batin tuan Rey lagi

Tuan Rey berjalan mendekat kearah Vio dan mengamati wajah cantik itu. Mumpung sang empunya lagi tidur ia betah berlama-lama dengan pemandangan seperti ini. Andai saja itu kamu aku tak akan lama lagi menikahimu. Batin tuan Rey sambil melihat liontin di saku celananya itu. Kemudian ia kembalikan lagi.

Lama tuan Rey memandangi wajah Vio akhirnya sang empunya bangun dengan mengucek matanya seketika tuan Rey berpura-pura melihat ponselnya "Kau sudah bangun" tanya tuan Rey

"Maaf tuan karena saya tak melakukan apa-apa hingga membuatku tertidur"

"Jika tak ada yang bisa aku kerjakan lagi, bolehkah aku mintak ijin keluar dan meneruskan pekerjaanku" tanyanya pada tuan Rey

Seketika tuan Rey langsung mendongak menatap wajah cantik itu"Kau tak di ijinkan keluar, disini aku bosnya, jadi terserah aku mau menyuruh karyawanku melakukan apa " nada sombongnya muncul seketika

"Lalu saya harus melakukan apa tuan"

Bersambung

Episodes
1 Malam yang indah
2 Pria kesepian
3 3. Makan
4 Kepergian tuan Rey
5 Masalah baru dikota tuan Rey
6 Pulang kerumah utama
7 Pertemuan yang gagal
8 Rekrut karyawan baru
9 Rekrut karyawan part 2
10 Melihatnya
11 Bertemu lagi
12 Setelah kehilangan jejak bertemu lagi
13 Perkara Kopi
14 tes kecocokan
15 Bertemu diruangan Bos
16 Pergi ke Pesta Perjamuan
17 Terjadi lagi
18 POSITIF COCOK
19 Tragedi Setelah Makan Siang
20 Menjebak
21 Kunjungan Arka
22 Kabar Oma
23 Pergi ke Moscow
24 Bersama Angelica
25 Pergi Ke Rumah Sakit
26 Kepulangan Tuan Rey
27 Mobil Baru
28 Jalan-jalan
29 Jalan-jalan Part 2
30 Mengerjai
31 Modus
32 Hadiah Butik
33 Pesan
34 Tuan Rey Yang Manis
35 Sakit
36 Drama Makan
37 Pesta Kecil
38 Tak Pulang-Pulang
39 Taman Hiburan
40 Pulang ke Bali
41 Drama Pagi
42 Pergi Tanpa Pamit
43 Tuan Rey yang Panik
44 Panik
45 Permintaan Angel
46 Penyambutan
47 Model Baru untuk Sebuah Produk
48 Perhatian
49 Pergi Bersama Angel
50 Perjalanan
51 Tinggal Seatap
52 Vio yang Malang
53 Jadwal Periksa Angel
54 Rapat
55 Pergi dengan Adit
56 Asisten bukan Suami
57 Rumah Kaca
58 Angel Mulai Curiga
59 Jamuan Makan Malam
60 Pulang ke Rumah Utama
61 Datang Tanpa di Undang
62 Peluncuran Produk
63 Tangisan Bayi
64 Tak Setuju
65 Pergi
66 Penthouse Baru
67 Hari Baru
68 Nama Yang Baik
69 Hari yang Indah untuk Rey
70 Panggilan Mendadak
71 Mengunjungi Kantor
72 Makan Siang
73 Pulang
74 Suara Hatiku
75 Rencana
76 Menyiapkan Hadiah
77 Hadiah Yang Di Inginkan
78 Aturan Baru
79 Kabar Angel
80 Pencarian
81 Vio Pingsan
82 Hari yang Panik
83 Aku Sudah Sembuh
84 Kembali
85 Kunjungan ke Rumah Utama
86 Masalah Vio
87 Terbangun
88 Menyerah
89 Musibah
90 Pindah
91 Berubah
92 Kunjungan Adit
93 Bertemu
94 Bertemu Adit
95 Kesalnya Rey
96 Pergi
97 Bertemu
98 Bertemu part 2
99 Pindah
100 Pesta Kebun
101 Sindrom Cauvade
102 Keliling Villa
103 Mengidam Part2
104 Senjata Makan Tuan
105 Buah Plum
106 Belajar
107 Perjuangan Ibu
108 Situasi Genting
109 Baby R
110 Mencium Bedak Bayi
111 Bertemu tuan Aldo
112 Revi dan Chris
113 Terbongkar
114 Bertemu
115 Terbongkar part2
116 Ketakutan
117 Tuan Pemaksa
118 Pergi Lagi
119 Bertemu
120 Rumah atau Kastil
121 Kedatangan Rey
122 Mengakrabkan diri
123 Paketan Datang
124 Debat Di Meja Makan
125 Kekacauan Sebelum Jalan Jalan
126 Bertemu Keponakan Baru
127 Cemburunya Vio
128 Cerita Masa Itu
129 Revi yang Introvet
130 Akhir
131 lanjutkan
132 Bab baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Malam yang indah
2
Pria kesepian
3
3. Makan
4
Kepergian tuan Rey
5
Masalah baru dikota tuan Rey
6
Pulang kerumah utama
7
Pertemuan yang gagal
8
Rekrut karyawan baru
9
Rekrut karyawan part 2
10
Melihatnya
11
Bertemu lagi
12
Setelah kehilangan jejak bertemu lagi
13
Perkara Kopi
14
tes kecocokan
15
Bertemu diruangan Bos
16
Pergi ke Pesta Perjamuan
17
Terjadi lagi
18
POSITIF COCOK
19
Tragedi Setelah Makan Siang
20
Menjebak
21
Kunjungan Arka
22
Kabar Oma
23
Pergi ke Moscow
24
Bersama Angelica
25
Pergi Ke Rumah Sakit
26
Kepulangan Tuan Rey
27
Mobil Baru
28
Jalan-jalan
29
Jalan-jalan Part 2
30
Mengerjai
31
Modus
32
Hadiah Butik
33
Pesan
34
Tuan Rey Yang Manis
35
Sakit
36
Drama Makan
37
Pesta Kecil
38
Tak Pulang-Pulang
39
Taman Hiburan
40
Pulang ke Bali
41
Drama Pagi
42
Pergi Tanpa Pamit
43
Tuan Rey yang Panik
44
Panik
45
Permintaan Angel
46
Penyambutan
47
Model Baru untuk Sebuah Produk
48
Perhatian
49
Pergi Bersama Angel
50
Perjalanan
51
Tinggal Seatap
52
Vio yang Malang
53
Jadwal Periksa Angel
54
Rapat
55
Pergi dengan Adit
56
Asisten bukan Suami
57
Rumah Kaca
58
Angel Mulai Curiga
59
Jamuan Makan Malam
60
Pulang ke Rumah Utama
61
Datang Tanpa di Undang
62
Peluncuran Produk
63
Tangisan Bayi
64
Tak Setuju
65
Pergi
66
Penthouse Baru
67
Hari Baru
68
Nama Yang Baik
69
Hari yang Indah untuk Rey
70
Panggilan Mendadak
71
Mengunjungi Kantor
72
Makan Siang
73
Pulang
74
Suara Hatiku
75
Rencana
76
Menyiapkan Hadiah
77
Hadiah Yang Di Inginkan
78
Aturan Baru
79
Kabar Angel
80
Pencarian
81
Vio Pingsan
82
Hari yang Panik
83
Aku Sudah Sembuh
84
Kembali
85
Kunjungan ke Rumah Utama
86
Masalah Vio
87
Terbangun
88
Menyerah
89
Musibah
90
Pindah
91
Berubah
92
Kunjungan Adit
93
Bertemu
94
Bertemu Adit
95
Kesalnya Rey
96
Pergi
97
Bertemu
98
Bertemu part 2
99
Pindah
100
Pesta Kebun
101
Sindrom Cauvade
102
Keliling Villa
103
Mengidam Part2
104
Senjata Makan Tuan
105
Buah Plum
106
Belajar
107
Perjuangan Ibu
108
Situasi Genting
109
Baby R
110
Mencium Bedak Bayi
111
Bertemu tuan Aldo
112
Revi dan Chris
113
Terbongkar
114
Bertemu
115
Terbongkar part2
116
Ketakutan
117
Tuan Pemaksa
118
Pergi Lagi
119
Bertemu
120
Rumah atau Kastil
121
Kedatangan Rey
122
Mengakrabkan diri
123
Paketan Datang
124
Debat Di Meja Makan
125
Kekacauan Sebelum Jalan Jalan
126
Bertemu Keponakan Baru
127
Cemburunya Vio
128
Cerita Masa Itu
129
Revi yang Introvet
130
Akhir
131
lanjutkan
132
Bab baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!