Perkara Kopi

Setelah kemaren sempet ia menyuruh mengikuti Vio tetapi kecolongan. Dan sekarang malah perempuan itu sendiri yang mendekat.

"Aku menemukanmu" gumamnya lagi

Adit kembali ke acara itu "Dari mana saja kau" tuan Rey

"Tuan nanti ada yang ingin aku bicarakan pada anda setelah acara ini selesai"

"Bicara soal apa"

"Nanti saja tuan"

"Hemm baiklah" jawab tuan Rey

Acara berlangsung begitu meriah di sana menghadirkan artis papan atas dan juga model-model kelas atas calon rekan kerja nanti sebagai model produk mereka nanti. Acara selesai hingga lewat tengah malam dan tuan Rey pulang di antar sopir pribadinya dan juga Adit ikut bersamanya.

Sampai di mansion tuan Rey. Adit berjalan mengikuti dari belakang tuan Rey dan mereka memasuki ruang kerja.

"Apa yang ingin kau sampaikan tadi" tanya tuan Rey sambil memposisikan tubuhnya duduk di sofa di dalam ruangan kerja itu. "Sepertinya wanita itu setelah berhenti kerja di restauran dan club malam sekarang menjadi karyawan kita tuan" Adit yang duduk tepat di depan tuan Rey itu.

Seketika air muka tuan Rey langsung berubah menjadi sangat penasaran dengan ucapan Adit tadi. "Lalu apa yang kamu ketahui darinya, sehingga kamu bisa menyimpulkan seperti itu" tanya tuan Rey lagi tak yakin dengan pendapat Adit

"Iya tuan karena aku menemukan satu petunjuk jika perempuan itu menggunakan tas dengan ada gemboknya kecil seperti gantungan Seperti yang detektif kita temukan pada ciri-ciri wanita itu" terangnya lagi

"Jika begitu hanya ada satu pilihan untuk saat ini, aku menyimpan rambut wanita malam itu yang masih ada bersamaku"

"Bagaimanapun caranya kau harus mendapatkan rambutnya" jelas tuan Rey lagi tak sabaran.

Seketika Adit mendongak dengan perintah bosnya itu, ya . Mungkin dengan cara ini yang bisa mereka lakukan.

"Baik tuan akan saya usahakan secepatnya" Adit dengan patuh atas perintah bosnya itu langsung memikirkan bagaimana strategi mendapatkan rambut wanita itu.

"Baiklah kau bisa tidur di lantai bawah jika mau, karena ini sudan sangat larut" perintah Adit pada tuan Rey

"Baik tuan saya permisi undur diri" Adit berlalu dari hadapan tuan Rey dan segera mengistirahatkan tubuhnya saat ini. Sebelum itu ia telah mandi membersihkan diri dan memakai baju ganti di dalam tas kerjanya yang selalu ia bawa kemana-mana jika sewaktu-waktu sangat di butuhkan.

Sedangkan di ruang kerja tuang Rey duduk terdiam begitu lama. Entahlah pikirannya saat berkelana kemana, kali ini masih bingin dengan jalan hidupnya sendiri.

Tak banyak yang ia lakukan hanya duduk bersandar pada kursi sofa lalu memejamkan matanya sambil mengingat kejadian malam itu. Mengapa begitu sulit ia lupakan kesibukannya tak mampu menghapus memori pada malam itu.

***

Esok hari karena Adit menginap di mansion tuan Rey mereka bisa pergi ke kantor lebih pagi dari biasanya. Sampai di dikantor sepertinya tuan Rey Adit dan juga satpam kantor itu karena masih terlalu pagi.

Semalam sebelum beranjak tidur Adit telah menghubungi orang suruhannya untuk mendapatkan rambut wanita itu bagaimana pun caranya

Sedangkan Vio pagi ini bersiap akan pergi ke kantor tetapi ia masih memikirkan kejadian semalam bagaimana mungkin dirinya bertemu dengan Rio pada malam pesat perayaan keberhasilan kerjasama itu mungkinkah, ah tidak mungkin begitulah batin Vio

Dengan langkah pasti ia pergi bareng diantar Fani naik motor maticnya menuju kantor tempatnya bekerja itu.

Rutinitas seperti biasanya telah ia lakukan seperti biasanya yaitu mengelap kaca, mengelap buku-buku di perpustakaan itu. ia mendapatkan pada bagian lantai tujuh belas dimana di sana ada Mia sepupunya itu.

Waktu sudah menunjukkan agak siang semua karyawan telah melakukan tugasnya masing-masing "tring" suara telepon itu menyambung pada meja Mia "Baik tuan" kemudian Mia yang mendapatkan tugas untuk dimintai kopi bosnya itu segera menuju ke pantry dapur kebetulan sekali di sana hanya ada Vio yang sedang minum air putih dari kulkas itu.

"Wahhh kebetulan sekali ada babu di sini" ejek Mia pada Vio

Vio sangat malas sekali bertatap muka dengan serigala berbulu domba satu ini, walaupun saudaranya ia jarang berinteraksi itu semua bermula Mia dulu yang memulai, apa yang di miliki Vio Mia pun juga ingin memilikinya hingga menghasut orang tua Vio dan menjelek-jelekkan Vio didepan ibunya Vio.

Vio berniat akan pergi dari sana tetapi kalah cepat, lengannya telah di cekal oleh Mia "Kau buatkan kopi satu untukku" perintahnya pada Vio

"Jika kau mau kopi buat saja sendiri, kamu punya tangan kan itu bisa berguna jika kau tak menyusahkan orang" ketus Vio berlalu dari hadapan Mia

"Baiklah jika kau tak mau, maka rahasiamu akan hancur di tanganku" teriak Mia pada Vio

Vio sudah susah payah menjalani hidupnya selama ini karena serigala berbulu domba satu ini yang selalu menyusahkannya, bahkan ia sudah keluar rumah pun masih bertemu. Akhirnya Vio berbalik dan melangkah menuju pantry itu tanpa kata dan langsung membuat kopi dan memberikannya pada Mia.

Mia yang yang saat itu sedang mengamati Vio menertawakan hidupnya Vio yang saat ini hancur. "Padahal kau adalah ratu, tapi itu dulu, sekarang kau nikmati saja masa hukumanmu" Mia mengambil kopi itu sambil menertawakan Vio.

Tokk tok..

"Masuk" Mia berjalan memasuki ruangan tuan Rey dengan membawa secangkir kopi itu lalu meletakkannya didepan tuan Rey. "Apa tak ada ob sehingga kau turun tangan sendiri" tanya tuan Rey dengan nada sindiran halus itu

"Saya melihat bahwa ob sibuk semua tuan jadi saya berinisiatif membuatkan anda kopi" jawab Mia penuh percaya diri padahal itu semua dusta

"Keluarlah dan lanjutkan pekerjaanmu" titahnya

"Ba..baik tuan saya permisi"

Hampir setiap hari terjadi hal seperti ini, hingga di suatu hari Vio tak masuk dan kurang enak badan sehingga ia ijin tak masuk bekerja. Dan Mia harus turun tangan sendiri untuk membuat secangkir kopi permintaan bosnya itu.

Kemudian Mia sajikan di depan tuan Rey. "Mia " panggilnya pada Mia yang akan pamit dari ruangan tuannya itu

"Iya tuan " ia berbalik arah menghadap arah bosnya

"Apa yang kau campurkan dalam kopi ini, mengapa rasanya berbeda tak seperti kemaren-kemaren" tanyanya pada Mia sambil menyesap kopi buatan Mia itu dan merasakannya dalam-dalam.

"Saya membuat racikan kopi itu seperti biasa tuan" tak ada hal lain lagi selain kopi di campur gula" jawabnya ragu-ragu

"Tapi ini berbeda tidak seperti biasannya kau racik itu" usulnya

"Baiklah kau boleh keluar nanti aku akan meminta Adit mengirim kopi yang lain lagi" perintahnya pada Mia saat itu

"Baik tuan"

sepanjang perjalanan Mia mengumpati Vio yang tak tahu apa-apa soal kopi, "Huh awas saja babu itu, apa ada mantra guna-gunanya, sehingga tuan Rey kecanduan dengan kopi buatannya, awas saja tak kan ku biarkan ini terjadi" sepertinya Mia terlanjur kesal karena kopi buatannya itu tak di terima tuan Rey dengan baik. Sehingga sumpah serapah keluar dari mulutnya

dan

Bersambung

Like,komen dan vote ya

Makasih

Terpopuler

Comments

🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌

🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌

begitu syyulit lupakan vioo,,apa lagi vio baik🤣 begitu syulit cari gantinya

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Malam yang indah
2 Pria kesepian
3 3. Makan
4 Kepergian tuan Rey
5 Masalah baru dikota tuan Rey
6 Pulang kerumah utama
7 Pertemuan yang gagal
8 Rekrut karyawan baru
9 Rekrut karyawan part 2
10 Melihatnya
11 Bertemu lagi
12 Setelah kehilangan jejak bertemu lagi
13 Perkara Kopi
14 tes kecocokan
15 Bertemu diruangan Bos
16 Pergi ke Pesta Perjamuan
17 Terjadi lagi
18 POSITIF COCOK
19 Tragedi Setelah Makan Siang
20 Menjebak
21 Kunjungan Arka
22 Kabar Oma
23 Pergi ke Moscow
24 Bersama Angelica
25 Pergi Ke Rumah Sakit
26 Kepulangan Tuan Rey
27 Mobil Baru
28 Jalan-jalan
29 Jalan-jalan Part 2
30 Mengerjai
31 Modus
32 Hadiah Butik
33 Pesan
34 Tuan Rey Yang Manis
35 Sakit
36 Drama Makan
37 Pesta Kecil
38 Tak Pulang-Pulang
39 Taman Hiburan
40 Pulang ke Bali
41 Drama Pagi
42 Pergi Tanpa Pamit
43 Tuan Rey yang Panik
44 Panik
45 Permintaan Angel
46 Penyambutan
47 Model Baru untuk Sebuah Produk
48 Perhatian
49 Pergi Bersama Angel
50 Perjalanan
51 Tinggal Seatap
52 Vio yang Malang
53 Jadwal Periksa Angel
54 Rapat
55 Pergi dengan Adit
56 Asisten bukan Suami
57 Rumah Kaca
58 Angel Mulai Curiga
59 Jamuan Makan Malam
60 Pulang ke Rumah Utama
61 Datang Tanpa di Undang
62 Peluncuran Produk
63 Tangisan Bayi
64 Tak Setuju
65 Pergi
66 Penthouse Baru
67 Hari Baru
68 Nama Yang Baik
69 Hari yang Indah untuk Rey
70 Panggilan Mendadak
71 Mengunjungi Kantor
72 Makan Siang
73 Pulang
74 Suara Hatiku
75 Rencana
76 Menyiapkan Hadiah
77 Hadiah Yang Di Inginkan
78 Aturan Baru
79 Kabar Angel
80 Pencarian
81 Vio Pingsan
82 Hari yang Panik
83 Aku Sudah Sembuh
84 Kembali
85 Kunjungan ke Rumah Utama
86 Masalah Vio
87 Terbangun
88 Menyerah
89 Musibah
90 Pindah
91 Berubah
92 Kunjungan Adit
93 Bertemu
94 Bertemu Adit
95 Kesalnya Rey
96 Pergi
97 Bertemu
98 Bertemu part 2
99 Pindah
100 Pesta Kebun
101 Sindrom Cauvade
102 Keliling Villa
103 Mengidam Part2
104 Senjata Makan Tuan
105 Buah Plum
106 Belajar
107 Perjuangan Ibu
108 Situasi Genting
109 Baby R
110 Mencium Bedak Bayi
111 Bertemu tuan Aldo
112 Revi dan Chris
113 Terbongkar
114 Bertemu
115 Terbongkar part2
116 Ketakutan
117 Tuan Pemaksa
118 Pergi Lagi
119 Bertemu
120 Rumah atau Kastil
121 Kedatangan Rey
122 Mengakrabkan diri
123 Paketan Datang
124 Debat Di Meja Makan
125 Kekacauan Sebelum Jalan Jalan
126 Bertemu Keponakan Baru
127 Cemburunya Vio
128 Cerita Masa Itu
129 Revi yang Introvet
130 Akhir
131 lanjutkan
132 Bab baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Malam yang indah
2
Pria kesepian
3
3. Makan
4
Kepergian tuan Rey
5
Masalah baru dikota tuan Rey
6
Pulang kerumah utama
7
Pertemuan yang gagal
8
Rekrut karyawan baru
9
Rekrut karyawan part 2
10
Melihatnya
11
Bertemu lagi
12
Setelah kehilangan jejak bertemu lagi
13
Perkara Kopi
14
tes kecocokan
15
Bertemu diruangan Bos
16
Pergi ke Pesta Perjamuan
17
Terjadi lagi
18
POSITIF COCOK
19
Tragedi Setelah Makan Siang
20
Menjebak
21
Kunjungan Arka
22
Kabar Oma
23
Pergi ke Moscow
24
Bersama Angelica
25
Pergi Ke Rumah Sakit
26
Kepulangan Tuan Rey
27
Mobil Baru
28
Jalan-jalan
29
Jalan-jalan Part 2
30
Mengerjai
31
Modus
32
Hadiah Butik
33
Pesan
34
Tuan Rey Yang Manis
35
Sakit
36
Drama Makan
37
Pesta Kecil
38
Tak Pulang-Pulang
39
Taman Hiburan
40
Pulang ke Bali
41
Drama Pagi
42
Pergi Tanpa Pamit
43
Tuan Rey yang Panik
44
Panik
45
Permintaan Angel
46
Penyambutan
47
Model Baru untuk Sebuah Produk
48
Perhatian
49
Pergi Bersama Angel
50
Perjalanan
51
Tinggal Seatap
52
Vio yang Malang
53
Jadwal Periksa Angel
54
Rapat
55
Pergi dengan Adit
56
Asisten bukan Suami
57
Rumah Kaca
58
Angel Mulai Curiga
59
Jamuan Makan Malam
60
Pulang ke Rumah Utama
61
Datang Tanpa di Undang
62
Peluncuran Produk
63
Tangisan Bayi
64
Tak Setuju
65
Pergi
66
Penthouse Baru
67
Hari Baru
68
Nama Yang Baik
69
Hari yang Indah untuk Rey
70
Panggilan Mendadak
71
Mengunjungi Kantor
72
Makan Siang
73
Pulang
74
Suara Hatiku
75
Rencana
76
Menyiapkan Hadiah
77
Hadiah Yang Di Inginkan
78
Aturan Baru
79
Kabar Angel
80
Pencarian
81
Vio Pingsan
82
Hari yang Panik
83
Aku Sudah Sembuh
84
Kembali
85
Kunjungan ke Rumah Utama
86
Masalah Vio
87
Terbangun
88
Menyerah
89
Musibah
90
Pindah
91
Berubah
92
Kunjungan Adit
93
Bertemu
94
Bertemu Adit
95
Kesalnya Rey
96
Pergi
97
Bertemu
98
Bertemu part 2
99
Pindah
100
Pesta Kebun
101
Sindrom Cauvade
102
Keliling Villa
103
Mengidam Part2
104
Senjata Makan Tuan
105
Buah Plum
106
Belajar
107
Perjuangan Ibu
108
Situasi Genting
109
Baby R
110
Mencium Bedak Bayi
111
Bertemu tuan Aldo
112
Revi dan Chris
113
Terbongkar
114
Bertemu
115
Terbongkar part2
116
Ketakutan
117
Tuan Pemaksa
118
Pergi Lagi
119
Bertemu
120
Rumah atau Kastil
121
Kedatangan Rey
122
Mengakrabkan diri
123
Paketan Datang
124
Debat Di Meja Makan
125
Kekacauan Sebelum Jalan Jalan
126
Bertemu Keponakan Baru
127
Cemburunya Vio
128
Cerita Masa Itu
129
Revi yang Introvet
130
Akhir
131
lanjutkan
132
Bab baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!