Tetapi tuan Rey malah mempercayai ucapan Adit yang asal itu "Benarkah begitu" tadi kau tidak mengumpatiku kan.
Tatapan tajam tuan Rey pada Adit melemahkan seluruh tubuhnya. "Bukan tuan untuk apa saya mengumpati tuan"
"Hemm baiklah segera selesaikan pekerjaanmu yang tersisa dan jika sudah maka beritahu Mia jadwalku untuk besuk apa saja" terang tuan Rey
"Baik tuan saya pamit undur diri ke ruangan saya" Adit
"Hemm"
Tuan Rey berlalu memasuki ruangan perpustakaan pribadinya dan melihat buku-buku yang masih belum beres di rapikan itu. "Sepertinya butuh karyawan baru lagi untuk bagian beres-beres" gumamnya
tringg suara telepon pada bagian hrd telah berbunyi "Halli iya tuan"
"Rekrut karyawan baru lagi untuk bagian beres dan bersih-bersih pada bagian debu dan mengelap kaca"
"Baik tuan"
"Secepatnya, aku kasih waktu dua hari"
Tuuut panggilan telepon mati sepihak.
Akhirnya pada hari itu juga pihak hrd kembali membuka lowongan kerjaan dengan ijazah sma saja.
***
Viona saat ini telah menjadi pengangguran karena sebulan yang lalu ia telah resign dari tempatnya bekerja. Dia akan mengikuti temannya Fani yang pindah ke Bali itu. Hal itu sebenarnya bukan menjadi alasan utama bagi Vio. Ia hanya ingin mencari suasana baru dalam hidupnya.
Fani sahabat karibnya selama ini yang selalu ada untuk nya baik saat susah maupun senang. Saat ini mereka telah menempati rumah baru yang kemaren telah dibeli Fani dari hasil kerja kerasnya.
Fani akan bekerja lagi sebagai karyawan toko grosir baju-baju online. Di sana fani banyak memiliki teman dan ia mendapatkan info jika perusaan baru yang dekat tempat kerjanya telah membuka lowongan karyawan baru.
Ketika pulang dirumah hal ini ia sampaikan pada Vio dan Vio bersedia bekerja di sana. "Baiklah kalau begitu besuk aku akan cari info, siapa tau kenal orang dalam dan kau bisa masuk tanpa tes " terang Fani pada Vio
"Persiapkan saja dirimu" Baik nona kau memang dewa penolongku terang Vio sambil nyengir kuda.
"Tapi jika kau bekerja di sana harus kau lakukan dengan sungguh sungguh, jangan membuat masalah dengan orang baru dan ikuti semua perkataan atasanmu" Fani memberikan nasihat panjang lebar pada Vio.
Keesokan harinya Fani telah mendapatkan info jika salah satu temannya itu ada yang kenal dengan pihak hrd. Dan inilah kesempatan Fani mendekatkan Vio dengan pihak hrd itu agar Vio diterima bekerja di sana tanpa ijazah dan hanya menggunakan kartu identitas saja.
Pada hari yang telah dijanjikan pun tiba Fani ijin dari kerjanya dan mengantar Vio menemui pihak hrd itu dengan segenap keberaniannya yang tadi sempat terputus-putus karena dirinya sendiri juga tak yakin apakah diterima atau tidak.
Tok..tok.
"Masuk" Suara seseorang dari dalam sana
"Apa kamu yang bernama Viona Khanza Alvia " tanya hrd itu
"Iya tuan apakah saya bisa bekerja di sini tuan tanpa ijazah, soalnya saya sangat membutuhkan pekerjaan ini" lirihnya dengan memelas.
"Apa kamu yakin bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik" tanya hrd lagi
"Ya tuan saya akan melakukannya dengan bersungguh-sungguh"
Akhirnya dengan berbagai pertimbangan Vio diterima bekerja di sana. di sana bareng tiga temanya yang masuk pada hari itu.
"Jika bisa maka kau hari ini bisa mulai bekerja" ucap hrd pada ketiga orang itu.
"Baik tuan" jawab ketiga orang itu serempak
Kemudian memulai pekerjaannya pada tempat yang telah di tentukan tadi ketika mendapatkan instruksi dari pihak hrd.
Vio telah memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku dan terlihat masih di tumpuk-tumpuk belum ada yang tertata rapi pada tempatnya.
Kemudian dengan cekatan ia segera membereskan dan menata buku-buku itu.
***
Hari ini adalah hari pertama tuan Rey bekerja tanpa asisten Adit. Semua jadwal telah di handle oleh Mia sekretarisnya.
"Apa jadwalku hari ini" Tanya tuan Rey pada Mia sekretarisnya
"Hari ini anda ada meeting dengan karyawan, kemudian jam sepuluh siang anda ada meeting dengan tuan Aldo, dilanjut nanti jam dua ada undangan peresmian dari tuan Fay tuan " Jawab Mia dengan cekatan.
"Hem baiklah, siapkan ruangan untuk meeting sekarang" perintah tuan Rey pada Mia itu.
Tuan Rey berjalan memasuki ruangannya, namun sepertinya ada yang tertinggal dan ia mencari barangnya itu ke mana-mana ia mengingat-ingat kembali dan memasuki ruangan perpustakaan nya.
Ceklek pintu ruangan telah dibuka. "Nampaknya ruangan ini sudah rapi, sepertinya sudah ada karyawan baru" pikir tuan Rey ia bergumam.
Orang yang sedang berada di dalam situ masih melanjutkan meneruskan pekerjaannya dan saking fokusnya hingga tak mendengar pintu ruangan telah dibuka seseorang dari luar.
Tuan Rey masih berdiri dan melihat kesana kemari mencari baranya yang tertinggal itu namun ia malah melihat punggung seseorang yang berdiri membelakanginya.
"Aku seperti pernah melihat punggung wanita itu" batin tuan Rey tetapi di mana ia sendiri juga lupa. Kemudian ia berjalan mendekat ke arah Vio tetapi baru beberapa langkah ada seseorang yang memanggilnya dari belakang "Anda di sini tuan" Mia telah memanggilnya dari arah belakang.
Tuan Rey menoleh pada Mia, "Ruang rapat sudah siap tuan, tadi saya mencari anda ke ruangan anda" terang Mia pada tuan Rey itu.
"Hem baiklah saya akan segera kesana" Akhirnya tuan Rey mengurungkan niatnya untuk mencari barangnya yang belum ketemu itu dan berbalik arah menuju ruang rapat.
Tuan Rey melihat arloji di tangannya.Ia tipikal orang yang sangat tepat waktu dan tak suka menunggu.
Vio yang mendengar ada suara orang itu diam di tempatnya dan tak menoleh sedikit pun. "Sepertinya aku kenal dengan suara itu" gumam Vio
"Perempuan itu dan laki-laki itu" batin Vio bermonolog sendiri.
"Tidak mungkin, dunia ini kan luas, tak mungkin orang itu" Vio menggelengkan kepalanya dan meneruskan pekerjaannya lagi.
***
Sebelum Vio langsung masuk kerja tadi ia telah menelpon Fani jika ia langsung masuk kerja dan Fani pun kembali pada tempatnya bekerja lagi. Karena saat berangkat tadi ia di antar di tunggui Fani.
Siang hari saatnya mengisi cacing-cacing di dalam sana yang sudah demo mintak di isi . Vio pergi ke kantin saat semua orang sudah kembali pada pekerjaannya masing-masing, ya dia makan terlambat karena ingin menyelesaikan pada lorong yang yang telah ia susun rapi buku-buku itu. Barulah ia pergi ke kantin.
Desas desus wanita yang suka bergosip itu tak sengaja ia dengarkan ketika melewati mereka jika bos nya sangat tampan mereka berharap jika bosnya itu masih singel.
"Wanita tukang gosip" batin Vio berlalu melewati mereka.
Sedangkan tuan Rey saat ini bersin-bersin sepertinya ada yang mengata-ngatainya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Santai Dyah
lnjut smngt up nya thor
2022-04-11
0