"Bagaimana penyelidikanmu pada wanita itu" Tanya Tuan Rey saat ini sedang menelpon asistennya. "Saat ini sedang pulang kampung Tuan"
"Hemm awasi dia kemanapun ia pergi, jangan sampai lepas dari pandangannya"
"Baik tuan" Tutt sambungan telepon putus sepihak.
Setiap hari yang dilakukan tuan Rey hanya menghabiskan waktunya dikantor. Saat ini masalah perusahaan telah tertangani berkat kerja keras Aldrik. Tinggal masalah dalam rumah tangganya yang memperumit hidupnya.
Beberapa hari ini tuan Rey tak pulang ke rumah, sisa waktunya hanya dihabiskan dikantor dan di apartemennya.
Selepas acara perjamuan makan malam dirumah orang tuanya itu tuan Rey dan istrinya telah disibukkan dengan kegiatannya masing-masing.
***
Hari terus berganti hari tak terasa sudah satu bulan tuan Rey pulang ke Rusia. Sekarang ia telah melakukan perjalanan ke Indonesia untuk meneruskan proyek baru disalah satu kota di Bali. "Bagaimana perkembangannya" tanya tuan Rey pada asistennya Adit.
"Selama ini dia bekerja disalah satu restauran kalau pagi sampai sore, jika malam nya bekerja di club malam tuan"
"Hemm baiklah, atur bagaimana caranya agar aku bisa bertemu dengannya " tuan Rey ketika di sambungan teleponnya seperti sedang menegaskan.
"Baik tuan"
Padahal saat ini Viona bekerja di salah satu restauran di surabaya. Tetapi bagi tuan Rey apapun yang menjadi keinginannya pasti terpenuhi.
Tuan Rey berdiri di balkon di apartemennya seperti sedang memikirkan sesuatu. Sepertinya ia telah menyusun strategi untuk mendapatkan gadis itu, gadis incaran ya sejak ia mengetahui jika gadis itu memilik tanda lahir seperti pada saat ia melakukan menghabiskan malamnya ketika dijebak oleh rekan bisnisnya kala itu.
"Bagaimana pun caranya, aku pasti bisa memilikimu"
gumam tuan Rey pada dirinya sendiri.
Sore hari telah tiba tuan Rey sedang bertemu rekan bisnisnya saat ini untuk membahas proyek baru pembangunan resort. Ya tuan Rey memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, perhotelan, kain, pertambangan, hingga resort dan masih banyak lagi.
Semenjak perusahaan berada ditangannya perkembangannya sangat signifikan jika dilihat dari laju inflasi pada omsetnya.
Karyawannya juga rata-rata memiliki gaji yang tinggi, tunjangan istri,anak serta asuransi kesehatan dan bonus per enam bulan sekali jika mereka jujur dan solid dalam bekerja serta tidak berlaku curang.
Walaupun tuan Rey orang yang agak kejam tetapi masih terhitung mensejahterakan karyawannya jika dibanding ditempat kerja lain. Perusahaannya sangat mumpuni dalam hal penghasilan jika untuk kebutuhan rumah tangga.
"Bagaimana perkembangan pembangunan resort barunya tuan?"tanya tuan Rey pada rekannya.
"Mungkin satu bulan lagi akan selesai tuan dan sudah bisa diresmikan"
"Baiklah aku tunggu kabar baiknya"
Pertemuan sore itu telah membahas banyak hal dengan tuan Aldo rekan bisnisnya dalam hal kerja sama kali ini.
****
"Tuan nona Viona mau bertemu anda jika, tuan yang ke surabaya" info dari asistennya Adit.
"Hemm bagaiman mungkin, apa kau tak bisa membujuk satu wanita untuk kau bawa kesini" ketus tuan Rey pada asistennya itu.
"Akan saya coba tuan"
"Tidak usah, biar aku sendiri saja yang melakukannya"
Tuut tutt sambungan telepon telah diputus sepihak.
"Jika begitu kenapa malah menyuruhku" Adit
"Kan aku tak perlu susah payah membujuknya untuk mau bertemu dengannya jika dia sendiri yang akhir nya turun tangan". dumel Adit
Saat ini Viona sedang berada dirumah karena barusan ia telah dipecat dari club tempatnya ia bekerja dengan alasan tak jelas. Ditempat kerjanya ada salah teman yang tidak menyukainya dan Viona dapat imbas buruknya kali ini.
Viona sedang marah-marah tak jelas tiba-tiba ponselnya berbunyi nomor baru yang telah dilihatnya. Hari ini ia malas berinteraksi dengan orang lain. Jika bertemu orang rasanya ingin meluapkan emosinya saja.
Berkali-kali dering ponselnya dibiarkan menyala dan tak ada niatan untuk mengangkat nya. hingga dering terakhir ia biarkan. Karena marah yang tak bisa ia lampiaskan akhirnya Viona tertidur.
Pagi hari ketika bangun ia telah membuka ponselnya dengan mata sedikit terbuka "Aku di surabaya temui aku di hotel X hari ini, aku tunggu"
Ketika membuka pesan tersebut Viona matanya seketika menjadi cerah, siapakah gerangan yang mengirim pesan tersebut. Seperti sebuah perintah yang tak bisa dibantah.
Akhirnya ia menelpon balik di nomor itu itu..
tuutt sambungan telah tersambung
"Halo" suara berat seseorang di sana
" Maaf ini dengan siapa ya" Viona
"Apa anda cepat sekali melupakanku nona " tuan Rey
"Ohh ternyata anda maaf tuan tetapi untuk maksud yang anda kirim pesan tadi terkait itu saya belum bisa karena masih banyak hal yang harus saya selesaikan. Viona menjelaskan dengan sangat sopan.
"Hemm baiklah tetapi kapan waktu yang kau bisa" pertanyaan tuan Rey kali ini seperti jebakan bagi Viona
Padahal niat hati Viona tak ingin berhubungan dengan lelaki manapun termasuk tuan Rey. Tetapi apa ini malah ia semakin menjauh tuan Rey semakin mendekat. Tidak bisa begini terus Viona juga harus mencari cara agar tak lagi berurusan dengan tuan Rey lagi.
"Ehmm kapan hari jika urusanku telah selesai tuan" Jawab Viona dengan nada agak ragu
Sedangkan tuan Rey apa yang menjadi ucapan Viona dianggap janji dan buka bualan saja.
"Hemm baiklah"
Sambungan ponsel itu telah mati sepihak. Untuk beberapa bulan ke depan mungkin tuan Rey akan menghabiskan harinya selama di bali. Ia akan menyelesaikan proyek barunya itu dan akan mengembangkan dulu sebelum kembali ke negaranya lagi.
Untuk menghilangkan rasa penatnya ia lebih memilih melanjutkan pekerjaannya. Sepertinya tuan Rey sedang kesal karena tak bisa menemui seseorang yang ia harapkan tadi.
Namun itu tak menjadi masalah baginya. Bukankah selama ini hidupnya telah rumit jika berurusan dengan wanita.
Setumpuk pekerjaan telah ia selesaikan, yang ada didalam benaknya saat ini setelah nanti proyeknya selesai ia akan merekrut karyawan baru.
Jika soal ijazah tak jadi penilaian utama, yang jadi penilaian utama untuk menjadi karyawannya nanti ialah orang yang mau belajar, mampu bekerjasama dengan team, dan memiliki kemampuan berbahasa yang baik
Semua itu telah ia rancang untuk pemilihan calon karyawannya nanti apa saja yang menjadi standar sop.
Selain itu dari kantornya nanti juga menyediakan mes untuk karyawan yang datang dari luar kota untuk bekerja di perusahaannya nanti sebagai fasilitas kantor nanti yang letaknya pun juga tidak jauh dari kantor nanti, ada bus antar jemput, serta berbagai tunjangan yang lainnya.
Ketika dalam keadaan mood kurang baik seperti ini malah mampu memunculkan ide-ide cemerlang dalam benaknya. Entahlah mungkin saat pikirannya sedang stuck seperti ini malah ada saja ide yang bermunculan dalam benak nya seperti saat ini.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments