Pulang kerumah utama

"Hallo selamat malam Mom" sapa tuan Rey sambil cipika cipiki dan setelahnya menyalami semua orang yang berada di situ. hal itu ia lakukan juga dengan istrinya.

Malam ini ibunya tuan Rey telah mengadakan acara makan malam yang di adakan dirumah utama dengan anak dan menantunya itu.

"Ayo mari silahkan duduk semuanya, ayo sayang kamu juga" sapanya pada menantu satu-satunya itu.

"Malam ini Mommy merayakan berkumpulnya keluarga kita dan juga karena kepulanganmu Rey" suara sang mommy memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka.

"Aku senang mom akhirnya Rey pulang juga, sudah lama ia tak pulang dan sering meninggalkanku sendirian dirumah" istri tuan Rey yang bernama Angelica Sanan itu

"Hemm sekarang aku sudah ada di hadapanmu" jawab singkat tuan Rey

"Rey kamu itu kaku sekali jadi orang, yang romantis sedikit kenapa" usul mommy nya pada anaknya semata wayangnya itu.

"Dari dulu aku memang seperti ini, bukankah bukankah mommy lebih tahu aku bagaimana" sahut Rey tak terima jika disalahkan dengan sang mommy.

"Hemm baiklah kamu yang sabar ya sayang menghadapi Rey yang kaku dan keras kepala ini" mommy Rey menenangkan menantu kesayangannya itu.

***

Makan malam telah selesai, saat ini Rey dan ayahnya duduk di teras belakang dan membicarakan banyak hal. "Kapan kamu akan kasih Daddy dan Mommy mu ini cucu Rey" tanya sang ayah pada anaknya pada percakapan kali ini.

"Tuhan belum mengijinkan" jawab Rey terdengar malas

"Tapi kamu bisa berusaha kan, sekarang semua alat bisa canggih, tak ada yang tak mungkin jika selama orang itu mau berusaha dan tuhan pasti akan membuka jalannya" usul ayahnya lagi.

"Selama ini aku kurang usaha apalagi Dad, semua sudah ku lakukan hingga menjalani tes kesehatan" dan kenyataanya semuanya normal" Rey menjawab dengan sangat malas. Nyatanya semua serangkaian tes telah ia lakukan namun bukan apa-apa penyebabnya mereka tak memiliki keturunan. Itu semua karena Angelica Sanan tak ingin memiliki anak dengannya. Angelica masih ingin berkarir dan tak mau diganggu dengan kehadiran anak. Sehingga ia telah mengajukan permintaan pada tuan Rey untuk menunda memiliki momongan terlebih dahulu.

Ketika ibu dan ayah mertuanya mendesak mereka memiliki momongan ia berdalih mungkin tuhan belum mengijinkan nyatanya ia masih memasang penunda kehamilan pada dirinya.

Rey pun juga tak masalah soal itu, namun nyatanya hingga dua belas tahun pernikahan mereka masih sama seperti tahun pertama pernikahan.

Iya saat itu mereka dijodohkan dengan usia Rey saat itu dua puluh lima tahun dan Angelica dua puluh tiga tahun hanya terpaut dua tahun. Saat ini usia Rey mencapai matang dengan tiga puluh tujuh tahun seharusnya telah memiliki banyak anak atau setidaknya anaknya sudah menginjak di bangku sekolah sekolah dasar jika dihitung dari tahun pernikahannya.

Tetapi semua itu tinggal angan-angan dan entah kapan akan terwujud ketika salah satu di antara mereka tak mau diajak bekerjasama.

"Hemm iya kau berusaha lebih keras lagi, semoga di tahun berikutnya keinginan untuk memiliki anak tercapai" doa baik sang daddy pada anaknya itu.

Rey hanya menganggukkan kepalanya tipis. "Bagaimana proyek baru yang kamu tangani" ayahnya mengalihkan topik pembicaraan setelah membicarakan hal sensitif yang menyangkut pasangan hidup dan juga anak itu.

"Semua telah berjalan lancar dad, tak ada yang perlu daddy khawatirkan"

"Kamu memang anak kebanggaan daddy "

"Semenjak perusahaan ada di tanganmu, perkembangannya sangat signifikan, kalau pun daddy tahu dari dulu bakat mu ini daddy akan menyerahkan sejak kau masih usia dua puluhan mungkin" usul daddy dengan becanda

"Semua tergantung kesiapan dad" jawab singkat Rey

"Hemm iya kau benar, dan aku bangga atas pencapaianmu sejauh ini"

"Terimakasih dad semua ini juga berkat bimbingan daddy selama ini sehingga aku menjadi seperti ini, dan juga berkat didikan mommy"

Ayah dan anak itu berbicara hingga larut malam. Sedangkan istrinya Angelica itu menonton televisi bersama ibunya Rey dan berbicara banyak hal juga di sana.

Terlihat dari pandangan Rey jika ibunya itu sangat bahagia jika bertemu dengan menantunya itu walaupun kehadirannya tanpa anak sekalipun.

Diam diam Rey juga memperhatikan percakapan antara ibunya dan istrinya itu, saling melempar canda tawa.

Rey memandangi dengan seksama. Entahlah hanya dia dan tuhan yang tahu arti pandangan itu.

***

Dikamar

"Apa kau akan lama di sini" tanya Angelica pada Rey

"Tidak tahu" jawab singkat Rey

"Jika kamu masih lama di sini kenapa kamu tidak pulang ke rumah kita saja" usul angelica pada suaminya itu

"Kenapa" Rey

"Tidak ada, aku hanya merasa tidak bisa bebas saja melakukan apapun yang aku mau" Angelica

"Bukankah selama ini kamu melakukan apa pun dengan semaunya kamu, bahkan tanpa meminta ijin dariku pun kamu juga masih bisa bebas" tanpa sadar Rey menjawab dengan kata-kata terdengar menjengkelkan di telinga Angelica.

"Kenapa kamu berbicara seperti itu"

"Kenapa, apa selama ini kamu masih kurang bebas sehingga dengan pergi bersama teman-teman wanitamu yang tak jelas itu dan kamu jarang berada dirumah saat akhir pekan pun"

"Sudah cukup, jika kamu ingin memojokkan ku, aku tak ingin mendengar kata-kata apapun darimu lagi" bentak Angelica berlalu dari hadapan Rey yang semula mereka duduk di sofa kamar itu. Kemudian berlalu ke kamar mandi berganti pakaian tidurnya dan merebahkan dirinya di ranjang king size itu.

"Selalu seperti itu jika diberi tahu dimana letak kesalahannya" gumam Rey

***

Pagi telah tiba, semalaman tuan Rey tidur di sofa kamar itu. Sepertinya ia malas tidur satu ranjang dengan istrinya yang suka membantah jika diberi tahu itu.

Sedangkan Angelica sudah berada di meja makan membantu ibu mertuanya untuk menyiapkan sarapan pagi mereka. "Sudah biar mommy yang melanjutkan, kamu panggil saja suami kamu"

"Hem baiklah mom, aku akan memanggil suamiku dulu," sambil berlalu pamit dari hadapan ibu mertuanya itu naik kelantai dua dimana kamar mereka berada.

Cklek pintu kamar terbuka, rupanya suaminya itu selesai mandi. Terlihat rambutnya yang masih basah dan masih menggunakan handuknya.

"Ayo turun kebawah kalau sudah selesai" ajak Angelica

"Hemm, kamu turunlah dulu nanti aku akan menyusul" tuan Rey memberi usul

"Tidak aku akan menunggumu di sini"

"Terserah kamu saja" jawab tuan Rey itu berlalu memasuki walk in closed untuk menggunakan pakaiannya.

Selang beberapa menit sudah rapi dengan penampilannya yang santai itu. Mereka berjalan beriringan turun tangga.

Jika orang lain yang tidak tau masalah didalamnya mungkin mengira jika rumah tangga mereka telah baik-baik saja.

Bersambung

Episodes
1 Malam yang indah
2 Pria kesepian
3 3. Makan
4 Kepergian tuan Rey
5 Masalah baru dikota tuan Rey
6 Pulang kerumah utama
7 Pertemuan yang gagal
8 Rekrut karyawan baru
9 Rekrut karyawan part 2
10 Melihatnya
11 Bertemu lagi
12 Setelah kehilangan jejak bertemu lagi
13 Perkara Kopi
14 tes kecocokan
15 Bertemu diruangan Bos
16 Pergi ke Pesta Perjamuan
17 Terjadi lagi
18 POSITIF COCOK
19 Tragedi Setelah Makan Siang
20 Menjebak
21 Kunjungan Arka
22 Kabar Oma
23 Pergi ke Moscow
24 Bersama Angelica
25 Pergi Ke Rumah Sakit
26 Kepulangan Tuan Rey
27 Mobil Baru
28 Jalan-jalan
29 Jalan-jalan Part 2
30 Mengerjai
31 Modus
32 Hadiah Butik
33 Pesan
34 Tuan Rey Yang Manis
35 Sakit
36 Drama Makan
37 Pesta Kecil
38 Tak Pulang-Pulang
39 Taman Hiburan
40 Pulang ke Bali
41 Drama Pagi
42 Pergi Tanpa Pamit
43 Tuan Rey yang Panik
44 Panik
45 Permintaan Angel
46 Penyambutan
47 Model Baru untuk Sebuah Produk
48 Perhatian
49 Pergi Bersama Angel
50 Perjalanan
51 Tinggal Seatap
52 Vio yang Malang
53 Jadwal Periksa Angel
54 Rapat
55 Pergi dengan Adit
56 Asisten bukan Suami
57 Rumah Kaca
58 Angel Mulai Curiga
59 Jamuan Makan Malam
60 Pulang ke Rumah Utama
61 Datang Tanpa di Undang
62 Peluncuran Produk
63 Tangisan Bayi
64 Tak Setuju
65 Pergi
66 Penthouse Baru
67 Hari Baru
68 Nama Yang Baik
69 Hari yang Indah untuk Rey
70 Panggilan Mendadak
71 Mengunjungi Kantor
72 Makan Siang
73 Pulang
74 Suara Hatiku
75 Rencana
76 Menyiapkan Hadiah
77 Hadiah Yang Di Inginkan
78 Aturan Baru
79 Kabar Angel
80 Pencarian
81 Vio Pingsan
82 Hari yang Panik
83 Aku Sudah Sembuh
84 Kembali
85 Kunjungan ke Rumah Utama
86 Masalah Vio
87 Terbangun
88 Menyerah
89 Musibah
90 Pindah
91 Berubah
92 Kunjungan Adit
93 Bertemu
94 Bertemu Adit
95 Kesalnya Rey
96 Pergi
97 Bertemu
98 Bertemu part 2
99 Pindah
100 Pesta Kebun
101 Sindrom Cauvade
102 Keliling Villa
103 Mengidam Part2
104 Senjata Makan Tuan
105 Buah Plum
106 Belajar
107 Perjuangan Ibu
108 Situasi Genting
109 Baby R
110 Mencium Bedak Bayi
111 Bertemu tuan Aldo
112 Revi dan Chris
113 Terbongkar
114 Bertemu
115 Terbongkar part2
116 Ketakutan
117 Tuan Pemaksa
118 Pergi Lagi
119 Bertemu
120 Rumah atau Kastil
121 Kedatangan Rey
122 Mengakrabkan diri
123 Paketan Datang
124 Debat Di Meja Makan
125 Kekacauan Sebelum Jalan Jalan
126 Bertemu Keponakan Baru
127 Cemburunya Vio
128 Cerita Masa Itu
129 Revi yang Introvet
130 Akhir
131 lanjutkan
132 Bab baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Malam yang indah
2
Pria kesepian
3
3. Makan
4
Kepergian tuan Rey
5
Masalah baru dikota tuan Rey
6
Pulang kerumah utama
7
Pertemuan yang gagal
8
Rekrut karyawan baru
9
Rekrut karyawan part 2
10
Melihatnya
11
Bertemu lagi
12
Setelah kehilangan jejak bertemu lagi
13
Perkara Kopi
14
tes kecocokan
15
Bertemu diruangan Bos
16
Pergi ke Pesta Perjamuan
17
Terjadi lagi
18
POSITIF COCOK
19
Tragedi Setelah Makan Siang
20
Menjebak
21
Kunjungan Arka
22
Kabar Oma
23
Pergi ke Moscow
24
Bersama Angelica
25
Pergi Ke Rumah Sakit
26
Kepulangan Tuan Rey
27
Mobil Baru
28
Jalan-jalan
29
Jalan-jalan Part 2
30
Mengerjai
31
Modus
32
Hadiah Butik
33
Pesan
34
Tuan Rey Yang Manis
35
Sakit
36
Drama Makan
37
Pesta Kecil
38
Tak Pulang-Pulang
39
Taman Hiburan
40
Pulang ke Bali
41
Drama Pagi
42
Pergi Tanpa Pamit
43
Tuan Rey yang Panik
44
Panik
45
Permintaan Angel
46
Penyambutan
47
Model Baru untuk Sebuah Produk
48
Perhatian
49
Pergi Bersama Angel
50
Perjalanan
51
Tinggal Seatap
52
Vio yang Malang
53
Jadwal Periksa Angel
54
Rapat
55
Pergi dengan Adit
56
Asisten bukan Suami
57
Rumah Kaca
58
Angel Mulai Curiga
59
Jamuan Makan Malam
60
Pulang ke Rumah Utama
61
Datang Tanpa di Undang
62
Peluncuran Produk
63
Tangisan Bayi
64
Tak Setuju
65
Pergi
66
Penthouse Baru
67
Hari Baru
68
Nama Yang Baik
69
Hari yang Indah untuk Rey
70
Panggilan Mendadak
71
Mengunjungi Kantor
72
Makan Siang
73
Pulang
74
Suara Hatiku
75
Rencana
76
Menyiapkan Hadiah
77
Hadiah Yang Di Inginkan
78
Aturan Baru
79
Kabar Angel
80
Pencarian
81
Vio Pingsan
82
Hari yang Panik
83
Aku Sudah Sembuh
84
Kembali
85
Kunjungan ke Rumah Utama
86
Masalah Vio
87
Terbangun
88
Menyerah
89
Musibah
90
Pindah
91
Berubah
92
Kunjungan Adit
93
Bertemu
94
Bertemu Adit
95
Kesalnya Rey
96
Pergi
97
Bertemu
98
Bertemu part 2
99
Pindah
100
Pesta Kebun
101
Sindrom Cauvade
102
Keliling Villa
103
Mengidam Part2
104
Senjata Makan Tuan
105
Buah Plum
106
Belajar
107
Perjuangan Ibu
108
Situasi Genting
109
Baby R
110
Mencium Bedak Bayi
111
Bertemu tuan Aldo
112
Revi dan Chris
113
Terbongkar
114
Bertemu
115
Terbongkar part2
116
Ketakutan
117
Tuan Pemaksa
118
Pergi Lagi
119
Bertemu
120
Rumah atau Kastil
121
Kedatangan Rey
122
Mengakrabkan diri
123
Paketan Datang
124
Debat Di Meja Makan
125
Kekacauan Sebelum Jalan Jalan
126
Bertemu Keponakan Baru
127
Cemburunya Vio
128
Cerita Masa Itu
129
Revi yang Introvet
130
Akhir
131
lanjutkan
132
Bab baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!