Tinggal sehari lagi aku sudah tak sabar ingin melihat hasilnya. Begitulah batin Adit saat ini...
Pesta perjamuan makan malam itu sangat meriah yang hadir dari kawasan orang-orang elit seperti pengusaha-pengusaha dari berbagai negara.
Semua yang ada di sana terlihat menyilaukan. Tuan Rey berjalan memasuki karpet merah dengan tangan Vio melilit di lengannya.
Mereka saling menyapa antara yang satu dengan yang lainnya. tak jarang pula di selingi dengan obrolan.Vio yang sangat ingin makan-makanan yang tersaji indah di meja itu seperti sudah meneteskan air liurnya saya. "Aku ijin mengambil makanan itu" pamitnya kepada tuan Rey
Tuan Rey menoleh sebentar dan memberikan ijin. Selang beberapa menit kembali ke tuan Rey dengan keadaan sudah berbeda.
Tuan Rey menoleh ke arah Vio" kau kenapa" tanyanya seperi ada yang aneh dengan tingkah laku Vio
Mengetahui ada yang tidak beres pada tubuh Vio itu tuan Rey segera pamit pulang lebih dulu dan Adit mewakili acara sampai selesai.
"Masuk" sambil membukakan pintu mobil dan berjalan berputar memasuki pintu mobil di sebelah lainnya
"Sudah ku bilang kau jangan sembarangan berpisah denganku, tapi kau tak bisa mendengarku" omelnya itu
"Aku kenapa, tubuhku rasanya sangat panas" sambil mengipasi dengan tangan, Vio merasa gelisah dengan keadaanya
Tuan Rey tak bisa mengendarai mobil terlalu lama jika keadaannya begini, ia akan terganggu melihat tingkah laku Vio di sampingnya yang terus bergerak dan gelisah itu akhirnya ia menemukan hotel bintang lima terdekat dan memutuskan menginap di sana.
Segera tuan Rey menggendong memasuki hotel itu dan reservasi tempat presiden suite room. Vio gang setengah sadar itu ia letakkan di ranjang. Tringg sebuah notifikasi masuk di ponsel Vio dan itu terdengar sampai ke telinga tuan Rey. Dengan cekatan tuan Rey mengambil ponsel itu dan membuka "Cek ceroboh sekali anak ini" gumamnya dalam hati sambil membuka pesan masuk
"Vio kau dimana" Fani
"Aku malam ini tidak bisa pulang karena masih ada lembur dan akan menginap dirumah mes"Vio namun yang mengetik itu semua adalah tuan Rey
"Kali ini kau tak bisa lepas dariku" ucapnya pada diri sendiri sambil melonggarkan dasinya yang masih melilit di lehernya.
Tuan Rey kemudian pergi ke kamar mandi dan berendam dengan air hangat yang sudah diberi aromaterapy. Hidupnya selama ini penuh misteri tak ada yang tahu apa yang di inginkan
Sepertinya perasaan tuan Rey pada gadis malam itu begitu dalam padahal hanya bertemu satu kali saat malam memadu kasih itu.
Selesai dengan ritual mandinya itu ia mengambil ponsel dan menghubungi Adit asistennya lewat chat yang ia kirim. "Bagaiamana hasilnya" tanpa basa basi
"Besuk baru keluar hasilnya tuan" Adit
."Hemm baiklah"
Melihat Vio yang bergerak terus dengan gelisah sepertinya ia tak akan menahan hasrat kelelakiannya tak dapat di pungkiri ia juga lelaki normal jika di sentuh terus menerus seperti ini juga akan tergoda. Posisi tuan Rey saat ini duduk di tepi ranjang dengan handuk yang masih melilit di pinggangnya . Vio memeluknya dengan sensual seperti telah ada seseorang yang menaruh minuman itu cairan laknat obat perangsang dan mungkin Vio tak sengaja meminumnya.
"Jika kau terus seperti ini jangan harap kau akan lolos dariku nona" ia sudah gemas dengan tingkah laku Vio dan baru saja ia mengucapkan seperti itu Vio tak sengaja malah meraba-raba handuknya hingga lepas.
Detik berikutnya tuan Rey mencium bibirnya tanpa ampun hingga nafas keduanya tak beraturan turun ke leher dan berakhir ke dada ranum itu.
hubungan itu terjadi lagi. Namun tuan Rey masih ingin memastikan nya lagi dengan bukti yang kuat.
***
Ke esokan paginya Vio bangun terlebih dahulu dan ia sangat terkejut mendapati dirinya telanjang seperti ini "Ahhhhhh" teriaknya
"Tak usah berteriak seperti itu jika ingin mengulang yang semalam" sahutnya
"Apa " tanyanya seperti orang bodoh
"Aku tak ingin berbicara dua kali" sifat arogannya mulai muncul
"Apa yang sudah anda lakukan denganku tuan" Vio dengan wajah memerah menahan amarah yang memuncak dalam dirinya itu.
"Tak usah berteriak, apa kau tak ingat jika semalaman kau menggodaku"
Seketika itu wajah Vio merona merah dan menginga-ingat pada kejadian semalam, namun ia tak mengingat apapun dan yang ia ingat ia sangat tidak nyaman dengan tubuhnya saat akan perjalanan menuju pulang. Setelahnya ia tak ingat apa pun
"Gimana apa kau mengingat semuanya dengan baik, bahwa semalaman kau menggodaku terus-terusan"
"Sudah diamlah"bentaknya reflek tanpa sengaja
Seketika tuan Rey yang masih memejamkan matanya itu langsung membuka matanya dan melihat ke arah Vio dengan tatapan horor
Seketika itu Vio jadi menciut nyalinya. Buru-buru saja ia turun dari ranjang dan mengunci pintu kamarnya"Padahal cuman ditatap saja, tetapi kenapa pandangannya sangat menakutkan" gumamnya di dalam kamar mandi itu
Ah bodohnya aku, Iya Vio gadis yang ceroboh dan bertingkah semaunya. Terkadang juga tak mempedulikan orang lain. Ketika keluar dari kamar mandi, Vio duduk di depan cermin dan menyisir rambutnya, berganti tuan Rey yang memasuki kamar mandi dan membersihkan diri di sana.
Beberapa menit selesai keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah Vio dengan pakaian santainya. Yang tadi sebelum Vio bangun sudah ada kiriman di paper bag baju yang satu milik Vio dan satu lagi miliknya.
"Apa tawaranku tempo hari masih berlaku" tanyanya pada Vio itu
"Tawaran yang mana" tanya Vio lagi. 'Sepertinya kau sudah melupakannya nona"
Vio berusaha mengingat-ingat lagi jika dimana hari sebelum ini dirinya juga pernah berkencan dengan tuan Rey sebelum menjadi bosnya.
"Masih sama aku tak berminat" jawabnya ketus
tuan Rey yang mendengar itu menyeringai penuh maksud. Ia yakin jika apa yang dia tanam semalaman itu akan menghasilkan. "Benarkah"
Vio jadi curiga dengan bos arogan satu ini yang biasanya sedikit bicara dan jarang tersenyum. Lalu apa ini malah tersenyum. Sepertinya ada yang di sembunyikan tapi apa itu ia tak tahu.
Sedangkan dalam pikiran tuan Rey saat ini " Tak akan lama lagi kau akan memohon kepadaku, dan saat itu tiba aku ingin melihat seberapa besar usahamu untuk memilikiku" batinya penuh percaya diri
"Tak usah senyum-senyum sendiri, nanti aku jadi takut jika anda ke sambet di sini"
Tuan Rey yang tidak memahami itu jadi bertambah senyum-senyum dikiranya ia sedang di puji tak tahu jika dirinya sedang di kata-katai.
Vio melihatnya menahan senyum"Dasat bos aneh" gumam Vio betgumam
"Bicara apa aku tak mendengar"
"Tidak ada"
"Tapi tadi aku mendengar kau berbicara"
" Itu tadi sepertinya aku melupakan sesuatu" kilahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments