Chapter 10. Cerita Masa Lalu.
Xiang Tianzhi duduk sambil memikirkan ucapan ibunya yang kini sudah menjadi kekasih. Dia memikirkan bagaimana mengatasi situasi mereka saat ini dari pengejaran Permaisuri Yin.
"Menurutmu, setingkat apa yang akan dikirim kesini?" tanya Xiang Tianzhi.
"Jika tebakan ku tepat ... Setingkat Nascent Soul, mungkin 2 orang akan datang. Mereka tidak mungkin membawa banyak orang dengan medan Hutan Bukit Bambu yang berbahaya dan sulit dilalui ketika di darat!" jawab Xue Mei dengan nada cemas, sambil tetap memasak.
Memang medan Hutan Bukit Bambu sangat sulit dilewati, apalagi banyak binatang buas yang menjadi penghalang, sebab itu Xue Mei memperkirakan jika setingkat Nascent Soul yang akan dikirim, karena mampu terbang.
"Sebenarnya aku ada tempat rahasia ... Tapi, kamu katakan dengan jujur, apakah kamu Ibu kandungku atau bukan?" tanya Xiang Tianzhi yang mengejutkan Xue Mei, sehingga dia berhenti memasak.
"Hah! Karena kamu sudah memiliki kekuatan untuk menjaga diri, maka aku akan katakan dengan jujur. Sebenarnya aku berharap kamu tidak bisa berkultivasi lagi, agar kamu tidak membalas dendam. Sayangnya, alam berkehendak lain ...!" desah Xue Mei yang tidak bisa menyembunyikan rahasia lagi kepada Xiang Tianzhi, apalagi mereka sudah layaknya suami istri.
Xue Mei bercerita dari awal dia menjadi selir sebelum kehadiran Xiang Tianzhi...
****
19 tahun yang lalu semua kejadian berawal, ketika Xue Mei masih berusia 16 tahun, dan kini usianya 35 tahun. Waktu itu Xue Mei berstatus salah satu murid akademi Kerajaan Xiang, dia berprestasi dengan usia segitu sudah berada pada tingkat Foundation Establishment tahap tiga.
Karena prestasi dan bakatnya, Raja Xiang melihat Xue Mei mengikuti kompetisi tujuh tahunan dan tertarik dengan Xue Mei. Lalu, Raja Xiang meminta Xue Mei menjadi Selir kepada kedua orang tua Xue Mei, mereka jelas kegirangan dan tanpa meminta pendapat Xue Mei, kedua orang tuanya langsung merestui keinginan Raja Xiang.
Awalnya Xue Mei tidak mau dan selalu menghindar untuk menjadi Selir, berhubung Raja Xiang mengancam akan memenjarakan seluruh keluarga Xue, mau tak mau Xue Mei dengan terpaksa mengikuti kemauan Raja Xiang. Setelah Xue Mei diboyong menuju Istana Kerajaan Xiang, Xue Mei hanya melayani sebanyak dua kali tanpa rasa cinta di hati, dan seluruh keluarga besar Xiang berharap Xue Mei bisa hamil dengan segera.
Namun, setelah ditunggu selama sebulan, Xue Mei tidak berbadan dua, membuat kekesalan keluarga Kerajaan Xiang yang menginginkan seorang anak dari wanita berbakat. Karena tekanan setiap hari, Raja Xiang dengan terpaksa berhubungan intim lagi dengan Xue Mei, dan itu hanya sekali, tujuannya jelas, agar Xue Mei bisa segera hamil.
Xue Mei yang mendapatkan tekanan dari berbagai pihak termasuk keluarganya, akhirnya berpura-pura hamil dengan menyelipkan benda pada perutnya agar tampak berbadan dua.
Selama delapan bulan itu, Xue Mei selalu tertekan, hingga membuat badannya kurus dan tak terurus, apalagi waktu melahirkan akan tiba. Disaat kegalauan, kuatir dan ketakutan akan hukuman gantung, karena telah menipu keluarga besar Kerajaan, Xue Mei melarikan diri dan berniat bunuh diri.
Beruntung disaat akan terjun ke jurang, dia dihentikan oleh seseorang. Orang itu juga wanita hamil yang akan melahirkan. Melihat jika yang akan bunuh diri adalah Selir Mei, wanita itu akan menyerahkan anak dalam kandungan untuk dirawat oleh Xue Mei tanpa menjelaskan siapa dirinya. Kemudian, wanita itu mengajak Xue Mei menuju suatu tempat yang dekat dengan ibukota Kerajaan Xiang.
"Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Tapi yang jelas, rawat anakku seperti anakmu sendiri!" ujar wanita itu yang kecantikannya melebihi siapapun di Benua Dongyun, saat mereka sudah berada dalam sebuah rumah sederhana.
"Tap--"
"Tidak ada tapi-tapian! Jika kamu ingin hidup, rawat anakku dan anggap seperti anakmu sendiri. Selain itu, kamu jangan kuatir tentang Raja Xiang dan Permaisuri Yin, aku akan menangani mereka sebatas hanya untuk meyakinkan, jika anak dalam kandungan ku adalah anakmu!" potong wanita itu saat Xue Mei akan berbicara.
Mendapatkan jaminan dari wanita itu, Xue Mei dengan senang hati menerima anak dari wanita itu. Xue Mei juga meyakini, jika wanita itu bukan orang sembarangan, terlihat dari pakaiannya bukan pakaian yang biasa dipakai oleh orang bangsawan di Benua Dongyun, apalagi wajahnya sangat cantik seperti ukiran mahakarya alam semesta.
"Aku hanya minta beri nama belakang dia Tianzhi, dan gunakan tetap nama depan keluarga Xiang. Selain itu, berikan kalung ini ketika dia sudah dewasa ...," kata wanita itu yang meminta Xue Mei menggunakan nama belakang Tianzhi, dan dengan memberikan kalung berbentuk Yin Yang berwarna putih dan hitam kepada Xue Mei. Xue Mei tidak mengerti maksud dari nama untuk calon anaknya. Xue Mei hanya mengangguk, dan tidak ingin banyak pertanyaan, sebab dia meyakini wanita itu memiliki rahasia penting.
"Kamu sekarang segera berbaring, aku akan pindahkan kandungan ku kedalam perutmu!" pinta wanita itu kepada Xue Mei.
Xue Mei melongo dengan perkataan wanita itu, sebab dia tidak pernah mendengar seseorang mampu memindahkan janin kedalam perut orang lain, dan ini baru pertama kali dia mendengar.
"Cepat, segera berbaring, itu tidak akan menyakitimu!" desak wanita itu.
Segera Xue Mei melakukan apa yang diperintahkan wanita itu. Namun, wanita itu tiba-tiba memukul dahi Xue Mei hingga pingsan. Disaat Xue Mei terbangun, dia sudah tidak melihat lagi wanita itu, hanya ada sebuah gulungan terbuat dari bambu disamping kepalanya. Kemudian, Xue Mei merasakan perutnya penuh dan teringat akan perkataan wanita itu yang memindahkan janin ke dalam perutnya.
Setelah menenangkan pikiran sambil mengelus perutnya yang membuncit, Xue Mei mengambil dan membuka gulungan bambu yang ternyata berisi sebuah pesan dari wanita itu. Tulisan itu menggunakan energi spiritual dan setelah dibaca akan menghilang.
Xue membaca gulungan itu.
("Aku sudah berbicara kepada keluarga Xiang, jadi kamu tidak perlu lagi kuatir dan takut kepada mereka, dan saat kamu terbangun, mereka akan menjemputmu. Aku hanya meminta, gunakan nama belakang Tianzhi. Besarkan anakku seperti anakmu sendiri, lindungi dia dengan nyawamu, Zhi.")
Akhirnya Xue Mei mengetahui nama wanita itu yang bernama Zhi, entah itu asli atau tidak, atau hanya inisial, yang pasti Xue Mei sangat berterima kasih dengan wanita itu. Setelah gulungan itu terbaca, gulungan bambu itu terbakar tanpa meninggalkan jejak.
Akhirnya ucapan wanita itu benar, setelah Xue Mei terbangun, pintu rumah dibuka dan dia melihat Raja Xiang dan kedua orang tuanya panik. Ternyata Xue Mei telah pingsan selama 3 hari dan membuat semua Kerajaan Xiang mencarinya. Singkat cerita, Xue Mei dibawa kembali pulang oleh Raja Xiang.
Kelahiran Xiang Tianzhi juga memicu fenomena, dimana sebelum Xiang Tianzhi lahir muncul pelangi selama seharian, yang ujungnya di langit dan berakhir dikamar pribadi Xue Mei. Dan anehnya lagi, banyak binatang mitologi keluar dari pintu pelangi dan berjalan di atas pelangi, binatang mitologi itu berhenti dikamar Xue Mei untuk memberikan penghormatan kepada bayi dalam kandungannya yang akan lahir.
Kejadian itu jelas membuat sebagai orang ketakutan, tapi ada juga yang tidak, malah mengartikan jika fenomenal itu adalah tanda janin di perut Xue Mei adalah pilihan Surgawi.
Mereka yang takut jelas dari Kerajaan tetangga, merasa jika dimasa depan keturunan Raja Xiang akan menjadi momok bagi banyak kekuatan di Benua Dongyun.
Singkat cerita, setelah Xue Mei melahirkan dan memberikan anaknya dengan nama Xiang (wangi) Tianzhi (anak surga), Raja Xiang mendapatkan banyak keberuntungan, salah satu contoh menemukan sebuah makam yang berisi banyak harta langka dan berharga, menemukan tambang emas di dalam goa dan masih banyak lagi, sehingga statusnya kekayaannya membuat iri dan kekuatiran Kerajaan tetangga.
Xiang Tianzhi dan Selir Mei menjadi putra kesayangan Raja Xiang dan membuat iri para Permaisuri, Istri dan para Selir. Akhirnya Xiang Tianzhi beranjak dewasa dengan bakat yang luar biasa dan semakin membuat Raja Xiang bangga.
Karena terlalu dimanja oleh Raja Xiang dan keluarga besarnya, membuat Xiang Tianzhi memiliki sifat buruk, kenakalan diluar nalar, bahkan sering tidur dengan istri Raja Xiang dan Selir secara diam-diam, membuat kekacauan di Kerajaan Xiang dimana pun dia berada dan lain sebagainya.
Kesempatan inilah digunakan oleh Permaisuri Yin dan putranya untuk menjebak Xiang Tianzhi dan Selir Mei ... Namun, dibalik itu ada sesuatu yang lebih besar sehingga Raja Xiang sangat membenci Xiang Tianzhi dan Selir Mei, bahkan setelah Xiang Tianzhi hampir mati, Raja Xiang tidak perduli sama sekali.
Xue Mei sendiri tidak tahu alasannya hingga membuat Xiang Tianzhi dan dirinya di benci oleh Raja Xiang beserta keluarganya ... Hingga mereka menjadi buronan...
*****
Xue Mei telah menyelesaikan semua kebenaran dengan berbicara jujur kepada Xiang Tianzhi. Xue Mei meneteskan air mata saat berbicara dan Xiang Tianzhi segera memeluknya sambil berpikir.
Banyak pertanyaan dibenak Xiang Tianzhi, perihal wanita bernama Zhi, yang tidak lain adalah ibu kandungnya. Lalu, kenapa dia bisa bereinkarnasi di tubuh ini? Apa arti fenomena kelahirannya? Perubahan sifat Raja Xiang dan seluruh keluarga besar Xiang hingga 180°? Dan kenapa Mu Bingyun juga ikut menjebaknya? Dan masih banyak pertanyaan dibenak Xiang Tianzhi.
Xiang Tianzhi tidak bertanya kepada Xue Mei, sebab Xue Mei sendiri tidak mengetahui. Yang jelas kini Xiang Tianzhi senang jika Xue Mei bukan ibu kandungnya. Selain itu, Xiang Tianzhi menjadi memiliki tujuan hidup, yaitu mencari siapa ibu kandungnya, membuka ingatan masa lalunya, dan tetap membuat perhitungan dengan Kerajaan Xiang.
"Terima kasih sudah menceritakan semuanya kepadaku ... Sekarang ini, yang membuat aku bingung, aku harus memanggilmu apa? Ibu, Sayang atau Bibi?"
Sengaja Xiang Tianzhi berbicara begitu, agar suasana hari Xue Mei tidak lagi sedih dan kuatir, kuatir jika dirinya tidak diakui sebagai ibu. Spontan Xue Mei tersenyum dan mencubit dada bidang Xiang Tianzhi.
Sambil mengusap air mata, Xue Mei melihat wajah Xiang Tianzhi yang berpura-pura meringis kesakitan dan dia pun tertawa. Suasananya kembali ceria dan penuh tawa Xue Mei dan Xiang Tianzhi.
"Panggil saja aku 'Mei' (cantik) , aku lebih suka nama itu!" jawab Xue Mei sambil memasangkan kalung dileher Xiang Tianzhi.
"Baik Mei Mei ku sayang!" goda Xiang Tianzhi, dan dia kembali mendapatkan cubitan dari Xue Mei.
Mereka berdua segera makan malam dan saling menyuapi layaknya kekasih. Setelah kenyang, mereka berdua kembali melanjutkan ronde berikutnya hingga pagi dan tertidur terlelap dengan wajah bahagia. Semua beban di hati Xue Mei menghilang dan berganti kebahagiaan yang tidak pernah dia alami.
Tapi, ini baru permulaan. Perjalanan Xiang Tianzhi baru dimulai menuju Keabadian. Akankah mereka bahagia untuk selamanya? Dan apa saja yang akan mereka hadapi dimasa depan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Iwan Arema
🫂🫂🫂🥰🥰🥰💦💦💦
2023-10-31
1
Dhika aja
good job thor
2023-03-03
0
tukang nikung
mamak nya aja di embat ya kan.
2023-01-16
0