Chapter 08. Pengkhianatan.
Akhirnya Xiang Tianzhi menjadi tenang setelah mendapatkan segel yang mampu menyembunyikan kekuatannya, dia buru-buru kembali ke rumah, sebab ibunya sudah selesai memasak untuk makan malam.
Xue Mei melihat ekspresi putranya yang tampak senang setelah jalan-jalan disekitar rumah. "Apa menemukan sesuatu hingga membuatmu gembira?" tanya Xue Mei.
"Tentu!" jawab Xiang Tianzhi dengan misterius dan membuat Xue Mei ingin tahu.
"Apa yang kamu temukan?" desak Xue Mei yang penasaran, sambil menata masakannya di meja.
"Rahasia!" jawab Xiang Tianzhi sambil mendekati ibunya.
"Aiyoh! Merahasiakan sesuatu dari Ibu! Apa mau tidak Ibu masakan!" ancam Xue Mei yang berpura-pura marah.
Xue Mei sedikit kaget saat Xiang Tianzhi tiba-tiba memeluknya dari belakang, tapi dia tidak berusaha menghindari maupun bergerak, detak jantungnya mulai kencang dan nafas tidak beraturan.
"Hehehehe! Aku senang karena memiliki Ibu yang pintar memasak dan cantik pula!" Xiang Tianzhi terkekeh dan memuji Xue Mei, dia melihat makanan di meja dan melepaskan pelukannya.
Xue Mei merasakan keengganan ketika Xiang Tianzhi melepaskan pelukannya, dia segera menenangkan hati dan pikiran, setelah tenang dia mengambilkan nasi untuk putranya.
"Enak seperti biasanya, Ibu memang yang terbaik!" puji Xiang Tianzhi yang makan dengan lahap.
Hati Xue Mei tersanjung dan tersenyum bahagia dengan pujian putranya. 'Dia benar-benar berubah setelah mengalami tragedi yang hampir merenggut nyawanya!' batin Xue Mei yang senang akan perubahan Xiang Tianzhi. Biasanya Xiang Tianzhi tidak pernah menghargai siapapun, bahkan tidak pernah terlontar pujian seperti yang baru dia dengarkan.
Setelah selesai makan, seperti biasa Xue Mei membersihkan meja dan Xiang Tianzhi keluar rumah dengan alasan ingin melihat suasana di malam hari kepada ibunya. Padahal dia ingin segera menerobos ke tingkat Nascent Soul. Tanpa curiga Xue Mei mengijinkan putranya keluar rumah, asal tidak keluar dari pembatas yang sudah dia buat. Xue Mei sendiri ingin membersihkan dirinya sebelum dia beristirahat dan menjadi rutinitasnya.
Xiang Tianzhi langsung berlari dengan sangat cepat untuk menjauhi rumahnya, dengan kekuatannya di tingkat Golden Core, tubuhnya merasa ringan seperti kapas, setiap kali lompatan mampu mencapai empat meter.
Namun, dia tiba-tiba berhenti saat merasakan desiran gerakan diatas pohon bambu. Buru-buru Xiang Tianzhi bersembunyi dibelakang pohon dan melihat tiga orang sedang melompati pepohonan seperti terbang, dengan menyentuh-kan ujung kaki pada dedaunan.
Ketiga orang itu berjubah hitam dengan tudung menutupi kepala dan wajahnya, terselip pedang di pinggang, perkiraan Xiang Tianzhi mereka berada pada tingkat Golden Core tahap 8 dan satu orang tahap 9, dan yang memiliki kekuatan paling tinggi berada di depan sendiri. Hanya setingkat Golden Core yang memiliki kemampuan berjalan di atas air dan dedaunan, di tingkat Nascent Soul praktisi beladiri bisa terbang.
"Siapa mereka?" batin Xiang Tianzhi yang cemas, sebab ketiga orang itu menuju kerumahnya, "aku harus segera menerobos! Kakak, tolong bantu aku menekan aura terobosan!" lanjut Xiang Tianzhi kepada Inti Kehidupan dengan serius.
"Baik Tuan."
Buzz...
Segera cahaya keluar dari tubuh Xiang Tianzhi dan membuat sebuah perisai selebar tiga meter. Segera Xiang Tianzhi menerobos.
Swosh... Swosh... Swosh...
Energi terobosan berturut-turut keluar meletus dari tubuh Xiang Tianzhi hingga akumulasi khasiat pill Surgawi yang berada dalam dantian nya habis. Beruntung itu pill setingkat Surgawi, sehingga Xiang Tianzhi tidak perlu lagi menyetabilkan pondasinya, hanya tinggal beradaptasi dengan kekuatan baru.
Kini kekuatan Xiang Tianzhi berada pada tingkat Nascent Soul tahap pertama, dan buru-buru dia membiasakan tubuhnya dengan kekuatan baru yang belum pernah dicapai oleh pemilik tubuh asli.
Tap...
Xiang Tianzhi menghentakkan kakinya dan melayang. Disaat melayang setinggi dua meter, Xiang Tianzhi tiba-tiba mengingat ingatan dimasa lalunya, tapi masih samar dan makin membuat Xiang Tianzhi kebingungan.
"Ah! Sudahlah, mungkin setiap kali aku menerobos, aku yakin akan mengingat secara berlahan!" gumam Xiang Tianzhi sambil merenggangkan otot-ototnya.
Swosh...
Xiang Tianzhi terbang kesana kemari untuk membiasakan kekuatan Nascent Soul, dan meninju udara dengan fisiknya tanpa menggunakan basis kultivasi. "Fisik terlalu lemah, besok aku akan kembali ke goa dan menempa tulang."
Fisik Xiang Tianzhi memang berada pada tingkat awal atau masih berada pada tingkat Besi Tahap rendah, peningkatan itu karena dia telah melewati basis kulakukan tingkat Body Refining atau pemurnian tubuh. Dan untuk peningkatan selanjutnya harus mengandalkan sumberdaya yang besar, seperti Pill Penguat Tulang atau mendapatkan keberuntungan.
Boom💥 ...
Terdengar suara ledakan energi dari arah rumah Xiang Tianzhi. Sontak Xiang Tianzhi kaget dan dengan cepat terbang kearah rumahnya, disana dia melihat ibunya sedang dikeroyok oleh tiga orang berjubah hitam yang dia lihat tadi.
Dari kejauhan Xiang Tianzhi melihat ibunya berlumuran darah, dan jelas Xue Mei tidak mungkin mengalahkan ketiga orang itu, sebab kekuatannya berada di tingkat Golden Core tahap enam, sedangkan musuhnya pada tahap delapan dan sembilan. Namun, hanya satu orang yang hanya mengawasi tanpa ikut menyerang Xue Mei.
"Menyerah saja dan bawa sekalian bocah sialan itu?!" bentak orang berjubah hitam yang memiliki kekuatan pada tahap sembilan.
"Bagaimana kalian tahu kami disini?" tanya Xue Mei sambil menahan rasa sakit di bahu kirinya yang tergores pedang, dia ingin tahu siapa yang memberikan informasi persembunyiannya, sebab hanya dia dan orang kepercayaannya yang mengetahui lokasi ini. Kedua mata Xue Mei selalu waspada dan berharap putranya tidak segera pulang.
"Hahaha! Jangan meremehkan Permaisuri Yin, selama dia memiliki kekayaan, apapun bisa dia lakukan ... Saudara, tunjukkan dirimu!" orang berjubah tertawa menghina dan berbicara. Orang yang dipanggil berada di belakang dan membuka penutup kepala.
"Baron Wang!"
Sontak Xue Mei terkejut melihat orang yang dia percayai telah berkhianat, padahal kenaikan pangkat hingga menjadi Baron karena perjuangan Xue Mei membantunya.
Menjadi pejabat maupun menaikan pangkat juga memiliki prasyarat yang harus dipenuhi, misalkan pangkat Baron, harus mengikuti ujian tingkat Prefektur yang diadakan di provinsi manapun setiap 10 tahun, memiliki kekuatan minimal tingkat Foundation Establishment tahap 5, memiliki empat bawahan dengan setingkat yang sama tapi memiliki tahap kekuatan dibawahnya, memiliki kekayaan minimal 20 juta keping Emas. jika pangkat Nobel memiliki prestasi dan mampu membayar pajak melebihi yang ditentukan dan juga meningkatkan kekuatan hingga Nascent Soul tahap 5, maka pangkat Nobel akan dinaikan menjadi Viscount.
Jika pangkat Viscount ingin naik pangkat lagi menjadi Count, maka harus mengikuti ujian tingkat provinsi yang diadakan di Kerajaan tanpa ada batasan waktu, dan sebelum mengikuti ujian harus membayar sebesar 5 juta keping emas. Jika tidak lulus, biayanya akan hangus. Sengaja aturannya dibuat seperti itu agar tidak banyak orang yang ingin menjadi pejabat secara asal, sebab itu demi keutuhan kerajaan manapun.
Jika ingin ingin naik pangkat Duke, maka harus mengikuti ujian lagi tingkat kerajaan dan mendapatkan jabatan tinggi setelah memperdalam ilmu di akademi kerajaan. Syaratnya lebih mencengangkan, harus membayar ujian sebesar 50 juta keping Emas., memiliki kekuatan minimal tingkat Body Integration tahap 5.
Kenapa Xue Mei terkejut telah dikhianati, karena orang kepercayaan lemah dalam kekayaan, mengharuskan Xue Mei membayar ujian, manipulasi data kekayaan dan juga prestasinya saat menjabat menjadi Baronet. Apa yang dilakukan Xue Mei tidaklah mudah dan beresiko membahayakan statusnya.
"Maafkan saya Selir Mei, saya terpaksa melakukannya, sebab keluargaku menjadi taruhannya!" ungkap Baron Wang dari Keluarga Wang bernama Wang Kai, dia menggelengkan kepala karena tidak bisa berbuat apa-apa melawan kediktatoran permaisuri Yin.
Xue Mei menghela nafas berat dan memahami kesulitan Wang Kai, dia justru merasa bersalah telah melibatkan Baron Wang dalam skema membunuh putra mahkota, dan selalu membantunya dalam pelarian selama ini.
"Salahkan dirimu yang hampir membunuh putra mahkota! Menyerah atau dengan terpaksa kami membunuhmu dan juga bocah sialan itu!?" bentak pria berjubah hitam kepada Xue Mei.
"Perwira Jiang, lebih baik aku mati daripada menyerah kepada kalian! Maju!" Xue Mei membalas membentak dan menantang.
Xue Mei jelas tidak akan menyerah, sebab disaat menyerah dia akan disiksa, dan yang lebih mengerikan menjadi budak kepuasan pria, setelah itu akan dijual di rumah bordil.
"Hahaha! Wanita bodoh!"
Segera perwira Jiang menyerang bersama bawahannya kecuali Baron Wang. Namun, sebelum mendekati Xue Mei, Xiang Tianzhi berteriak sangat keras dan penuh amarah.
"Siapa yang melukainya ... Mati!!"
Swosh... Boom💥...
"Arghh!!" teriakan perwira Wang saat kepalanya ditendang oleh Xiang Tianzhi dan tidak berhenti disitu, dia langsung menyerang anak buah perwira Jiang.
Bang💥...
"Arghh!!"
Swosh...
"Mati!!" setelah memukul anak buah Wang, Xiang Tianzhi bergerak cepat sebelum perwira Jiang bangkit.
Boom💥... Bruk...
Xiang Tianzhi menendang sekuat tenaga kepala perwira Jiang hingga meledak, dan tubuh tanpa kepala langung ambruk. Mengetahui jika anak buah perwira Jiang akan kabur, Xiang Tianzhi langsung melesat dengan membawa pedang perwira Jiang.
Crush... Bukk...
"Berani-beraninya kamu melukai Ibuku!!" ujar Xiang Tianzhi yang kemarahannya masih belum terpuaskan dengan membunuh dua orang, dia menendang kepala yang telah terpisah dari tubuh.
Xue Mei dan Baron Wang syok melihat Xiang Tianzhi begitu brutal dan gerakannya sangat cepat hingga tidak mampu berkata-kata, hanya bisa bisa melihat gerakan cepat seperti bayangan.
Kemudian Xiang Tianzhi melihat Baron Wang dan mendekatinya. "Kamu menjadi pengkhianatan akan selamanya menjadi pengkhianat!!" ujar Xiang Tianzhi dan langsung bergerak sebelum Baron Wang sempat berbicara bahkan bereaksi.
Swosh... Crush...
"Argh!"
Xiang Tianzhi memenggal leher Baron Wang dan tidak sempat dihentikan oleh Xue Mei. Kemudian Xiang Tianzhi melihat ibunya yang menangis sambil memegang lukanya.
"Ibu, maaf!" ujar Xiang Tianzhi setelah dirinya agak tenang dan memeluk ibunya dengan sangat erat.
Xue Mei menangis tersedu-sedu dan membalas pelukannya. Xue Mei sedih karena telah khianati dan bisa dipastikan hidupnya akan dalam pelarian lagi. Xiang Tianzhi mengusap punggung Xue Mei, sambil memejamkan mata agar emosinya bisa meredam.
Setelah Xue Mei tenang dan tidak lagi menangis, Xiang Tianzhi melepaskan pelukannya, tapi Xue Mei tidak ingin melepaskan putranya. Dengan pelukan Xiang Tianzhi, Xue Mei merasa nyaman dan aman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
jangan bilang suka Ama anak sendiri
2024-02-11
1
Iwan Arema
😡😡😡👊🏼👊🏼👊🏼🗡️🗡️🗡️👻👻👻
2023-10-31
0
Dhika aja
good job
2023-03-03
0