Chapter 02. Cincin Dimensi.
Setelah mempelajari semuanya, Xiang Tianzhi juga mengingat tentang Xue Mei, dimana ibunya telah kabur dari kejaran pasukan Kerajaan Xiang, karena hampir membunuh Xiang Huangdi dan Selir Yin.
Perbuatan Xue Mei atas dasar membela anak semata wayang yang telah dijebak, apalagi Raja Xiang tidak menghukum Xiang Huangdi akan perbuatannya yang hampir membunuh Xiang Tianzhi.
Karena Raja Xiang tidak memberikan hukuman, akhirnya Xue Mei berusaha membunuh Xiang Huangdi, tapi usahanya digagalkan oleh Permaisuri Yin. Akibat gagal membunuh Xiang Huangdi, Xue Mei yang akan di tangkap akhirnya kabur dengan membawa Xiang Tianzhi yang tidak sadarkan diri.
Selama pelarian itu, Xue Mei selalu menyamar dan berpindah-pindah tempat dengan kereta gerobak, dan menemukan sebuah tempat terpencil tanpa penghuni dan jauh dari Kerajaan Xiang.
Dan disinilah Xiang Tianzhi berada tinggal bersama ibunya, sebuah tempat yang indah dan dikelilingi oleh bukti dan hutan lebat. Xiang Tianzhi sudah tidak sadarkan diri selama tiga bulan, dan disaat tersadar langsung pingsan lagi selama dua hari.
Xiang Tianzhi asli telah tiada dan telah diganti oleh jiwa baru, yang di masa lalunya adalah seorang Dewa dengan kekuatan mengerikan.
Setelah mempelajari ingatan pemilik tubuh, Xiang Tianzhi bertekad untuk membalas dendam dan akan selalu melindungi ibu pemilik tubuh ini, apapun yang terjadi.
Xiang Tianzhi meneteskan air mata, dan membelai rambut ibunya yang masih tertidur, dia ikut merasakan rasa sakit hati, karena telah menyatu dengan jiwa pemilik tubuh.
Akibat pemilik tubuh ini, ibunya menjadi hidup menderita dan selalu dalam ketakutan selama tiga bulan lebih ini.
'Walaupun aku adalah jiwa yang telah reinkarnasi ditubuh anakmu, aku berjanji akan selalu melindungimu, Xue Mei!' batin Xiang Tianzhi sambil melihat Xue Mei yang cantik, dan tetap membelai rambutnya.
Karena merasakan rambutnya disentuh, seketika Xue Mei kaget dan terbangun. Lalu, kedua mata Xue Mei melihat putranya yang tersenyum dengan tatapan lembut.
"Zhi'er!!" teriakan Xue Mei dan langsung memeluk Xiang Tianzhi.
Xue Mei menangis tersedu-sedu dan semakin memeluk erat anaknya. Xiang Tianzhi sendiri hanya diam dan ikut memeluk ibunya secara naluri, dia juga ikut menangis, ikut merasakan sakitnya, kesedihan, dan segala macam emosi di hati.
"I--ibu ... Maaf!"
Hanya itu yang bisa terucap dari mulut Xiang Tianzhi, dia belum terbiasa memanggil nama ibu, dia hanya bisa meminta maaf untuk pemilik tubuh aslinya. Xue Mei semakin menangis, sebab baru kali ini putranya meminta maaf, padahal selama ini putranya tidak pernah meminta maaf akan semua kesalahannya, dan itu membuat Xue Mei terharu.
"Tidak, kamu tidak salah, wajar seusia-mu melakukan kesalahan, nakal adalah hal lumrah! Ini semua gara-gara ... !" ujar Xue Mei dan tidak melanjutkan perkataannya, kuatir putranya akan membalaskan dendam.
Setelah itu suasana kamar sederhana menjadi hening, dan hanya terdengar tangisan Xue Mei yang sedikit telah tenang. Kembali Xiang Tianzhi memejamkan mata untuk mengingat tentang masa lalunya dulu.
Dengan susah payah untuk mengingat, Xiang Tianzhi hanya mengingat sedikit, dan itu terkait tentang Teknik budidaya kultivasi, Teknik Akar Elemen, Teknik beladiri Aktif dan Teknik beladiri pasif. Selain itu, Xiang Tianzhi mengingat dirinya dulu adalah seorang ahli Alchemist dan ahli Smelting.
'Sayangnya hanya itu yang aku ingat ... Tidak masalah siapa aku dulu, setidaknya dengan apa yang aku ingat, aku akan memulai dari awal dengan tubuh payah ini, dantian rusak, akar elemen buruk, fisik tingkat besi ... Ah! Benar-benar parah! Xiang Huangdi dan Kerajaan Xiang ... Lihat saja, aku akan buat perhitungan!' batin Xiang Tianzhi setelah sedikit mengingat, dan marah kepada orang yang membunuhnya.
Tiba-tiba, Xiang Tianzhi merasakan ada sesuatu di jari telunjuk di tangan kanan, dan buru-buru melihatnya. Tapi, dia tidak melihat apapun di jarinya. Sambil memeluk Xue Mei, Xiang Tianzhi meraba jarinya dan merasakan ada cincin yang tidak bisa dilihat.
'Mungkin dengan Roh-ku baru bisa melihatnya!'
Kembali Xiang Tianzhi menutup mata dan melihat cincin itu dengan melepaskan Rohnya, walaupun dantian rusak dan dianggap cacat, Xiang Tianzhi masih bisa melakukan layaknya seorang praktisi beladiri.
Segera Roh Xiang Tianzhi memasuki cincin yang tidak terlihat, dan tercengang melihat di dalam cincin. Ya, cincin itu adalah cincin dimensi yang mampu menyimpan banyak benda mati dan mahkluk hidup.
Namun, yang membuat Xiang Tianzhi terkejut, di dalam cincin dimensi sangat luas dan ada pohon buah, tanaman herbal dan ada satu bangunan tiga lantai yang tampak seperti sebuah Mansion.
Setelah melihat cincin dimensi, Xiang Tianzhi sedikit teringat jika itu memang cincin miliknya di kehidupan masa lalu. Xiang Tianzhi tersenyum dan buru-buru memasuki Mansion-nya. Di dalam mansion lantai satu, ada banyak ruang, diantaranya Ruang Artefak Refining, Ruang Alchemist, Ruang Perpustakaan, Ruang Pelatihan dan Ruang Perbendaharaan. Di lantai dua dan tiga untuk tempat tinggal, hanya ada satu kamar utama, jelas itu adalah kamar pribadinya.
"Zhi'er!" Xue Mei memanggil Xiang Tianzhi yang diam saja dan seperti tertidur, kuatir putranya pingsan lagi.
Xiang Tianzhi yang mendengar suara indah dan menenangkan hati, segera roh nya kembali ke tubuh dan membuka mata. Xiang Tianzhi tersenyum melihat wajah cemas ibunya dan membelai wajah cantik Xue Mei.
"Aku baik-baik saja Bu. Hanya saja ... Dantian-ku rusak dan ...!" ujar Xiang Tianzhi, dan buru-buru Xue Mei menutup mulutnya agar tidak melanjutkan perkataannya.
"Kita akan cari cara untuk memulihkan dantian-mu, Nak!" kata Xue Mei yang berusaha tersenyum, walau dirinya sangat sedih melihat putranya sudah tidak bisa berkultivasi lagi seperti semula.
"Bu, apa yang terjadi sebenarnya, aku menjadi sedikit lupa?" tanya Xiang Tianzhi yang ingin tahu tentang kejadian dirinya sebagai Putra Mahkota, dan ibunya sebagai Selir dikejar seperti seorang penjahat tanpa pembelaan dari Raja Xiang.
"Kamu lupa! Mungkin akibat benturan saat itu ... Nanti kamu akan mengingatnya kembali!" jawab Xue Mei yang sedikit terkejut jika Xiang Tianzhi lupa tentang kejadian ini.
Kemudian, Xue Mei menceritakan dari awal hingga keberadaan mereka sekarang. Tempat persembunyian ini adalah wilayah pemerintahan tingkat Nobel, salah satu kota terpencil dan jauh dari Kerajaan Xiang.
Kota ini sangat kecil dan hutan dimana mereka bersembunyi adalah hutan Bukit Bambu, salah satu hutan yang juga terkenal berbahaya akan penghuninya.
Disaat Xue Mei bercerita, Xiang Tianzhi dengan kesadarannya memasuki Ruang Perbendaharaan untuk menemukan sesuatu yang bisa memulihkan dantian yang rusak.
Setelah mencari dengan teliti, Xiang Tianzhi menemukan sebuah pil, dan itu adalah yang sangat dibutuhkan oleh Xiang Tianzhi, yaitu pil penyembuh dantian tingkat Surgawi. Sontak Xiang Tianzhi kegirangan tapi tetap menekan rasa senangnya, agar ibunya tidak menaruh curiga.
Pil tingkat Surgawi tidak ada di Benua Dongyun, tertinggi hanya berada pada tingkat Raja tahap Atas. Jika diketahui pihak luar, pasti akan menjadi pertumpahan darah, sebab itu Xiang Tianzhi tidak ingin ibunya mengetahui dirinya memiliki cincin dimensi.
Profesi Alchemist, Smelting, Formasi Spiritual dan penjinak binatang juga dibagi menjadi beberapa tingkat, setiap tingkat dibagi menjadi tiga tahap Rendah, Menengah dan Atas.
Tingkat itu dari terendah hingga tertinggi, yaitu;
Pemula.
Murid/Disciple.
Guru/Master.
Guru Besar/Grand Master.
Raja/King.
Kaisar/Emperor.
Suci/Saint.
Peri Bumi.
Peri Alam.
Peri Langit, dan seterusnya. Tingkat itu juga berlaku untuk semua jenis pil.
Kembali Xiang Tianzhi mendengarkan ibunya bercerita, dimana titik awal dirinya dijebak oleh kekasih Xiang Huangdi. Wanita itu bernama Mu Bingyun, usianya 17 tahun. Mu Bingyun adalah primadona di Kerajaan Xiang, selain berbakat sebagai seorang alchemist, dia juga jenius yang memiliki kekuatan Foundation Establishment tahap 2.
Saat itu dirinya dirayu oleh Mu Bingyun saat berduaan, ketika Xiang Tianzhi dan Mu Bingyun berburu binatang roh. Mu Bingyun mengungkapkan perasaannya kepada Xiang Tianzhi, demikian juga dengan Xiang Tianzhi yang juga menyukai Mu Bingyun.
Disaat mereka berdua sedang memadu kasih saling berpelukan dan berciuman, muncul Xiang Huangdi bersama adik-adiknya, dan melihat Mu Bingyun siap berhubungan intim.
Di titik kewaspadaan rendah, Xiang Tianzhi diserang dengan brutal tanpa dia bisa menghindar, anehnya Xiang Tianzhi melihat Mu Bingyun tersenyum dan mengeluarkan senjata juga. Tahu bahwa dirinya dijebak, Xiang Tianzhi melompat jendela dan akan kabur.
Sayangnya, dirinya telah terkepung dan dikeroyok banyak orang. Xiang Huangdi, yang menganggap jika Xiang Tianzhi telah mati, segera membuangnya di hutan, agar dikira terbunuh oleh binatang buas.
Xue Mei yang memiliki kristal tanda bahaya dari anaknya, buru-buru mencari bersama prajurit. Sesampainya disana, dia melihat anaknya sudah berlumuran darah. Sebelum pingsan, Xiang Tianzhi sempat berbicara.
"Xiang Huangdi dan Mu Bingyun!"
Ucapan terakhir Xiang Tianzhi membuat ibunya tersentak dan marah. Xue Mei segera melaporkan kepada suaminya yang tidak lain adalah Raja Xiang. Namun, Raja Xiang tidak ada tanggapan baik untuk membela putra.
"Dia seorang pria, jika dia tidak bisa melindungi dirinya sendiri, lebih baik jadi wanita atau mati sekalian!" ujar Raja Xiang yang sedikit membentak Selir Mei.
Perubahan sikap suaminya, membuat Xue Mei heran dan tercengang, padahal Raja Xiang sangat mencintai putranya Xiang Tianzhi. Tapi Xue Mei tidak menyerah, dia mendesak untuk menghukum Xiang Tianzhi dan membuat perhitungan dengan Mu Bingyun.
Namun, sekali lagi Raja Xiang tidak memberikan tanggapan baik, dia berkata dengan menghina Xue Mei dan mengusirnya.
"Kamu sudah untung aku jadikan Selir! Pergi dari Kerajaan Xiang, aku sudah tidak membutuhkanmu!"
Setelah kejadian itu, Selir Mei merencanakan untuk membunuh Xiang Huangdi secara diam-diam. Sayangnya, rencana itu gagal, sebab ibu kandung Xiang Huangdi yang tidak lain adalah Permaisuri pertama Kerajaan Xiang, selalu memata-matai gerak-gerik Xue Mei. Rencana pembunuh Xiang Huangdi gagal dan menjadikan Selir Mei buronan Kerajaan Xiang.
Dengan membawa Xiang Tianzhi yang koma, Selir Mei selalu berlarian menuju tempat asalnya. Namun, disana sudah ada banyak tentara yang terlebih dahulu datang dan membakar desanya, bahkan membunuh semua keluarganya dan membungkam semua penduduk desa.
Keberuntungan tidak berpihak kepada Selir Mei, seorang perwira tentara melihatnya, dan kembali mengejar Xue Mei yang sudah kabur terlebih dahulu. Selama pelarian, Selir Mei menemukan tempat tak berpenghuni, jauh dari kota terdekat maupun desa, salah satu hutan bambu yang terkenal berbahaya, Hutan Bukit Bambu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
☯︎B ᴢᴀʀ⋰
jd heran kan kenapa raja Xiang tiba² berubah, masa anak nya kaga di bela tuh
2023-03-13
1
Dhika aja
good job thor
2023-03-02
0
Mom La - La
akh.. aku sebel deh. hbis mnis sepah dibuang
2023-02-09
0