"DADDY?"
"Yeah, come here!" ucap Aneeq sambil merentangkan kedua tangan. Melihat itu, Ziel melepaskan pelukannya pada tubuh Julie, dan menghambur ke arah Aneeq.
Semua pasang mata langsung dibuat membulat sempurna. Bukan! Bukan karena Ziel yang berlari ke arah Aneeq, tetapi karena sebutan pria kecil itu pada bos mereka.
Mereka kompak mengulang kata itu dalam batin masing-masing.
Daddy?
Jadi benar, Tuan Aneeq sudah menikah diam-diam, bahkan memiliki seorang anak?
Aneeq langsung menggendong tubuh mungil Ziel, dan bocah tampan itu sontak menempel pada Aneeq, memeluk leher pria itu erat. Semua orang tak mampu untuk bicara, tak terkecuali Julie.
Mereka hanya bisa menonton pemandangan manis itu, seorang pria yang kerap bermain dengan para wanita, justru dipanggil daddy oleh seorang anak kecil, bahkan mereka terlihat sangat akrab.
"Boy, mau ikut makan siang dengan Daddy?" tanya Aneeq sambil membalik tubuhnya, hendak melangkah keluar dari sekumpulan orang yang tengah menonton.
"Yes, i want follow you," jawab Ziel tanpa mengingat Julie, seseorang yang menjaganya di saat tidak ada sang ibu. Pikirannya sekarang hanya pergi dari tempat ini, dia tidak mau dicubit-cubit lagi.
Julie hendak bicara, tetapi lidahnya seolah kelu dan tak dapat mengeluarkan suara. Dia menggerakkan tangannya saat Aneeq membawa Ziel menjauh, Caka yang ada di belakang sang tuan, lebih dulu mengambil tas milik Ziel.
"Maaf, Nona. Saya mau mengambil tas Tuan Kecil, permisi," ucap Caka sambil tersenyum ramah, Julie lagi-lagi tak dapat menghentikan kedua orang itu, kalau begini ceritanya, bisa-bisa dia ditodong sumpah serapah oleh Jennie.
Wanita itu baru bisa bicara setelah Ziel benar-benar menghilang dari pandangannya. "Oh my God, Ziel!!!" panggil Julie sedikit berteriak, tetapi tidak menghasilkan apapun, karena Aneeq sudah membawanya ke dalam mobil.
Julie memukul-mukul kepalanya. "Julie, kamu bisa mati dibunuh oleh Jennie kalau begini ceritanya. Cih, kenapa juga harus bertemu Tuan Aneeq. Oh God, selamatkan aku dari amukan Jennie."
Kali ini Julie hanya bisa banyak-banyak berdo'a agar Jennie tak memarahinya, karena Ziel yang kembali berurusan dengan Aneeq.
Sementara di mobil, Ziel sudah kembali ceria, pria kecil itu berceloteh, menceritakan ibunya yang tengah pergi karena ada urusan dengan ayahnya, Michael.
"Kenapa Ziel tidak menyukai Daddy Mike?" pancing Aneeq, agar Ziel memberitahu lebih banyak lagi tentang dirinya, entah kenapa dia mulai tertarik dengan kehidupan Jennie dan bocah tampan ini.
"Daddy Mike tidak sayang pada Ziel, padahal Ziel tidak nakal. Ziel selalu menurut, tapi Daddy selalu marah-marah, dan Ziel tidak suka Daddy Mike, karena Daddy membuat Mommy menangis," jelasnya dengan wajah sendu, sekelebat bayangan Michael yang kerap memarahinya datang. Pun dengan sang ibu yang kala itu terlihat sangat sedih.
Melihat itu, ada perasaan aneh yang menyusup ke hati kecil Aneeq. Entah kenapa dia ingin membuat Ziel merasa aman berada di dekatnya. Dia mendekap pria kecil itu, dan mengusapnya dengan penuh sayang.
Ziel mendongak, menatap wajah tampan Aneeq. "Daddy Baru jangan buat Mommy menangis yah. Nanti Ziel tidak suka lagi pada Daddy." Ujarnya dengan binar penuh harap.
Membuat Aneeq merasakan perasaan yang lain, terlepas tentang ukuran empat puluh, Aneeq justru jadi merasa iba pada kehidupan Ziel dan Jennie, dia yakin ada sesuatu yang terjadi, dan dia belum bisa memastikan itu apa.
Aneeq hanya bisa mengangguk sambil mengulum senyum. Ziel mengulurkan jari kelingkingnya mengajak Aneeq untuk berjanji, dan Aneeq mengikuti apa saja yang dimau oleh calon putranya.
Mereka makan siang di sebuah restoran ayam, sesuai kemauan Ziel. Di sana, Aneeq kembali menunjukkan ketulusannya, menyuapi Ziel dengan begitu telaten, dia tak merasa keberatan sedikitpun, karena melihat Ziel yang tersenyum membuat Aneeq ikut tersenyum pula.
Caka sampai merinding, melihat perubahan signifikan yang ditunjukkan oleh bosnya.
Cih, dia benar-benar ingin menjadi seorang ayah?
Setelah keluar dengan perut kenyang, Ziel dan Aneeq berjalan bergandengan, bocah tampan itu menolak untuk digendong oleh Aneeq.
Namun, langkahnya tiba-tiba berhenti, membuat Aneeq ikut berhenti pula.
"Ada apa, Boy?" tanya Aneeq, Ziel mendongak dan jari mungilnya menunjuk dua orang yang akan masuk ke dalam mobil.
"Itu Daddy Mike dan Nenek Sihir yang membuat Mommy menangis!" ucapnya dengan mimik wajah sungguh-sungguh.
Aneeq langsung menatap ke mana arah telunjuk Ziel, dan dia bisa melihat dua orang itu dengan jelas. Aneeq menarik satu sudut bibirnya ke atas. "Cih, jadi pria ini yang menyia-nyiakan semangka demi sebongkah jambu biji. Come on, aku akan memberimu sedikit pelajaran."
"Ca!" panggil Aneeq, dan Caka langsung mengerti, mereka langsung masuk ke dalam mobil, dan mengikuti mobil yang dikendarai oleh Michael dan Lora.
Kedua mobil itu terus berkejaran di jalan raya, hingga Michael menyadari ada seseorang yang mengikutinya. Pria itu melihat spion, dan menaikan kecepatan.
"Cih, siapa mereka? Apa mereka sekelompok penjahat?" gumam Michael.
Aneeq tersenyum kecil, dan pada saat mereka sampai di jalanan yang memiliki dua jalur, Aneeq menginstruksikan pada Ziel. "Boy, tutup mata dan telingamu!"
Ziel langsung patuh.
Michael sudah mengambil ancang-ancang untuk mengambil jalan sebelah kiri, sementara Aneeq membuka sedikit kaca mobilnya. Dia membidik, Caka mengejar dengan kecepatan tinggi, Aneeq menunjukkan senyum smirk.
"Ca, sekarang!"
Klek!
DUAR!!!
*
*
*
Gue udeh pernah bilang yeh, Cassanudin gue itu gila, gendeng, sableng, nggak waras, kalo mau ikut gila ya hayuk, tapi kalo masih pengen jaga kewarasan gue kagak maksa yeh... Pilihan ada di tangan kalian👀
Salam halu, salam waras, salam anu👑
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Lusiana_Oct13
Luar biasa peribahasa mu thor 🤣🤣🤣🤣 menyia2kan semangka demi jambu biji tapi klo jambu biji Thailand besar2 loh soalny bangkok /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2025-04-07
0
yeni NurFitriah
Menyia-nyiakan Semangka demi sebongkah Jambu biji😅 🔥🔥Semangka...
2025-02-22
1
Yus Nita
Pa ygdilakukan kang Aneeq..
2024-06-07
0