Di siang yang terik, karena matahari tengah berada tepat di atas ubun-ubun. Seorang wanita cantik tengah menggandeng bocah kecil yang baru saja genap berusia lima tahun, untuk masuk ke dalam mobil.
Wajahnya sumringah karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan suaminya. Dialah Jennifer Lawrence, bersama anaknya Dalziel, bocah kecil yang sudah dia adopsi dari sejak masih bayi.
Di tangan kanan wanita cantik itu ada sebuah paper bag yang berisi makanan, dia sengaja memasak dan ingin mengantarkan makanan tersebut pada suaminya, agar mereka makan siang bersama.
"Mommy, apa Daddy akan senang jika Ziel ikut?" tanya bocah kecil itu sebelum masuk ke dalam mobil. Bukan tanpa alasan Ziel bertanya seperti itu.
Karena selama ini, Michael yang merupakan suami dari Jennie memang tidak pernah menyukai anak kecil. Baginya, Ziel adalah sesuatu yang merepotkan. Sehingga membuat waktunya dengan Jennie menjadi berkurang.
Jennie mengulum senyum, dia berjongkok dan mengusap rambut keemasan putranya. "Tentu saja, Ziel harus rebut hati Daddy dengan membuat Daddy senang. Pasti nanti Ziel dibelikan mainan." Ucap wanita itu meyakinkan Ziel, hingga bocah itu akhirnya tersenyum lebar.
"Oke, Mom. Ziel akan buat Daddy sayang pada Ziel," jawab Ziel dengan semangat, membuat Jennie kembali tersenyum lebar.
"That's good, Boy. Ayo kita berangkat," ucap Jennie sambil membantu putranya untuk naik, dia merasa terenyuh tiap kali Ziel bertanya seperti itu, atau terkadang dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Michael memarahi putra kesayangannya.
Dia sudah sering mengajak Michael bicara, tetapi tidak pernah ada hasil apapun. Pembicaraan di antara mereka mengenai Ziel, hanya mengundang amarah Michael dan berakhir dengan pria itu yang pergi dari rumah.
Jennie tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dia tidak pernah menyangka Michael yang begitu mencintainya, bisa bersikap seperti itu hanya karena seorang anak yang bukan darah dagingnya.
Jennie dan Ziel diantar oleh supir pribadi mereka. Supir yang sengaja Michael sediakan untuk mengantar Jennie ke mana-mana. Memiliki perusahaan sendiri, membuat Michael melarang istrinya untuk bekerja, wanita itu hanya diizinkan untuk mengurus rumah.
Merasa bosan dengan kegiatannya yang monoton, pun dengan dirinya yang tak kunjung hamil, Jennie meminta izin pada Michael untuk bekerja, tetapi Michael tetap tak memberikan izin. Hingga akhirnya wanita itu memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi, dan bertemulah dia dengan Ziel.
Tak berapa lama kemudian, Jennie dan Ziel sampai di perusahaan Michael. Jennie keluar dan kembali menggandeng tangan sang putra untuk masuk ke dalam sana, dia tidak menghubungi Michael terlebih dahulu, karena dia ingin membuat kejutan untuk pria itu.
Tanpa harus bersusah payah meminta izin, Jennie langsung naik ke atas ruangan Michael. Dia beberapa kali membalas sapaan para karyawan, hingga akhirnya dia sampai di lantai tertinggi yang ada di gedung ini.
"Mommy, ayo cepat! Daddy pasti sudah sangat lapar," ucap Ziel sambil menarik tangan Jennie tak sabaran.
Wanita itu tersenyum lebar, lalu mengangguk mengikuti langkah putranya keluar dari lift, tetapi Ziel malah terlihat bingung. "Mommy, kita ke mana? Ke kanan atau ke kiri?" Tanyanya dengan tatapan mata polos yang membuat Jennie merasa gemas.
Wanita cantik itu terkekeh kecil, lalu menarik tangan Ziel ke arah kanan. "Ke sini, Sayang. Nanti Ziel ingat-ingat yah."
Bocah itu manggut-manggut, hingga langkah mereka akhirnya sampai di depan ruangan sang CEO. Ziel kembali menunjukkan ketulusannya, dia meminta izin pada Jennie agar dia sendiri yang membuka pintu ruangan sang ayah.
"Mommy, biar Ziel yang buka," ujarnya dan Jennie langsung mengangguk. Ziel membuka benda persegi panjang itu, hingga terbuka dengan sempurna.
Namun, sungguh Jennie tidak percaya. Senyum wanita itu langsung memudar saat melihat dengan jelas suaminya tengah bercumbu dengan wanita lain. Pria itu membangun sebuah hubungan di belakangnya.
Bagai disambar petir di siang bolong, Jennie amat terkejut dengan pemandangan yang ada di depan matanya. Dunianya seolah runtuh seketika.
"Mike!!!" teriak Jennie dengan penuh amarah. Dan kedua orang yang ada di dalam sana kompak menoleh ke sumber suara.
Kedua netra Michael terbelalak lebar, melihat Jennie dengan Ziel yang berada di ambang pintu. Dia langsung memberi jarak, dan segera berlari ke arah Jennie yang sudah menangis menarik tangan Ziel bersamanya.
"Jen, dengarkan aku dulu!" ucap Michael sambil mencekal tangan Jennie. Namun, wanita yang tengah dikuasai api cemburu itu langsung menepis tangan suaminya dengan kasar.
Jennie menoleh dan menatap Michael dengan tajam. "Aku tidak butuh penjelasan! Hari ini juga aku mau kita bercerai!"
Mendengar itu, mata Michael semakin terbelalak lebar.
***
Jangan lupa ritual jempol, mpot, kembang, supaya kita semakin anu🥱
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
aphrodite
bagus..selingkuh itu penyakit..mending dibuang suami tukang selingkuh mah😋
2024-10-18
0
Yus Nita
rencana ingin membuat kejutan malah di buat terkejut...
ku menangiiiissss...
2024-06-07
0
LENY
SURPRISE YG BENAR2 BIKIN JENNIE TERKEJUT KASIHAN JENNIE DAN JIEL
2024-03-25
0