Keenam orang tersebut memasuki gua yang menjadi pintu masuk dunggeon. Norman, yang memilih Ras Jemuor, mempimpin regu tersebut. Tameng dan sebuah pedang pendek sudah ia persiapkan. Di belakangnya, yang lain juga sudah mulai bersiap dengan senjata masing-masing.
Sebagai pemain dengan Ras Trunes, Tecol, yang tidak bisa menyerang berada di tengah-tengah regu. Dengan begitu, mereka bisa melindungi Tecol yang memiliki peran besar dalam melindungi mereka ketika darah mereka menurun.
Pada jarak dua puluh empat meter, Hito dan Hiro melihat adanya kelinci merah berlevel 12. Sebagai seorang pemanah, baik Hito maupun Hiro memiliki pandangan yang cukup baik di dalam game. Jadi, mereka Tanpa menunggu lama, mereka berdua langsung menembakkan anak panah mereka.
Setelah berganti senjata ke senjata level C, busur mereka bisa menembakkan anak panah hingga jarak dua puluh meter. Dengan begini, mereka bisa melukai musuh sebelum musuh bisa menyerang mereka.
“Nice shot,” puji Tucol.
“Semuanya fokus. Meski mereka hanya level 12, aku yakin di sekitar sini masih ada monster lain. Hito dan Hiro belum sepenuhnya membunuh monster itu,” ucap Romi memperingatkan. Sebagai ketua regu, sudah sepantasnya Romi mengingatkan mereka semua akan rugas masing-masing. Ia tidak ingin anggotanya lengah dan membiarkan mosnter menyergap mereka.
“Ya, ya, ya. Kami tahu Ron. Tidak perlu mengingatkan kami seperti itu,” protes Norman.
Hito dan Hiro kembali menembakkan anak panahnya. Ketika mereka sudah cukup dekat dengan target, Romi yang merupakan seorang Natra langsung menyerang monster itu dengan pedangnya. Dodon yang sudah bersiap melakukan serangan, terpaksa membatalkan serangannya. Ini karena serangan dari Romi berhasil membunuh moster tersebut.
Tidak lama seteleh kelinci itu berhasil terbunuh, lima ekor kelinci muncul dari lubang yang ada di tembok gua. Kelinci-kelinci tersebut langsung menyerang regu Romi. Norman yang melihat hal itu, langsung memakai skill provokasi miliknya.
Sebelumnya, Norman belum memberikan kontribusi dalam mengalahkan musuh. Sekarang karena yang muncul lebih dari satu monster, peran Norman sebagai seorang tank, berpengaruh besar pada kemenangan mereka.
Melihat munculnya musuh baru, Dodon langsung menyerangnya. Ia tidak mau kalah dengan yang lain, terutama dari Hito dan Hiro. Dua orang itu bisa memberikan luka yang cukup besar dari jarak jauh. Jadi, jika Dodon tidak melakukan sesuatu, maka ia akan kalah dalam segi kontribusi.
Dodon langsung mengerahkan elemen api di tangannya. Bentuk hewan dari Dodon adalah seekor rubah dengan ekor satu. Jika level karakter Dodon semakin tinggi, maka jumlah ekornya juga akan terus bertambah.
Tecol juga tidak hanya diam dan mengamati pertarungan. Sebagai penyembuh dari regu ini, tugas Tecol cukuplah berat. Ia harus memastikan semua orang yang ada di sini tidak sampai mati. Jika ada seseorang yang darahnya menurun lebih dari dua puluh lima persen, maka Tecol akan langsung menyembuhkannya.
Kerjasama yang mereka lakukan, berhasil membunuh kelima kelinci itu dengan cepat. Setelah kelinci itu terbunuh, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, beberapa monster mulai bermunculan dan menyerang mereka, tetapi keenam orang ini masih bisa mengatasi semua itu.
Hingga dua puluh menit kemudian, mereka berhenti di sebuah pintu terbuat dari kayu. Keenam orang itu tidak langsung membuka pintu itu dan masuk ke dalam. Romi memandang satu persatu anggota regunya sebelum kemudian meminta pendapat mereka.
"Apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan langsung masuk atau bagaimana?" tanya Romi.
"Apakah ini sudah bos akhir dari dungeon ini?" tanya Norman.
"Aku rasa tidak. Mungkin ini hanyalah sub bos dari dungeon ini. Aku tidak tahu berapa jumlah bos dalam dungeon ini. Namun, aku yakin ada lebih dari satu bos di sini," jawab Hito.
"Kita istirahat saja dulu. Kita tunggu agar semua skill kita sudah selesai masa tunggunya. Dengan begitu, kita bisa bertarung dengan baik setelah ini," usul Tecol.
Setelah semua persiapan mereka selesai, Norman pun membuka pintu di depannya. Sementara itu, yang lain memilih bersembunyi fi belakang Norman. Jika tiba-tiba bos di dalam ruangan menyerang, mereka bisa terlindungi dengan baik.
Keenam orang tersebut disambut oleh seekor monster berbentuk kelici berwarna merah dengan tinggi tiga meter. Level dari bos kelinci itu adalah 10. Meski begitu, mereka tidam bisa menganggap bos ini sebagai musuh yang mudah ditaklukkan.
Bos kelinci tersebut memandang regu Romi dengan tatapan tidak bersahabat. Ia tidak langsung menyerang regu Romi. Bos kelinci itu nampak tengah menilai kekuatan dari penyusup yang datang ke sarangnya.
Norman langsung menggunakan skill provokasi miliknya untuk menarik perhatian bos kelinci tersebut. Ketika agro sudah berhasil diambil oleh Norman, keempat orang lainnya langsung menyerang.
Hito dan Hiro dengan cekatan menembakkan anak panah mereka. Mereka juga menggunakan skill pamukas yang mereka miliki untuk menurunkan darah dari bos kelinci itu. Romi dan Dodon juga tidak mau kalah. Keduanya mendekat ke arah bos monster dan mulai menyerang secara bergantian.
Awalnya bos kelinci itu hanya menyerang dengan menubrukkan badannya. Namun, ketika darah darah dari bos monstet itu mencapai lima puluh persen, pola serangannya berubah. Sekarang, bos kelinci itu mengeluarkan semburan api. Kali ini semburannya menyebar.
Hal itu membuat Romi dan Dodon, yang menyerang dalam jarak dekat, mengalami luka dan darah mereka berkurang cukup banyak. Beruntung Tecol yang sedari tadi fokus, langsung melakukan penyembuhan kepada mereka berdua.
"Semuanya hati-hati. Pola serangan bos ini berubah. Aku yakin jika kita menurunkan darah dari bos ini dalam batas tertentu, pola serangannya akan kembali berubah," ucap Norman mengingatkan.
"Romi, Dodon, apa kalian baik-baik saja?" tanya Hito.
"Kami baik-baik saja. Namun, rasa terbakar ketika terkena api tadi, benar-benar terasa seperti sungguhan," ucap Dodon.
"Selama aku masih hidup, aku tidak akan membiarkan kalian mati," sahut Tecol.
Semua yang ada di sana percaya ucapan Tecol. Selama perjalanan hingga sampai di bos kelinci, Tecol selalu berhasil menyembuhkan mereka dengan tepat. Ia seolah sudah memperhitungkan siapa yang harus diprioritaskan untuk disembuhkan, dan siapa yang bisa ditunda penyembuhannya. Sampai sekarang, darah mereka tidak pernah kurang dari lima puluh persen. Kecuali ketika bos kelinci ini menyerang dengan semburan apinya.
"Kalian semua fokus dan berhati-hatilah. Kita juga perlu melihat pola serangannya. Aku yakin akan ada tanda ketika kelinci ini akan melakukan semburan api. Jika dia akan melakukannya lagi, Dodon, kita perlu langsung mundur ke belakang Norman," jelas Romi.
"Baiklah."
Romi dan yang lainnya kembali menyerang. Kali ini bos kelinci tidak hanya melakukan serangan menubruk, dia juga melakukan semburan api. Namun, karena regu itu sudah merasakan serangan dari bos kelinci ini sebelumnya, mereka jadi lebih siap.
Seperti usulan Romi, ketika bos kelinci membuka mulutnya, semua langsung bergerak untuk bersembunyi di belakang Norman. Untuk melindungi anggota regunya, Norman menggunakan skill perlindungan area yang ia dapatkan setelah cukup sering melindungi anggota regunya.
[Skill perlindungan area level C level 2 keahlian 89%. Jika dipakai serangan tidak akan bisa melukai anggota regu dalam jarak lima meter darimu. Membutuhkan 20 MP. Batas penggunaan 30 detik. Jeda 3 menit.]
Romi dan yang lain sekarang sudah mulai terbiasa dengan pola serangan dari bos kelinci itu. Mereka sudah tidak perlu lagi saling berteriak untuk mengingatkan satu sama lain. Masing-masing dari mereka sudah tahu apa yang harus mereka lakukan.
Namun, ketika darah dari bos kelinci itu mencapai sepuluh persen, pola serangannya kembali berubah. Kelinci itu mengangkat tubuhnya dan mengentakkannya ke tanah dengan cukup keras. Akibatnya tanah yang ada di ruangan itu berguncang.
Selain Norman dan Romi yang masih bisa berdiri, yang lainnya jatuh tersungkur. Rupanya serangan ini tidak hanya sampai di situ saja. Setelah hentakan kaki oleh bos kelinci, dari lubang yang ada di sekitar ruangan, muncul kelinci-kelinci lain yang memiliki level 12. Jumlah mereka adalah sepuluh orang.
"Semuanya cepatlah bangun dan serang kembali kelinci-kelinci ini! Tecol, sembuhkan mereka yang butuh disembuhkan! Hiro, tetap fokus menyeras bos kelinci! Hito, Dodon, bantu aku membereskan sepuluh kelinci ini supaya Norman tidak kewalahan dengan mereka!"
Satu persatu perintah Romi ucapkan untuk anggota regunya. Ada alasan kenapa Romi dipilih sebagai ketua regu, dia cukup sigap dalam mencari solusi ketika menghadapi masalah. Seperti sekarang, ketika yang lain bingung akan menyerang yang mana, dengan sigap Romi memberikan perintah.
"Baiklah."
Mereka langsung melaksanakan tugas masing-masing. Hiro masih fokus menyerang bos kelinci untuk menurunkan darahnya. Sementara itu yang lain menyerang sepuluh kelinci lain yang tadi dipanggil oleh bos kelinci.
Banyaknya musuh di ruangan itu membuat Norman sedikit kewalahan. Ia harus tetap berfokus menarik agro dari semua monster kepadanya. Beberapa kali agro dari monster terlepas darinya. Namun, semuanya masih terkendali. Tidak ada anggota regunya yang gugur karena hal ini.
Setelah kesepuluh kelinci itu berhasil mereka bunuh, Romi, Hito, dan Dodon kembali menyerang bos kelinci yang memiliki sisa darah sepuluh persen. Mereka tidak lagi menahan diri. Mereka semua langsung mengeluarkan skill-skill yang memberikan luka cukup besar. Dengan usaha yang cukup keras, akhirnya mereka berhasil membunuh bos kelinci tersebut.
"Akhirnya kita berhasil mengalahkan bos kelinci itu. Ternyata bos kali ini lebih sulit daripada bos liar yang sebelumnya aku hadapi," jelas Hito.
"Apa kita yakin akan menantang dungeon dengen level sangat sulit? Dalam level sulit saja bos yang kita hadapi sudah seperti ini."
"Tidak ada salahnya untuk mencoba bukan, Dodon? Paling parah kita akan mati. Lagi lula mati di game hanya akan membuat kita kehilangan sepuluh persen EXP," jawab Norman.
"Dan tidak bisa bermain dalam dua belas jam, jangan lupakan hal itu," sahut Hito.
"Ah, ya. Masih ada hukuman lain ketika kita mati di game."
"Aku rasa tidak ada salahnya mencoba. Kita bisa menantang dungeon level sangat sulit. Namun, kita perlu mencari satu anggota regu lagi. Jika hanya kita berenam, akan sangat sulit melakukan hal itu," jelas Romi.
"Kamu benar, Rom. Tetapi sebelum membahas itu, kita lihat apa yang kita dapatkan setelah mengalahkan bos kelinci tadi," ucap Noramn sembari memandang ke arah kotak yang terbuat dari kayu berwarna cokelat.
Kotak itu muncul setelah mereka berhasil membunuh bos kelinci. Tidak hanya kotak itu saja yang muncul, di belakang bos kelinci tadi, sekarang muncul sebuah pintu baru. Sepertinya itu adalah pintu yang mengarah ke ruangan lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
next
2022-05-31
1
ina
Kaya nya si lintang yg jadi anggota ke 7 nya nanti...😁
2022-04-20
2
ig@Siskamarcelina048
waaahhhh,,, seruu Thor... smngat sllu upupupup ny yaah Thor!!!
2022-04-14
4