Di sebuah ruang rapat, terlihat beberapa orang nampak membicarakan sesuatu. Ada salah satu orang tengah mempresentasikan sesuatu, sementara yang lainnya tengah mendengarkan dengan seksama.
“Saat ini jumlah orang yang memiliki akun di game milik kita sudah lebih dari lima puluh juta orang. Pemain aktifnya berjumlah tiga puluh sembilan juta orang. Dengan pembaharuan yang kita lakukan, kita bisa mendapatkan setidaknya lima juta pemain baru. Tidak hanya itu, dari data yang sudah dikumpulkan, ada kemungkinan pemain yang sebelumnya tidak aktif, akan kembali aktif bermain.”
Ternyata, ruang rapat itu adalah ruang rapat milik Moxie Game, perusahaan yang membuat Star Wariors. Sekarang, mereka tengah mengadakan rapat bulanan mengenai perkembangan game mereka. Pembahasan mereka kali ini adalah potensi jumlah pemain yang bisa mereka dapatkan dengan adanya pembaharuan pada game mereka.
Pembaharuan yang mereka lakukan tidak hanya menambah peta baru, tetapi juga mempermudah permainan bagi mereka yang baru saja bergabung. Tidak hanya itu, Moxie Game juga menambahkan beberapa fitur baru yang bisa menambah kesenangan para pemain ketika memainkan game Star Wariors.
“Bagus. Kita perlu terus mengembangkan game milik kita dan membuat pemain bertambah. Bagaimana dengan keuntungan kita bulan ini?” tanya Farhan, CEO dari Moxie Game.
“Keuangan kita masih sangat bagus, Pak. Untuk keuntungan bulan ini, jumlah penjualan item game milik kita terjual lebih besar daripada bulan sebelumnya. Jika dirupiahkan, pendapatan kita dari berjualan item game sudah mencapai lebih dari tiga triliyun rupiah. Untuk nominal lengkapnya, sudah saya lampirkan di laporan, Pak,” jelas manajer keuangan dari Moxie Game.
“Pendapatan sebanyak itu sudah menutup uang yang kita keluarkan untuk riset pembaharuan game. Jika dihitung, keuntungan bersih dari perusahaan kita bulan ini adalah delapan ratus miliar tiga puluh sembilan juta rupiah.”
Farhan mengangguk pelan. Akhirnya game yang sudah diluncurkan setahun lalu itu berhasil memberikan pendapatan yang cukup untuk membiayai riset tiap bulannya. Uang yang selama ini Farhan gelontorkan untuk membiayai riset, sekarang sudah menuai keuntungan.
“Kita perlu mempertahankan kinerja baik ini. Jika kita memiliki dana cukup, lakukan pembaharuan setiap bulannya. Dengan begini, para pemain akan tetap bertahan di game milik kita. Selain itu, kita juga bisa menarik pemain-pemain baru untuk bergabung dengan game kita,” jelas Farhan.
“Pak, bolehkah saya menyampaikan sesuatu?” tanya seseorang.
Farhan lalu mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara. Yang tadi berbicara adalah salah satu managernya yang mengurusi urusan di luar perusahaan. Dia bertugas mengawasi jalannya pasar. Jika ada pesaing baru, ataukah ada sesuatu yang bisa mengancam game milik mereka, dia akan memberikan informasi kepada Farhan.
“Silahkan. Apa yang ingin Kamu sampaikan?”
“Kita sepertinya memiliki pesaing baru, Pak. Kemarin malam ada game baru yang memiliki tema sama dengan kita diluncurkan. Saya duga beberapa pemain yang menunggu update dari kita, lari ke game baru itu."
"Oh ya? Ada game baru rupanya. Kenapa aku sama sekali tidak mendengar promosi dari mereka? Jika mereka ingin menjadi saingan kita, sudah pasti promosi mereka beberapa bulan belakangan akan cukup banyak. Tetapi ini tidak ada sama sekali."
Farhan ingat dulu Star Wariors melakukan tiga bulan promosi sebelum game tersebut diluncurkan. Hal itu untuk membuat lara pemain tahu bahwa ada game dengan nama Star Wariors. Mereka akan mulai terbiasa dengan iklan itu dan akan ada yang tertarik untuk bergabung menjadi pemain di dalam game.
Namun, Farhan sama sekali tidak mendengar adanya game baru yang diluncurkan oleh perusahaan lain. Apalagi game tersebut merupakan game yang memiliki tema yang sama dengan Star Wariors. Sudah pasti Farhan akan tahu jauh-jauh hari jika benar ada game sejenis yang muncul di pasaran.
"Lalu, perusahaan game mana yang memproduksi game tersebut. Aku ingin Kamu mencari tahu informasi lengkap mengenai perusahaan itu. Aku harus mengenal pesaing baru kita ini dengan baik."
"Siapkan juga beberapa orang dari tim riset kita untuk memainkan game itu. Aku ingin tahu apakah ada yang berbeda dari game itu atau tidak. Jika ada, aku ingin tim riset segera membuat sesuatu yang mirip dengan milik mereka. Jika perlu, kita buat sesuatu yang bisa mengungguli mereka," jelas Farhan.
"Baik, Pak. Saya akan segera melaksanakan perintah dari Anda. Sejauh ini, yang saya tahu perusahaan game yang membuat game baru itu bernama Star Game. Itu adalah perusahaan baru, Pak. Game yang mereka buat diberi nama Galaxy Wars : Solar System Defender."
"Dari pengamatan kasar, saat ini jumlah pemain dari Galaxy Wars semakin bertambah. Namun, kami belum bisa memberikan angka pasti mengenai jumlah pemain mereka, Pak."
"Seperti itu rupanya. Kita terus awasi saja mereka. Laksanakan apa yang tadi aku perintahkan. Jika sudah ada informasi lebih lengkap mengenai mereka, barulah kita akan mendiskusikan lagi nengenai game baru ini. Entah mereka akan menjadi saingan berat atau hanya seorang peniru saja. Semua akan terjawab nanti," jelas Farhan.
....
[Nama Host : Lintang Cahya Sendira]
[Umur : 23 Tahun]
[Kekuatan : 12]
[Stamina : 13]
[Kelincahan : 15]
[Pertahanan : 12]
[Poin Game : 17.698]
[Jumlah pemain : 56.321]
[Level tertinggi pemain : 13]
[Ras pemain : 5]
[Jumlah peta : 1]
[Jumlah bangunan : 5]
Lintang memandangi panel sistem miliknya dengan seksama. Sekarang jumlah pemain miliknya adalah lima puluh enam ribu pemain. Angka ini pun terus bertambah cukup banyak. Dengan bertambah banyaknya pemain ini, jumlah poin milik Lintang juga bertambah banyak.
Sisa poin game milik Lintang adalah tujuh belas ribu poin lebih. Ini adalah poin sisa setelah Lintang membeli sebuah dungeon level 10, delapan senjata level 10 tingkat A, dan dua senjata level 10 tingkat S. Rencananya, Lintang hanya akan membeli enam senjata itu saja, tidak akan ada tambahan di kemudian hari.
Lintang ingin para pemain membuat sendiri senjata mereka. Ini karena Sistem telah menginformasikan padanya mengenai kelas suport yang tidak terlibat langsung dalam pertarungan. Mungkin itu bisa disebut sebagai tim logistik perang.
Ketika Lintang memikirkan hal itu, sebuah pemberitahuan terdengar di telinganya. Itu adalah pemberitahuan mengenai misi baru untuknya.
[Ding]
[Misi telah dibuat]
[Ding]
[Host dalam peperangan, tidak hanya diperlukan pasukan penyerang saja. Host juga perlu memikirkan mengenai logistik sebagai persiapan perang]
[Host rekam dan pelajari lima ketrampilan yang bisa membantu pasukan penyerang dalam perang antar galaxy. Jangan biarkan pasukanmu kebingungan karena mereka tidak memiliki persedian yang cukup untuk perang]
[Batas waktu : 7 hari]
[Hadiah : +5.000 poin game, munculnya pekerjaan sampingan untuk para pemain]
[Hukuman : -10.000 poin game]
[Host lakukan misimu dengan sungguh-sungguh dan bantu penduduk Bumi dalam perang antar galaksi]
"Eh ... rupanya aku masih perlu melaksanakan misi seperti ini. Aku kira, karena semua yang dilakukan di dalam game bisa menjadi skill, aku tidak perlu melakukan ini," gumam Lintang.
Lintang berpikir bahwa kelas seperti pandai besi, peramu obat, juru masak, atau bahkan tukang jahit, adalah skill yang sangat mudah dipelajari oleh para pemain. Mereka hanya perlu melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan itu, secara berulang-ulang untuk bisa mendapatkan skillnya. Namun, Sistem justru memberinya misi agar pemain biaa memilii hal itu.
"Apakah ini artinya aku perlu merekam kegiatan sesorang yang tengah memasak secara mendetail untuk bisa menambahkan skill memasak bagi para pemain? Begitu juga dengan skill pandai besi, aku perlu merekam dan mempelajari teknik-teknik yang dilakukan seorang pandai besi?" tanya Lintang.
[Ya. Benar seperti itu, Host. Host perlu mencari beberapa ahli di bidang masing-masing untuk mengetahui teknik mendasar dari pekerjaan mereka.]
"Ini cukup sulit. Tidak banyak pandai besi di sini. Kebanyakan pisau-pisau yang di jual dipasaran, dibuat oleh mesin. Tidak ada lagi yang menggunakan teknik tradisional dalam pembuatan senjata tajam. Menempa besi hingga besi itu bisa dipakai untuk membuat senjata. Ini jelas hal yang sulit.
[Oleh karena itu Sistem memberi Host waktu tujuh hari lamanya. Sistem yakin tujuh hari adalah waktu yang cukup untuk Host menjalankan misi dari Sistem.]
"Tukang jahit, juru masak, pandai besi, perakit barang elektronik, dan ahli kimia. Apakah aku bisa menggunakan kelima pekerjaan itu Sistem?" tanya Lintang ingin memastikan.
Jika Sistem mengabulkannya, maka cukup mudah bagi Lintang menyelesaikan misi ini. Juru masak sangat mudah didapat, begit pula dengan perakit barang elektronik dan tukang jahit. Untuk ahli kimia, Lintang bisa mewawancarai Dina, Neneknya, untuk mencari tahu mengenai reaksi kimia yang muncul ketika beberapa hal dicampurkan.
Seingat Lintang, Dina memiliki laboratorium di dimensi milik Seno. Jadi, dia akan sangat cocok untuk Lintang wawancara. Lintang hanya perlu mencari seorang pandai besi untuk bisa menyelesaikan misi ini dalam tujuh hari.
[Tentu bisa, Host.]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
nur kholifah
mc nya Masih rugi 10 juta buat bonus pemain levelnya........ lanjut Thor nyimak trrus
2022-05-23
2
ig@Siskamarcelina048
satu kata thor.. "KEREN"
ttep sehat n smngat truss thor,, 💪👍🤗
2022-04-14
3
Mr. No
anak bauh atok seno kan ada pandai besi
2022-04-13
1