"Baguslah jika aku bisa memakai kelima pekerjaan itu. Sistem, sekarang pakai ke delapan senjata level 10 tingkat A dan senjata level 10 tingkat S yang sudah aku beli, sebagai hadiah bagi mereka yang menyelesaikan dungeon."
"Syaratnya adalah, mereka harus berada di bawah level lima belas dan menyelesaikan dungeon dalam mode sangat sulit dan mode neraka. Bisakah Kamu melakukan hal itu Sistem?"
Dungeon yang dibeli oleh Lintang memiliki tingkat kesulitan sebanyak lima level. Tingakt mudah, normal, sulit, sangat sulit, dan terakhir neraka. Ini adalah dungeon yang diberikan oleh Sistem kepadanya. Cukup bagus untuk Lintang untuk memperkuat level dari para pemain.
Untuk dungeon level 10, Lintang hanya akan membuka satu dungeon saja. Namun, untuk level-level selanjutnya, Lintang akan membuka lebih dari satu dungeon. Hal ini berarti senjata drop dungeon yang perlu Lintang persiapkan akan bertambah banyak lagi.
Namun, Lintang sudah siap dengan hal itu. Ia berencana melakukan promosi besar-besaran untuk menarik jumlah pemain baru ke dalam game miliknya. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
Game milik Lintang memiliki dua puluh bahasa pengantar. Jadi, dari mana pun orang itu berasal, mereka bisa memainkan game Galaxy Wars tanpa terkendala bahasa. Dengen begini, target pasar Lintang akan semakin banyak.
[Baik, Host. Sistem akan memberikan hadiah itu kepada mereka yang menyelesaikan dungeon dengan penilaian terbaik. Host tidak perlu khawatir senjata itu akan jatuh ke pemain yang lemah.]
"Baguslah."
Lintang lalu bergegas membersihkan diri. Ia perlu menemui neneknya setelah ini. Lintang baru ingat bahwa ia belum mandi sejak dua hari yang lalu. Mempersiapkan game miliknya membuat Lintang lupa untuk mengurus dirinya sendiri.
Untung ia tidak terlalu berkeringat, sehingga tubuhnya tidak terlalu bau. Jika saja Lintang banyak berkeringat, maka tubuhnya sudah bau sekarang. Lintang harus memiliki tubuh bersih dan wangi ketika menemui neneknya.
...
Dua puluh menit kemudian, Lintang sudah berpakaian rapi. Ia memakai kemeja lengan panjang serta celana bahan sehingga penampilannya terlihat lebih rapi sekarang. Bisa dibilang ini adalah pertemuan pertama Lintang dengan kedua neneknya setelah mereka menyatakan diri bahwa mereka telah meninggal.
Semenjak kemarin, Lintang hanya menemui Seno, kakeknya, untuk mengurusi misi dari Sistem. Sekarang, ia baru memiliki kesempatan untuk menemui Dina dan Miranda. Meskipun pada kenyataannya Lintang menemui mereka juga ada hubungannya dengan urusannya dengan misi yang Sistem berikan.
Setelah memastikan tidak ada yang salah dengan pakainnya, Lintang langsung bergegas menuju ke tempat kedua neneknya berada. Dari tempat tinggal Lintang di dimensi Seno, Lintang perlu berjalan menempuh jarak sekitar tiga kilometer. Oleh karena itu, ia perlu menaiki listrik mini yang memang disediakan untuk mobilitas di dalam dimensi.
Jalanan di sini pun sudah rapi dan tidak bergelombang. Meskipun jalanan di sini tidak diaspal, tetapi ada bebatuan yang mirip seperti marmer berwarna tosca dipakai sebagai bahan membuat jalan. Sepuluh menit kemudian, Lintang sudah sampai di depan sebuah rumah kayu berlantai dua.
Di depan rumah kayu itu, sudah ada empat orang perempuan yang terlihat menikmati pemandangan di danau. Mereka terlihat cukup muda, seperti seseorang berumur dua puluh tahunan. Lintang ingat, Seno, kakeknya, juga begitu. Dia memiliki wajah yang awet muda.
Jika Lintang tidak tahu identitas Seno sebenarnya, maka ketika bertemu Seno di luar, Lintang pasti akan langsung menyimpulkan bahwa Seno adalah orang yang seumuran. Jika dipikir-pikir, seluruh anggota keluarganya juga begitu. Kedua orang tuanya, paman, dan bibinya, semua memiliki wajah awet muda.
Dari empat perempuan yang sekarang ini duduk di teras rumah kayu, Lintang mengenali dua perempuan di sana sebagai neneknya. Namun, tidak dengan dua orang lainnya. Meski begitu, wajah mereka nampak tidak asing di mata Lintang. Ia seperti mengenal mereka berdua.
“Nenek Dina, Nenek Mira,” sapa Lintang. Lalu, untuk dua orang lainnya, Lintang hanya menganggukan kepalanya sebagai sapaan. Ia tidak mengenal mereka, jadi hanya ini yang bisa Lintang lakukan untuk menyapa mereka berdua.
Lintang lalu memeluk satu Dina dan Miranda bergantian. Ketika melakukannya, Lintang juga mendapatkan ciuman di pipi kiri dan kanannya dari Dina dan Miranda. Sepertinya mereka tengah menunjukkan rasa rindu mereka setelah cukup lama tidak melihat Lintang secara langsung.
“Kamu nggak nyapa mereka?” tanya Miranda melihat Lintang hanya mengangguk kepada dua orang yang duduk bersamanya dan Dina.
“Memangnya mereka siapa, Nek?” tanya Lintang sembari mengerutkan keningnya. Dalam jarak sedekat ini, ia benar-benar melihat bahwa kedua perempuan itu. Namun, Lintang belum menemukan nama mereka di ingatannya.
“Mereka adalah adik Kakekmu, Anita dan Renata. Masak Kamu udah lupa sama mereka?” tanya Miranda.
“Adik-adik Kakek?”
Sependek ingatan Lintang, kedua adik Seno ini memiliki wajah yang tua. Lalu, setelah “kematian” Seno, Dina, dan Miranda, kedua adik Seno ini juga mengalami nasib serupa. Mereka bersama dengan suami dan anak mereka dinyatakan meninggal setelah yatch yang mereka naiki tenggelam ketika berlayar.
Sepertinya itu adalah cara lain yang dipakai oleh Anita dan Renata untuk “mati” dan hilang dari hadapan publik seperti yang dilakukan Seno, Dina, dan Miranda. Pasti ada alasan kenapa mereka melakukan hal itu.
“Aku tidak menyangka mereka juga memiliki wajah awet muda. Seingatku mereka memiliki wajah yang tua renta.”
“Itu karena Kami memakai silikone untuk membuat wajah kami terlihat lebih tua. The power of make up, kalau orang sering menyebutnya,” jelas Renata.
“Seperti itu rupanya.”
“Jadi, ada perlu apa Kamu ke sini Lintang? Apakah Kamu butuh bantuan kami?” tanya Dina.
Dina dan Miranda sudah tahu mengenai Lintang yang mendapatkan Sistem dan apa yang harus Lintang lakukan dari Seno. Bagaimanapun juga, Dina dan Miranda dulunya adalah pemilik sub sistem yang membantu Seno dalam mencapai tujuannya. Jadi, sedikit banyak Dina dan Miranda tahu mengenai keberadaan kedua ras besar di alam semesta ini.
“Ya, aku butuh batuan Nenek Dina,” jawab Lintang.
Lintang lalu menjelaskan kepada mereka maksud dan tujuannya datang kemari. Ia juga menjelaskan mengenai beberapa pekerjaan lain yang tengah Lintang cari untuk membantu menyempurnakan game miliknya.
Mendengar penjelasan Lintang, keempat perempuan di depannya saling pandang sebelum kemudian tertawa dengan keras. Lintang yang melihat respon yang mereka berikan merasa aneh. Lintang sama sekali tidak melihat ada yang lucu dari apa yang ia sampaikan.
“Kenapa kalian tertawa?”
“Apakah Kamu sengaja memilih semua pekerjaan itu karena Kamu tahu bahwa semua pekerjaan itu dimiliki oleh keluargamu?” tanya Dina.
“Tidak. Tiga pekerjaan lainnya terlihat cukup mudah untuk memilih orang yang ahli di bidangnya. Lalu, aku juga mempertimbangkan Nenek untuk masalah ahli kimia. Untuk pandai besi, aku hanya ingin menyertakannya. Aku ingin belajar sedikit dasar-dasar dalam membuat senjata,” jelas Lintang.
Lintang tiba-tiba saja teringat ucapan Dina tadi. Semua pekerjaan itu dimiliki oleh keluarganya? “Nenek bilang semua pekerjaan itu dimiliki oleh keluarga kita?”
“Ya, itu benar. Mencampurkan beberapa hal untuk meliat reaksi kimianya, aku bisa memberitahumu pengetahuan itu. Apakah Kamu juga Renata adalah seorang desainer busana?Dia juga memiliki kemampuan menjahit.”
“Suami Renata adalah seorang juru masak. Semasa ia tinggal di luar, ia merupakan juru masak yang cukup terkenal. Untuk perakit peralatan elektronik, suami Anita jagonya. Dia adalah salah satu teknisi yang ikut dalam riset pembuatan pod game yang sekarang ini laris terjual di pasaran,” jelas Dina.
Lintang tertegun mendengar semua penjelasan dari Dina. Ia tidak menyangka bahwa semua pekerjaan yang ia pilih berhubungan dengan keluarganya. Jika begini, Lintang tidak perlu bertanya kepada orang lain untuk menyelesaikan misinya.
“Jika begini aku tidak perlu pergi ke banyak tempat untuk menyelesaikan misiku. Aku hanya perlu berada di sini dan menyelesaikan semuanya,” jawab Lintang yang tidak bisa menyembunyikan rasa senang di suaranya.
“Mereka saat ini sedang menyelam di danau dengan Kakekmu. Kamu tunggu saja hingga yang lain kembali,” jelas Miranda.
“Nenek bilang bahwa kelima pekerjaan yang aku cari tadi dimiliki oleh seluruh anggita keluarga. Bagaimana dengan pandai besi? Apakah ada anggota keluarga kita yang tahu cara membuat senjata?” tanya Lintang penasaran. Ia hampir melewatkan hal ini.
“Kamu bisa bertanya kepada Kakek Buyutmu. Di dulunya adalah seorang desainer senjata. Aku yakin dia juga akan sangat senang dalam membantumu menyelesaikan misi kali ini,” jawab Dina.
“Kakek buyutku? Bukankah dia sudah meninggal?”
Seingat Lintang, kedua orang tua Seno sudah meninggal. Lintang yakin bahwa mereka benar-benar meninggal. Ini karena makam mereka terlihat sangat tua. Adelard sendiri pernah mengatakan bahwa ia tidak pernah bertemu dengan kakek dan neneknya dari pihak Seno. Jadi, kenapa Dina memintanya menemui kakek buyutnya.
“Jika yang Kamu maksud adalah Kakek Buyut dari pihak Kakekmu Seno, mereka memang sudah meninggal. Lalu untuk kedua orang tua kami, mereka masih hidup. Namun, bukan mereka yang aku maksudkan. Tetapi Kakek Buyutmu dari pihak ibumu, Andi Prayudi.”
“Apa? Kakek Buyutku itu masih hidup?”
Lintang tidak pernah melihat Kakek buyutnya yang satu ini. Ia hanya mendengar kisahnya yang membangun bisnis Keluarga Prayudi hingga cukup besar. Naranga Group sekarang ini sudah menjadi perusahaan yang merajai bisnis di dunia. Apalagi game pod yang dibuat oleh anak perusahaannya, Naranga Techno, itu berhasil membawa nama Naranga Group dan Keluarga Prayudi dikenal oleh banyak orang.
“Ya, dia masih hidup. Kamu bisa bertanya kepadanya mengenai pembuatan senjata. Baik senjata api maupun senjata tajam. Dia cukup ahli dalam melakukan hal itu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Uchiha Sarada
bukannya Andi Prayudi lulusan SMK jurusan manajemen ya? trus karena dari jurusan manajemen lalu mendirikan perusahaan?
2022-12-14
0
𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
wew... rupanya mama putri keturunan Andi Prayudi?...
2022-05-28
1
𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
menaiki "listrik mini"? apa itu? mobil listrik ya?
2022-05-28
1