Merah. Yang pertama kali Lintang lihat adalah tanah yang merah. Semua memiliki warna kemerahan. Pasir yang warna coklat kemerahan, gunung, semuanya terlihat berwarna merah. Tidak ada bangunan apa pun di sana. Hanya ada padang pasir luas berwarna kemerahan.
“Jadi ini lokasi di dalam game milikku?” tanya Lintang yang masih mengamati keadaan di sekitarnya.
Lintang memasuki game dengan menggunakan akun administrator. Penampilannya sekarang mirip dengan seekor beruang. Rencananya, Lintang akan menjadikan beruang berwarna putih ini sebagai maskot game miliknya.
[Ya, Host. Ini adalah pemandangan yang akan dilihat oleh para pemain ketika mereka masuk ke dalam game.]s
“Semua di sini terlihat sangat nyata. Angin yang berhembus di sini terasa sangat nyata. Tidak hanya itu, tarikan gravitasinya juga terasa. Batu di sini pun terlihat nyata,” ucap Lintang sembari menendang sebuah batu yang ada di sana.
Ketika menendang batu tersebut, Lintang bisa merasakan bahwa itu terasa sama dengan menendang batu di dunia nyata. Semua terasa sangat nyata. Game yang mengatakan bahwa mereka memberikan pengalaman bermain seperti dunia nyata, terdengar seperti sebuah bualan sekarang. Jika dibandingkan game miliknya, itu sangatlah berbeda jauh.
[Tentu saja, Host. Game milikmu ini menggunakan tempat asli sebagai lokasi game. Tentu saja Host dan para pemain nantinya bisa merasakan perasaan berada di dunia nyata ketika bermain game. Jadi, jangan kaget dengan efek yang diberikan oleh game.]
Lintang hampir melupakan hal itu. Bukankah ia sendiri yang meminta jiwa pemain nantinya dikirim ke medan perang untuk berperang melawan Ras Mogoley. Jadi, cukup wajar jika sekarang ia terasa berada di dunia nyata.
“Apakah ini Planet Mars, Sistems?” tanya Lintanng penasaran. Di tata surya tempatnya tinggal, hanya Planet Mars saja yang memiliki tanah berwarna kemerahan. Bukankah julukan untuk Planet Mars adalah Planet Merah?
[Benar sekali Host. Ini adalah Planet Mars. Planet Mars akan menjadi tempat pertama bagi para pemain memulai perjalanan mereka.]
“Tidak ada apa pun di sini. Sistem, tunjukkan Toko Sistem milikku,” pinta Lintang.
[Toko Sistem :
- Tugu kelahiran kembali 200 poin game
- Kedai 400 poin game
- Toko ramuan 600 poin game
- Toko senjata 1.000 poin game]
“Hem … cukup banyak poin game yang aku butuhkan untuk membuat desa awal yang layak. Dua ribu dua ratus poin game. Itu adalah jumlah yang cukup banyak. Untuk mencapai semua itu, setidaknya aku perlu memiliki dua ribu dua ratus permains,” gumam Lintang.
[Ding]
[Misi telah dibuat]
[Host rekrut 1.000 pemain untuk meramaikan game milikmu]
[Batas waktu : 24 jam]
[Hadiah : +1.200 poin game]
[Hukuman : -2.400 poin game]
[Host lakukan misimu dengan sungguh-sungguh dan bantu penduduk Bumi dalam perang antar galaksi]
“Mencari seribu pemain dalam sehari? Apakah aku bisa melakukannya? Ini pasti akan sangat sulit untuk mendapatkan pemain sebanyak itu,” gumam Lintang.
Mencari pemain untuk game baru tidak semudah itu. Ia perlu melakukan promosi besar-besaran. Jika ia ingin mencapai seribu pemain, promosi itu pun harus dilakukan beberapa hari sebelumnya. Sekarang terlalu mendesak. Lintang tidak memiliki banyak waktu untuk membuat promosi yang bisa membantunya memiliki seribu pemain.
[Host, jangan berputus asa seperti itu. Ini adalah tugas Host. Host harus tetap semangat dalam merekrut pemain. Bukankah ini adalah cara yang Host pilih untuk memperkuat manusia Bumi? Jadi Host perlu mempertanggung jawabkan pilihannya.]
“Siapa yang bilang bahwa aku menyerah? Tidak. Aku sama sekali belum menyerah. Ini masih panjang. Aku akan mengusahakan beberapa cara untuk melakukan hal ini. Sistem, tidak ada batasan bukan bagi mereka yang menjadi pemain dalam game milikku?”
[Bebas, Host. Tetapi, lebih baik yang menjadi pemain adalah mereka yang memiliki usia di atas lima belas tahun. Sistem sudah memberikan batasan ini. Hanya mereka yang berusia lebih dari lima belas tahun yang memiliki jiwa yang kuat. Jika ada yang memiliki umur di bawah lima belas tahun, maka mereka tidak akan bisa memainkan game ini.]
“Baguslah. Aku bisa melakukan sesuatu untuk mempromosikan game milikku.”
Dengan sedikit terburu-buru, Lintang keluar dari game miliknya. Ia perlu mencari pemain sekarang. Tidak lama kemudian, Lintang sudah berada di ruang bawah tanah rumahnya. Tidak ada siapa-siapa di sana. Dari jam yang ada di tangannya, Lintang tahu bahwa saat ini keluarganya tengah melakukan makan malam.
Lintang naik ke lantai dasar rumahnya. Lintang tidak hanya berhenti di situ, ia kemudian naik ke lantai dua di mana kamarnya berada. Lintang tidak memedulikan orang disekitarnya. Ia bahkan menghiraukan panggilan Putri yang memintanya untuk ikut makan malam.
Sampai di kamarnya, Lintang langsung menghidupkan komputer miliknya. Lintang langsung membuat sebuah poster sederhana. Poster tersebut berisikan promosi miliknya. Latar gambar dari poster tersebut merupakan keadaan Planet Mars yang sebelumnya sudah ia potret.
Lintang lalu membayar beberapa sosial media yang melakukan jasa promosi untuk membantunya melakukan promsi. Lintang yakin dengan promosinya seperti ini, akan ada seribu orang bahkan lebih yang mendaftarkan diri sebagai pemain.
…
Ari memandang layar ponselnya. Ia adalah seorang pemain game profesional. Hari ini Star Wariors tengah melakukan pembaharuan game mereka. Sebagai pemain setia Star Wariors, Ari tentu saja menunggu dengan sabar pembaharuan tersebut.
“Aish lama sekali pembaharuan ini. Mereka bilang pembaharuannya hanya tiga jam saja. Sekarang sudah lebih dari lima jam, tetapi pembaharuannya belum juga selesai. Aku dengan fitur baru yang ada di Star Wariors cukup bagus. Mereka juga akan membuka peta baru.”
“Mungkin karena ini pembaharuannya menjadi lebih lama. Sepertinya pembaharuannya baru selesai besok. Jika begini, lebih baik aku tinggal tidur saja game ini. Menunggu itu tidak mengenakkan,” keluh Ari.
Ini adalah keluhan kesekian kalinya yang dilontarkan oleh Ari. Meski ia mengatakan akan tidur dan membuka game miliknya esok hari, tetapi ia masih memandangi ponsel miliknya. Ia berharap menemukan berita lain mengenai Star Wariors.
“Eh apa ini?”
Ari menemukan sebuah unggahan baru yang dilakukan oleh salah satu sosial media pecinta game. Di sana ada sebuah poster mengenai game baru. Yang menarik perhatian Ari bukan game baru tersebut, tetapi apa yang ditawarkan oleh game tersebut untuk para pemain/
[Galaxy Wars : Solar System Defender]
[Mengundang semua kesatria Bumi untuk mempertahankan Bumi dari invasi alien. Rasakan petualangan ruang angkasa yang sesungguhnya.]
[Sepuluh pemain pertama yang mencapai level sepuluh, akan mendapatkan hadiah uang tunai juta rupiah.]
“Hadiah satu juta untuk mereka yang mencapai level sepuluh pertama kalinya? Ini beneran? Game developer macam apa yang memberikan hadiah uang tunai untuk pembukaan game milik mereka? Bukankah biasanya game developer berlomba menguras kantong pemain di awal game diluncurkan untuk menutupi modal mereka?” tanya Ari heran.
Ari ingat ketika Star Wariors pertama kali diluncurkan banyak sekali promo yang dilakukan. Promo mereka berupa potongan dalam pembelian beberapa item game. Bukankah itu sama saja dengan menguras kantong pemain?
“Kita lihat, apakah game ini memiliki item yang di jual di dalamnya.”
Ari berniat mencoba memainkan game ini. Tidak ada salahnya mencoba bukan? Lagipula saat ini Ari tidak melakukan apa pun selain menunggu pembaharuan Star Wariors selesai. Jadi, daripada Ari menghapuskan waktunya dengan rebahan sembari melihat ponsel, lebih baik ia memainkan game baru ini.
Sebelum Ari masuk ke pod game miliknya, Ari mengirimkan pos mengenai game baru ini ke ruang obrolan teman sepermainannya. Mungkin ada dari mereka yang berminat memainkan game ini bersamanya. Akan sangat beruntung jika mereka bisa mendapatkan satu juta rupiah yang dijanjikan oleh game developer.
“Rupanya game ini gratis. Aku kira aku perlu membelinya.”
Ari bisa melihat game baru Galaxy Wars : Solar System Defender pada daftar game baru yang ada di pod game miliknya. Karena game ini gratis, Ari hanya perlu mengunduh game ini untuk kemudian memainkannya.
“Meski gratis, data gamenya cukup besar, lima belas terabyte. Aku hanya perlu menunggu beberapa menit saja untuk pod game milikku menyelesaikan pengunduhan.”
Di tahun 2235 kecepatan internet sudah lebih cepat dari sebelum-sebelumnya. Untuk mengunduh file dengan ukuran lima belas terabyte, pod game Ari hanya perlu menunggu lima belas hingga dua puluh menit saja. Jika itu di jaman dulu, maka Ari akan menunggu berjam-jam hanya untuk menunggu selesainya proses pengunduhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
KING LIVERPOOL
di papua download itu 2 tahun karna sa download file 2 gb saja lama kaya apa saja kah
2022-12-22
0
Uchiha Sarada
bukan cuma Berjam-jam tapi emang gk bisa kan penyimpanan nya palingan cuma setengah terabyte🤣🤣
2022-12-14
0
Nedji Sanny
itu bukan 15 gb tp 15 terabyte.1 tera sama dgn 1000 gb
2022-11-23
0