Lintang memandangi panel sistem miliknya. Dari sana ia bisa melihat bahwa jumlah pemain miliknya semakin lama bertambah banyak. Kemungkinan besar bertambahnya jumlah pemain di sini karena promosi yang ia lakukan.
Mengeluarkan uang sepuluh juta sebagai hadiah untuk menarik minat pemain bukanlah hal yang merugikan menurut Lintang. Jika dirinya membuat sendiri game sekelas Galaxy Wars, maka Lintang akan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Setidaknya ia butuh miliaran rupiah untuk mencapai game dengan kualitas ini.
Jadi sepuluh juta yang ia keluarkan dari kantong pribadinya, sangatlah sedikit. Apalagi di tahun 2235, uang satu juta bukan lagi jumlah uang yang sangat besar. Sekarang tukang sapu jalanan saja sudah bisa mendapatkan gaji delapan juta rupiah. Jika saja di rekening Lintang memiliki uang lebih, maka akan lebih besar lagi jumlah uang yang akan Lintang berikan sebagai hadiah.
[Nama Host : Lintang Cahya Sendira]
[Umur : 23 Tahun]
[Kekuatan : 12]
[Stamina : 13]
[Kelincahan : 15]
[Pertahanan : 12]
[Poin Game : 1.120]
[Jumlah pemain : 759]
[Level tertinggi pemain : 7]
[Ras pemain : 5]
[Jumlah peta : 1]
[Jumlah bangunan : 0]
[Toko Sistem :
- Tugu kelahiran kembali 200 poin game
- Kedai 300 poin game
- Toko ramuan 500 poin game
- Toko senjata 800 poin game]
[Misi : Kumpulkan seribu pemain. Batas waktu : 19 jam]
“Ini baru empat jam semenjak pemain pertama masuk dalam game. Sekarang sudah ada tujuh ratus lima puluh sembilan orang yang menjadi pemain. Aku tinggal menunggu dua ratus lima puluh orang lagi untuk bisa menyelesaikan misi dari sistem.”
Uang memang bukan segalanya, tetapi dengan adanya uang, beberapa hal bisa dilakukan dengan mudah. Lintang yang mengira sebanyak apa pun promosi yang ia lakukan, ia tidak akan bisa dengan mudah menarik perhatian para pemain. Namun, sekarang para pemain berbondong-bondong memainkan game miliknya hanya karena ia mengiming-imingi mereka dengan uang.
Di Indonesia, ada sekitar lima persen penduduk yang memiliki pod game. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sudah lebih dari satu miliar, itu berarti ada lima puluh juta pemain potensial yang menjadi target Lintang.
Untuk sekarang, Lintang tidak menargetkan semua pemain. Ia hanya membuat target untuk menyerap dua puluh persen dari pemilik pod game dalam tiga bulan ke depan. Itu berarti sepuluh juta pemain. Ini hanya di Indonesia, belum di negara lain yang juga memiliki cukup banyak jumlah pemilik pod game.
Semakin tenar game milik Lintang, semakin banyak pula pemain yang ada dalam game Lintang. Ini juga sama artinya dengan semakin banyak jumlah petarung dari Bumi yang bersiap melakukan peperangan galaksi.
“Poin yang aku dapatkan dari pemain yang masuk serta kenaikan level mereka ternyata membuatku memiliki seribu lebih poin. Jika begini, aku akan mendirikan bangunan untuk mereka. Yang paling utama adalah tugu kelahiran kembali, karena itu akan menjadi titik di mana para pemain akan terlahir kembali setelah mati.”
“Lalu, aku akan membeli kedai dan toko ramuan. Jika poinku sudah cukup, aku akan membeli toko senjata. Ini dulu untuk sekarang.”
[Ding]
[1.000 poin game telah diambil dari poin milik Host. Selamat Host mendapatkan, tugu kelahiran kembali pemain, kedai, dan toko ramuan.]
[Apakah Host akan memunculkan semua bangunan sekarang juga?]
“Tidak masalah untuk memunculkan semua itu sekarang. Aku yakin para pemain membutuhkan bangunan itu sekarang,” jawab Lintang.
[Tetu Host. Sekarang, Host perlu menentukan letak dari ketiga bangunan tersebut.]
Di depan Lintang sekarang sudah muncul peta game miliknya. Perlahan peta tersebut semakin meluas seiring dengan jarak yang tempuh oleh para pemain. Ini berarti, peta milik Lintang akan diperbarui setiap saat.
“Taruh tugu kelahiran di sini, ini adalah titik paling tengah di tempat awal semua pemain muncul. Lalu, di sini adalah toko ramuan, dan di sini adalah kedai.”
[Baiklah, Host. Sekarang Sistem akan memunculkan bangunan-bangunan tersebut dalam game.]
[Ding]
[Selamat Host telah menyelesaikan misi mengumpulkan seribu pemain. Selamat Host mendapatkan +1.200 poin game.]
“Eh …. misiku sudah selesai? Bukankah baru beberapa saat yang lalu aku melihat jumlah pemainku tujuh ratus lima puluhan pemain. Sekarang, sudah seribu pemain? Bagaimana bisa ini tercapai secepat itu?” tanya Lintang heran.
Sebelum-sebelumnya pemain miliknya bertambah beberapa puluh orang tiap dua puluh menit. Sekarang, belum ada sepuluh menit sejak ia terakhir mengecek panel sistem miliknya, tetapi sudah ada dua ratus lebih pemain yang bergabung dengan game miliknya.
“Pasti ada sesuatu yang memicu bertambahnya jumlah pemain hingga sebanyak ini. Sistem, apakah Kamu tahu apa penyebab semua ini?” tanya Lintang.
[Sistem tidak berkewajiban memberitahu Host mengenai hal itu. Namun, bukankah ini hal yang bagus, Host? Misi milik Host cepat selesai. Jadi, kenapa Host malah merepotkan diri dengan memikirkan hal itu?]
“Tidak. Ini terlalu banyak, Sistem. Lima ratus pemain baru dalam beberapa menit. Dan ini masih terus bertambah. Pasti ada alasan kenapa banyak pemain yang tiba-tiba bergabung menjadi pemain game milikku. Aku harus mencari tahu hal ini.”
Dari panel sistem miliknya, Lintang bisa melihat bahwa jumlah pemainnya sekarang mencapai seribu tiga ratus lebih. Bahkan itu masih bertambah puluhan dalam waktu beberapa detik. Kecepatan itu masih terus berlangsung. Lintang belum melihat penurunan jumlah pemain baru.
Lintang berinisiatif mengecek sosial media. Pasti ada sesuatu di sana yang tidak Lintang ketahui. Namun, sebelum melakukan hal itu, Lintang perlu membuat toko senjata di dalam gamenya. Sekarang poinnya cukup untuk melakukan hal itu. Pasti ada beberapa pemain yang ingin mengganti senjata mereka sekarang.
Dari Sistem, Lintang tahu bahwa game miliknya menerima pembayaran uang tunai untuk segala pembelian yang dilakukan di dalam game. Lintang akan mendapatkan lima persen dari harga jual sementara sisanya akan menjadi milik Sistem.
Lintang tidak masalah dengan hal itu. Lima persen adalah angka yang cukup besar. Ini karena Lintang yakin jumlah pemain dari game miliknya akan bertambah banyak. Jutaan pemain akan bertransaksi di game miliknya.
Jika dalam sehari transaksi di dalam game miliknya bernilai satu miliar rupiah, maka Lintang bisa mendapatkan lima puluh juta dari bagi hasil yang Sistem berikan. Itu adalah satu hari, bukan satu bulan.
…
“Jadi ini alasannya,” ucap Lintang yang saat ini menatap layar monitor di depannya.
Di layar monitor itu, terdapat cuplikan siaran langsung yang dilakukan seorang pemain game. Dia tengah memainkan game Galaxy Wars milik Lintang. Memang game Galaxy Wars memberikan fitu kepada pemain untuk bisa melakukan siaran langsung.
Dalam cuplikan video yang menjadi viral itu, terlihat seorang pemain perempuan, yang memakai ras elf sebagai ras pilihannya, terlihat kesusahan menghadapi seekor kelinci. Pemain tersebut memiliki nama game, MelMel. Nama yang sudah tidak asing lagi bagi mereka yang menjadi pecinta game.
Melmel merupakan penyiar game yang cukup ternama. Dia sering menyiarkan secara langsung game yang tengah ia mainkan. Jika Lintang tidak salah ingat, sudah ada dua belas juta pengikut dalam kanal siaran Melmel.
Dalam sekali siaran, setidaknya ada dua juta penonton aktif yang ada di kanal Melmel. Itu adalah jumlah terendah penonton siaran Melmel. Jika dalam kondisi puncak, jumlah penonton siaran Melmel bisa mencapai delapan juta penonton.
Kebetulan siaran langsung yang Melmel lakukan ketika memainkan Galaxy Wars, sedang berada dalam kondisi puncak. Ada lebih dari enam juta orang yang menonton siaran langsung tersebut. Kemungkinan besar, penonton siaran Melmel tertarik untuk memainkan Galaxy Wars.
Hal ini terjadi bukan karena uang yang Lintang janjikan, melainkan mereka ingin melakukan pembuktian. Ya, sebuah pembuktian. Mereka ingin membuktikan bahwa membunuh kelinci adalah hal yang mudah. Melmel yang terlihat tengah kesusahan dalam membunuh kelinci hanyalah sebuah sandiwara karena telah dibayar oleh developer Galaxy Wars untuk melakukan promosi.
Karena penasaran, Lintang pun melihat video yang siaran ulang dari siaran ulang milik Melmel. Di sana Lintang bisa melihat video utuh mengenai susahnya Melmel dalam mengalahkan kelinci. Melmel terlihat beberapa kali menembakkan anak panah, tetapi selalu meleset. Bahkan anak panah yang Melmel tembakkan, beberapa kali terlihat jatuh sebelum mencapai target.
“Sistem sudah mengatakan padaku bahwa semua yang ada di dalam game akan terasa sangat nyata. Semua yang ada di dalam game tidak bisa memakai logika game pada umumnya. Jika seseorang tidak memiliki bakat dalam memanah, maka ia tidak akan pernah bisa memanah jika tidak melakukannya dengan teknik yang benar.”
“Lihat saja Melmel ini, dia tidak bisa menembakkan anak panah dengan benar. Anak panah yang bisa melesat sampai jarak lima belas hingga dua puluh meter, hanya bisa dia tembakkan dalam jarak lima meter saja. Pantas saja hal ini menjadi viral.”
Lintang lalu penasaran dengan komentar para penonton. Kemungkinan besar ada perdebatan di kolom komentar yang membuat mereka pada akhirnya memilih mencoba sendiri membunuh kelinci di Galaxy Wars.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
bentar memangnya ada kelinci di mars 🗿
2023-06-29
0
gila tukang sapu jalanan aja bergaji 8 juta rupiah bagaimana mereka yang pekerja kantoran 🗿
2023-06-29
0
KING LIVERPOOL
bumi su padat orang tra ada tinggal dirumah lagi🤣
2022-12-22
0