Kamar milik Lintang sekarang terlihat sangat berantakan. Bola-bola kertas bertebaran di sana sini memenuhi kamar tersebut. Entah sudah berapa buku yang Lintang sobek setelah menuliskan ide-ide gagal miliknya.
Lintang lalu mengarahkan pandangannya pada panel transparan di depannya. Di sana tertulis dengan jelas bahwa sisa waktu yang ia miliki adalah sepuluh jam. Ini berarti, sudah empat belas jam Lintang memutar otaknya untuk mencari ide.
“Ternyata mencari ide tidak semudah itu,” gumam Lintang.
Meski badannya tidak lelah, sekarang ini mental Lintang merasa lelah. Ia pun memutuskan beristirahat selama satu jam, sebelum kemudian mencari ide lain. Ada kemungkinan Lintang akan menemukan ide lain ketika beristirahat bukan?
Lintang lalu membuka sosial media miliknya. Beberapa temannya tengah meributkan mengenai pembaharuan yang dilakukan oleh salah satu game yang saat ini menjadi salah satu game terkenal. Star Wariors. Pemain game Star Wariors ini berasal dari beragai negara. Jadi tentu saja cukup banyak yang memainkannya.
Game tersebut menggunakan pod game yang dikenalkan sepuluh tahun lalu oleh Naranga Techno. Perusahaan tersebut salah satu perusahaan teknologi yang membuat perangkat untuk memainkan game. Pod game buatan Naranga Techno ini membuat para pemain bisa memainkan game dengan konsep virtual reality. Para pmain hanya perlu berbaring di dalam game pod untuk memainkan game yang mereka inginkan.
Kemunculan game pod ini membuat perubahan baru bagi dunia game. Game-game komputer perlahan ditinggalkan. Semua beralih ke game yang dimainkan dengan game pod. Beberapa warung internet juga mengganti perangkat komputer milik mereka dengan game pod.
Sekarang warung internet yang dulu penuh dipenuhi dengan perangkat komputer untuk bermain game, telah digantikan dengan pod game. Keuntungan dari warung internet tersebut pun juga semakin tinggi.
Kembali lagi ke Lintang, laki-laki itu kemudian melihat pembaruan yang dilakukan oleh game Star Wariors. Game ini adalah game yang mengambil tema peperangan antar galaksi. Dalam game tersebut, digambarkan peduduk Galaksi Cozaxie tengah melakukan peperangan dengan monster antariksa.
“Ternyata mereka melakukan pembaharuan planet baru rupanya,” gumam Lintang.
Lintang memang bukanlah pemain aktif di Star Wariors. Namun, ia beberapa kali memainkan game ini hanya sekadar melihat jalannya game tersebut. Sebagai seseorang yang bercita-cita menciptakan game-nya sendiri, tentu saja Lintang memainkan berbagai game untuk mencari inspirasi.
“Aish … bodoh sekali aku ini. Jika aku memiliki cita-cita membuat sebuah game hebat yang memiliki jutaan pemain dari seluruh dunia, kenapa aku tidak memanfaatkan Sistem saja untuk mencapainya? Aku rasa ini adalah solusi terbaik untuk kedua belah pihak bukan?”
Mungkin karena hanya fokus dengan hal yang terlalu mendetail membuat pikiran Lintang menjadi kalut. Ia tidak sempat memikirkan solusi yang sebenarnya cukup mudah dan ada di depan mata.
“Sistem, bisakah aku menjadikan perang antar galaksi ini menjadi latar dari sebuah game? Jiwa dari penduduk Bumi yang memainkan game ini, akan dikirim ke medan peperangan. Mereka akan memainkan avatar masing-masing dalam game ini.”
“Lalu, setiap kenaikan level dari karakter game mereka, para pemain juga akan mendapatkan tambahan kekuatan pada tubuh asli mereka. Dengan begini, penduduk Bumi yang lemah, tidak akan habis karena kalah dalam perang. Jika mereka mati, yang mati hanya karakter mereka, bukan tubuh asli mereka.”
“Dengan begini, Penduduk Bumi yang memang tidak sebanding dengan para penjajah galaksi itu, tidak akan pernah berkurang ketika kalah dalam pertempuran. Mereka tinggal menunggu karakter game milik mereka bangkit lagi sebelum kembali melakukan pertarungan.”
“Bagaimana dengan ideku ini Sistem? Apakah ini bisa diterima? Bukankah dengan begini aku bisa membuat mereka lebih kuat sekaligus melindungi tata surya dari kehancuran perang antar galaksi?”
[Host idemu itu sangat bagus]
[Host bisa melatih penduduk Bumi tanpa perlu mengorbankan banyak orang]
[Namun, Sistem perlu mengabarkan hal ini kepada pusat]
[Kita perlu melihat apakah ini bisa dilakukan]
“Oh … aku kira Kamu bisa langsung memberi keputusan sendiri Sistem. Ternyata Kamu masih perlu menanyakan hal itu kepada atasanmu rupanya,” gumam Lintang.
Lintang kira Sistem adalah entitas tertinggi yang bisa melakukan apa pun dengan bebas tanpa perlu pertimbangan apa pun. Ternyata, masih ada batasan-batasan tertentu yang perlu Sistem perhatikan. Lihat saja, sekarang Sistem perlu menanyakan mengenai permintaannya, apakah permintaan tersebut bisa dikabulkan atau tidak.
[Ini karena apa yang Host minta cukup berat]
[Mengambil jiwa seseorang dan mengirimkannya ke tempat jauh, itu bukanlah hal mudah]
[Apalagi Sistem perlu menyediakan tubuh baru untuk jiwa mereka agar bisa bertarung]
[Semua itu membutuhkan energi yang tidak sedikit Host]
[Maka dari itu, Sistem perlu menanyakan hal ini ke pusat]
“Rupanya seperti itu. Berapa lama aku harus menunggu?”
[Paling lama lima menit Host]
“Lma menit ya? Baiklah, aku akan menunggunya,” jawab Lintang.
Sembari menunggu, Lintang kembali melihat berita mengenai pembaharuan game yang dilakukan oleh Star Wariors. Ia harus mempelajari apa yang diunggulkan dari game ini. Bagaimanapun juga, game ini nanti akan menjadi saingannya dalam mendapatkan pemain jika permintaannya dikabulkan.
Ada pepatah mengatakan, kenali musuhmu kenali dirimu, dengan begitu kamu bisa mengetahui cara menang dengan baik. Maka dari itu Lintang sekarang ini memikirkan bagaimana kinerja dari Star Wariors. Ia ingin tahu apa yang game ini berikan sehingga banyak pemain yang setia memainkannya.
“Rupanya, rasa realistis yang dihadirkan oleh game ini yang membuat para pemain bertahan. Perasaan memegang senjata, berat dari senjata, sampai tingkat getaran yang diberikan oleh game pod membuat para pemain sangat menikmati game ini.”
“Tetapi, aku tidak perlu mengkhawatirkan hal ini. Jika permintaanku untuk melatih penduduk Bumi melalui game dikabulkan, aku rasa para pemain akan memilih game milikku setelah mereka mencobanya. Sistem jelas lebih bisa memberikan perasaan memainkan sesuatu yang nyata daripada yang diberikan oleh game Star Wariors.”
Lintang langsung menuliskan beberapa hal yang perlu ada dalam game miliknya ini. Latar cerita sudah ada, Lintang hanya perlu memberikan sejarah peperangan antara Ras Hujole dan Ras Mogoley. Yang perlu ia pikirkan sekarang adalah kelas dan kemampuan apa saja yang bisa ia berikan kepada para pemain miliknya.
[Ding]
[Selamat Host telah menyelesaikan misi mencari solusi untuk membuat manusia Bumi menjadi lebih kuat dan siap dalam menghadapi perang antar galaksi]
[Sistem Programer Game telah diaktifkan]
Lintang yang fokus dengan catatannya, tertegun mendengar pemberitauan yang diberikan oleh Sistem. Ia tidak menyangka, bahwa permintaannya bisa dikabulkan. Dengan begini, misinya awalnya sudah selesai. Ia tidak perlu lagi mengkhawatirkan nyawanya melayang begitu saja.
Lalu, dengan permintaannya yang dikabulkan, Lintang bisa mencapai cita-citanya yaitu membuat game yang memiliki jutaan pemain dari seluruh dunia. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.
“Sistem, ini berarti aku bisa membuat game dengan memakai peperangan sebagai latar? Aku bisa mengirim jiwa penduduk Bumi untuk melakukan perang?”
[Ya, Host]
[Sistem akan membantu Host dalam membuat game yang seperti itu]
[Pusat sangat senang ketika mendengar ide yang Host berikan]
[Penduduk planet Host memang yang paling lemah jika dibandingkan dengan penduduk di planet lain]
[Namun, pusat benar-benar memuji Host dengan segala kreatifitas yang Host miliki]
“Ini namanya imajinasi, Sistem. Kami memang lemah, tetapi kami memiliki imajinasi yang tinggi. Jika ada sesuatu yang bisa mewujudkan semua imajinasi penduduk Bumi, maka semua penduduk Bumi akan menjadi orang yang hebat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
John Singgih
ide bagus makanya disetujui
2023-08-21
0
Leader
idemu sangat curang host🤣
2022-10-08
1
Scurity MT
👍2️⃣22️⃣
2022-07-11
1