Saat Alvino mengantar Niken hingga anak nya masuk kedalam sekolah, namun saat akan menjalankan motor matic nya dari arah kaca spion motor nya terlihat ada sebuah mobil yang mencurigakan, Alvino segera menjalankan motor nya meninggalkan sekolah Niken.
Mobil tersebut mengikuti Alvino, hingga Alvino menaikan gas lebih cepat dan mobil pun Melaju sangat cepat.
Aksi kejar - kejaran pun terjadi, seharusnya sampai ke Batalyon Alvino memilih mengambil jalan yang lebih jauh hingga ke jalanan ramai melewati pasar.
Motor Alvino menyalip kanan ke kiri hingga mobil pun tertinggal jauh. Alvino pun memutar arah kembali dengan jalan yang berbeda hingga mobil yang mengejar nya hilang.
****
Alvino memarkirkan motornya lalu masuk kedalam rumah dan mencari Alena.
" Alena..!! "
" Alena..!! "
Alvino mencari kebelakang dan ke kamarnya namun tak ada.
" Abang." Sapa Alena.
" Dari mana kamu? "
" Habis ngobrol sama Ibu - Ibu."
" Abang mohon kamu tinggal diam di sini, bilang sama Bang Vidi untuk tetap waspada."
" Kenapa minta bantuan sama dia, suami Saya kan Abang." Ucap Alena langsung pergi menuju Dapur mengambil air minum.
" Bang Vidi tahu, berarti dia juga terlibat."
" Saya istri Abang bukan istri Bang Vidi."
" Kamu istri Saya, tapi hati kamu masih sama Vidi, dan kalian sudah terang - terangan."
" Terus ada masalah apa? "
" Ada orang yang mengikuti Abang, kamu harus hati - hati."
" Bagaimana Niken di luar sana? "
" Masalah Niken biar Abang yang atur."
" Bang, apakah sekarang sudah di mulai?"
" Iya kita show time."
" Lakukan Bang, selesaikan semuanya, dan Saya ingin berkumpul dengan Ayah dan Bang Niko."
" Apakah kamu siap? "
" Saya siap Bang, hanya Abang yang harus ambil sendiri. Jangan libatkan Bang Vidi dan Raihan."
" Ok nanti malam saat Niken tidur Abang akan ambil Chip itu, sekarang Abang persiapkan semuanya."
*****
" Niken."
" Papah mana Om? "
" Papah di kantor, sekarang Niken pulang sama Om Raihan."
" Ok Om."
" Niken pakai helm ya, terus pegang yang kencang karena Om akan ngebut bawa kamu. Dan kalau di jalan ada sesuatu Niken jangan kaget, pegang yang kencang pejamkan mata Ok."
" Ok..!! "
Niken pun naik ke motor yang di kendarai Raihan, dan saat di perjalanan motor Raihan pun di ikuti.
" Rupanya mau main - main dengan Saya hah.." Ucap Raihan. "
" Kenapa Om?
" Pejamkan Mata sayang dan pegangan yang kencang...!! "
" Ok Om."
Raihan pun menancapkan gas nya hingga aksi kejar - kejaran pun terjadi, Raihan salip menyalip hingga mobil semakin dekat Raihan menancapkan gas nya hingga masuk kedalam Asrama mobil berhenti jarak 200 meter.
" Sampai, bagaimana seru nggak? " Ucap Raihan saat mereka sampai di depan rumah nya.
" Om keren banget nanti kita aksi balapan lagi ya om." Ucap Niken.
" Nggak boleh nanti om di tilang sama bapak polisi terus motornya di sita."
" Jadi kapan om dimana kita kayak tadi? "
" Ehmmm.. nanti deh Om cari tempat yang sepi dan aman."
" Di lapang bola saja Om."
" Boleh tapi nanti ya kalau Om nggak sibuk."
" Ok Om..!!! "
******
" Niken sudah tidur? " Tanya Alvino.
" Sudah Bang." Jawab Alena.
" Sudah siap? "
Alena menarik nafasnya dan memejamkan matanya.
" Kalau kamu tidak siap, kita tunda."
" Siap Bang, dari pada Chip ini mereka yang akan mengambilnya."
" Kita masuk kamar."
Alena dan Alvino masuk ke kamar dan sebelum nya memastikan kembali Niken yang sudah tertidur pulas.
Alena merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur, Alvino mengambil obat penahan rasa sakit yang akan di suntikkan di kaki Alena yang akan Alvino bedah.
" Siap, Abang akan suntik sekarang dan beberapa detik kaki sebelah kamu akan mati rasa."
" Siap Bang."
" Kalau ragu, Abang akan tunda."
" Lakukan Bang."
Alvino pun menyuntikkan di bagian paha Alena, dan beberapa detik kaki sebelah milik Alena tak merasakan apapun.
Alvino pun mengambil pisau bedah yang sudah dia steril kan.
Alena memegang paha Alvino dengan memejamkan matanya dan Alvino pun mencari posisi yang nyaman untuk nya dan Alena.
" Kamu boleh gigit yang ada dis samping kamu."
Alena menganggukkan kepalanya sambil memejamkan matanya dan mencengkram paha Alvino dan tangan satu nya mencengkram Sisi ranjang.
Alvino pun mulai bekerja, dengan serius pisau telah menembus kulit putih Milik Alena. Alvino mencari Chip yang tertanam dan ternyata menemukan nya.
Darah pun mengotori pakaian Alvino namun Alvino tetap tenang dan selalu mengajak Alena bercanda agar tidak tegang.
" Kamu hebat, Chip sudah berhasil di ambil sekarang Abang akan jahit." Ucap Alvino.
" Abang belajar dimana melakukan ini?"
" Disaat darurat kita harus bisa melakukan apapun, kalau kita sedang di hutan dan nggak mungkin untuk sampai di rumah sakit jadi kita harus bisa melakukan tindakan darurat."
Alvino pun selesai menjahit dan langsung membersihkan tangan nya.
" Nanti kalau obat nya sudah hilang akan baru terasa. Nanti Abang kasih kamu antibiotik nya."
" Chip nya mana? "
" Ini." Ucap Alvino sambil menunjukan di telapak tangan nya.
" Isi nya apa Bang? "
Alvino pun dengan segera membuka laptop nya dan memasangkan Chip tersebut pada card reader.
Chip tersebut masih bisa di gunakan karena terlapisi oleh pelindung anti air.
Sebuah video pun di putar dan terdengar suara Pak Hadi serta Niko, terlihat suatu perkumpulan dan dimana Alvino mengenal para petinggi tersebut.
Mata Alvino dan Alena terbelalak kaget saat melihat beberapa organ manusia dan sejumlah uang. Hingga video berikutnya sebuah pengiriman senjata api ilegal yang di turunkan dari sebuah kapal ikan. Alena dan Alvino pun melihat kembali putaran video berikutnya suatu pembunuhan dimana para sandera di berondong peluru dan organ tubuh nya di ambil.
" Benar - benar tak punya hati hanya karena uang mereka rela memperlakukan nya seperti itu."
" Ayah dan Bang Niko terlibat jadi mereka berdua akan di tangkap." Ucap Alena.
" Ayah dan Bang Niko berkhianat meraka berdua ingin melaporkan musuh dalam selimut negara ini, hanya aksi nya ketahuan jadi nyawa taruhannya." Ucap Alvino.
" Lantas Chip ini akan Abang serahkan pada siapa? "
" Ada, karena Abang sudah tahu dimana Chip ini akan di serahkan, dan kita harus cari tahu dimana keberadaan Ayah dan Bang Niko di sekap."
" Di sekap? " Ucap Alena kaget.
" Benar di sekap, karena saat kita kabur masih sempat Abang berkomunikasi namun kabar terakhir Raihan tak bisa menghubungi kembali." Ucap Alvino.
" Tapi Abang curiga kenapa ada orang yang mengejar Abang, apa dia tahu kalau Abang suami kamu? "
" Jadi kita sudah tak aman Bang."
" Iya, mereka mengejar benda kecil ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Diana S
curiga sm vidi deh thor
2022-04-11
5
Nurmila Karyadi
curiga nh m vidi..musuh dalam selimut.
2022-04-05
3
Grafity_ky
hati2 selalu bang ingat istri dan anak😁,sem0ga 0rang jahat itu cepat tertangkap,lanjut kak
2022-04-05
2