Tentang Perasaan

" Mamah Niken main dulu ya. "

" Iya sayang, nanti kalau sudah hari hampir sore pulang."

" Ok Mamah."

Alvino tersenyum sambil mengusap kepala Niken yang berlari keluar untuk bermain dengan anak sebayanya.

Alvino melihat Alena tengah membereskan buku - buku pelajaran dan buku tulis bekas Niken gunakan.

" Alena."

" Iya Bang."

" Apakah kamu benar ingin pergi setelah melihat Niken sangat akrab sama kamu?"

Alena terdiam dan duduk di Sisi ranjang sambil mengusap boneka panda Milik Niken.

" Kalau kita bersama seperti ini terus buat apa Bang di lanjutkan, sedangkan di luar sana ada hati yang menunggu saya."

Alvino tersenyum getir dan menatap ke arah Alena.

" Apakah kita tidak bisa belajar untuk saling mencintai di mulai sekarang? " Tanya Alvino.

" Apakah Abang yakin akan belajar mencintai Alena? " Ucap Alena kembali bertanya.

" Saya akan belajar mencintai kamu , demi Niken Saya akan belajar mencintai kamu." Ucap Alvino.

" Saya tidak ingin Abang mencintai Saya hanya keadaan, Saya ingin Abang mencintai Saya tulus benar - benar ada rasa sama saya bukan cinta sesaat. " Ucap Alena beranjak berdiri lalu berjalan keluar dari kamar.

Tangan Alvino menahan lengan Alena, dan mereka saling menatap.

" Saya akan mencoba nya."

*****

" Abang sudah bilang, terus istri Abang bilang apa? " Tanya Raihan.

" Dia bilang kalau terpaksa lebih baik tidak, dia ingin cinta yang benar - benar tulus." Jawab Alvino.

" Nah.. Abang tahu kan, apakah Abang ada rasa nggak sekarang? "

" Entah lah bingung."

******

" Bang, Saya takut kalau Bang Alvino tahu." Ucap Alena.

" Kalau tahu biarkan saja lah, kamu kan sudah bilang kalau ada cinta di luar sana." Ucap Vidi dari seberang.

" Abang yakin, sudah saat nya ini semua nya tahu tapi Saya takut Bang."

" Takut kenapa, kita memang kenyataannya saling mencintai terus Mau apa lagi, dia Mau marah walau dia suami kamu dia nggak punya rasa apa - apa." Ucap Vidi.

" Kita Mau kemana Bang? "

" Ada deh, kamu tunggu Abang di halte ujung jalan sana."

Setelah menutup sambungan telepon nya, Alena langsung bersiap - siap. Dia pun berdandan make up tipis Dan berganti pakaian.

" Mamah mau kemana? " Tanya Niken yang sudah berdiri di depan pintu kamar.

" Mamah pergi sebentar sayang." Jawab Alena.

" Kata Papah jangan keluar dari sini tanpa Papah atau Om Raihan." Ucap Niken.

" Sayang, ini darurat masa Mamah harus menunggu Papah atau Om Raihan. Mereka juga sibuk, dan Niken main saja sama teman - teman Niken berani kan, kalau ada apa - apa Niken lari banyak Om Tentara kok disini." Ucap Alena yang langsung pergi meninggalkan Niken yang masih diam di dalam rumah nya.

****

" Yuk naik. " Ajak Vidi dengan mengendarai motornya lalu Alena pun naik ke atas motor.

" Kita Mau kemana Bang? "

" Nyonya Vidi Mau kemana? " Tanya Vidi.

" Terserah Abang, Alena tidak tahu tempat ini." Jawab Alena.

" Ok."

Motor pun Melaju, dengan Alena melingkar kan kedua tangan nya hingga memeluk perut rata Vidi.

" Yank, kita sudah lama tidak seperti ini." Ucap Vidi.

Alena menyandarkan dagu nya di bahu Vidi sedangkan tangan kiri Vidi memegang tangan Alena yang melingkar di perut nya.

Entah rasa was - was timbul pada diri Alena bahkan merasakan sangat bersalah pada Alvino dan Niken yang meninggalkan anK Kecil berusia 6 Tahun di rumah sendirian.

" Ehmm.. Bang kita putar balik saja ya."

Tiba - tiba Vidi menoleh ke arah Alena dan menepikan motor nya.

" Kenapa, ada yang tertinggal? " Tanya Alvino.

" Saya ingin pulang saja." Jawab Alena.

" Katanya kita jalan - jalan."

" Nggak Bang, kita pulang saja yuk."

Vidi dengan rasa kecewa pun akhirnya memutar arah balik motornya, walau dengan rasa kecewa yang Alena lihat di wajah Vidi ada sedikit kelegaan di hati Alena.

*****

Vidi masuk mendahului Alena, sedangkan Alena berjalan dengan bergegas agar sampai rumah nya dan tidak bertemu dengan Alvino.

Namun saat sampai depan teras rumah terlihat Raihan duduk di kursi teras depan rumah Dinas nya sambil menemani Niken yang sedang bermain boneka.

" Ka - kamu Raihan."

Raihan berdiri dan menatap Alena dengan wajah yang terlihat marah.

" Niken, kamu main di dalam ya Mamah sudah pulang." Ucap Raihan.

Niken pun menurut dan masuk kedalam kamarnya.

" Kenapa keluar tanpa Saya atau Bang Alvino, kenapa pergi dengan Bang Vidi? " Ucap Raihan dengan nada tegas.

" Ka - kamu tahu? " Tanya Alena gugup.

" Asal Mba Alena tahu saja, Saya si suruh Bang Alvino untuk mengawasi rumah ini, bagaimana khawatir nya Bang Alvino terhadap mba Alena karena takut hal yang tak di ingin kan terjadi, tapi apa orang yang di jaga nya malah pergi pacaran. " Jawab Alvino.

" Kamu tahu semua nya dan Bang Alvino juga tahu? "

" Saya masih berbaik hati masalah ini dia tidak tahu, tapi asal mba tahu Bang Alvino selalu menanyakan masalah hatinya terhadap Mba Alena. Menurut Saya dia pun memiliki rasa tapi masih dengan ego tinggi tak ingin mengatakan jujur."

*****

Taaakkk

Sebuah kunci motor di lempar ke atas meja hingga membuat Alvino tersontak kaget.

" Kenapa kamu Bang main lempar kunci arah saya?" Tanya Alvino.

Terlihat wajah Vidi yang kesal dan marah.

" Bagaimana nggak kesal, pacar di ajak jalan malah minta pulang karena teringat sama suami nya di rumah." Jawab Vidi.

" Abang pacaran sama istri Orang? " Tanya Alvino.

" Iya dia sudah menikah, tapi dia tidak mencintai suaminya bahkan suaminya pun sama tidak mencintai nya." Jawab Vidi.

" Jelas lah pilih batalkan janji bagaimana pun status dia masih istri orang." Ucap Alvino.

" Dia itu cinta pertama Saya, dia menikah karena di paksa."

Alvino terdiam sambil menatap layar ponselnya dengan Wallpaper Alena dan Niken.

" Bang Saya Mau tanya, apakah sebagai pria bila menjalankan hubungan sama - sama tidak memiliki rasa namun terikat, apakah Saya harus melepaskan nya atau bertahan demi seorang anak yang tidak ingin berpisah dari Ibu sambungnya? " Tanya Alvino

Vidi menatap Alvino yang masih fokus menatap layar ponselnya.

" Kalau Saya akan melepaskan wanita itu, dan membiarkan dia kembali pada cinta nya."

Alvino langsung menatap Vidi yang kini tengah menatapnya.

" Tinggal kan dia, biarkan dia kembali pada cinta nya, karena dia akan bahagia dengan cintanya." Ucap Vidi sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

sriyatningsih 1708

sriyatningsih 1708

Waduh Alvino kenapa tnya ke ke Vidi?dia itu jahat

2022-05-22

2

bucin_nya lee donghae

bucin_nya lee donghae

🤦‍♀️ meminta pendapat pada org yg salah,.itu orang pacarnya istri kamu,.makanya kamu dkasih saran buat ngelepasin

2022-04-26

1

Cahaya Ningsih

Cahaya Ningsih

vidi pst penghianat negara ny tuh..
biasany cerita otor kan yg tak disangka2..

2022-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Ikatan
2 Masa Lalu
3 Antara Bumi Dan Langit
4 Di Balik Sebuah Masalah
5 Belum Bisa Mencinta
6 Jangan Pergi
7 Fatal
8 Mencari Dan Menghilang
9 Sebuah Pengorbanan
10 Ikhlas Untuk Nya
11 Hanya Untuk Niken
12 Awal Baru
13 Menanyakan Hati
14 Tempat Baru
15 Ada Sebuah Cerita
16 Terikat Masa Lalu
17 Cinta Pertama
18 Tentang Perasaan
19 Melepaskan
20 Terkuak
21 Perasaan Yang Samar
22 Bidadari Kecil Yang Hilang
23 Antara Cinta Dan Penyelamatan
24 Cinta Sampai Akhir
25 Ikhlas
26 Kehidupan Setelah Kehilangan
27 Alena Versi Alenka
28 Meminta Hati
29 Harus Menerima
30 Menaklukan Hati Yang Sama
31 Tak Bisa Memiliki
32 Mengambil Hati
33 Karena Kamu
34 Tidak Seperti Itu
35 Tak Pantas Di Cintai
36 Untuk Menjauh
37 Menyerah
38 Rasa Sebenarnya
39 Terlambat
40 Menunggu Jawaban
41 Hati Yang Bersambut
42 Perasaan Sayang
43 Pelabuhan Cinta
44 Ketika Hati Sudah Memilih
45 Membujuk
46 Menuju Lembaran Baru
47 Meminta Restu
48 Harta Terindah
49 Restu Di Tangan
50 Menuju Sah
51 SAH..!!!!
52 Bahagia Bersama
53 Tak Membedakan
54 Peduli
55 Hati Yang Tak Bisa Di Paksa
56 Sebuah Perhatian
57 Hati Yang Terpilih
58 Cinta Adalah Cinta
59 Kasih Sayang Yang Tak Pernah Luntur
60 Sebuah Cinta
61 Hadir Nya Calon Buah Hati
62 Minta Perhatian
63 Untuk Mu Papah
64 Menjadi Pendamping Hidup
65 Cinta Seumur Hidup
66 Meminta Kembali
67 Sesuatu
68 Kecewa
69 Kecewa Yang Membuat Rasa Malu
70 Kesempatan
71 Maaf Salah
72 Pelabuhan Terakhir
73 Awal Baru
74 Perkara Tidur
75 Ingin Bersama
76 Calon Jagoan
77 Persiapan Lahir
78 Panji Mahesa Bagaskara
79 Selama nya Cinta
80 Pengumuman ( Sepenggal Cerita)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Sebuah Ikatan
2
Masa Lalu
3
Antara Bumi Dan Langit
4
Di Balik Sebuah Masalah
5
Belum Bisa Mencinta
6
Jangan Pergi
7
Fatal
8
Mencari Dan Menghilang
9
Sebuah Pengorbanan
10
Ikhlas Untuk Nya
11
Hanya Untuk Niken
12
Awal Baru
13
Menanyakan Hati
14
Tempat Baru
15
Ada Sebuah Cerita
16
Terikat Masa Lalu
17
Cinta Pertama
18
Tentang Perasaan
19
Melepaskan
20
Terkuak
21
Perasaan Yang Samar
22
Bidadari Kecil Yang Hilang
23
Antara Cinta Dan Penyelamatan
24
Cinta Sampai Akhir
25
Ikhlas
26
Kehidupan Setelah Kehilangan
27
Alena Versi Alenka
28
Meminta Hati
29
Harus Menerima
30
Menaklukan Hati Yang Sama
31
Tak Bisa Memiliki
32
Mengambil Hati
33
Karena Kamu
34
Tidak Seperti Itu
35
Tak Pantas Di Cintai
36
Untuk Menjauh
37
Menyerah
38
Rasa Sebenarnya
39
Terlambat
40
Menunggu Jawaban
41
Hati Yang Bersambut
42
Perasaan Sayang
43
Pelabuhan Cinta
44
Ketika Hati Sudah Memilih
45
Membujuk
46
Menuju Lembaran Baru
47
Meminta Restu
48
Harta Terindah
49
Restu Di Tangan
50
Menuju Sah
51
SAH..!!!!
52
Bahagia Bersama
53
Tak Membedakan
54
Peduli
55
Hati Yang Tak Bisa Di Paksa
56
Sebuah Perhatian
57
Hati Yang Terpilih
58
Cinta Adalah Cinta
59
Kasih Sayang Yang Tak Pernah Luntur
60
Sebuah Cinta
61
Hadir Nya Calon Buah Hati
62
Minta Perhatian
63
Untuk Mu Papah
64
Menjadi Pendamping Hidup
65
Cinta Seumur Hidup
66
Meminta Kembali
67
Sesuatu
68
Kecewa
69
Kecewa Yang Membuat Rasa Malu
70
Kesempatan
71
Maaf Salah
72
Pelabuhan Terakhir
73
Awal Baru
74
Perkara Tidur
75
Ingin Bersama
76
Calon Jagoan
77
Persiapan Lahir
78
Panji Mahesa Bagaskara
79
Selama nya Cinta
80
Pengumuman ( Sepenggal Cerita)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!