Alena mencoba bangun setelah menjalankan operasi pengangkatan Ginjalnya untuk Niken. Rasa nyeri masih terasa, dan wajah nya tampak pucat dan sedikit bertenaga. Namun Alena mencoba untuk bangun.
" Loh.. Bu jangan dulu gerak, bekas jahitan nya belum kering." Ucap Suster yang baru saja masuk kedalam kamar rawat Alena.
" Nggak apa - apa Suster Saya hanya ingin melihat anak Saya, dan mereka kan tahu nya Saya pergi. " Ucap Alena.
" Tapi Bu, Saya takut kenapa - napa."
" Kalau terjadi sesuatu pada Saya, itu karena Saya sendiri. "
" Saya ambil kursi roda ya Bu. "
" Jangan Saya mau jalan saja. "
" Tapi wajah Ibu pucat, dan seperti nya kondisi Ibu tidak baik."
" Nggak apa - apa, Saya hanya ingin melihat dia."
" Baik kalau Ibu memaksa."
" Suster tolong bantu Saya ganti baju."
******
Alena berjalan sambil memegang pinggangnya, wajah nya yang pucat dan sedikit rasa lelah tidak membuat dirinya patah semangat.
Saat sampai di depan pintu kamar rawat Niken, Alena pun masuk kedalam dan tampak tak ada siapa pun.
" Niken." Sapa Alena.
" Mamah..!! " Ucap Niken dengan kondisi tubuh yang sedikit segar.
Alena berjalan dengan tertatih memegang pinggang nya lalu duduk di Sisi ranjang.
" Mamah kemana saja, Niken kangen sama Mamah? "
" Maaf kan Mamah sayang, Mamah ada urusan dan baru bisa menemui kamu sekarang."
" Mamah harus tahu, Niken mendapatkan donor ginjal Mah, sekarang Niken punya ginjal yang sehat walau satu juga."
" Oh ya sayang, mamah jadi senang dengarnya kalau sekarang Niken punya ginjal sehat."
" Yang mendonorkan baik banget ya Mah, dia ikhlas memberikan untuk Niken."
" Alena...!! " Ucap Alvino saat masuk kamar rawat.
" Bang. " Ucap Alena sambil tersenyum.
Alvino menarik tangan Alena menjauh dari Niken.
" Kemana saja kamu, Saya kira kamu kabur." Ucap Alvino.
" Maaf kan Saya Bang, Saya nggak kasih tahu Abang."
" Kamu pikir Saya apa bagi kamu, di telepon nggak di angkat, kamu pergi begitu saja saat Niken di rawat di rumah sakit, dan kamu tahu dia baru saja mendapatkan ginjal baru, kalau tak ada orang yang berbaik hati mungkin Saya akan Kehilangan Niken. "
" Maaf kan Saya Bang, Saya tidak tahu kalau Niken pantang susu."
" Kamu tahu kenapa di rumah makanan seperti membosankan bagi kamu, karena untuk Niken agar hidup sehat biar Niken mau makan seperti kita karena bagi dia kami adalah penyemangatnya."
" Maaf kan Saya Bang, tapi Saya benar - benar tidak tahu, Saya salah." Ucap Alena dengan mata yang berkaca - kaca.
" Kemana saja kamu, katakan jujur sama suami kamu, bagaimana pun hubungan kita seperti ini, tapi kita adalah sepasang suami istri."
" Maaf Saya tidak bisa katakan Bang."
" Oh.. jadi kamu tidak mau berterus terang sama suami kamu, ok kalau begitu Saya juga nggak peduli sama kamu di luaran Sana kamu akan di tangkap atau di tembak, orang yang Saya lindungi saja seperti ini, buat apa Saya menjaga kamu."
" Terima kasih Bang, dari dulu juga Saya tidak ingin seperti ini dan mempertahan kan saya Bang, jadi Abang juga secara tidak langsung ikut terlibat."
Saat sedang berdiri di depan pintu kamar Niken di rawat Lestari tiba bersama Ibu Husna. Tatapan tak suka pun terlihat dari kedua wanita dengan usia yang berbeda.
" Ngapain kamu pulang? " Tanya Lestari dengan nada sinis.
" saya ingin melihat kondisi Niken." Jawab Alena.
" Nggak usah Alena, sekarang ada Lestari dan saya nggak mau cucu saya di rawat sama Ibu Tiri yang hanya bisa nya bikin sial." Ucap Ibu Husna.
" Bu tolong jaga ucapan Ibu." Ucap Alvino.
" Kamu kenapa sih membela dia terus, sudah tahu salah masih di bela saja."
" Benar kata Ibu, saya nggak mau keponakan saya kenapa - napa lagi." Ucap Lestari.
" Lebih baik kalian masuk kedalam, saya masih ingin bersama Alena."
*****
Alena memejamkan matanya menahan rasa sakit, hingga terlihat sangat pucat.
" Alena. " Ucap Alvino saat memandang wajah Alena.
" Ya Bang. "
" Kamu sakit? "
" Nggak Bang, saya baik - baik saja."
Alvino memegang dahi Alena, dan merasakan keringat dingin.
" Kamu nggak sedang baik, kita istirahat di kamar rawat Niken, tiduran di sofa atau kita periksa ke Dokter atau pulang? "
" Saya nggak apa - apa Bang, kita masuk Niken pasti nyari." Ucap Alena.
Alvino menganggukkan kepalanya, lalu beranjak ke kamar rawat Niken.
****
" Mamah sama Papah dari mana? " Tanya Niken saat sedang di suapi makan oleh Lestari.
" Papah tadi duduk di depan Sama Mamah." Jawab Alvino.
Alena mendekati Niken, lalu mengusap wajah nya.
" Semoga kamu sehat selalu nak, semoga kamu bisa beraktifitas seperti anak - anak lainnya."
" Yailah jelas bisa, sudah memiliki ginjal baru." Ucap Lestari sambil menyenggol Alena hingga bagian yang bekas jahitan operasi nya terpentok ujung nakas.
Alena menahan rasa sakit dan nyeri, dan saat memegang bagian yang terkena terlihat sedikit demi sedikit darah mulai merembas di pakaian yang dia kenakan.
" Kamu duduk disini." Ucap Alvino sambil menyuruh Alena untuk duduk di kursi yang dia ambil.
" Terima kasih."
Namun darah yang keluar semakin banyak, dan saat Alvino berjalan ke arah nakas terlihat ada darah di atas lantai bahkan tetesan mengarah pada kaki Alena.
Mata Alvino membulat saat melihat Alena tengah memegang luka yang di tutupinya.
" Alena. "
Alena menatap Alvino lantas pandangan Alena kabur dan pingsan jatuh di pelukan Alvino yang dengan segera menangkapnya saat melihat Alena yang sudah lemah.
" Alena..!! "
" Kenapa dia? " Tanya Ibu Husna.
" Bang kenapa ada darah? " Tanya Lestari.
Alvino lalu mengangkat tubuh Alena membawanya ke IGD.
*****
Mata Alvino membulat saat perban yang di buka adalah luka jahitan operasi.
" Luka operasi apa itu Dokter? "
" Ini luka operasi masih baru dan dia baru menjalankan operasi pengangkatan ginjal dan wajar kondisi nya yang melemah. " Ucap Dokter.
" Pengangkatan ginjal? " Tanya Alvino.
" Benar Pak, dia angkat ginjal satu nya dan dia pun kini hidup dengan Satu ginjal, dia donorkan ginjal nya." Jawab Dokter.
" Jangan -jangan..???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
gah ara
lestari ngga selestari mulut nya
2022-10-15
1
Alanna Th
biar mrk tahu, biar urat" malu mrk brhamburan d lantai rs 😱👍😅
2022-09-30
1
sriyatningsih 1708
semoga cepat pd tau terutama Lastri biar ndk seenaknya sendiri marah2 sm Alena
2022-05-18
1