Saat makan malam bersama Ayah Alvino menatap tajam ke arah Alena. Ibu Husna pun hanya diam dan terus menaruh lauk di atas piring untuk suaminya.
Sedangkan Alvino hanya menatap Alena yang hanya diam.
" Kamu mengerti tidak adab makan bersama." Tegur Ibu Husna.
" Adab Bu? " Ucap Alena.
" Hmmm.. Sudah makan yuk." Ucap Alvino memberikan piring pada Alena
Alena terus menatap ke arah lauk yang ada di meja makan, sedangkan ketiga orang di depan nya makan dengan lahap.
" Bang." Bisik Alena.
" Kenapa? " Tanya Alvino.
" Ada makanan lain nggak? " Bisik Alena.
" Kamu mau makan apa? "
" Ayam atau daging atau kentang goreng, saya nggak doyan tumis sama tempe tahu." Ucap Alena.
" Nanti Abang ke bawah cari makanan."
" Makasih ya."
" Kenapa Nggak di makan? " Tegur Pak Abas.
" Alena ingin makan sama Ayam nanti saya ke bawah ada orang jual ayam goreng.Nanti mulai sekarang Ibu beli Ayam atau daging setiap belanja sayuran, soalnya Alena setiap hari lauk utama harus ada." Ucap Alvino.
****
Alena membantu Ibu Husna membawa piring kotor ke dapur dan lalu memasukan sisa lauk kedalam lemari.
Saat Alena akan berjalan keluar dari arah dapur Ibu Husna menegur Alena.
" Alena. "
" Iya Bu, ada apa? "
" Kamu cuci piring nya."
" Cuci piring? "
" Iya cuci piringnya, Ibu mau bersihkan meja makan yang kotor. " Ucap Ibu Husna sambil keluar dari dapur.
Alena hanya diam memandang tumpukan cucian piring yang kotor, dan melihat kedua tanganya yang akan bersentuhan dengan kotoran lemak di atas piring.
Dengan jijik Alena mencuci piring dan satu - satu sampai bergidik.
*****
" Bu Ayah Alena mana? " Tanya Alvino.
" Duduk Alvino." Ucap Pak Abas.
Alvino pun lalu duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya.
" Sungguh memalukan." Ucap Pak Abas.
" Maaf Ayah, Ibu maaf kan Alvino kalau Alvino melanggarnya dan besok saya akan katakan."
" Nak, kamu tahu Keluarga Lestari memilih kamu untuk turun ranjang setelah Wulan meninggal dunia. Dan kamu tahu, mereka memutuskan turun ranjang karena anak kamu Niken sangat dekat dengan Lestari dan pesan terakhir Wulan untuk kamu menikahi Lestari." Ucap Ibu Husna.
" Benar, apalagi pernikahan kalian akan di laksanakan 3 bulan lagi, malah kamu pulang bawa istri." Ucap Pak Abas.
" Sudah istri kamu di lihatnya nggak bisa apa - apa lagi, dia anak kota yang manja." Ucap Ibu Husna.
Dari balik tembok Alena mendengar nya, hatinya sangat sakit dan apalagi mengetahui bahwa suaminya adalah seorang Duda dan memiliki seorang anak bahkan memiliki tunangan.
*****
Alvino menuju dapur saat Ibu Husna memberitahu nya, namun Alena tak ada di dapur bahkan mencari ke kamar pun tak ada.
Alvino pun segera mencari Alena keluar dari rumah nya dan mendapati Alena yang duduk di depan kolam ikan lele.
" Masuk dingin, katanya mau makan sama Ayam goreng." Ucap Alvino.
" Kenapa Abang menerima pernikahan ini, sebenarnya Abang sudah punya calon istri apalagi seorang anak." Ucap Alena.
" Kamu dengar semuanya? " Tanya Alvino.
" Sebaiknya kita cerai saja Bang, dan Abang tidak terlibat jauh dalam masalah Alena." Jawab Alena.
" Saya tidak akan menceraikan kamu, karena saya sudah berniat kamu menjadi wanita yang terakhir saya akan mencoba belajar mencintai kamu, tapi walau sekarang saya tak bisa mencintai kamu dan mungkin akan sulit mencintai kamu.
" Kedua orang tua Abang juga tidak menyukai Alena dan mungkin anak Abang juga."
" Niken pasti suka sama kamu percaya deh."
" Usia berapa? " Tanya Alena.
" 6 tahun." Jawab Alvino.
" Sekarang dimana? " Tanya Alena.
" Dia sedang di rumah Lestari." Jawab Alvino.
" Tunangan Abang? "
" Tepat nya mantan tunangan." Ucap Alvino.
" Makan dulu yuk. " Ucap Alvino mengalihkan pembicaraan.
Alena pun menganggukkan kepalanya, dan beranjak bangun memasuki rumah Alvino.
*****
Setelah selesai makan, Alena masuk kedalam kamar nya bahkan dirinya tak membawa ponsel nya.
" Cari apa? " Tanya Alvino.
" Ponsel saya Bang lupa." Jawab Alena.
" Di bawa juga percuma mereka akan melacak melalui no ponsel ."
" Saya harus cari tahu kabar Bang Niko dan juga Ayah, kalau begitu saya pinjam punya Abang."
" Nomer ponsel saya sudah di buang saat di dalam bus." Ucap Alvino.
" Terus selama kita bersembunyi apakah Abang tidak Dinas? "
" Nggak Usah mikirin Abang, sekarang tanpa kamu sadari suami kamu ini sedang bekerja. " Ucap Niko.
" Nanti Abang belikan ponselnya yang baru tapi kalau sudah gajian." Ucap Alvino kembali.
" Dari tadi bilang nya kalau gajian terus memang nya kamu Bang nggak punya tabungan? " Tanya Alena.
" Tabungan saya untuk Niken, tapi tenang saja kebutuhan kamu akan Abang penuhi tapi maaf kalau Abang kasih uang sama kamu sedikit. "Jawab Alena.
" Saya nggak butuh uang Abang di dalam dompet saya ada 3 ATM yang banyak isinya." Ucap Alena.
" Atm kamu juga tidak bisa di gunakan."
" Hah.. Apa, di blokir!!! " Ucap Alena kaget.
" Iya di blokir, semua akses internet yang kamu gunakan akan tertangkap jadi sementara jauhi."
" Asem banget sih. " Ucap Alena kesal.
" Sekarang sudah malam kamu tidur, saya tidur di bawah." Ucap Alvino.
Saat tengah malam Alena tak bisa memejamkan matanya dan terlihat Alvino telah tertidur pulas.
Alena menatap Alvino dari atas tempat tidur, dan dirinya tak menyangka akan menikah dengan pria yang tidak dia cintai bahkan dia pun memiliki masa lalu yang sedih.
*******
" Assalamualaikum."
" Walaikumsalam." Balas Ibu Husna dan Pak Abas.
Lestari datang bersama Niken, mereka berdua mencium punggung tangan Ibu Husna dan Pak Abas.
" Niken, ada kejutan buat kamu." ucap Ibu Husna.
" Apa itu Nek? " Tanya Niken.
" Coba lihat di kamar." Jawab Nenek Husna.
Lestari duduk bersama dengan kedua orang tua Alvino dan Niken membuka pintu kamar utama dan saat di buka pintu itu terbuka.
Niken terkejut saat melihat Papahnya yang berdiri di depan nya.
" Papah..!!! " Ucap Niken.
" Sayang..!! " Alvino mengangkat tubuh Niken dan mencium kedua pipi nya.
" Niken kangen sama Papah."
" Sama Papah juga kangen sama Niken."
Lalu Alvino membawa Niken yang dalam gendongan nya dan duduk di kursi tamu bersama dengan Lestari dan kedua orang tuanya.
" Apa kabar Bang? " Sapa Lestari.
" Alhamdulilah baik." Ucap Alvino.
" Kenapa Abang tak kasih kabar kalau Abang akan pulang? " Tanya Lestari.
" Mendadak dan Memang nggak di rencanakan." Jawab Alvino.
Alena datang dari pintu depan dan saat masuk melihat semuanya sedang berkumpul.
" Siang..!! " Sapa Alena.
" Sini duduk." Ajak Alvino.
Alena pun duduk dan melihat Alvino memangku Niken.
" Ini Niken Ya Bang? " Tanya Alena.
" Iya, ini Niken. Sayang kenalin ini Mamah Alena, Mamah sambung Niken." Jawab Alvino.
" Apa Bang, tadi kamu bilang Mamah sambung, istri? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Pelan2 belajar makan makanan kampung ya Alena,Soalnya kamu bakalan lama di sini,Aku aja gak ada makanan kampung gak selera makan,maunya makan yg pedas2,sambal terasi di ulam dgn jengkol muda😋😋😋😅
2024-07-14
0
Rhiedha Nasrowi
kayaknya sedikit rumit deh ini 🤔🤔
2022-06-19
2
Hartin Marlin Marlin
masih menyimak
2022-05-07
3