Alena duduk diam saat setelah mengobrol dengan Vidi, dia memikirkan apa yang di ucapkan Vidi ada benar nya.
" Bang Vidi bilang begitu, memang kenyataan nya seperti itu. Memang sampai sekarang dia juga nggak mencintai Saya, hanya untuk Niken bahkan cinta pertama nya. Saya jelas rasa kan kemarin apa yang kami lakukan adalah na****su." Ucap Alena.
" Dan Saya sendiri juga nggak tahu rasa apa yang di Milik, dan rasa sama Bang Vidi pun Saya masih ada jujur, tapi Saya ingat ucapan Niken untuk tidak meninggalkan dia." Ucap Alena kembali.
Selang beberapa menit Alvino pulang setelah mengantar Niken sekolah, dan langsung masuk ke kamarnya mengambil tas slempang nya.
" Abang pulang jam berapa? " Tanya Alena.
" Sore juga pulang." Jawab Alvino yang langsung menuju ke motornya.
Alena menatap Alvino menaiki motornya dan pergi meninggalkan rumah Dinas yang di tempatinya.
*******
" Kamu sudah dapat kabar? " Tanya Alvino.
" Belum Bang." Jawab Raihan.
" Kemana mereka sembunyi? "
" Bang, apakah mereka baik - baik saja, seharusnya mereka tak sembunyi kenapa tidak langsung menangkap semuanya beres."
" Nggak semudah kita pandang, Saya juga berpikiran seperti itu. Pak Hadi dan Bang Niko saat kejadian memang di grebeg, mereka selamat kini menghilang jangan - jangan mereka tertangkap." Ucap Alvino.
" Ada siapa saja disini yang tahu? "
" Hanya Saya Bang."
" Awasi tempat tinggal Saya, karena Saya tidak bisa bekerja sendirian."
" Kapan chip itu akan di ambil? " Tanya Raihan.
" Tunggu waktu yang tepat." Jawab Alvino.
*******
Alena menatap isi kulkas yang penuh dengan sayuran dan dirinya bingung akan masak apa dan tidak bisa.
Alena hanya menatap bahan - bahan yang sudah dia siapkan. Lalu ada ide cemerlang di otak nya dia pun beranjak keluar rumah nya.
Alena mencari sosok yang selama ini dia kenal, dan saat melihat Vidi, Alena langsung menghampirinya.
" Bang."
" Ada apa? "
" Boleh minta tolong nggak? "
" Tolong apa? "
" Ajarkan masak, Saya ingin anak Saya pulang sekolah sama suami pulang sudah masak, dan kalau Saya ini belajar masak sendiri."
" Kamu memanggil Saya hanya untuk masakain buat Alvino." Ucap Vidi kesal.
" Ayolah Bang, katanya masih sayang sama Alena. " Bujuk Alena.
" Ini nih yang bikin Abang nggak bisa jauh dan marah."
*****
Vidi pun menyuruh Alena memotong semua bahan, sedangkan Vidi yang mengatur apa yang Alena tinggal lakukan.
" Kalau sampai Alvino tahu bagaimana? "
" Ya sudah Bang terus terang saja, bantuin saya masak."
" Gampang ya jawab nya, memang nya Alvino anak kecil."Ucap Vidi.
" Alena." Panggil Vidi.
" Kenapa Bang? "
" Apa kamu sudah tidur bersama? "Tanya Vidi.
" Hampir Bang tapi tidak pernah terjadi." Jawab Alena.
" Pertahan kan untuk Abang, suatu saat Abang akan meminta kamu."
" Bagaimana Abang katakan nanti? "
" Urusan pria, kamu tidak usah tahu."
*****
Terdengar bunyi suara motor Alvino pulang setelah menjemput Niken. Alena menyambut kedua nya.
" Bagaimana sekolah hari ini? " Tanya Alena.
" Niken banyak teman Mah, tapi kata Papah Niken nggak boleh ikut pelajaran olah raga katanya ginjal Niken hanya satu." Jawab Niken.
Alena menatap ke arah Alvino yang sedang tersenyum.
" Mamah sama Niken sekarang nggak boleh capek - capek, boleh ikut pelajaran olah raga tapi jangan terlalu di porsir." Ucap Alena.
" Oh... gitu ya mah. "
" Sekarang ganti baju lalu makan siang sama - sama."
" Kamu masak atau beli? " Tanya Alvino.
" Masak lah Bang." Jawab Alena.
" Katanya nggak bisa masak? "
" Lihat di internet dong."
******
Alvino melihat berbagai macam menu, dan Alvino tak percaya kalau Alena yang memasak semua nya.
" Yakin ini yang masak kamu? "
" Iya, ya sudah kalau tidak percaya."
" Niken lapar, ayo makan." Ucap Niken sambil memainkan sendok di atas piring.
Alvino dengan ragu memasukan makanan yang di masak oleh Alena, dan saat di kunyah Alvino menyendok kan kembali lalu memakannya lagi hingga suapan ke empat.
"Bagaimana enak kan? " Tanya Alena.
" Mantap." Jawab Alvino.
*******
Alena duduk di samping Alvino yang tengah menonton Tv.
" Bang."
" Hmmmm."
" Bang kalau semuanya sudah berakhir, apakah kita masih tetap sebagai pasangan suami istri, sedangkan kita belum ada rasa yang ada hanya na***su, seperti kayak kemarin."
Alvino tetap mengarahkan matanya pada tv dan mengganti Chanel yang tidak tahu mana yang akan di tonton.
" Saya sudah bilang, pernikahan ini Saya terima dan tetap pertahankan rumah tangga ini."
" Hanya untuk Niken kan? "
" Iya."
Alena diam dan ikut menatap layar televisi yang sejak tadi di ganti terus menerus oleh Alvino.
" Bang, ambil Saja Chip nya sekarang dan lalu Saya akan pergi lepaskan saya."
Alvino menatap ke arah Alena begitu pun juga Alena.
" Kamu pikir Saya akan melepaskan kamu, dan kamu tahu Ayah kamu sudah mempercayakan Abang untuk jadi pendamping kamu."
" Buat apa di pertahankan kalau tidak ada cinta, kita sama - sama tak bisa mencintai." Ucap Alena.
Alvino lalu berdiri dari melemparkan remote tv lantas berjalan meninggalkan Alena sendiri.
*****
" Mau rokok? " Ucap Alvino.
" Boleh Bang." Ucap Raihan.
" Apa selama Saya pergi ada yang mencurigakan di rumah? " Tanya Alvino.
" Nggak ada Bang, aman.' Jawab Raihan sambil menyesap batang rokok nya.
" Alena minta chip di ambil lalu pergi."
" Maksud nya? "
" Pernikahan kami."
" Sulit suatu pernikahan tanpa cinta yang tiba - tiba harus terikat. Dan Abang sendiri bagaimana, apa belum memiliki rasa? "
" Entah lah, sedangkan dia sudah menyelamatkan nyawa anak Saya."
" Lupakan masa lalu Abang, belajar lah mencintai nya jangan sampai dia pergi bersama kisah masa lalu nya."
" Kisah masa lalu? "
" Iya, Abang menikahi nya apakah dia punya kisah masa lalu Abang juga pasti nggak mikir kesana."
" Saya nggak memikirkan itu."
" Pasti selain itu punya kisah masa lalu dan menjadi alasan."
******
" Ini buat kamu." Ucap Vidi.
" Abang berani sekali anak sama suami Saya di dalam." Ucap Alena.
" Bilang saja untuk Niken."
" Makasih Bang."
" Kalau ada waktu Abang ingin ajak kamu keluar."
" Maaf Bang, tidak bisa."
" Abang kangen sama kamu ingin kita seperti dulu lagi."
" Mamah...!!! "
Alena dan Vidi menoleh ke arah Niken, Vidi lalu mendekati Niken.
" Sayang, Om Vidi bawakan makanan untuk Niken, tuh ada sama Mamah." Ucap Vidi.
" Terima kasih Om." Ucap Niken.
" Abang pulang, sebelum kamu bagi di bawah kotak kue ada nomer ponsel Saya. Kamu hubungi saya kalau menerima ajakan saya." Ucap Vidi langsung pergi meninggalkan Rumah Dinas Alvino.
" Mamah itu apa? " Tanya Niken.
" Makanan sayang, kita makan sama - sama." Jawab Alena.
*****
" Bang..!! "
" Raihan." Ucap Vidi saat melihat Raihan yang keluar dari balik pohon besar.
" Lebih baik Abang jauhi mereka, Alena masa lalu Abang."
" Kamu tahu apa Raihan. " Bentak Vidi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
sriyatningsih 1708
Alena jauhi Vidi dia masa lalumu Alvino masa depanmu
2022-05-22
2
Sery
masa lalu belum kelar
2022-04-14
2
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
tergantung hati alena sih...
2022-04-04
3