" Kemana dia biang masalah nggak muncul - muncul? " Ucap Lestari.
" Mungkin kabur karena merasa bersalah." Ucap Ibu Husna.
" Saya nggak habis pikir, apa dia nggak ngerti orang yang punya penyakit ginjal yang sudah parah itu pantangan nya apa - apa, seharusnya cari informasi mana yang boleh dan mana yang nggak boleh."
" Betul kamu Lestari, makan nya Ayah sama Ibu setuju nya itu sama kamu yang jadi istri Alvino. Benar nggak Ayah? " Ucap Ibu Husna.
" Ya begitu, dan kamu Alvino kami curiga pernikahan kalian itu bohongan atau asli soalnya kamu tidak memberi tahu kami tentang pernikahan kalian." Ucap Pak Abas.
Alvino hanya diam, dan terus menatap wajah Niken yang sedang tertidur pulas.
" Pernikahan Saya Sah secara hukum dan Agama, maaf kalau Saya tidak kasih tahu kalian perihal pernikahan kami." Ucap Alvino.
" Kamu tidak sopan Alvino, kamu anggap kami ini apa. " Bentak Pak Abas.
******
Alvino mencoba menghubungi Alena namun tak di jawab, berulang kali dia hubungi namun tak di jawab juga.
" Kemana dia itu, apa jangan - jangan dia kabur lagi." Ucap Alvino.
" Pak Alvino. "
Alvino menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.
" Dokter. " Ucap Alvino.
" Ada berita bahagia untuk Bapak." Ucap Dokter.
" Berita apa Pak Dokter? " Tanya Alvino.
" Ada yang mendonorkan ginjal untuk anak Bapak, dan ternyata cocok dengan Niken." Jawab Dokter.
" Alhamdulilah, siapa dia Dokter? "
" Maaf pasien ingin merahasiakan nya dan dia memberikan ini secara suka rela." Ucap Dokter.
" Sukarela, dia nggak ingin di bayar gitu? "
" Benar Pak, dan dia sekarang sudah siap dan Bapak silahkan selesaikan dulu Administrasinya untuk segera di operasi hari ini."
" Siap Dokter. "
******
" Niken.. "
" Papah ada apa? " Tanya Niken.
" Kamu dapat donor ginjal sayang, dan kamu tahu orang yang donorin ginjal kamu memberikan secara sukarela." Jawab Alvino.
" Benarkah itu? " Tanya Pak Abas.
" Benar Ayah, hari ini Alvino urus Administrasinya. " Jawab Alvino.
" Alhamdulilah. " Ucap Pak Abas.
*****
" Pak Niken benar hari ini operasi transplantasi Ginjal? " Tanya Ibu Husna.
" Benar Bu, zaman sekarang masih saja ada orang yang berbaik hati untuk cucu kita." Jawab Pak Abas.
" Alhamdulilah ya Allah semoga saja yang memberikan donor ginjal nya selalu dalam lindungan Allah SWT. "
Alvino datang sambil membawa berkas untuk operasi Niken. Terlihat senyum bahagia di wajah Alvino.
" Semua nya sudah beres tinggal siap - siap menuju kamar operasi. " Ucap Alvino.
" Semoga lancar operasi nya." Ucap Pak Abas.
" Amin.. " Ucap Alvino dan Ibu Husna.
******
Dokter pun memulai operasi nya, saat itu kedua nya telah berbaring dan sudah dalam kondisi tak sadarkan diri karena efek b***us total.
Dokter pun dengan hati - hati saat melakukan operasi, namun setelah selesai transplantasi Ginjal kondisi pendonor melemah dan terjadi pendarahan hebat.
" Sumbat darah nya jangan sampai keluar terlalu banyak." Ucap Dokter.
" Dokter, kondisi pasien semakin menurun dan detak jantung melemah." Ucap salah satu perawat.
******
Alvino berjalan bolak balik depan pintu rumah sakit, Ibu Husna duduk bersama Lestari dengan keadaan yang masih belum tenang begitu pun juga dengan Pak Abas.
Pintu kamar operasi pun di buka dan terlihat Niken yang masih belum sadar di dorong di atas blankar.
" Anak Saya bagaimana? " Tanya Alvino.
" Alhamdullilah operasi nya lancar." Jawab suster.
" Alhamdullilah." Ucap Alvino, Ibu Husna, Lestari dan Pak Abas.
" Tapi kondisi si pendonor menurun dan terjadi pendarahan hebat serta denyut jantungnya semakin lemah."
" Astaghfirullah, suster kalau boleh tahu pasien nya laki - laki atau perempuan? " Tanya Alvino.
" Maaf Pak pasien minta merahasiakan nya pada keluarga pasien." Jawab Suster yang lalu melanjutkan mendorong brankar.
" Bagaimana ya di dalam? " Tanya Lestari.
" Kondisi kristis pendonor Ginjal nya kalau sampai terjadi sesuatu Saya sangat bersalah." Jawab Alvino.
" Ya Allah, semoga saja dia selamat."
" Amin.. "
******
" Dok, semakin lemah bahkan detaknya sedikit demi sedikit Menghilang." Ucap Perawat.
Dokter pun terus berusaha menyelamatkan kondisi pasien nya, pendarahan sudah berhasil di atasnya namun detak jantungnya semakin melemah.
" Dokter bagaimana ini? "
" Pesan pasien apapun yang terjadi jangan beritahu keluarganya. "
" Tapi Dokter bagaimana kalau keluarga nya mencarinya? "
" Pasien sudah berpesan seperti itu, dia meminta jangan di beritahu."
******
Alvino mencoba menghubungi Alena hingga saat ini Alena belum juga kembali. Alvino terus mencoba tapi tak kunjung di jawab.
" Ma - mamah. " Panggil Niken
" Sayang kamu sudah sadar? " Ucap Alvino sambil membelai rambut Niken.
" Ma - mamah."
" Sayang, mamah sedang pergi nanti ya. "
" Mamah sendirian Pah, mamah sendirian."
" Iya nanti Papah jemput Mamah."
******
" Kamu kemana sih, apa kamu lari dan takut." Ucap Alvino.
" Dia pasti kabur Karena banyak dosa Sama kamu." Ucap Lestari.
Alvino lalu fokus kembali pada layar ponselnya namun tak di jawab.
" Lihat tuh Ibu Ayah anak Ibu masih saja tetap menghubungi wanita yang sudah mencelakai Niken, sudah jelas kabur masih saja menghubungi. " Ucap Lestari.
" Alvino sudah lah, buat apa kamu hubungi dia. Dari awal saja kamu sama dia nggak pantas." Ucap Ibu Husna.
" Kalian bisa diam nggak sih, nggak mengompori Saya. Mau Saya hubungi dia mau Saya tinggalkan dia bukan urusan kalian, tapi urusan Saya paham. " Ucap Alvino lalu pergi meninggalkan kamar rawat Niken.
*******
" Sudah mulai terdengar normal kembali detak jantungnya. " Ucap Perawat.
" Tambah kan darah, Karena tadi sempat Kehilangan banyak darah." Ucap Dokter.
" Baik Dok."
Alvino berjalan melewati kamar operasi dan terlihat Dokter yang mengoperasi Niken baru keluar dari ruang operasi.
" Bagaimana Dokter kondisi pendonor Darah? " Tanya Alvino.
" Alhamdullilah dia sudah melewati masa kritisnya." Jawab Dokter.
" Dokter kalau boleh tahu, dia wanita atau laki - laki? "
" Pak, sebenarnya dia ingin merahasiakan tentang ginjal yang di donor kan nya, dan anda harus tahu dia ikhlas mendonorkan untuk putri bapak bahkan dia tak ada niat untuk menjual atau apa, dia ingin putri Bapak tetap hidup, dia ingin putri Bapak bisa menikmati masa kecil nya dan mencapai cita - cita nya."
" Tapi siapa Dok, kalau boleh tahu? "
" Maaf Pak, kami merahasiakan ini semuanya."
******
Alena mengambil ponselnya dan ternyata banyak panggilan tak terjawab dari Alvino. Dan banyak pesan yang Alvino kirim untuk dirinya.
" Maaf kan Saya Bang, kamu pasti khawatir tapi Saya nggak akan kabur dari tanggung jawab, Saya bertanggung jawab atas apa yang menimpa Niken. "
Alena menaruh kembali ponselnya dan memejamkan matanya.
" Saya memang tidak tahu apa - apa, tapi Saya mengerti, dan Saya tidak ingin terjadi. " Ucap Alena sambil memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Pasti itu Alena..Gila ya kedua ortunya Alvino dan juga Lestari,Sok soan paling benar,Kalo Alena tau Niken sakit dia juga bakalan gak mau nikin Niken kayak gitu,Ogeb..🙄🙄
2024-07-14
0
Adila Ardani
keluarga alvino bener"udh miskin belagu lg klau aku jd Alena pergi yg jauh,,alvino aja nga cinta sama alena
2022-07-16
0
Rhiedha Nasrowi
semoga semua tau kalo itu Alena yang udah mendonorkan ginjal nya
2022-06-19
1