Buuuugghhh
Buuuugghhh
Aaaaarrrrgghh
" Kalau kalian tidak jawab juga salah satu dari kalian akan kami tembak."
Cuih
Hahahahaha
" Kalian tembak tak akan pernah kami jawab di mana Chip itu berada."
Hahaha hahahaha
" Kamu pikir kami akan takut sama kamu Kapten Niko..!!! "
" Chip itu bukti kejahatan kalian, negara akan tahu kebusukan kalian sebentar lagi." Ucap Niko dengan kedua tangan yang terikat ke atas dengan penuh luka.
Bahkan Pak Hadi pun penuh luka memar dan hampir semua tubuh nya terkena cambukan.
" Dan kamu Jendral tak punya tanda terima kasih, aliran dana yang terkucur ke rekening kamu apakah bukan nya ikut andil hah.. tapi di balik Saya kamu pengkhianat."
" Saya lebih baik mati untuk negera dari pada Saya mati konyol hanya sebagai pengkhianat negeri ini." Ucap Pak Abas.
" Lantas uang yang kamu makan bersama apakah kamu nggak merasakan jadi pengkhianat? "
" Saya sadar yang Saya lakukan itu salah, Saya bersama anak Saya ingin keluar dari jaringan hitam kalian yang hanya ingin menguasai negera ini menjadi Negara boneka apalagi tentang penyelundupan senjata dan penjualan organ manusia yang kalian jual secara ilegal."
" Jadi kamu akan menjadi pahlawan, dan kamu nggak memikirkan kalian berdua akan di penjara."
" Secara ini lebih terhormat." Ucap Pak Hadi.
" Sekarang cepat dimana Chip itu, kalau tidak Saya akan tembak salah satu dari kalian." Bentak nya.
" Kami tidak akan kasih tahu. " Ucap Pak Hadi.
Pria berjas hitam ini mengacungkan senjata nya tepat di kepala Pak Hadi.
" Kalau tidak jawab peluru ini akan menembus kepala salah satu dari kalian.
" Kalau Mau tembak, tembak lah saya." Ucap Niko.
Hahahahaha
" Wah.. sok pahlawan."
Dor..
Aaaarrrrggghh
" Niko...!! " Teriak Pak Hadi
Niko terkapar dengan kedua tangan yang masih terikat di atas dengan luka tembak di perut nya.
" Lihat anak kamu bisa Saya tembak sekali lagi kalau kamu tidak beritahu Chip itu berada."
" Kamu tidak punya rasa kemanusiaan." Ucap Pak Hadi.
" Jadi Mau kasih tahu tidak, atau Saya tembak kembali."
" Ja - jangan ka - kasih tahu Ayah, lebih baik Saya di tembak lagi." Ucap Niko.
Pak Hadi menatap putra nya yang sedang mengerang kesakitan.
" Saya hitung sampai tiga, Satu, dua, ti..... "
" Saya akan katakan." Ucap Pak Hadi.
" Tidak Ayah, jangan katakan."
" Dimana? "
" Chip itu ada di dalam tubuh Ajudan saya." Ucap Pak Hadi dengan memejamkan matanya.
" Ajudan kamu? "
" Iya, Saya tanam di tubuh Ajudan saya."
" Cari tahu Ajudan Jendral Hadi sekarang tugas dimana, bawa kemari hidup - hidup. Dan obati anak Jendral Hadi.
******
" Anak Papah kenapa manja begini? " Tanya Alvino saat Niken memeluk tubuh Alvino.
" Niken ingin di peluk sama Papah." Jawab Niken.
Alvino memeluk tubuh Niken sangat erat, dan mencium pucuk kepalanya.
" Papah jangan tinggalin Niken ya."
" Kok bilang begitu, memang nya Papah Mau pergi kemana? "
" Niken tadi di sekolah ada teman Ayah nya sama kayak Papah Tentara dia tugas nya jauh meninggal dunia karena di tembak musuh. Niken takut terjadi sama Papah." Ucap Niken dengan mengeratkan pelukan nya.
" Niken berdoa saja sama Allah agar minta Papah selalu dalam lindungan Allah SWT. " Ucap Alvino.
" Niken takut Pah."
******
" Bang Saya bikin kopi buat Abang." Ucap Alena sambil meletakkan kopi di atas meja.
" Terima kasih." Ucap Alvino sambil menyesap rokok nya.
" Abang agi ngapain sih duduk di depan teras malam - malam begini? " Tanya Alena.
" Nggak lagi apa - apa santai saja." Jawab Alvino.
" Ehmmm.. Alena Abang belum tahu masa lalu kamu sebelum menikah."
" Kenapa ingin tahu? "
" Kan kamu sudah tahu masa lalu Saya, nggak penting ya? "
" Masa lalu buat apa di ungkit."
" Sebenarnya kamu punya pacar nggak sih mau menerima pernikahan ini? "
" Saya memiliki kekasih juga kan Ayah tetap menikah kan Saya sama Abang. Terus kalau Saya ingin kembali sama pacar Saya nggak mungkin kan Abang akan melepaskan saya."
" Kamu mencintai nya? "
" Sama seperti Abang mencintai mba Wulan."
" Maaf kalau Saya menerima pernikahan ini hingga kamu harus putus sama pacar kamu."
" Sudah terlambat Bang, kita sudah terikat pernikahan tinggal kita nya saja bagaimana."
" Kemarin kamu ingin lepas dari Saya, apa alasan itu kamu ingin pergi dari Saya dan Niken? "
" Saya jujur Bang, sama seperti Abang tidak bisa melupakan cinta pertama Saya, mungkin beda nya Abang sudah meninggal Saya masih hidup."
" Kalau kamu berat hanya demi Niken, lebih baik kamu pergi dari kehidupan Saya dan Saya ambil chip itu kamu boleh pergi."
" Apakah Abang sudah tahu siapa kekasih saya?" Tanya Alena.
" Belum, Saya malah nggak tahu." Jawab Alvino.
Lalu sebuah motor berhenti di depan rumah Dinas Alvino, Vidi dan Raihan turun dari motornya sambil tersenyum ke arah Alvino dan Alena.
Alena bahagia tersenyum ke arah Vidi, dan tidak lepas dari perhatian Raihan.
" Dari mana? " Tanya Alvino.
" Sengaja ingin main kemari." Jawab Vidi.
" Wah.. kopi Bang." Ucap Raihan.
" Tolong buatkan kopi untuk mereka berdua." Pinta Alvino.
" Sebentar ya Saya bikin dulu."
Setelah menunggu beberapa menit kopi pun jadi dan Alena memberikan kopi yang berbeda untuk Vidi.
" Loh kok punya Abang bukan kopi hitam bisa tahu? " Ucap Raihan.
Vidi menatap bingung bahkan Alvino pun menatap ke arah Alena.
" Oh.. kan Bang Vidi pernah main kemari waktu itu, minta nya kopi susu iya kan Bang Vidi, masa sih Bang Alvino lupa. " Ucap Alena.
" Iya mungkin Soalnya Saya juga sudah lama nggak Dinas sama - sama Bang Vidi jadi lupa juga." Ucap Alvino.
*****
" Jadi dia tugas di luar pulau jawa tepat nya di wilayah tengah? "
" Benar Bos, dia tinggal bersama anak dan istrinya." Jawab salah satu anak buah nya.
" Bagus, kerahkan beberapa anak buah kita untuk terbang kesana."
******
" Ini di tambah sama ini jadi hasilnya berapa?" Ucap Alena.
Niken pun mulai berhitung dengan jari tangan nya dan langsung menulis hasilnya.
" Pintar." Ucap Alena.
" Sekarang coba yang ini hitung lagi? "
Niken pun mencoba menghitung angka pertambahan yang di tulis oleh Alena.
Dari balik pintu kamar Alvino tersenyum menatap kedua nya sangat akrab bahkan terlihat seperti Anak bersama Ibu kandungnya.
" Kamu kenapa memilih Alena sayang, untuk tetap setia di samping Papah, sedangkan Papah mu ini sulit untuk mencintai bahkan Alena pun sama mencintai cinta pertamanya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kalo Alena masih mencintai cintanpertamanya aku percaya,karena Vidi masih hidup,Lha kamu masih gak bisa move on dari orang yg sudah meninggal,Yang ada Roh istri kamu gak tenang DISANA,Karena kamu masih gak ikhlasin dia,kasian almarhumah..😌😌
2024-07-14
0
sriyatningsih 1708
Tegang gini yak bacanya belum2 udh takut klu Alvino ketangkep musuh giman Alena sama Niken
2022-05-22
1
bucin_nya lee donghae
q takut mereka kenapa napa thor,.
ya author jangan bikin mereka kenapa napa ya ntar q nangis looow 🥺🥺🥺🥺
2022-04-26
2