“Kamu siapa?”
Sontak kepala Tiara terangkat, dia ikut terkejut saat melihat pria dengan ponsel sebagai senter ditangannya.
“Aku ... aku Tiara,” jawab Tiara gelagapan.
Sedangkan pria berwajah datar itu, semakin menyorotkan senter ponselnya ke arah wajah Tiara. Membuat sang empu semakin ketakutan, karena diperlakukan seperti itu.
“Mau maling, kamu?” tuding si pria di jok penumpang.
“Bukan!” Tiara langsung menyangkal sambil menggelengkan kepalanya berulang kali.
Tampaknya si pemilik mobil ini, tak percaya dengan pengakuan Tiara. Dia langsung memanggil sopir yang masih berada di luar. Tiara makin ketakutan parah, berulang kali dia memohon pada pria itu.
“Saya mohon, Tuan, izinkan saya berada di mobil Anda,” lirih Tiara sambil menangkupkan tangannya di depan dada.
“Sekretaris Fan, dia siapa?” Pria itu bertanya pada sosok pria yang baru masuk ke dalam mobil.
“Saya tidak mengenalinya, Tuan. Tetapi, katanya dia sedang dikejar-kejar pencuri, makanya tadi mau tertabrak,” jawab pria yang dipanggil sekretaris Fan.
“Aku tidak mau tahu, suruh dia keluar dari mobilku!” perintah pria berwajah datar itu.
Tiara langsung duduk, dia kembali menggelengkan kepalanya. “Saya mohon, Tuan, jangan. Saya tidak mau menikah dengan tua bangka, tolong biarkan saya berada di sini,” mohon Tiara.
Dahi pria itu berkerut, hingga alisnya saling bertaut. Kedua tangannya dia lipat di dada, dengan pandangan intens mengarah ke Tiara.
“Tuan, Arnold, apa tidak sebaiknya dia di sini dulu. Saya kasihan melihat dia seperti itu,” usul sekretaris Fan.
“Apa kamu bisa memastikan, bahwa dia bukan gadis yang ingin mencuri?” tanya pria bernama Arnold.
“Saya yakin, Tuan, dia orang baik,” sahut sekretaris Fan cepat.
Mendapat angin segar, membuat Tiara bisa bernapas lega. Akhirnya Si Tuan pemilik mobil ini, mengizinkan dia untuk ikut bersamanya. Beruntungnya Tiara bisa kabur dan bertemu dengan mobil Arnold.
Di sepanjang jalan, Tiara tertidur dengan pulas. Efek karena terlalu lama menangis, hingga membuat dia begitu. Sedangkan sang pemilik mobil, Arnold, menghela napas kasar melihat gadis di sebelahnya itu.
“Lihatlah, dia sangat tidak tahu diri. Sudah menumpang, tidur lagi!” ketus Arnold dengan tatapan tak suka.
“Ah, itu ... mungkin dia kecapaian, Tuan,” ucap sekretaris Fan sambil fokus pada kemudi.
“Dasar gadis menyusahkan!” umpat Arnold kesal.
**
Gadis dengan mata terpejam, mengerjap berulang kali. Tiara mengucek matanya saat tubuhnya sudah duduk sempurna, menatap sekitar, dia mengerutkan dahi.
“Aku di mana?” tanyanya sembari menatap sekitar.
“Cepat keluar dari mobilku! Dasar gadis tidak tahu diri!” Arnold bersedekap dada di depan Tiara. Pintu jok penumpang sengaja dia buka lebar-lebar, agar gadis di dalam segera keluar.
Mendapat teriakan seperti itu, Tiara lekas keluar dari mobil. Dia terus menundukkan kepala, tak berani menatap wajah Arnold yang semakin menakutkan di matanya.
“Sudah puas, kamu? Sekarang tak ada lagi pencuri-pencuri yang kamu maksud itu,” omel Arnold.
“Iya, Tuan, terima kasih,” ucap Tiara masih menundukkan kepala.
“Kamu pikir aku tanah?” tanya Arnold dengan wajah semakin kesal parah.
Sontak Tiara mengangkat kepalanya, gadis itu nyengir kuda melihat wajah Arnold. Baru dia mengambil tangan Arnold untuk disalami.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, Tuan.” Tiara mengecup punggung tangan Arnold berulang kali.
“Heh! Kuman di mulut kamu berpindah ke tanganku!” teriak Arnold sembari mengibaskan tangannya kuat.
“Hehehe, maaf, Tuan,” ujar Tiara sambil nyengir menampakkan giginya.
“Cih, dasar.”
Dengan kesal Arnold berlalu dari sana. Pria itu berjalan dengan mengentak-entakkan kaki keras di lantai rumahnya. Sedangkan Tiara, dia mendadak bingung. Tidak tahu harus ke mana, akhirnya Tiara mengikuti Arnold.
Sampai di dalam rumah, Arnold membalikkan badannya karena merasa ada yang mengikuti.
“Ngapain kamu di sini?” tanya Arnold dengan menunjuk wajah Tiara.
“Maaf lagi, Tuan, saya tidak tahu harus ke mana. Boleh nggak, kalau saya numpang dulu di sini?” Tiara balik bertanya. Jemarinya terus memilin baju yang dia kenakan.
“Apa kamu bilang? Numpang?!”
“Iya, Tuan. Malam ini saja,” mohon Tiara.
“Dasar gadis merepotkan! Cepat pergi dari sini! Aku tak menerima orang untuk menumpang!” teriak Arnold, menggema.
Tiara langsung menutup telinganya, tetapi tak beranjak dari tempat.
“Saya tetap mau menumpang di sini! Titik tidak pakai koma!” teriak Tiara balik.
**
Tuan Arnold cerewet😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Tika Hustatika
wah galak juga..
2022-05-30
2
FieAme
repotkan tuan arnold nya
2022-04-11
1
Vita Zhao
tiara bukan gadis lemah ternyata 😅😅
2022-03-29
1