Episode 19 - Berusaha Semaksimal Mungkin (3)
Dafa yang masih merasakan kesakitan yang menjalar di seluruh wajahnya langsung meregenerasi dengan cepat. Tulang rahangnya patah akibat pukulan tersebut, entah tangan atau besi, pukulan itu sangatlah kuat.
"Klan Harimau Api, apa itu sejenis geng?" gumam Dafa lalu berdiri dari tanah dan membersihkan pakaiannya.
Laki-laki berambut hijau itu sontak terkejut ketika melihat ada lawan yang bisa bangkit setelah menerima pukulannya.
"Apa-apaan dia? Rio aja yang punya badan gede nggak mampu nahan pukulan ku, dia yang badannya sekecil itu bisa tahan dari pukulan ku. Gak masuk akal," batin laki-laki berambut hijau.
Kini Dafa dan laki-laki berambut hijau saling berhadapan dengan jarak sejauh tiga meter. Tiga berandalan yang tersisa berada di belakang laki-laki berambut hijau. Bisa dipastikan jika yang paling terkuat dan menjadi pemimpin para berandalan tersebut adalah laki-laki berambut hijau.
"Hei, aku akui ketangkasanmu. Tapi mulai dari sekarang, jangan berharap bisa kabur dari sini dengan selamat," ucap laki-laki berambut hijau.
"Dengan senang hati jika aku bisa melawanmu," sahut Dafa.
Akhirnya mereka berdua saling bertatapan dan langsung berbalas serangan. Dafa yang memiliki basic bela diri taekwondo hanya mampu menggunakan kaki saat menyerang lawan. Sedangkan lawan mampu menyerang Dafa menggunakan apapun, entah itu kaki ataupun tangan.
"Apa dia seorang kick boxer?" batin Dafa sembari mengelak dan menjaga jarak dari lawannya.
Laki-laki berambut hijau mundur beberapa langkah dari Dafa untuk mengambil ancang-ancang selanjutnya. "Cuma mengandalkan kaki, ya? Gak terlalu repot sih," gumamnya.
Mereka berdua yang telah melakukan banyak ancang-ancang lalu bergerak dan langsung kembali menyerang lagi. Saat ini Dafa sedikit terdesak dengan gaya serangan yang dihantarkan oleh laki-laki berambut hijau tersebut.
"Aku tak bisa melawannya. Kaki, tangan, dia menggunakan semuanya!" batin Dafa yang kesusahan menghadapi laki-laki berambut hijau.
Nafasnya terengah-engah, keringat mulai bercucuran, suasana malam mulai terasa hening. Sudah lima belas menit mereka berdua berkelahi tanpa ada pemenangnya sekalipun. Keduanya saling berbalas serangan, saling memasang ancang-ancang, saling menjaga jarak.
Namun perbedaan mereka sudah terlihat dari segi pengalaman bertarung. Dafa yang baru beberapa hari bertarung hanya mampu menghadapi para berandalan rendah, sedangkan yang memiliki kemampuan seperti laki-laki berambut hijau dia sangat kesulitan saat menghadapinya.
Tentu saja hal ini membuat pikiran Dafa menjadi kacau, ditambah lagi dengan hati yang gelisah dan perut yang lapar. Karena takut akan hal jika ia tak segera menyelesaikan misinya, pastinya ia harus menghadapi lebih kurang 3600 musuh di dimensi lain.
DING!!!
[ Tuan, apakah anda kesusahan? ]
Sebuah layar sistem dengan teks dan suara muncul di hadapan Dafa begitu saja. Karena pertanyaan berupa kenyataan yang dihadapi Dafa kali ini, mau tidak mau ia harus menerima bantuan dari sistem.
"Sistem, bantu aku mengalahkannya!" gumam Dafa.
[ Baiklah, langkah yang pertama. Larilah dari lawan Tuan karena Tuan tak akan sanggup lagi menghadapinya. ]
"Hah?! Lari lagi! Bukankah nanti misinya tetap berjalan meski melarikan diri dari lawan?" Dafa mulai ragu dengan bantuan dari sistem.
[ Ini bukan melarikan diri seperti biasanya, namun cobalah untuk berlari dahulu. ]
Laki-laki berambut hijau yang hendak memukul Dafa langsung ditepis menggunakan kaki lalu menangkapnya dan membanting nya ke tanah.
Dafa lalu berlari meninggalkan mereka melewati hadangan ketiga berandalan yang tersisa. Tanpa pikir panjang, Dafa melakukan tendangan sambil melompat dan mengenai dada laki-laki berkemeja putih hingga tumbang.
Melihat ada celah untuk lari, Dafa langsung berlari tanpa memikirkan mereka lagi. Belum ada semenit, mereka berempat langsung mengejar Dafa, ditambah lagi ada satu berandalan yang tertinggal waktu di gang ikut mengejar Dafa dan mengepungnya.
[ Martial System ]
Hit and Run, memukul dan berlari. Ini adalah strategi untuk seorang pecundang yang ingin melawan lebih dari orang sekaligus. Namun jika anda ingin menggunakan teknik ini, anda harus memiliki stamina yang bagus untuk menjaga anda agar tidak cepat kelelahan.
Jika anda berlari dari kejaran musuh, anda harus menyiapkan sebuah timing yang pas untuk menyerang mereka secara mendadak. Karena pada saat mereka berlari, celah perlindungan mereka terbuka lebar dan sangat mudah untuk diserang.
Usahakan posisi anda berjarak sejauh lima meter dari lawan. Ketika anda sudah bersiap menyerang satu musuh, anda bisa menghentikan lari anda secara tiba-tiba dan langsung menyerangnya secara mendadak. Lalu lanjutkan lagi dengan berlari menjauhi mereka.
Ini adalah teknik yang sangat bagus untuk membuat anda bisa memenangkan pertarungan dengan melawan satu persatu musuh secara mendadak. Tapi perlu diingatkan, teknik ini tak berlaku bagi orang yang mengetahui teknik ini.
[ ... ]
Karena posisi keempat berandalan yang mengejar Dafa masih jauh. Dafa melakukan tendangan memutar ke arah seorang berandalan yang menghadangnya sampai-sampai ia tumbang untuk kedua kalinya.
Dafa mulai mengerti dengan penjelasan sistem dan mengikuti caranya hingga ia mampu menjatuhkan lawan hingga akhir.
Kini Dafa terus dikejar dengan keempat berandalan yang tak kenal lelah. Karena Dafa telah menjaga jarak dari mereka selama beberapa menit. Ia memperlambat larinya lalu melakukan serangan mendadak ke berandalan yang memakai hoodie hitam menggunakan tendangan arah belakang memakai tumit.
Tendangan itu tepat di dagu berandalan itu hingga ia tersungkur ke tanah. Tersisa tiga berandalan lagi, berandalan berambut hijau, berandalan memakai bandana dan berandalan memakai kemeja putih.
Dafa mengincar yang terlemah dahulu, baru setelah itu ia menghajar yang terkuat. Yang paling akhir adalah berandalan berambut hijau.
Di samping kiri dan kanan Dafa terdapat dinding bangunan yang kokoh. Dafa yang berlari, saat itu juga ia melompat ke arah dinding lalu melakukan tendangan samping mengenai leher berandalan yang memakai bandana. Ia langsung tumbang saat itu juga tanpa melakukan perlawanan sekalipun.
Kini tersisa dua berandalan lagi, Dafa segera melanjutkan larinya namun ia malah tersandung oleh batu yang menghalangi kakinya. Disaat yang cepat, berandalan yang memakai kemeja putih langsung menangkap Dafa lalu memeluknya dengan sangat keras.
Dafa merintih kesakitan dan berusaha melepaskan diri dari pelukan tersebut. Dengan bersusah payah, Dafa menendang kemal**n berandalan itu dan ia lalu melepaskan Dafa.
Berandalan berambut hijau hanya memandangi Dafa karena kagum dengan strateginya yang sampai bisa menyudutkan lawan hingga akhir.
"Enyahlah dari sini. Aku akui, strategi mu benar-benar bagus," ucap berandalan berambut hijau lalu mendekati berandalan yang memakai bandana dan membantunya berdiri.
"Hah?! Kenapa kau tak menyerangku setelah membuat teman-temanmu tepar semua?" tanya Dafa yang heran.
"Sudah kubilang ENYAHLAH DARI HADAPANKU!!!" bentak berandalan berambut hijau hingga membuat bulu kuduk Dafa merinding.
Tanpa pikir panjang, Dafa segera meninggalkan mereka untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, ia melihat Angelina sedang berdiri di depan pintu sambil mendengarkan musik dari ponselnya. Dafa segera masuk ke dalam dan melewatinya begitu saja.
Angelina yang keheranan seketika menarik lengan Dafa. "Hei kak," sapa Angelina.
"Ada apa?" sahut Dafa.
"Kamu kok aneh banget sih. Kemarin kayaknya lebih tinggi dari aku, kok sekarang malah pendek lagi," ucapnya yang agak mengejek.
"Ah … gatau, besok aku nggak sekolah. Jadi jangan bangunin aku," ucap Dafa lalu masuk ke dalam dan membanting pintu.
Angelina menghela nafasnya lalu menutup pintu masuk lalu menguncinya dan kembali ke kamarnya. "Kayak ada sesuatu yang mengganjal sama kak Dafa," batin Angelina dengan dahi yang mengerut.
...### Solo Fighter ###...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Zero blankness
yah jadi aneh
2022-10-28
0
Kaylha✌️✌️
wow
2022-06-27
1
Akatsuki Aizzashikki
wah nih novel kek ngajak berantem ngajarin jadi pecundang
2022-06-25
3