Episode 17 - Berusaha Semaksimal Mungkin (1)
Dafa sedang duduk menyendiri di kamarnya sembari mengingat kejadian yang ia alami barusan. Dafa memunculkan layar sistem untuk melihat sesuatu yang berubah, namun tak ada satupun yang berubah. Hanya level yang naik serta statistik bertambah.
Ngomong-ngomong, siapa orang yang memberikan sistem ini kepadaku dan untuk apa dia melakukannya.
Enggan untuk berpikir keras, ia berbaring di atas kasur dengan meratapi langit-langit rumah yang sudah berjamur.
Aku belum ngabarin Angelina kalau pulang lebih awal. Lagian tasku juga masih disana.
Dafa mengambil ponselnya yang berada di meja lalu mengirimkan pesan agar Angelina membawa tas Dafa pulang ke rumah.
Punya badan bagus, tapi ternyata hanya trial.
Dafa mengembalikan ponselnya ke tempat semula. Ia lalu berdiri dan mendekati cermin yang berada di pintu lemari.
Meski terlihat kecil dan kurus, namun ketampanan Dafa masih melekat di dirinya. Entah dia memang sedari awal tampan atau sistem membiarkannya.
Tampan juga, ya.
Dafa berdiri bak model internasional yang sedang di potret oleh fotografer profesional. Sedang asyiknya memperagakan layaknya seorang model, ponsel Dafa tiba-tiba berdering. Ia segera mengambilnya dan melihat siapa yang menghubungi Dafa kali ini.
"Eh, Angelina kenapa nelpon? Apa dia nggak percaya aku pulang lebih awal," gumam Dafa lalu mengangkat panggilan dari Angelina.
"Halo Angeli—"
"Kakak pecundang! Siapa yang suruh bolos jam pelajaran sekolah?! Mana bolos nya bawa cewek lagi! Terus mukulin anak di sekolah, udah jadi jagoan, Hah!?"
"Ck … serah lah, pokoknya nanti bawain tasku pulang. Nanti ku beliin seblak."
"Dih … pake nyogok segala. Punya kaki atau tangan gak sih? Pergi ambil sendiri, masa adiknya dijadiin babu!"
Angelina mematikan panggilannya. Dafa menghela nafasnya lalu meregangkan seluruh badannya agar tak menjadi kaku.
"Ngomong-ngomong, apa yang dikatakan orang itu benar. Aku ini sombong dan masih seorang pecundang, baru dapat sedikit kekuatan aja udah sok jagoan," gumam Dafa yang menyindir dirinya sendiri.
"Yang jelas, hari ini aku ada jadwal berolahraga seperti yang sistem berikan."
...[ Misi Harian ]...
...Push up : 0/100...
...Squat : 0/100...
...Back up : 0/100...
...Sit up : 0/100...
...Lari : 0/10km...
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
Tanpa berlama-lama lagi, Dafa mengerjakan misi yang sistem berikan. Meski sebenarnya ia sudah lelah akibat bertarung dengan beberapa orang, mau tak mau ia harus mengerjakan misi dari pada menerima hukuman.
...~~...
Di malam hari yang gelap, Dafa bergegas pulang ke rumah dari membeli beberapa makanan untuk santapan malam. Sambil membawa kantong plastik yang berisi nasi goreng dan gorengan, Dafa berlari jogging untuk menjaga stamina tubuhnya agar tetap terkendali.
Tak hanya itu saja, ia memakai hoodie lapis dua. Entah apa yang dipikirkannya, yang jelas semua itu hanya untuk berolahraga.
Jalan demi jalan yang ia lalui, ada saja anak-anak berandalan yang menghalangi jalan Dafa untuk pulang. Tak hanya Dafa saja, ada beberapa anak dengan penampilan culun sedang dipukuli oleh mereka berandalan yang berjumlah lima orang.
"Hei! Kan sudahku bilang, kalau tak bawa uang jangan lewat jalan ini."
Dafa seketika menoleh menuju asal suara tersebut. Bukan karena ia mengenalinya, karena Dafa paling tidak suka dengan orang yang memalak uang dari anak yang tak bisa berbuat apa-apa.
"Hei, hei … lepaskan mereka berdua. Kenapa kalian selalu memeras anak-anak culun seperti mereka?" Dafa mengangkat bicara lalu mendekati kedua anak yang sedang dihajar oleh mereka.
"Wah … wah … ada cecunguk sok jagoan nih," ucap anak laki-laki yang memakai jaket kulit berwarna coklat dengan rambut yang berwarna perak.
"Mau diapain cecunguk sialan ini?" tanya seorang anak laki-laki yang berada di belakang Dafa. Tubuhnya sangat besar dan tinggi, ia memiliki tato yang menutupi seluruh lengan kanannya.
Gila aja! Masa harus lawan preman-preman ini!
Sebenarnya bisa saja Dafa berkelahi dengan mereka. Namun Dafa masih ragu-ragu dengan tubuhnya yang belum terlatih, mungkin saja sekali terkena pukulan akan terhempas beberapa meter.
Lebih baik aku menjaga jarak dan kalau bisa segera lari dari sini. Untuk urusan anak-anak yang diperas biarkan saja, aku juga bukan siapa-siapa mereka, kan.
DING!!!
[ Misi Diberikan! ]
[ Misi ]
[ Kalahkan kelima anak berandalan yang menghalangi jalan serta selamatkan kedua anak culun tersebut. ]
[ Reward ]
[ ??? ]
Dafa yang sudah berpikiran untuk kabur dari mereka, seketika sikapnya berubah total.
"Baiklah … karena gara-gara sistem, aku harus mengerjakan misi meski sesulit apapun misi itu," gumam Dafa yang menyiapkan diri untuk bertarung.
...~...
Pertarungan jalanan sangat berbeda dengan pertarungan di atas ring. Pertarungan jalanan tidak memiliki aturan sedikitpun, cara kotor apapun juga bisa dipakai untuk memenangkan pertandingan. Sebaliknya, pertarungan di atas ring sangat memiliki banyak peraturan. Menang kalah ditentukan oleh juri.
Yang perlu diwaspadai saat bertarung di jalanan adalah tempat dan keadaan sekitar. Kita ambil dari segi keadaan sekitar, jika orang yang akan kita lawan adalah seorang jenius dalam hal bertarung jalanan. Maka ia akan menggunakan benda apapun yang ada di keadaan sekitar, mau itu sampah, kayu, pasir dan benda yang cukup membantu dalam perkelahian.
...~...
Saat ini Dafa sangat terdesak akibat di kelilingi oleh lima anak berandalan. Meski sebelumnya ia pernah melawan anggota geng Jaya seorang diri di saat masih menggunakan tubuh yang bagus, namun kali ini ia tak bisa berharap lebih kepada sistem. Seperti yang dikatakan oleh orang yang tak dikenal tersebut, '… tanpa cara instant dari Martial System.'
Tentu saja Dafa dengan modal kepercayaan diri langsung menyerang pria yang di belakangnya menggunakan tendangan Dwi Chagi.
Bugh!!!
Usaha tak pernah mengkhianati hasil. Dafa mampu menendang berandalan yang berbadan besar tersebut hingga terpental sejauh dua meter. Tentu saja hal itu membuat mereka semakin heboh. Keempat anak berandalan yang tersisa langsung menyerang Dafa dengan sangat brutal. Kayu dan batu dipakainya untuk menyerang Dafa yang seorang diri.
"Sistem, bagaimana cara bertarung dengan orang yang lebih dari satu?" tanya Dafa kepada Sistem sembari menghindari serangan mereka.
DING!!!
Sebuah layar tampilan Sistem muncul di hadapan Dafa. Layar tampilan itu berisi teks yang menjawab pertanyaan Dafa.
[ Jika anda pemula dalam hal bertarung, saya sarankan Anda lari menjauh dari mereka, karena tak ada cara untuk menang melawan orang yang lebih dari satu jika anda adalah seorang pemula dalam hal bertarung. ]
"Hah?!" Tanpa berpikir panjang, Dafa melakukan serangan tipuan untuk mengelabui musuh dan segera kabur dari hadapan mereka semua.
"Kalau tau dari awal endingnya harus kabur begini, mending dari awal ku lakuin," gumam Dafa yang berlari sekencang kencang mungkin untuk jauh dari mereka.
DING!!!
[ Apakah anda ingin mengaktifkan fitur 'System Assistant' yang dimana Sistem akan dapat mudah berbicara dengan anda. ]
Dafa yang melihatnya hanya mengabaikan hal tersebut dan berkata, "Lakukan saja, yang penting jangan buat aku menggunakan Sistem agar pekerjaan menjadi instant."
DING!!!
[ Anda ingin memberikan nama apa untuk Asisten Anda saat ini? ]
"Martial System … tidak, tapi Martis … ya benar, kita beri nama Martis," jawab Dafa yang masih terus berlari.
DING!!!
[ Nama telah diberikan, Asisten akan segera membantu Anda untuk menyelesaikan suatu masalah dalam mudah tanpa cara yang instan. Asisten juga akan membantu Anda untuk merubah nasib hidup anda …. ]
"Enyahlah …." Dafa terlalu malas membaca teks yang ada pada layar tampilan dan langsung menghilangkannya.
Akhirnya Dafa sampai di rumah dengan keadaan selamat tanpa luka memar sedikitpun. Namun ia masih khawatir jika berandalan itu masih tetap mengejar Dafa hingga rumah. Tanpa memikirkan hal itu lagi, ia segera masuk ke dalam rumah lalu menutup dan mengunci pintu.
"Eh … makan malamku ada dimana, ya?"
...~...
Kembali ke sisi para berandalan yang mengejar Dafa, namun kembali ke tempat awal karena tak sanggup mengejar Dafa yang memiliki stamina bak atlet lari.
"Lumayanlah dapet Nasgor gratis," ucap anak berandalan lalu menyantap nasi goreng tersebut.
...### Solo Fighter ###...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Gatot Suharyono
awalnya ceritanya cukup menarik, tambah lama kok sekarang jadi gak karuan karena MC nya dibuat blo'on oleh Author nya !?
2023-10-29
1
Hades Riyadi
mang dasar MC koplaaakk...🤔🙄😩😩👎👎
2022-10-01
0
Kaylha✌️✌️
sangat mantap thor
2022-06-27
1