Episode 20 - Semangat Dafa!
Keesokan harinya di pagi hari yang cerah. Angelina langsung berangkat ke sekolah tanpa membangun kakaknya untuk sekolah. Karena sesuai perintah semalam, Dafa tak pergi sekolah selama satu bulan. Mungkin ia akan masuk jika ada hal penting seperti ujian atau semacamnya.
Di sebuah ruangan, tepatnya di dalam kamar Dafa. Terlihat Dafa sedang melakukan olahraga rumahan seperti push up, sit up dan back up. Meski tak ada misi dari sistem yang memberikan misi berolahraga, Dafa tetap melakukannya.
Setelah melawan kelima berandalan kemarin malam, Dafa mendapatkan hadiah sebuah tali skipping yang berkualitas. Setelah melakukan olahraga rumahan, ia lalu pergi keluar dari rumahnya sambil membawa tali skipping di tangan kanannya.
Setelah mengunci pintu dan memastikan tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan, Dafa langsung berlari sembari mengayunkan tali skipping dan melompati nya.
Tak terasa sudah setengah jam semenjak Dafa keluar dari rumahnya dan berlari menuju ke taman. Ia mencapai skor 4000 lompatan dibagian penghitung pada tali skipping. Dafa berhenti sejenak dan duduk di kursi taman yang tampak sepi tak ada satupun pengunjung yang terlihat.
Beberapa menit setelah beristirahat, Dafa pergi ke sebuah permainan besi panjat lalu melakukan pull up. Dafa melakukan pull up sebanyak 50 kali, lalu ia memutuskan untuk beristirahat sejenak agar staminanya kembali lagi.
Dua menit setelah merestorasi stamina, Dafa berjalan menuju lapangan kecil dan melakukan tendangan yang ia pelajari dari sistem. Tak hanya tendangan saja, ia juga berhasil menyalin teknik bela diri milik berandalan berambut hijau semalam.
"Kemampuan ini benar-benar cocok untuk dipakai bertarung," gumam Dafa.
Selang beberapa menit, beberapa pengunjung datang melihat Dafa. Mereka tertegun melihat Dafa melakukan seni bela diri di lapangan tersebut. Dafa segera mengakhirinya karena malu dan segera pergi dari sana. Melihat Dafa mengakhiri aksinya, para pengunjung yang menonton seketika bertepuk tangan sebagai tanda rasa apresiasi kepada Dafa.
Saat Dafa berjalan melewati kerumunan orang yang tadinya melihat aksinya. Ada seseorang memakai stelan jas hitam dengan kemeja putih serta dasi merah membisikkan sesuatu ke Dafa. "Mari bicara sebentar di tempat inj," bisiknya sembari memberikan alamat dan pergi meninggalkan Dafa tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Dafa terheran-heran lalu melihat alamat yang diberikan pria asing tadi. "Apa dia kenal aku?" batin Dafa, lalu memasang wajah bingung dan segera pergi ke tempat sesuai alamat yang pria asing itu berikan.
...~...
Di tempat yang berbeda, tepatnya di alamat yang diberikan oleh pria asing tadi. Dafa berdiri di depan sebuah cafe yang cukup terkenal dengan motif warna yang khas yaitu hijau tua.
"Inikan cafe mahal, nggak ada uang aku kesini," gumam Dafa yang ragu untuk memasuki cafe tersebut.
"Uangku juga sisa 50 ribu lagi, emang cukup?" lanjutnya lalu membalikkan badan karena enggan untuk masuk ke dalam cafe mahal tersebut.
Belum sempat melangkah untuk pergi meninggalkan cafe itu, tiba-tiba ada seseorang yang berjalan di samping kanan Dafa lalu memeluk Dafa dan mengajaknya masuk ke dalam cafe mahal itu dengan paksaan.
"Hei … Hei, jangan main-main! Lepaskan! Atau aku hajar kau!" perintah Dafa karena risih ketika dirinya dipeluk dengan erat oleh seseorang yang tak dikenal.
"Nak Dafa, kan? Tuan ingin menemui anda sebentar," jawab pria yang memeluk Dafa tersebut dengan tersenyum.
"Eh … oke," sahut Dafa yang agak tertekan.
Di dalam cafe, terlihat banyak sekali pengunjung yang berdatangan dan sangat ramai sekali. Namun ketika Dafa dan pria asing itu masuk ke dalam cafe tersebut, seketika menjadi sunyi dan kepala mereka juga ikut menunduk.
Dafa semakin heran dan ragu dengan orang yang mengundang Dafa. Tapi karena rasa penasaran, ia mengikutinya sembari melakukan persiapan jika sewaktu-waktu ada hal tak terduga yang datang menghampirinya.
Pria asing itu lalu menghentikan langkahnya di depan meja VIP, yang dimana disana sudah ada beberapa orang yang duduk dengan stelan jas hitam. Rata-rata disana pria berusia 30 tahun ke atas dan hanya 4 orang yang mungkin berusia 30 kebawah.
"Tuan, aku sudah mendapatkan anak yang Tuan cari," ucap pria asing itu.
"Akhirnya, tapi kenapa berbeda dengan yang di foto, ya?" tanya seorang pria dengan stelan jas hitam dan sebuah selendang yang mengalung di lehernya.
"Emm … itu juga aku tak faham," jawab pria asing itu.
"Emm … anu, apa kalian kenal aku?" tanya Dafa yang memotong pembicaraan mereka.
"Tidak!" jawab serentak mereka semua, kecuali pria yang memakai selendang dan pria asing yang membawa Dafa.
"Huft … lalu kenapa aku disini?" tanya Dafa.
"Duduklah dan tunggu kami hingga selesai rapat," ucap pria dengan selendang lalu melanjutkan rapatnya.
Dafa memutar kedua matanya lalu duduk di kursi yang kosong dan memesan menu makan siang di cafe tersebut.
Selang beberapa menit, rapat mereka selesai dengan Dafa yang ketiduran di kursi dengan kepala yang tergeletak di meja. Pria asing yang membawa Dafa datang membangunkan Dafa untuk berbicara kepada orang yang disebut Tuan.
"Hei! Bangun! Rapat sudah selesai," ucapnya sembari menggoyang punggung Dafa.
Dafa terbangun dari tidurnya lalu mengusap kedua matanya. "Iya … sebentar lagi," sahut Dafa. Ia lalu beranjak dari kursinya dan menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajah.
Beberapa menit kemudian, Dafa kembali lagi kesana lalu duduk di hadapan pria yang memakai selendang. "Ada perlu apa?" tanya Dafa kemudian melipat kedua tangannya di meja.
"Aku butuh jasamu," ucap pria memakai selendang. "Jasa apa?" tanya Dafa. "Apa kau bisa bertarung?" tanya pria itu.
"Kalau bertarung sih, mungkin bisa," jawab Dafa sembari menggaruk kepalanya.
Keduanya lalu saling berbicara dan Dafa memahaminya. Ia berpikir sejenak untuk menerima tawaran tersebut, namun bayarannya adalah uang yang cukup banyak. Ia juga tak memegang banyak uang dan uang yang tersisa hanya untuk makan saja.
Ia juga masih punya waktu banyak untuk menandatangani kontrak dari Anton berambut merah. Tanpa pikir panjang, ia menerima tawaran tersebut dan menyepakati perjanjian.
Dafa menerima uang muka sebesar 100 juta dari pria yang memakai selendang. Setelah itu mereka keluar dari cafe meninggalkan Dafa sendirian disana.
"Gila! Aku bakal kerja sama mafia?" gumam Dafa.
...### Solo Fighter ###...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Kaylha✌️✌️
sangat mantap rjor
2022-06-27
1
Keith_verse
mangpia
2022-05-30
2
Han Pinja
angjay mapia
2022-05-24
2