Episode 2 - Solo Fighter (Revised)

Episode 2 - Pecundang Tetaplah Pecundang

Sorot mata tajam dengan keinginan untuk membunuh telah menghantui pikiran Dafa yang kesusahan menghadapi Galang. Sedari awal ia selalu terpojok dan tak sanggup melawan Galang.

Meski ada panel tampilan mengambang yang memberikan cara untuk menggunakan bela diri. Dafa justru kebingungan dan hanya menatap kosong ke langit-langit ruangan.

Kekuatan fisik mereka jauh berbeda, ditambah lagi Dafa memiliki tubuh yang ringan sedangkan Galang memiliki tubuh yang berat. Perbedaan mereka ada pada kelas berat badan, tak hanya itu saja. Jangkauan pukulan dan tendangan Dafa tak mampu mengenai tubuh Galang.

Justru dialah yang terlebih dahulu terkena pukulan yang dilayangkan oleh Galang.

Wajah yang telah memar dengan tubuh yang babak belur menjadi tidak karuan. Darah mulai mengalir melewati hidung, badan yang terasa panas, pandangan mulai rabun. Dafa tak sanggup untuk melanjutkan pertarungan lalu terbaring dengan kaku.

Apakah ini benar-benar kilas balik atau justru kembali ke masa lalu? Kalau ini kilas balik, kenapa tubuhku bisa sesakit ini? Padahal aku sudah mengalami fase kematian. Ah … sudahlah.

Dafa terbangun disaat semua murid sekolah telah pulang. Ia masih terbaring kaku menghadap langit-langit kelas sembari meratapi kehidupannya yang sangat amat menyedihkan.

Dafa mengepalkan kedua tangannya lalu memukul keramik berkali-kali.

"Kenapa, kenapa semua ini terjadi padaku? Di kehidupan nyata saja sudah menderita, sekarang di alam kematian juga diberi penderitaan. Apa aku dilahirkan hanya untuk merasakan penderitaan?" Isak tangis menggema di satu ruangan. Air mata berderai membasahi wajahnya sendiri.

Dafa masih tak menerima kenyataan yang diberikan kepada dirinya. Tiba-tiba lamunannya pecah akibat suara yang pernah ia dengar sebelumnya.

DING!!!

Suara itu memecahkan lamunan Dafa, beberapa kali suara itu terdengar di kedua gendang telinganya. Dafa hanya memandangi layar tampilan yang mengambang layaknya hologram. Ia malah tertawa kecil seperti tak percaya lagi dengan apa yang dilihatnya kali ini.

"Udah berapa lama menunggu disini, ya. Kok nggak dipanggil-panggil juga."

Dafa masih tetap berpikir jika ia masih dalam fase kematian yang terus berkhayal dan akan dipanggil untuk menuju fase penimbangan kebaikan dan keburukan.

Dafa lalu berusaha untuk berdiri namun seluruh badannya tak kuasa menahan rasa sakit. Tiba-tiba layar tampilan muncul kembali dihadapan Dafa.

...[ Apakah anda ingin meregenerasi tubuh anda? ]...

...[ Ya/Tidak ]...

Dafa menekan tombol 'Ya' dengan hati yang gelisah. Seketika tubuhnya yang mengalami sakit tiba-tiba langsung bugar. Wajahnya yang lebam dan tubuh yang memar juga kembali seperti semula.

Dafa beranjak dari tidurnya lalu melompat berkali-kali untuk memastikan kondisi tubuh.

"Mau bilang ajaib, tapi bukan di dunia nyata. Ah sudah lah, gak usah dipikirin."

Dafa mulai berjalan hingga ke pintu kelas. Namun ia tersadar bahwa ia masih hidup dan masih berada di dunia nyata. Ia tersadar ketika melihat ponsel yang ada di sakunya berdering.

Pihak rumah sakit menelpon Dafa karena keadaan ibunya mulai parah. Ia segera berlari menuju rumah sakit tanpa menoleh sedikitpun.

"Kalau ini bukan dunia nyata, kenapa semua yang terjadi disini seperti dunia nyata," gumam Dafa, ia menambah kecepatan larinya.

Di sisi lain, ada seorang perempuan yang mengamati Dafa dari tadi. Perempuan itu bernama Melisa, dia adalah perempuan tercantik di sekolah ini. Namun tak ada satupun pria yang mudah untuk mendekatinya.

Ia juga tak tertarik pada pria di sekolah ini, namun ketika mengetahui Dafa adalah murid yang selalu dirundung. Melisa tampak kasihan dan selalu mengamati Dafa dari kejauhan.

Kali ini ia tampak takjub, ketika Dafa berani melawan Galang meskipun ia tetap kalah. Ketika Dafa pingsan, ia secara diam-diam membersihkan luka Dafa dan memasukkan semua barang-barang milik Dafa ke tasnya.

Semua siswa dan siswi yang melihatnya merasa heran dengan kelakuan Melisa. Bahkan Galang tak dapat berkutik ketika wanita cantik itu turun tangan.

Mereka semua terdiam hingga jam sekolah selesai. Ketika semuanya telah pulang. Melisa menyempatkan dirinya untuk melihat Dafa dari kejauhan.

Ketika Dafa siuman dari pingsannya, tiba-tiba tubuh Dafa yang memar tiba-tiba menghilang. Ia penasaran dengan Dafa dan ingin mendekatinya.

Namun Dafa berdiri dari rebahan nya lalu langsung berlari entah kemana.

...~...

Nafas Dafa terengah-engah karena terus berlari tanpa henti. Untung saja setiap ia kelelahan, sistem melakukan restorasi stamina dengan otomatis. Setiap kelelahan pasti muncul layar tampilan yang memberi pilihan.

...[ Anda ingin mengembalikan stamina? ]...

...[ Ya/Tidak ]...

Karena merasa terganggu dengan munculnya layar tersebut. Dafa berkata, "Kalau bisa otomatis lakukan saja," pinta Dafa. Sistem menerima permintaan tersebut. Ia tak memunculkan layar lagi dan melakukan restorasi secara otomatis.

Sesampainya ia di depan rumah sakit, Dafa segera masuk ke dalam dan langsung menemui dokter yang tadi menghubunginya.

Ia masuk ke dalam ruang inap ibunya dan disana ada dokter yang sedang menunggu Dafa.

"Apa yang terjadi dengan ibu saya dok?" tanya Dafa penuh kekhawatiran.

"Ibumu semakin lama penglihatannya semakin menghilang. Beberapa upaya sudah kami tangani namun semua itu sia-sia," jawab Sang dokter dengan rasa penyesalan.

"Terus, terus bagaimana cara menyembuhkannya?" tanya Dafa yang terus khawatir.

"Ada satu cara yang mungkin bisa mengembalikan penglihatan ibumu," ucap Dokter.

"Apa itu Dok?" tanya Dafa.

"Mengganti kornea mata beliau, tapi tentunya ini sangat mahal. Sebenarnya saya ingin membantu nak Dafa, tapi kondisi ekonomi saya juga sedang tidak baik. Mohon maaf, ya nak Dafa." Dokter itu berdiri untuk mengelus rambut Dafa.

"Baju kamu kok penuh darah? " tanya Dokter.

"Nggak apa-apa kok …," jawab Dafa, "emm kira-kira biaya pengobatannya berapa dok?" tanya Dafa.

"Untuk penggantian kornea mata saja sangat mahal, berkisar 400 juta," ucap Dokter.

"Tapi jika untuk operasi pengangkatan katarak saja biayanya sekitar 6 juta ke atas," lanjut Dokter.

"Begitu, ya dok. Kalau begitu tolong rawat ibu saya terlebih dahulu. Saya ingin mencari uang buat beliau." Dafa memasang wajah sedih. Ia keluar dari kamar inap ibunya dengan perasaan yang tak bisa dirasakan lagi. Ingin menangis juga tak bisa, ingin marah dengan dirinya juga tak bisa.

Ia pulang ke rumah dengan hati yang bergejolak. Ia tak ingin menerima kenyataan hidupnya. Ingin sekali ia bunuh diri, tapi ia masih belum percaya jika sekarang dirinya masih hidup.

Meski begitu, ia terus berpikiran nasib ibunya. Belum lagi adiknya yang masih butuh biaya sekolah. Dafa memiliki satu adik, dia duduk di bangku kelas satu SMP.

Dia satu sekolah dengan Dafa, namun mereka berpura-pura untuk tidak saling mengenal saat di sekolah. Karena tak ingin membuat adiknya sakit hati, Dafa menerima permintaan adiknya untuk tidak saling mengenal antara satu dan yang lain.

Dafa menghentikan langkahnya dengan menghela nafas berat. Ia melihat rumah tua dengan cat yang sudah mengelupas, dinding yang retak dan pintu yang sudah rapuh.

Dafa hanya tersenyum melihat tersebut dan masih berpikir jika dia berada di alam kematian.

Dafa membuka lebar pintu yang sudah reyot itu dan melihat wanita imut yang berdandan cantik ingin keluar. Dia adalah Angelina Putri, adik Dafa yang cantik dan memiliki banyak teman.

Beda dengan Dafa, pria yang kurus dengan wajah yang kusam dan tak memiliki banyak teman. Sungguh jauh perbedaan dia dengan adiknya. Itulah mengapa sang adik ingin berpura-pura tidak mengenal dengan Dafa. Karena perbedaan mereka sangatlah jauh. Angelina adalah siswi yang menjadi pusat perhatian, sedangkan Dafa adalah siswa yang menjadi pusat perundungan.

"Mau kemana?" tanya Dafa ke adiknya.

"…" Angelina tak menjawab apa-apa.

"Jangan lama-lama kalau main. Nanti kalau ada apa-apa, aku lagi yang disalahin." Dafa membuka sepatunya lalu meletakkan di rak sepatu.

Angelina menarik tangan Dafa yang ingin masuk ke dalam rumah. Dafa menoleh ke adiknya dengan dahi yang mengerut.

"Ada apa?" tanya Dafa.

"Kak, kamu mending pindah sekolah daripada dirundung dengan anak-anak nakal itu," ucap Angelina yang khawatir.

"Ahaha … kamu khawatir, ya." Dafa tersenyum sambil memejamkan matanya. "Lagian sebentar lagi juga lulus, kok," lanjut Dafa.

Angelina melepaskan tangannya lalu membalikkan badan.

"Yaudah, aku pergi dulu. Nasi dan lauk udah ada di meja." Angelina pergi meninggalkan Dafa.

Dafa hanya tersenyum lalu menutup pintu rumahnya.

"Kalau misalnya di kamarku ada susunan kartu. Berarti ini benar-benar kehidupan nyata," batin Dafa.

Dafa membuka pintu kamarnya dan alangkah terkejutnya ketika melihat susunan kartu masih ada di mejanya. Ia membuka lemari pakaian untuk melihat susunan baju yang ia tata kemarin dan ternyata susunan masih tetap sama masih ada pakaian yang belum ia kenakan.

Dafa melihat kolong ranjangnya dan juga dibuat terkejut ketika melihat masih ada coretan gambar di bawah ranjangnya. Dafa memegangi kepalanya lalu menjambak rambutnya berkali-kali.

"Aku masih hidup?"

Entah ingin merasa senang atau sedih, ia terus memikirkan

kondisi ibunya. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang sembari menatap langit-langit rumah.

Tiba-tiba sebuah layar berwarna biru transparan lagi-lagi muncul di hadapannya. Karena tak tahu apa yang ia harus lakukan, Dafa menekan tombol [ Status ] lalu terbuka sejumlah deretan kata.

...[ STATUS ]...

...Name : Dafa Setyawan...

...Level : 0...

...Age : 15...

...Gender : Male...

...Strength : 6...

...Intelligence : 9...

...Speed : 6...

...Endurance : 19...

...Potential : 100...

...Point Stats: 0...

...[ Max : 200 ]...

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Meski agak sedikit bingung, ia sedikit memahami. Dafa membuka ponselnya lalu mencari sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.

'Manusia yang hidup kembali dan melihat layar tampilan.'

Itulah yang sedang ia cari.

Dafa melihat beberapa situs yang menunjukkan hasil pencariannya. Tapi rata-rata itu hanyalah komik dan novel. Salah satu yang sedang ia baca adalah komik 'So*o Leveli**'.

Ceritanya hampir sama dengan kisah Dafa saat ini, namun bedanya tak ada gate yang menjadi konflik di kehidupan Dafa.

Tiba-tiba muncul layar tampilan dengan sendirinya. Ia memberikan Dafa sebuah misi. Karena Dafa baru saja membaca komik tersebut, ia mencoba menolak misi tersebut.

...[ Misi ]...

...Push Up : 0/100...

...Sit Up : 0/100...

...Back Up : 0/100...

...Squat : 0/100...

...Lari : 0/10km...

...[ Terima/Tolak ]...

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Dafa menekan 'Tolak' dan tiba-tiba sebuah cahaya melahap dirinya. Dafa dipindahkan ke sebuah ke suatu tempat di dimensi lain yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Disana hanya ada toko-toko yang kosong tak berpenghuni. Lalu muncul layar tampilan berupa waktu di pojok kanan atas.

...[ Silahkan bertarung atau melarikan dirinya. Sisa waktu 60:00 ]...

...[ Dimulai dari sekarang. 59:59 ]...

Tiba-tiba muncul beberapa orang yang memakai masker. Secara mendadak mereka menyerang Dafa. Karena mengingat ia tak bisa bertarung. Ia berusaha berlari untuk menghindar.

Ternyata tak hanya lima orang yang mengejar Dafa, melainkan setiap detik yang berkurang terus saja bertambah orang yang mengejarnya. Setiap detik ada lima orang yang bertambah, jika 60 menit bisa dipastikan ada 18000 orang yang akan mengejar Dafa.

Tentu saja ia tak sanggup menghadapi orang yang begitu banyak. Apalagi ia juga belum mengetahui kemampuan dari mereka. Untung saja setiap Dafa merasa kelelahan, sistem merestorasi staminanya kembali.

Singkat cerita, Dafa telah bertahan hingga 58 menit dan tersisa 2 menit untuk ia mengakhiri hukuman ini.

[ Hukuman selesai. ]

[ Anda dikembalikan ke tempat semula. ]

Cahaya yang melahapnya tadi datang kembali dan melahap Dafa. Ia kembali ke kamarnya dengan tubuh yang dipenuhi keringat. Tiba-tiba layar tampilan muncul lagi di hadapan Dafa.

...[ Selamat! Anda mendapatkan penambahan 10 point stat ]...

...[ Level Up! ]...

...[ STATUS ]...

...Name : Dafa Setyawan...

...Level : 1↑...

...Age : 15...

...Gender : Male...

...Strength : 6...

...Intelligence : 9...

...Speed : 6...

...Endurance : 19...

...Potential : 100...

...Point Stats : 10...

...[ Max : 200 ]...

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Karena masih bingung, ia tak menghiraukan layar tampilan tersebut lalu mengganti pakaiannya.

DING!!!

...[ Misi ]...

...Push up : 0/100...

...Squat : 0/100...

...Back up : 0/100...

...Sit up : 0/100...

...Lari : 0/10km...

...[ Terima/Tolak ]...

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

"Ah, baru saja dihukum. Yaudah, aku kerjakan." Dafa menekan 'Terima'.

Kemudian ia kembali mengganti pakaian olahraga lalu mengerjakan misi sesuai pada layar tampilan yang selalu mengambang di hadapannya.

...### Solo Fighter ###...

Terpopuler

Comments

Jeck Pram

Jeck Pram

MC nya oon

2024-02-05

0

Zephyr

Zephyr

josssss

2022-12-04

1

Hades Riyadi

Hades Riyadi

penggemar novel sistem hadir 😀👍👍

2022-10-01

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Solo Fighter (Revised)
2 Episode 2 - Solo Fighter (Revised)
3 Episode 3 - Solo Fighter (Revised)
4 Episode 4 - Solo Fighter
5 Episode 5 - Solo Fighter
6 Episode 6 - Solo Fighter
7 Episode 7 - Solo Fighter
8 Episode 8 - Solo Fighter
9 Episode 9 - Solo Fighter
10 Episode 10 - Solo Fighter
11 Episode 11 - Solo Fighter
12 Episode 12 - Solo Fighter
13 Episode 13 - Solo Fighter
14 Episode 14 - Solo Fighter
15 Episode 15 - Solo Fighter
16 Episode 16 - Solo Fighter
17 Episode 17 - Solo Fighter
18 Episode 18 - Solo Fighter
19 Episode 19 - Solo Fighter
20 Episode 20 - Solo Fighter
21 Episode 21 - Solo Fighter
22 Episode 22 - Solo Fighter
23 Episode 23 - Solo Fighter
24 Episode 24 - Solo Fighter
25 Episode 25 - Solo Fighter
26 Episode 26 - Solo Fighter
27 Episode 27 - Solo Fighter
28 Episode 28 - Solo Fighter
29 Episode 29 - Solo Fighter
30 Episode 30 - Solo Fighter
31 Episode 31 - Solo Fighter
32 Episode 32 - Solo Fighter
33 Episode 33 - Solo Fighter
34 Episode 34 - Solo Fighter
35 Episode 35 - Solo Fighter
36 Episode 36 - Solo Fighter
37 Episode 37 - Solo Fighter
38 Episode 38 - Solo Fighter
39 Episode 39 - Solo Fighter
40 Episode 40 - Solo Fighter
41 Episode 41 - Solo Fighter
42 Episode 42 - Solo Fighter
43 Episode 43 - Solo Fighter
44 Episode 44 - Solo Fighter
45 Episode 45 - Solo Fighter
46 Episode 46 - Solo Fighter
47 Episode 47 - Solo Fighter
48 Episode 48 - Solo Fighter
49 Episode 49 - Solo Fighter
50 Episode 50 - Solo Fighter
51 Episode 51 - Solo Fighter
52 Episode 52 - Solo Fighter
53 Episode 53 - Solo Fighter
54 Episode 54 - Solo Fighter
55 Episode 55 - Solo Fighter
56 Pengumuman Untuk Season 2
57 Episode 56 - Solo Fighter
58 Episode 57 - Solo Fighter
59 Episode 58 - Solo Fighter
60 Episode 59 - Solo Fighter
61 Episode 60 - Solo Fighter
62 Episode 61 - Solo Fighter
63 Episode 62 - Solo Fighter
64 Episode 63 - Solo Fighter
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Ini bukan Episode baru, cuma bab pengumuman aja
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Episode 1 - Solo Fighter (Revised)
2
Episode 2 - Solo Fighter (Revised)
3
Episode 3 - Solo Fighter (Revised)
4
Episode 4 - Solo Fighter
5
Episode 5 - Solo Fighter
6
Episode 6 - Solo Fighter
7
Episode 7 - Solo Fighter
8
Episode 8 - Solo Fighter
9
Episode 9 - Solo Fighter
10
Episode 10 - Solo Fighter
11
Episode 11 - Solo Fighter
12
Episode 12 - Solo Fighter
13
Episode 13 - Solo Fighter
14
Episode 14 - Solo Fighter
15
Episode 15 - Solo Fighter
16
Episode 16 - Solo Fighter
17
Episode 17 - Solo Fighter
18
Episode 18 - Solo Fighter
19
Episode 19 - Solo Fighter
20
Episode 20 - Solo Fighter
21
Episode 21 - Solo Fighter
22
Episode 22 - Solo Fighter
23
Episode 23 - Solo Fighter
24
Episode 24 - Solo Fighter
25
Episode 25 - Solo Fighter
26
Episode 26 - Solo Fighter
27
Episode 27 - Solo Fighter
28
Episode 28 - Solo Fighter
29
Episode 29 - Solo Fighter
30
Episode 30 - Solo Fighter
31
Episode 31 - Solo Fighter
32
Episode 32 - Solo Fighter
33
Episode 33 - Solo Fighter
34
Episode 34 - Solo Fighter
35
Episode 35 - Solo Fighter
36
Episode 36 - Solo Fighter
37
Episode 37 - Solo Fighter
38
Episode 38 - Solo Fighter
39
Episode 39 - Solo Fighter
40
Episode 40 - Solo Fighter
41
Episode 41 - Solo Fighter
42
Episode 42 - Solo Fighter
43
Episode 43 - Solo Fighter
44
Episode 44 - Solo Fighter
45
Episode 45 - Solo Fighter
46
Episode 46 - Solo Fighter
47
Episode 47 - Solo Fighter
48
Episode 48 - Solo Fighter
49
Episode 49 - Solo Fighter
50
Episode 50 - Solo Fighter
51
Episode 51 - Solo Fighter
52
Episode 52 - Solo Fighter
53
Episode 53 - Solo Fighter
54
Episode 54 - Solo Fighter
55
Episode 55 - Solo Fighter
56
Pengumuman Untuk Season 2
57
Episode 56 - Solo Fighter
58
Episode 57 - Solo Fighter
59
Episode 58 - Solo Fighter
60
Episode 59 - Solo Fighter
61
Episode 60 - Solo Fighter
62
Episode 61 - Solo Fighter
63
Episode 62 - Solo Fighter
64
Episode 63 - Solo Fighter
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Ini bukan Episode baru, cuma bab pengumuman aja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!