Episode 18 - Berusaha Semaksimal Mungkin (2)
"Perasaan tadi ada di tangan, jatuh dimana ya?" Dafa bertanya-tanya kepada dirinya dan mengingat dimana ia menaruh makanan yang ia beli tadi.
"Astaga, jangan-jangan tadi pas mau … ah sudahlah." Dafa memutuskan untuk tidak mencarinya lagi.
Ketika ingin melangkah menuju kamar, Dafa dihentikan dengan adanya misi mengalahkan lima berandalan tadi.
"Apa-apaan sistem! Katanya nggak ada cara untuk ngelawan orang yang lebih dari satu. Ini malah masih disuruh ngerjain misi," ucap Dafa yang kesal dan segera kembali ke tempat para berandalan.
"Mending babak belur dengan lima berandalan daripada mati di dimensi lain," gumamnya.
Selang beberapa waktu hingga Dafa kembali ke tempat dimana ia bertemu dengan lima berandalan tadi. Dafa berdiri sejenak sembari mempelajari sedikit pengetahuan tentang bela diri 'Hapkido' yang ia dapat dari menyalin bela diri milik Jaya di Episode 11.
"Hmm … okelah, aku siap!"
[ Tuan, apa ada yang bisa saya bantu? ]
Sebuah suara muncul entah darimana asalnya. Dafa yang sedang fokus menghafalkan gerakan Hapkido seketika terkejut mendengarnya. Suara itu nampak asing namun nadanya sangat monoton, seperti suara robot asisten yang berbicara kepada tuannya.
Belum lama ia berpikir, Dafa teringat ketika sistem memberikan ia fitur 'Assistant' pada sistemnya. Tentu saja hal ini tak disia-siakan oleh Dafa dan langsung digunakannya saat itu juga.
"Baiklah sistem, dimana para berandalan-berandalan itu sekarang?" tanya Dafa kepada Asisten Sistemnya yang bernama Martis.
[ Sepuluh meter dari jarak anda, tapi saya hanya bisa mendeteksi sensor panas tubuh dan belum memastikan bahwa mereka ada disana. Dan itu juga hanya perkiraan, bisa jadi itu hanya orang lain. ]
Dafa malah tersenyum sumringah, ia membunyikan satu persatu jarinya sambil berjalan menuju gang kecil tempat dimana Dafa bertemu Galang dan Danil di Episode 3.
"Aku pernah membaca sebuah komik yang dimana …."
[ Martial System ]
Cara mengalahkan lawan yang lebih dari satu. Yang pertama, tentukan tempat terlebih dahulu. Jika tempat terlalu luas, maka anda sebagai petarung pemula yang sendirian akan kesusahan jika menghadapi lawan yang banyak di tempat yang luas, usahakan mencari tempat dengan luas yang bisa untuk bertarung satu vs satu.
[ … ]
Dafa yang telah memasuki sebuah gang dipertemukan langsung dengan mereka berlima yang sedang berdiri santai menikmati sebatang rokok di tangan mereka masing-masing.
Mereka semua langsung menatap Dafa dengan tatapan sinis yang mengarah ke Dafa secara bersamaan. Yang paling utama adalah laki-laki yang berbadan besar memakai kemeja berwarna putih dan tato yang menyelimuti lengan kanannya. Dia adalah orang yang tadi pertama kali Dafa tendang hingga terpental sejauh dua meter.
"Cecunguk sialan! Aku kira siapa tadi," ucap laki-laki yang memakai kemeja putih.
"Ahaha … dia yang tadi lari, ya? Nasi goreng nya enak tuh," sahut laki-laki berambut hijau.
"Wahahahaha …." Tiga berandalan yang lain hanya tertawa mendengarnya.
"Persetan dengan nasi goreng, aku datang kesini hanya untuk berkelahi dengan kalian!" seru Dafa dengan tangan mengepal dan mengarahkan ke mereka berlima.
"Wah … ada yang sok jagoan, nih." Laki-laki berambut hijau mengedipkan mata yang dimana itu adalah isyarat untuk menyerang Dafa secara langsung.
Sesuai dengan arahan sistem, Dafa tetap menjaga jarak untuk tetap menjaga posisi satu lawan satu. Dengan gang yang sempit, mereka harus melawan Dafa secara gantian satu persatu terlebih dahulu.
Anak laki-laki yang memakai topi dan hoodie berwarna putih menyerang Dafa duluan. Tinggi mereka sama antara Dafa dan dia. Ukuran badannya juga sama, mungkin berat badannya juga tak jauh berbeda. Namun disini perbedaan mereka ada di kekuatan. Dafa memiliki stat yang dapat meningkat seiring naiknya level dan lawannya tidak.
[ Martial System ]
Ketika Anda sudah berdiri pada posisi satu lawan satu dengan musuh, usahakan anda tetap menjaga jarak tersebut hingga lawan berusaha menyerang. Jika lawan belum menyerang sedikitpun, anda jangan pernah melakukan serangan sekalipun untuk menjaga posisi anda agar tak ada celah untuknya menyerang. Kita harus mengetahui kemampuan musuh terlebih dahulu, apakah dia memakai tangan kanan dan kaki kanan untuk menyerang atau tangan kiri dan kaki kiri.
[ … ]
Lawan yang dihadapi Dafa kali ini langsung menyerang begitu saja tanpa berpikir sedikitpun. Menurut analisa pada sistem, laki-laki yang menjadi lawan Dafa saat ini tak memiliki kemampuan bela diri sedikitpun. Ia hanya menyerang tanpa tujuan dan memukuli Dafa tanpa mengetahui arah pukul sedikitpun.
Saat celah lawan terbuka, Dafa melakukan weave lalu mengarahkan pukulan ke ulu hati musuh dengan sangat kuat. Laki-laki yang menjadi lawan Dafa langsung terpental ke para berandalan.
"Sialan! Ternyata dia pandai bertarung," ucap laki-laki berambut hijau.
Dafa berjalan mendekati mereka dengan kepala yang diputar hingga berbunyi lalu memasang kuda-kuda layaknya seorang Bruce Lee. "Selanjutnya," ucap Dafa.
"Sialan! Dasar kep**at kau cecunguk sialan!" marah laki-laki berkemeja putih, ia langsung berjalan mendekati Dafa.
"Satu, dua, tiga, empat. Hmm … kayaknya cari tempat luas aja biar enak pakai tendangan," gumam Dafa lalu memutar balikkan badan dan berlari meninggalkan mereka.
"Woy bangs*t! Malah lari sialan!" teriak laki-laki memakai hoodie berwarna hitam.
"Kejar!" perintah laki-laki berambut hijau.
Mereka berempat langsung mengejar Dafa dan meninggal berandalan yang dipukul Dafa begitu saja tanpa memikirkan nasibnya.
Dafa yang sedang berlari melihat sekelilingnya agar ada tempat kosong yang tak dapat dilihat oleh orang lain. Alasannya karena Dafa ingin menghabisi mereka dengan sangat brutal dari arahan sistem yang ia miliki.
[ Martial System ]
Jika anda seorang petarung pemula yang kehabisan tenaga untuk melawan lawan yang cukup tangguh dan banyak. Usahakan cari tempat yang jarang dilewati oleh orang lain, dengan catatan jika anda benar-benar ingin menyerang mereka tanpa membuat keramaian dari publik.
Selanjutnya, anda perlu menyiapkan sebuah ….
[ … ]
Sampailah Dafa di tempat yang dimana tempat itu jarang dikunjungi oleh orang pada malam hari. Tempat itu tidak lain adalah sebuah tempat pemakaman.
Para berandalan yang mengejar Dafa langsung mengikuti Dafa masuk ke dalam tempat pemakaman tanpa takut sedikitpun.
"Eh … beneran masuk nih," ucap lirih laki-laki memakai bandana.
"Iyalah, lagian disana tak ada tempat untuk kabur, kan," jawab laki-laki berambut hijau lalu masuk ke dalam tempat pemakaman tanpa takut sedikitpun.
Saat berjalan beberapa langkah melewati gerbang tempat pemakaman, sebuah batu sebesar genggaman tangan melesat ke arah mereka dan tepat mengenai wajah laki-laki memakai bandana hingga hidungnya mengeluarkan cairan merah yang tidak lain adalah darah.
"Ughhh … sakit ANJ**G!!!" teriak laki-laki yang memakai bandana dengan sangat keras.
[ Martial System ]
Selanjutnya, anda perlu menyiapkan sebuah senjata untuk menyerang mereka. Kenapa harus memakai senjata? Bukankah ini hanya perkelahian biasa.
Jika anda sedang bertarung dengan seorang lawan, yang perlu anda pikirkan bukanlah cara agar cepat menang. Namun pikirkanlah cara untuk membunuh lawan dengan sangat mudah, dengan begitu anda dapat mengalahkan lawan dengan cepat, bukan.
[ … ]
Dafa yang memegang sebuah batu bata di tangan kirinya keluar dari kegelapan lalu muncul di hadapan para berandalan.
"Hei … tunggu! Apa salah kami hingga kau sampai berbuat seperti itu?" tanya laki-laki berambut hijau.
"Salah kalian apa, ya? Enggak tau tuh," ucap Dafa tanpa memikirkan hal dan langsung berlari ke arah mereka lalu melayangkan pukulan dengan memakai batu bata ke arah laki-laki berambut hijau.
Bugh!!!
Bukannya Dafa yang memukul lawan, tapi lawanlah yang memukul Dafa dengan sangat cepat. Dia adalah laki-laki berambut hijau yang baru saja melesatkan pukulan ke arah wajah Dafa.
"Perlu dibicarakan sekali lagi. Aku adalah pentolan di SMK 6," ucapnya sembari melepaskan nafas berat lalu melakukan kuda-kuda untuk menghadapi Dafa.
"Sebenarnya sih aku jadi pentolannya 1 tahun yang lalu. Sekarang mah aku cuma jadi pengangguran yang nunggu panggilan untuk masuk klan Harimau Api," lanjutnya.
Dafa yang masih tergeletak sedang meregenerasi tubuhnya kembali. Pukulan yang dilayangkan laki-laki berambut hijau sangat tidak masuk akal, sampai-sampai tulang rahang Dafa retak tak karuan.
"Itu tangan atau besi," gumam Dafa sembari meregenerasi tubuhnya menggunakan sistem.
...### Solo Fighter ###...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Kaylha✌️✌️
waduh
2022-06-27
1
VR Sandita
aku nih 'komik' yang mana.
2022-05-20
2
Reza
🆙🆙🆙🆙
2022-05-07
3