Bab 16. Surat Misterius

******

Zico sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Meskipun sebentar lagi dirinya akan lulus, ada beberapa hal yang harus dia urus. Sebenarnya dia akan berangkat dengan Zafrina. Tapi gadis itu kini malah meringkuk karena merasakan kram perut.

"Apa kamu yakin tidak perlu ke rumah sakit?" Zico duduk di tepi ranjang dan mengusap kening Zafrina yang berkeringat. Sepertinya istrinya itu sedang menahan sakit yang amat sangat.

"Aku baik-baik saja, Zi. Berangkatlah...! nanti Profesor Anderson akan mengira kamu itu orang yang tidak tepat waktu."

"Baiklah, beristirahatlah. Aku akan segera pulang jika semua sudah selesai." Zico mengecup kening Zafrina, gadis itu memejamkan matanya sesaat.

Setelah kepergian Zico, Zafrina duduk bersandar di head board ranjang Zico. Dia mengambil sebuah tabung berisi pil-pil kecil. Zafrina mengambil 2 dan segera menelannya tanpa air.

Sejenak Zafrina mengatur nafasnya, karena tidak mudah menelan pil tanpa air. Ia menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan.

Setelah pil pereda nyeri itu mulai bekerja Zafrina beranjak dari ranjang. Dia duduk di balkon dan menghubungi papa Gerry.

(Percakapan dalam telepon)

Zafrina : "Papa... "

Gerry : "Ada apa, sayang, kenapa suaramu terdengar lain? apa semua baik-baik saja?"

Zafrina : "Hmm, ya begitulah. Apa mama sudah boleh pulang?"

Gerry : "Iya, sayang. Mamamu sudah diperbolehkan pulang. Tinggal menunggu resep dokter saja. Jangan khawatir.

Zafrina : "Apa papa dan mama akan lama tinggal di sini?"

Gerry : "Papa dan mama akan tinggal selama masa liburan adikmu. Ana dan Fia sedang dalam perjalanan. Sementara kami akan memakai apartemen yang ada di sebelah unit milik kakakmu. Karena kalau ke rumah lama akan memakan waktu untuk bertemu kalian."

Zafrina : "Baiklah, nanti kabari Ina jika kalian sudah berada di apartemen. Ina mau istirahat dulu, pah."

Gerry : "Apa kamu kurang enak badan, Inna?"

Zafrina : "Papa jangan khawatir. Aku hanya sedang mendapat tamu bulananku dan itu membuat tubuhku lemas karena sakit."

Gerry : "Jika begitu segera istirahat. Jangan pikirkan mama dan papa. Nanti kalau kondisi mama memungkinkan papa akan ke mansion Zico."

Zafrina mengakhiri percakapan dengan papanya. Tak lama ponselnya bergetar, Zafrina mengernyitkan alisnya.

"Fred... " gumam Zafrina saat melihat pesan dengan nama yang sangat familiar itu. Ia pun lantas membuka pesan dari pria itu.

Ina, bisa kita bertemu? aku ingin minta maaf padamu.

Zafrina meneruskan pesan dari Fred pada kakaknya. Dia tidak ingin mengganggu Zico saat ini. Karena bagaimana pun dia tidak bisa terus bergantung pada pria itu meskipun Zico adalah suaminya.

Zafa langsung membalas pesan Zafrina, Jika dia bersungguh-sungguh ingin bertemu, minta dia ke mansion Zico.

Akhirnya Zafrina mengirim pesan pada Fred sesuai arahan dari kakaknya. Tapi Fred hanya membacanya, dia tidak lagi memberi tanggapan mengenai undangan Zafrina itu.

....... ...

Fred mengumpat kesal saat menerima pesan balasan dari Zafrina. Dia merasa dipermainkan oleh gadis itu. Fred menggebrak meja dengan keras.

"Fred, ada apa denganmu?" tanya Eden gusar, dia sendiri sedang merasa terancam dengan datangnya amplop misterius itu, sekarang putranya datang dan berulah.

"Bantu aku... "

"Ada apa denganmu? kenapa kamu sama sekali tidak bisa diandalkan, Fred?"

"Bukankah kau sudah berjanji akan membantuku untuk membalas dendam?" Fred bicara dengan keras pada ayahnya. Eden yang sedang kacau pikirannya langsung melempari wajah Fred dengan amplop yang berisi ancaman itu.

Wajah Fred memerah terkena lemparan amplop dari ayahnya. Dia lantas memunggut amplop itu dan membuka isinya.

Fred membaca satu kertas yang sedikit berbeda dan membaca isinya.

Rahasiamu ada padaku.. Jangan pernah melakukan sesuatu diluar tugasmu sebagai wali kota, atau aku akan membuat rakyatmu berbalik melawanmu.

Fred kembali mengumpat saat melihat isi amplop itu. Ada beberapa foto saat Eden membayar beberapa orang Parlemen. Dan ada foto Eden yang sedang menyabotase mobil lawannya hingga akhirnya lawan Eden batal mencalonkan diri.

"Siapa yang mengirimnya?"

"Jika aku tahu, aku tidak akan kacau seperti ini. Ini semua gara-gara kau yang tidak becus."

"Tidak becus bagaimana?"

"Surat itu datang setelah kau berulah, apa kau tahu artinya?" Seru Eden kesal. Ayah dan anak itu terus berdebat mengenai surat misterius itu, mereka melupakan masalah dengan Zafrina. Mereka lebih penasaran untuk mencari tahu siapa yang berani mengusik ketenangan mereka.

"Jangan-jangan ini perbuatan Zico," geram Fred.

"Jangan sembarangan bicara jika tidak memiliki bukti. Apa kau mau lidahmu menjadi pajangan di kediaman mereka?"

Fred seketika menciut nyalinya, benarkah Zico semenakutkan itu? jika ya, kenapa Zafrina tampak biasa saja menghadapi Zico, apa dia tidak tahu siapa Zico yang sesungguhnya? semua pertanyaan itu bersarang di pikirannya. Dia akan mencaritahu sendiri nanti. Jika Zafrina benar-benar tidak tahu, ini adalah kesempatan besar baginya untuk mendapatkan Zafrina.

Eden merasa tidak senang melihat Fred tersenyum sendiri. Dia sungguh kesal melihat wajah bodoh putranya itu.

"Hei, anak b*doh! kenapa kamu tersenyum seperti itu?" ketus Eden.

"Tidak ada. Aku akan pergi memikirkan masalahku, ayah silahkan pikirkan masalahmu sendiri." Fred berlalu dari ruangan Eden. Pria paruh baya itu menggeram kesal melihat tingkah tak acuh putranya.

"Dasar tidak berguna."

....... ...

Di bandara Ana dan Fia baru saja tiba, keduanya menarik koper mereka sambil sesekali mengedarkan pandangan. Marvel yang mengetahui kedua nona mudanya langsung mengangkat kertas yang tadi sempat ia bawa. Zayana dan Zafia langsung menghampiri Marvel.

"Kak Marvel.... " Zayana berlari meninggalkan adiknya bersama dengan koper bawaannya lalu menghambur memeluk Marvel. Marvel yang tidak siap terhuyung ke belakang, namun dia masih bisa menahan tubuh Zayana.

"Ana... kita jadi tontonan."

"Biarkan saja. Apa kakak tahu, beberapa hari tanpa kakak di mansion terasa hampa. Tidak ada pemandangan yang membuatku bersemangat."

Zafia berjalan dengan santai menyeret dua koper. Namun saat berada di dekat kedua insan itu Zafia menendang koper milik Zayana.

"Apa kakak pikir aku ini pembantu? aku akan katakan pada papa dan kak Zafa mengenai hal ini." ujar Zafia ketus dia terus berjalan tanpa mempedulikan kakaknya dan pengawal papanya itu. Wajah Marvel memerah, namun Zayana tampak cuek setelah membuat Marvel bak kepiting rebus.

"Fia, jangan bilang apapun pada papa dan kakak." Zayana mengejar adiknya meninggalkan kopernya bersama Marvel. Marvel geleng kepala dengan tingkah putri kedua keluarga itu.

"Nona, kamu selalu saja berbuat seenaknya." batin Marvel. Marvel memungut koper Zayana dan menyusul kedua gadis yang telah mendahuluinya itu.

Di dalam mobil Zafia memilih duduk di belakang diam dan menyalakan musik. Ia memasang earphones di tetelinganya lalu memejamkan mata. Sementara Zayana duduk di sebelah Marvel. Dia menatap kagum pada kota dimana kedua kakaknya menuntut ilmu.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Ayo birukan jempolnya, atau merahkan jempolnya. Jangan lupa komen vote dan gift kalian. Tanpa kalian apalah othor ini.

Sambil nunggu ada baiknya kalian mampir di karya temanku

Judul : After Darkness

Penulis :SkySal

Kisah Cinta Tak biasa antara dua insan yang sama-sama keras kepala.

Di aplikasi sudah 67 bab.

Cuplikan...

"Adikku lah" jawab Elsa ketus "Keluarga ku semuanya cariin aku gara gara hp ku rusak, kamu harus ganti, bocah tengil!" seru Elsa yang tentu saja membuat Robin langsung kesal, entah kenapa ia sangat benci dua kata itu saat keluar dari mulut Elsa.

"Berhenti memanggil ku bocah tengil!" desis Robin dan ia melangkah mendekati Elsa, tatapannya begitu tajam seolah ingin menguliti Elsa detik ini juga.

"Pada kenyataannya memang kamu bocah tengil!" seru Elsa lagi dengan sengit "Kamu merusak hp ku, tapi tidak di ganti," kata Elsa sembari melangkah mundur saat Robin sudah sangat dekat dengannya "Kamu menciderai lengan ku, dan kamu tidak mau tanggung jawab" lanjutnya lagi.

"Kamu juga salah faham sama aku, fikiran kamu terlalu pendek untuk mengerti suatu masalah. Kamu terlalu bodoh untuk melihat suatu hal dari segala sisi" seru Elsa lagi yang membuat Robin semakin marah, Robin menggertakkan giginya dan ia langsung menarik lengan Elsa yang terkena kopi tadi.

"Ah, Robin. Perih!!!" pekik Elsa dan ia berusaha menarik lengannya, namun Robin justru semakin mencengkram lengan Elsa dan bahkan dengan sengaja meremasnya.

"Robin, please!" rengek Elsa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa? Mau aku lepas?" tanya Robin sambil tersenyum sinis.

"Perih, sakit" rengek Elsa berusaha menarik tangannya.

"Dasar manja!" seru Robin dan ia menghempaskan tangan Elsa dengan kasar "Baru itu saja meringis perih sakit, sudah seperti di perawanin saja" tukas Robin dengan enteng nya yang membuat Elsa melongo.

"Jaga omongan kamu ya!" seru Elsa marah.

"Kenapa? Kamu merasa tersinggung? Apa kamu berteriak seperti itu saat di perrwanin?" tanya Robin lagi yang membuat Elsa menggeram marah, hal itu justru membuat Robin merasakan kepuasan tersendiri dalam hatinya.

"Aku jadi penasaran, yang merenggut kesucian kamu siapa? Jimmy atau Papa? Oh atau ada pria lain?" tanya Robin mengejek Elsa, membuat hati Elsa langsung bergemuruh dan tanpa fikir panjang Elsa langsung mengangkat tangannya dan mendaratkan tamparan sempurna di pipi Robin.

Plakkkkk

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

sungguh novel Zico and zafrina ini sungguh mengandung kebucinan dan kesweetan yang hakiki... aku gk kuat.. irii.. 🤮🤧😷😷 tapi candu baca teruss... gimana ini. 😱😍😍😍🤣🤣🤣🤣

2023-09-07

1

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

Zayana jodoh nya Marvel

2022-08-10

2

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2022-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kamu Anggap Aku Apa?
2 Bab 2. Party Yang Kacau
3 Bab 3. Apa Yang Terjadi?
4 Bab 4. Aku Mau pulang Papi
5 Bab 5. Kalian Harus Dinikahkan
6 Bab 6. Apa Aku Tidak Pantas?
7 Bab 7. Aku Akan Menikahimu
8 Bab 8. Kedatangan Papa dan Mama
9 Bab 9. Kejadian Tak Terduga
10 Bab 10. Sah
11 Pengumuman. Promosi karya
12 Bab 11. Bukan Jodohnya
13 Bab 12. Kewajiban Seorang Istri
14 Bab 13. Istri Yang Menyenangkan
15 Bab 14. Memikirkan Masa Depan
16 Bab 15. Beri Sedikit Waktu
17 Bab 16. Surat Misterius
18 Bab 17. Zafrina Dibuntuti
19 Bab 18. Zico Bertemu Anastasya
20 Bab 19. Rasa Penasaran
21 Bab 20. Queen & King
22 Bab 21. Zayana Diculik
23 Bab 22. Aksi Zayana
24 Bab 23. Tidak Akan Melepaskanmu
25 Bab 24. Makan Siang Spesial
26 Bab 25. Bicara Dari Hati
27 Bab 26. Obsesi
28 Bab 27. Penghianat
29 Bab 28. Mengatur Strategi
30 Bab 29. Dominic Pov
31 Bab 30. Mari Beraksi
32 Bab 31. Misi Penyelamatan
33 Bab 32. Kemenangan Mutlak
34 Bab 33. Terima Kasih
35 Bab 34. Janggal
36 Bab 35. Kenyataan
37 Bab 36. Zico Mulai Posesif
38 Bab 37. Sumpah Serapah
39 Bab 38. Taruhan
40 Bab 39. Bertemu Wanita Asing
41 Bab 40. Ke Apartemen Mama Dian
42 Bab 41. Membawa Alexa ke Rumah Sakit
43 Bab 42. Merajuk
44 Bab 43. Zafia, Calon Mafia?
45 Bab 44. Bukan Ide Buruk
46 Bab 45. Ke Rumah Sakit
47 Bab 46. Penasaran
48 Bab 47. Hamil?
49 Bab 48. Sidang Zafia
50 Bab 49. Petuah
51 Bab 50. Pagi Yang Indah
52 Bab 51. Karma untuk Rian
53 Bab 52. Bahagia
54 Bab 53. Berbelanja
55 Bab 54. Kabar
56 Bab 55. Harus Pulang
57 Bab 56. Curhatan Alexa
58 Bab 57. Kedatangan Anastasya
59 Bab 58. Zafrina menghilang
60 Bab 59. Kehilangan
61 Bab 60. Penyesalan Zico
62 Bab 61. Hadapi Masalahmu
63 Bab 62. Tidak Ada Yang Perlu Dimaafkan
64 Bab 63. Rapuh
65 Bab 64. Butuh di Dampingi
66 Bab 65. Kepedulian Keluarga
67 Bab 66. Kedatangan Raiden
68 Bab 67. Kedatangan Zafia
69 Bab 68. Perkenalan Zafia dan Raiden
70 Bab 69. Ada apa dengan Zafia?
71 Bab 70. Ada apa dengan Raiden?
72 Bab 71. Menjagamu
73 Bab 72. Bersikap Aneh
74 Bab 73. Aksi Zafia
75 Bab 74. Memberi Kepercayaan
76 Bab 75. Rencana Rian
77 Bab 76. Sisi Lain Rian Al Farez
78 Bab 77. Sekumpulan Badut
79 Bab 78. Kehebatan Zafia yang Tersembunyi
80 Bab 79. Pahlawan Kesiangan
81 Bab 80. Jangan Sakit
82 Bab 81. Pulang ke Indonesia
83 Bab 82. Tidur Dengan Mama
84 Bab 83. Kebahagiaan Zafrina
85 Bab 84. Membujuk Oma dan Opa
86 Bab 85. Masalah Di Butik
87 Bab 86. Bertemu Sahabat Lama
88 Bab 87. Menemani Makan
89 Bab 88. Selalu Salah
90 Bab 89. Di Rumah Sakit
91 Bab 90. Nasehat mama Dian
92 Bab 91. Menemui Zico Di Kantor
93 Bab 92. Manjanya Zafrina
94 Bab 93. Berkumpul
95 Bab 94. Pembicaraan Antar Kubu
96 Bab 95. Resepsi
97 Bab 96. Kontraksi
98 Bab 97. Minta Maaf
99 Bab 98. Syukuran
100 Bab 99. Lagi??
101 Bab 100. Pergi Periksa
102 Bab 101. Ulang Tahun Amanda
103 Final Part.
104 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1. Kamu Anggap Aku Apa?
2
Bab 2. Party Yang Kacau
3
Bab 3. Apa Yang Terjadi?
4
Bab 4. Aku Mau pulang Papi
5
Bab 5. Kalian Harus Dinikahkan
6
Bab 6. Apa Aku Tidak Pantas?
7
Bab 7. Aku Akan Menikahimu
8
Bab 8. Kedatangan Papa dan Mama
9
Bab 9. Kejadian Tak Terduga
10
Bab 10. Sah
11
Pengumuman. Promosi karya
12
Bab 11. Bukan Jodohnya
13
Bab 12. Kewajiban Seorang Istri
14
Bab 13. Istri Yang Menyenangkan
15
Bab 14. Memikirkan Masa Depan
16
Bab 15. Beri Sedikit Waktu
17
Bab 16. Surat Misterius
18
Bab 17. Zafrina Dibuntuti
19
Bab 18. Zico Bertemu Anastasya
20
Bab 19. Rasa Penasaran
21
Bab 20. Queen & King
22
Bab 21. Zayana Diculik
23
Bab 22. Aksi Zayana
24
Bab 23. Tidak Akan Melepaskanmu
25
Bab 24. Makan Siang Spesial
26
Bab 25. Bicara Dari Hati
27
Bab 26. Obsesi
28
Bab 27. Penghianat
29
Bab 28. Mengatur Strategi
30
Bab 29. Dominic Pov
31
Bab 30. Mari Beraksi
32
Bab 31. Misi Penyelamatan
33
Bab 32. Kemenangan Mutlak
34
Bab 33. Terima Kasih
35
Bab 34. Janggal
36
Bab 35. Kenyataan
37
Bab 36. Zico Mulai Posesif
38
Bab 37. Sumpah Serapah
39
Bab 38. Taruhan
40
Bab 39. Bertemu Wanita Asing
41
Bab 40. Ke Apartemen Mama Dian
42
Bab 41. Membawa Alexa ke Rumah Sakit
43
Bab 42. Merajuk
44
Bab 43. Zafia, Calon Mafia?
45
Bab 44. Bukan Ide Buruk
46
Bab 45. Ke Rumah Sakit
47
Bab 46. Penasaran
48
Bab 47. Hamil?
49
Bab 48. Sidang Zafia
50
Bab 49. Petuah
51
Bab 50. Pagi Yang Indah
52
Bab 51. Karma untuk Rian
53
Bab 52. Bahagia
54
Bab 53. Berbelanja
55
Bab 54. Kabar
56
Bab 55. Harus Pulang
57
Bab 56. Curhatan Alexa
58
Bab 57. Kedatangan Anastasya
59
Bab 58. Zafrina menghilang
60
Bab 59. Kehilangan
61
Bab 60. Penyesalan Zico
62
Bab 61. Hadapi Masalahmu
63
Bab 62. Tidak Ada Yang Perlu Dimaafkan
64
Bab 63. Rapuh
65
Bab 64. Butuh di Dampingi
66
Bab 65. Kepedulian Keluarga
67
Bab 66. Kedatangan Raiden
68
Bab 67. Kedatangan Zafia
69
Bab 68. Perkenalan Zafia dan Raiden
70
Bab 69. Ada apa dengan Zafia?
71
Bab 70. Ada apa dengan Raiden?
72
Bab 71. Menjagamu
73
Bab 72. Bersikap Aneh
74
Bab 73. Aksi Zafia
75
Bab 74. Memberi Kepercayaan
76
Bab 75. Rencana Rian
77
Bab 76. Sisi Lain Rian Al Farez
78
Bab 77. Sekumpulan Badut
79
Bab 78. Kehebatan Zafia yang Tersembunyi
80
Bab 79. Pahlawan Kesiangan
81
Bab 80. Jangan Sakit
82
Bab 81. Pulang ke Indonesia
83
Bab 82. Tidur Dengan Mama
84
Bab 83. Kebahagiaan Zafrina
85
Bab 84. Membujuk Oma dan Opa
86
Bab 85. Masalah Di Butik
87
Bab 86. Bertemu Sahabat Lama
88
Bab 87. Menemani Makan
89
Bab 88. Selalu Salah
90
Bab 89. Di Rumah Sakit
91
Bab 90. Nasehat mama Dian
92
Bab 91. Menemui Zico Di Kantor
93
Bab 92. Manjanya Zafrina
94
Bab 93. Berkumpul
95
Bab 94. Pembicaraan Antar Kubu
96
Bab 95. Resepsi
97
Bab 96. Kontraksi
98
Bab 97. Minta Maaf
99
Bab 98. Syukuran
100
Bab 99. Lagi??
101
Bab 100. Pergi Periksa
102
Bab 101. Ulang Tahun Amanda
103
Final Part.
104
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!