Zafrina Mendadak Nikah

Zafrina Mendadak Nikah

Bab 1. Kamu Anggap Aku Apa?

********

Zafrina tiba di sebuah cafe. Dia duduk berseberangan dengan seorang pemuda yang tampan paripurna, dengan tubuhnya yang tegap atletis siapapun yang melihat pasti akan terpesona padanya. Termasuk Zafrina, dengan susah payah gadis itu menyembunyikan perasaannya karena mereka bersahabat.

"Kenapa kamu menghubungiku?" Zafrina meraih gelas cola yang ada di meja dan meminumnya meskipun gadis itu tahu bahwa sedotannya bekas dari bibir Zico sahabatnya.

"Ck... kebiasaan buruk." Zico melambaikan tangannya pada pelayan dan memesan avocado float kesukaan Zafrina. Zafrina tersenyum senang mendapat perhatian dari Zico.

"Aku baru putus dari Anastasya."

"Lalu, apa hubungannya denganku?" ketus Zafrina. Tidak tahu kenapa hatinya seperti dire*mas setiap mendengar Zico menceritakan deretan mantan pacarnya.

"Temani aku nanti malam."

"Kemana?"

"Party, Dominic mengajakku merayakan hari jadinya."

Zafrina mendengus kesal. Selalu saja Zico bersikap semaunya seperti itu. Zico dan Zafrina bersahabat sejak Zafrina memasuki bangku kuliah.

Tak lama ponsel Zafrina berbunyi. Dia tersenyum lalu mengangkat teleponnya.

"Hai, Fred. Ada apa kamu menghubungiku?" suara Zafrina terdengar lebih lembut saat berbicara dengan Freddy. Hal itu membuat Zico memicing tak senang.

"Oh, nanti malam. Hmm, sebenarnya aku...." Belum sempat Zafrina meneruskan ucapannya, Zico merebut ponsel Zafrina dan meneriaki Freddy.

"DIA TIDAK BISA PERGI DENGANMU. DIA AKAN PERGI DENGANKU!!" seru Zico. Sontak Zafrina mendelik kesal pada sabahat sekaligus pria idamannya itu.

"Zico, ada apa denganmu? kenapa kamu meneriaki Fred?"

"Apa kamu lebih membelanya dari pada aku?" Zico menatap Zafrina tajam. Dia tidak senang jika Zafrina lebih membela orang lain dari pada dirinya. Zafrina terlihat menarik nafasnya dalam dan memejamkan matanya. Rasanya dia tidak bisa membendung lagi air matanya. Sudut matanya telah basah, namun Zico sama sekali tidak menyadarinya karena dia membuang mukanya ke samping.

"Sebenarnya kamu anggap apa aku ini? kenapa setiap waktu kamu terus menerus mencampuri urusan pribadiku?" tanya Zafrina dengan suara bergetar. Seketika Zico menoleh dan terkejut mendapati Zafrina sudah berurai air mata.

Tangan Zico terkepal. Dia berpikir Zafrina menangisi Fred, Dia pun mendengus kesal. Tatapan mata Zico begitu menghunus, sementara Zafrina sesekali mengusap air matanya yang terus turun.

"Kita ini sahabat 'kan? aku tidak pernah sekalipun melarangmu menyukai bahkan memacari wanita manapun. Aku selalu mendukungmu, aku ada di .saat kamu butuh teman berkeluh kesah. Apa aku pernah menuntut kamu untuk membalasnya?" Zafrina menatap Zico dalam, tatapan yang sebenarnya penuh dengan cinta. Tapi sayangnya Zico terlalu buta untuk melihatnya.

"Apa kamu sekarang sedang memperhitungkan semuanya?"

Zafrina menghembuskan nafasnya kasar lalu berdiri, "Sebaiknya kita introspeksi diri masing-masing. Mungkin aku dan kamu butuh waktu untuk menyadari arti pertemanan kita selama ini."

Zafrina pergi meninggalkan Zico tanpa menyentuh minuman kesukaannya. Zico menatap kepergian Zafrina nanar. Sudut hatinya berdenyut nyeri melihat air mata gadis itu. Tapi Zico berusaha menampik perasaannya yang sebenarnya pada Zafrina.

Zafrina mencegat taksi dan meminta supir taksi itu mengantar dirinya ke sebuah apartemen. Setibanya di apartemen, Zafrina segera turun setelah membayar argo. Dia masuk ke lingkungan apartemen dan naik ke lift. Zafrina langsung menekan tombol ke atas. Tak lama dia pun tiba di depan pintu apartemen dan segera menekan tombolnya. Zafrina masuk begitu saja dan membuka salah satu kamar.

"Kakak.... " Gadis itu menangis memeluk Zafa. Zafa menghembuskan nafas pendek.

"Ada apa lagi?"

"Kenapa semua pria itu menyebalkan?"

"Hei, aku, papa dan uncle Rian tidak termasuk hitungan," ujar Zafa dengan nada tidak terima.

"Baiklah, kecuali kalian bertiga." Zafrina kembali mengoreksi kata-katanya sambil mengusap air matanya. Zafa tersenyum dan mengacak rambut Zafrina.

"Apa kamu bertengkar lagi dengan Zico." Zafrina mengangguk angguk. Ia lantas merebahkan tubuhnya di samping kakaknya. Sepertinya aku dan dia memang tidak ditakdirkan untuk akur."

"Jangan pesimis, mana Zafrina yang ku kenal?"

"Aku menyerah, aku lelah dengan hubungan kita ini."

"Kakak sudah pernah ingatkan kamu, tidak ada yang namanya pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang 100% berteman. Pasti salah satu dari kalian akan terperosok dalam lingkaran cinta dalam zona pertemanan. Dan kamu tahu betul efeknya.

"Nyatanya Zain dan Judy bisa menjadi suami istri padahal mereka juga friendzone?"

"Khusus mereka, berbeda, Inna. Mereka saling mengagumi, saling suka sejak balita."

"Ah... terserah, aku pusing." Zafrina memejamkan matanya, Zafa hanya tersenyum seraya mengusap kepala adiknya. Meskipun mereka tidak terlahir dari rahim yang sama tapi mereka satu susuan. Zafa sangat menyayangi Zafrina begitu pun sebaliknya. Jika kebetulan mereka berangkat kuliah bersama mereka akan mengira Zafa dan Zafrina kembar keduanya juga mendapat julukan sibling goals.

Ponsel Zafa berdering. Dia melihat nama ibunya tertera di sana. Senyum Zafa mengembang, ia lantas berjalan keluar menuju balkon apartemennya.

"Halo mah?"

"Halo sayang, kamu apa kabarnya?"

"Zafa baik-baik saja mah. Bagaimana kondisi kesehatan mama dan papa?"

"Kami dan adik-adikmu sehat sayang, bagaimana keadaan Zafrina di sana? tadi malam mama bermimpi buruk tentang adikmu itu."

"Mama tenang saja, aku akan menjaganya dengan baik."

"Kamu jaga kesehatan juga sayang, maaf mama belum bisa mengunjungi kalian. Mama akan mengajak papa nanti untuk ke sana saat Zafia libur sekolah."

Setelah berbicara panjang lebar dengan Dian, Zafa menutup sambungan teleponnya. Matanya terlihat menerawang. Mengingat bagaimana perlakuan buruknya dulu pada mamanya sampai sekarang rasa sesal itu masih membekas di hatinya.

Sebuah tepukan lembut mendarat di bahunya. Tangan Zafrina melingkar di perut Zafa. Kepalanya ia biarkan bersandar di punggung kokoh sang kakak.

"Ada apa lagi hmm...??"

"Apa baru saja mama menelepon kakak?"

"Ya, mama sangat mengkhawatirkanmu."

"Aku merasa selalu menjadi beban untuk siapapun," lirih Zafrina. Zafa nyentuh tangan sang adik dan berbalik. Ditatapnya wajah adiknya itu dan dengan lembut Zafa mengusap pipi adiknya.

"Jangan pernah berpikiran seperti itu. Kita sangat menyayangimu." Zafa mengecup kening Zafrina lembut. Dia tahu adiknya itu sedang galau. Tapi jika boleh jujur Zafa tidak suka melihat adiknya bertingkah seperti ini.

"Nanti aku akan pergi dengan Fred."

"Hati-hati dan jangan dekati alkohol dan frees*x. Kita di besarkan dari budaya timur. Jangan sampai kamu terseret dengan budaya barat yang nantinya akan membuat malu keluarga."

Zafrina mengangguk, setidaknya jika dia jalan dengan Fred dia akan melupakan masalahnya. Zafrina lalu pergi ke kamar mandi meninggalkan Zafa sendirian. Pemuda itu membuka ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Bersiaplah di bawah, nona muda akan pergi bersama temannya. Awasi seperti biasa dan jangan biarkan satu orang pun memanfaatkannya atau menyakitinha." Tanpa menunggu jawaban dari sang penerima Zafa menutup poponselnya

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Jangan lupa like komen dan Vote kasih gift juga boleh ratenya ⭐⭐⭐⭐⭐ ya.

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

pria yang disukai zafrina waktu kecil🤣

2024-08-06

1

Hera Puspita Sari

Hera Puspita Sari

awal yg menarik 🤗🤗

2024-04-18

0

Suwarti

Suwarti

ceritanya bagus, bagaimana kelanjutan ceritanya saya tunggu.

👍👍👍🙏🙏🙏

2023-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kamu Anggap Aku Apa?
2 Bab 2. Party Yang Kacau
3 Bab 3. Apa Yang Terjadi?
4 Bab 4. Aku Mau pulang Papi
5 Bab 5. Kalian Harus Dinikahkan
6 Bab 6. Apa Aku Tidak Pantas?
7 Bab 7. Aku Akan Menikahimu
8 Bab 8. Kedatangan Papa dan Mama
9 Bab 9. Kejadian Tak Terduga
10 Bab 10. Sah
11 Pengumuman. Promosi karya
12 Bab 11. Bukan Jodohnya
13 Bab 12. Kewajiban Seorang Istri
14 Bab 13. Istri Yang Menyenangkan
15 Bab 14. Memikirkan Masa Depan
16 Bab 15. Beri Sedikit Waktu
17 Bab 16. Surat Misterius
18 Bab 17. Zafrina Dibuntuti
19 Bab 18. Zico Bertemu Anastasya
20 Bab 19. Rasa Penasaran
21 Bab 20. Queen & King
22 Bab 21. Zayana Diculik
23 Bab 22. Aksi Zayana
24 Bab 23. Tidak Akan Melepaskanmu
25 Bab 24. Makan Siang Spesial
26 Bab 25. Bicara Dari Hati
27 Bab 26. Obsesi
28 Bab 27. Penghianat
29 Bab 28. Mengatur Strategi
30 Bab 29. Dominic Pov
31 Bab 30. Mari Beraksi
32 Bab 31. Misi Penyelamatan
33 Bab 32. Kemenangan Mutlak
34 Bab 33. Terima Kasih
35 Bab 34. Janggal
36 Bab 35. Kenyataan
37 Bab 36. Zico Mulai Posesif
38 Bab 37. Sumpah Serapah
39 Bab 38. Taruhan
40 Bab 39. Bertemu Wanita Asing
41 Bab 40. Ke Apartemen Mama Dian
42 Bab 41. Membawa Alexa ke Rumah Sakit
43 Bab 42. Merajuk
44 Bab 43. Zafia, Calon Mafia?
45 Bab 44. Bukan Ide Buruk
46 Bab 45. Ke Rumah Sakit
47 Bab 46. Penasaran
48 Bab 47. Hamil?
49 Bab 48. Sidang Zafia
50 Bab 49. Petuah
51 Bab 50. Pagi Yang Indah
52 Bab 51. Karma untuk Rian
53 Bab 52. Bahagia
54 Bab 53. Berbelanja
55 Bab 54. Kabar
56 Bab 55. Harus Pulang
57 Bab 56. Curhatan Alexa
58 Bab 57. Kedatangan Anastasya
59 Bab 58. Zafrina menghilang
60 Bab 59. Kehilangan
61 Bab 60. Penyesalan Zico
62 Bab 61. Hadapi Masalahmu
63 Bab 62. Tidak Ada Yang Perlu Dimaafkan
64 Bab 63. Rapuh
65 Bab 64. Butuh di Dampingi
66 Bab 65. Kepedulian Keluarga
67 Bab 66. Kedatangan Raiden
68 Bab 67. Kedatangan Zafia
69 Bab 68. Perkenalan Zafia dan Raiden
70 Bab 69. Ada apa dengan Zafia?
71 Bab 70. Ada apa dengan Raiden?
72 Bab 71. Menjagamu
73 Bab 72. Bersikap Aneh
74 Bab 73. Aksi Zafia
75 Bab 74. Memberi Kepercayaan
76 Bab 75. Rencana Rian
77 Bab 76. Sisi Lain Rian Al Farez
78 Bab 77. Sekumpulan Badut
79 Bab 78. Kehebatan Zafia yang Tersembunyi
80 Bab 79. Pahlawan Kesiangan
81 Bab 80. Jangan Sakit
82 Bab 81. Pulang ke Indonesia
83 Bab 82. Tidur Dengan Mama
84 Bab 83. Kebahagiaan Zafrina
85 Bab 84. Membujuk Oma dan Opa
86 Bab 85. Masalah Di Butik
87 Bab 86. Bertemu Sahabat Lama
88 Bab 87. Menemani Makan
89 Bab 88. Selalu Salah
90 Bab 89. Di Rumah Sakit
91 Bab 90. Nasehat mama Dian
92 Bab 91. Menemui Zico Di Kantor
93 Bab 92. Manjanya Zafrina
94 Bab 93. Berkumpul
95 Bab 94. Pembicaraan Antar Kubu
96 Bab 95. Resepsi
97 Bab 96. Kontraksi
98 Bab 97. Minta Maaf
99 Bab 98. Syukuran
100 Bab 99. Lagi??
101 Bab 100. Pergi Periksa
102 Bab 101. Ulang Tahun Amanda
103 Final Part.
104 Karya Baru Telah Terbit
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1. Kamu Anggap Aku Apa?
2
Bab 2. Party Yang Kacau
3
Bab 3. Apa Yang Terjadi?
4
Bab 4. Aku Mau pulang Papi
5
Bab 5. Kalian Harus Dinikahkan
6
Bab 6. Apa Aku Tidak Pantas?
7
Bab 7. Aku Akan Menikahimu
8
Bab 8. Kedatangan Papa dan Mama
9
Bab 9. Kejadian Tak Terduga
10
Bab 10. Sah
11
Pengumuman. Promosi karya
12
Bab 11. Bukan Jodohnya
13
Bab 12. Kewajiban Seorang Istri
14
Bab 13. Istri Yang Menyenangkan
15
Bab 14. Memikirkan Masa Depan
16
Bab 15. Beri Sedikit Waktu
17
Bab 16. Surat Misterius
18
Bab 17. Zafrina Dibuntuti
19
Bab 18. Zico Bertemu Anastasya
20
Bab 19. Rasa Penasaran
21
Bab 20. Queen & King
22
Bab 21. Zayana Diculik
23
Bab 22. Aksi Zayana
24
Bab 23. Tidak Akan Melepaskanmu
25
Bab 24. Makan Siang Spesial
26
Bab 25. Bicara Dari Hati
27
Bab 26. Obsesi
28
Bab 27. Penghianat
29
Bab 28. Mengatur Strategi
30
Bab 29. Dominic Pov
31
Bab 30. Mari Beraksi
32
Bab 31. Misi Penyelamatan
33
Bab 32. Kemenangan Mutlak
34
Bab 33. Terima Kasih
35
Bab 34. Janggal
36
Bab 35. Kenyataan
37
Bab 36. Zico Mulai Posesif
38
Bab 37. Sumpah Serapah
39
Bab 38. Taruhan
40
Bab 39. Bertemu Wanita Asing
41
Bab 40. Ke Apartemen Mama Dian
42
Bab 41. Membawa Alexa ke Rumah Sakit
43
Bab 42. Merajuk
44
Bab 43. Zafia, Calon Mafia?
45
Bab 44. Bukan Ide Buruk
46
Bab 45. Ke Rumah Sakit
47
Bab 46. Penasaran
48
Bab 47. Hamil?
49
Bab 48. Sidang Zafia
50
Bab 49. Petuah
51
Bab 50. Pagi Yang Indah
52
Bab 51. Karma untuk Rian
53
Bab 52. Bahagia
54
Bab 53. Berbelanja
55
Bab 54. Kabar
56
Bab 55. Harus Pulang
57
Bab 56. Curhatan Alexa
58
Bab 57. Kedatangan Anastasya
59
Bab 58. Zafrina menghilang
60
Bab 59. Kehilangan
61
Bab 60. Penyesalan Zico
62
Bab 61. Hadapi Masalahmu
63
Bab 62. Tidak Ada Yang Perlu Dimaafkan
64
Bab 63. Rapuh
65
Bab 64. Butuh di Dampingi
66
Bab 65. Kepedulian Keluarga
67
Bab 66. Kedatangan Raiden
68
Bab 67. Kedatangan Zafia
69
Bab 68. Perkenalan Zafia dan Raiden
70
Bab 69. Ada apa dengan Zafia?
71
Bab 70. Ada apa dengan Raiden?
72
Bab 71. Menjagamu
73
Bab 72. Bersikap Aneh
74
Bab 73. Aksi Zafia
75
Bab 74. Memberi Kepercayaan
76
Bab 75. Rencana Rian
77
Bab 76. Sisi Lain Rian Al Farez
78
Bab 77. Sekumpulan Badut
79
Bab 78. Kehebatan Zafia yang Tersembunyi
80
Bab 79. Pahlawan Kesiangan
81
Bab 80. Jangan Sakit
82
Bab 81. Pulang ke Indonesia
83
Bab 82. Tidur Dengan Mama
84
Bab 83. Kebahagiaan Zafrina
85
Bab 84. Membujuk Oma dan Opa
86
Bab 85. Masalah Di Butik
87
Bab 86. Bertemu Sahabat Lama
88
Bab 87. Menemani Makan
89
Bab 88. Selalu Salah
90
Bab 89. Di Rumah Sakit
91
Bab 90. Nasehat mama Dian
92
Bab 91. Menemui Zico Di Kantor
93
Bab 92. Manjanya Zafrina
94
Bab 93. Berkumpul
95
Bab 94. Pembicaraan Antar Kubu
96
Bab 95. Resepsi
97
Bab 96. Kontraksi
98
Bab 97. Minta Maaf
99
Bab 98. Syukuran
100
Bab 99. Lagi??
101
Bab 100. Pergi Periksa
102
Bab 101. Ulang Tahun Amanda
103
Final Part.
104
Karya Baru Telah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!