Perkara Kotak P3K

Jelita dengan telaten mengobati Ryo, dari memberi antiseptik dan meneteskan obat merah, untung saja luka Ryo tidak terlalu parah, jadi tidak perlu dijahit.

"Sudah," kata Jelita setelah memerban lengan Ryo.

"Ya, terima kasih," ucap Ryo.

"Akulah yang harus terima kasih karena kamu telah menolong aku. Maafkan aku karena gagal melindungi kamu, tuan muda," ujar Jelita menyesel.

"Nggak apa, kamu sudah cukup hebat bisa mengalahkan 12 laki-laki itu. Sekarang aku sudah mengakui kehebatan kamu, cupu, " kata Ryo dengan mengacungkan jempolnya.

"Terima kasih atas pujiannya," ucap Jelita.

"Kamu harus bersyukur karena mendapatkan pujian dari orang super ganteng seperti aku," kata Ryo dengan dengan narsis tingkat dewanya.

"Ya."

'Ya-in aja deh biar senang," batin Jelita karena tidak mau ribet.

Kruyukk

"..."

Ryo menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, "Aku lapar."

Jelita tertawa karenanya, Ryo tertegun melihat suara tawa Jelita yang begitu lembut, dia tidak menyangka jika si gadis cupu akan begitu mempesona saat tertawa.

"Kamu cantik jika tertawa," ucap Ryo tanpa sadar, pemuda itu langsung menutup mulutnya dengan tangannya sendiri karena kelepasan bicara.

Jelita berdeham untuk mereda tawanya, pipinya merona, "Kalau begitu aku akan memasak."

Dengan segera Jelita bangkit dan menjatuhkan kotak P3K yang dia berada di pangkuannya. Ya, gadis itu salah tingkah.

Brak

"Och!" pekik Ryo saat kakinya kejatuhan kotak P3K.

"Ah, maafkan aku," ucap Jelita panik.

Jelita ingin memeriksa kaki Ryo tapi dirinya tersandung dengan kotak P3K.

Bruk

Gadis itu terjatuh menindihi Ryo.

Ryo yang tidak siap menjadi oleng dan terdorong ke belakang, hingga punggungnya bersandar pada sandaran sofa. Wajah ke duanya kini sangatlah dekat, bahkan Ryo bisa merasakan napas Jelita yang menggelitik wajahnya, begitu harum dan memabukkan, pemuda itu terhipnotis dibuatnya.

Cup

Jelita terkejut saat Ryo justru mencium bibirnya, ke dua tangan pemuda itu menarik pinggulnya agar semakin merapatkan tubuh mereka. Ryo menggerakkan bibirnya untuk mengemut bibir bawah Jelita, mengecap kelembutan bibir yang sudah dia sukai itu. Ciuman yang begitu lembut dan tanpa adanya nafsu di sana, Jelita sampai hanyut dibuatnya, jujur dia sangat menyukai ini.

Ryo memberikan jilatan pada garis bibir Jelita sebelum melepas ciumannya, wajah ke duanya memerah dengan sempurna.

"Aku, aku akan memasak," cicit Jelita mencoba melepaskan diri.

Ryo mengangguk dan melepaskan tangannya dari pinggul Jelita. Setelahnya Jelita segera bangkit dan pergi menuju dapur, meninggalkan Ryo yang menatap punggungnya dengan tatapan penuh arti.

"Kenapa aku pasrah saja dicium Ryo?" gumam Jelita dengan jantung yang berdetak tidak karuan.

"Malu sekali."

**

Di ruang makan, Jelita sudah memasak beberapa menu sederhana, saat ini memang sudah pukul 7 malam, waktu yang tepat untuk makan malam.

Jelita memakan makanannya dengan tenang tapi tidak dengan jantungnya yang masih berdetak tidak normal.

Sedangkan Ryo yang terduduk di depan Jelita diam-diam melirik gadis itu, tatapan matanya tertuju pada bibir Jelita yang bergerak-gerak karena mengunyah.

'Kenapa aku jadi ingin menciumnya lagi dan lagi?' batin Ryo frustasi sendiri, dia tidak tahu jika berciuman dengan gadis cupu seperti jelita mampu membuatnya ketagihan, padahal saat berciuman dengan banyak gadis cantik dia tidak pernah merasakan candu seperti saat ini.

'Apa karena efek sudah lama tidak berciuman dengan cewek cantik?' lanjut Ryo yang sedang berpikir keras.

Ryo masih tidak paham dengan apa yang tengah dia rasakan, pemuda itu memang selalu bermain-main dengan wanita cantik, tapi dia belum pernah menggunakan hatinya. Apa dia mulai tertarik dengan Jelita?

"Nggak mungkin," gumam Ryo menyuarakan penyangkalannya.

"Apa yang nggak mungkin?" tanya Jelita dengan mengeryitkan dahi, dia heran kenapa Ryo tiba-tiba bergumam.

Ryo menatap Jelita, "Nggak apa-apa."

"Aku selesai," sambung Ryo, padahal makanannya masih tersisa banyak.

"Tapi kamu baru makan sedikit," kata Jelita heran, padahal perut Ryo berbunyi sangat kencang tadi, tapi pemuda itu hanya makan sedikit.

"Aku sudah kenyang, aku bukanlah babi sepertimu yang makan banyak," ucap Ryo tanpa disaring dan segera bangkit dari duduknya.

Jelita membeo karena mendengar ucapan Ryo, "Ba-babi?"

"Aku bukan babi!" kesal Jelita karena tidak terima dengan perkataan Ryo yang seenak udel.

"Kamu memang mirip babi, lihat saja bajumu yang selalu kedodoran itu, pasti untuk menutupi semua lemak kamu itu," ledek Ryo pada Jelita.

Jelita tersedak napasnya sendiri, "A-apa?"

Karena menyadari Jelita yang mulai murka, Ryo lari terbirit-birit karena takut dipukul Jelita.

"Hei, jangan lari!"

Ryo pun tertawa, dia dan Jelita berakhir dengan bermain kejar-kejaran.

**

Terlihat bulan setengah lingkaran  yang tergantung di langit yang gelap bersama bintang-bintang yang berkelip.

Rambut chestnut pendek milik Jelita melambai terkena angin yang begitu dingin, dia sedang berdiri di balkon kamar. Di tangan kirinya sedang memegang ponsel yang sedang ditempelkan pada telinga.

"Moria Kenzia. Cari keberadaannya," kata Jelita dengan ekspresi datar.

[Baik, Nona.]

Sambungan telepon terputus.

"Kamu tidak tahu siapa yang telah kamu usik," ucap Jelita dan tatapan menerawang ke langit malam.

"Terimalah ganjaran yang akan aku berikan padamu, Moria."

Moria, gadis yang sempat merundung Jelita dan pelaku dibalik penyerang tadi siang. Jelita bertekat untuk membuat hidup Moria menderita sepenuhnya.

Tok... Tok... Tok

Jelita terkejut karena pintu kamar di ketuk, apalagi penampilannya kini sedang tidak mode penyamaran. Dia melirik jam yang menunjukan pukul 12 malam.

"Untuk apa Ryo mengetuk pintu kamarku?" tanya Jelita pada dirinya sendiri.

Di rumah ini memang hanya ada dirinya dan Ryo, pasti yang mengetuk kamarnya itu Ryo.

Tok... Tok... Tok

Jelita mendekati pintu, "Tuan muda?"

Tidak ada jawaban yang terdengar dan hening setelahnya.

Karena penasaran Jelita membuka kunci pintu kamarnya dan mengintip. Dia melihat jika Ryo sedang berdiri di depan pintu kamarnya dengan mata yang tertutup, napas pemuda itu juga terlihat teratur.

Sleepwalking. Kondisi gangguan tidur di mana seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur.

Jelita segera membuka pintu kamar, dia memperhatikan Ryo, dia berpikir kenapa bisa Ryo mempunyai gangguan tidur seperti itu? Apa karena pemuda itu sering mengonsumsi minuman beralkohol?

Ryo berjalan memasuki kamar Jelita, siempunya kamar segera menyingkir. Ryo menidurkan dirinya di atas ranjang.

Jelita menatap tidak percaya Ryo yang langsung tertidur pulas, pemuda itu datang hanya ingin merebut ranjangnya. Ingin sekali dia membangunkan Ryo, tapi Jelita terlalu malas untuk kembali ke mode penyamaran.

"Bagaimana aku akan tidur jika dia berada di ranjangku?" Dengan perasaan kesal Jelita segera mengambil bantal dan berniat tidur di sofa.

Jelita berniat bangun pagi-pagi sekali, bisa berbahaya jika Ryo bangun duluan dan melihat tampilan aslinya.

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

aneh² aja deh kebiasaan si Ryo ini

2024-05-12

0

HNF G

HNF G

jgn2 ryo cuma pura2🤭

2023-10-28

1

ciru

ciru

cakeep

2023-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bodyguard
2 Peraturan
3 Tidak Mudah Dibully
4 Perempuan Kuat
5 Melawan Perundung
6 Hukuman Untuk Pembully
7 Pengejaran
8 Telepon
9 Tabrakan Bibir
10 Melepas Penyamaran
11 Pretty Savage
12 Niat Yang Baru Muncul
13 Tidak Bisa Diancam
14 Insiden Jalanan
15 Perkara Kotak P3K
16 Rasa Yang Mulai Tumbuh
17 Pembalasan Untuk Moria
18 Plaster Hati
19 Berenang
20 Permintaan Maaf
21 Jambret
22 Mantan
23 Peristiwa Traumatis Ryo
24 Mimpi Berciuman
25 Konseling
26 Tamu Tidak Diundang
27 Aku Mencintaimu
28 French Kiss
29 Provokasi
30 Playing Victim
31 Ngantor
32 Berhentilah
33 Diliburkan
34 Lebih Baik Dicintai
35 Pencuri Kesempatan
36 Ryo Galau
37 Tidak Dibuang
38 Hewan Peliharaan
39 Jangan Marah
40 Jangan Overthinking
41 Ingin Menjadi Guling
42 Penyerangan
43 Kejar-kejaran
44 Terciduk
45 Apa Ini Cinta?
46 Sudah Dijodohkan
47 Kencan
48 Tidak Suka Dibohongi
49 Ranjang Sang Casanova
50 I L-O-V-E Y-O-U
51 Pernikahan Diatur
52 Tidak Ada Harga Diri
53 Chicken Katsu
54 Kiss Me
55 Ingin Susu
56 Posesif
57 Rencana Reva
58 Mencoba Keluar
59 Menyelamatkan Ryo
60 Saling Menginginkan
61 Jelita Pergi
62 Malu
63 Katakanlah Maaf
64 Hari Pernikahan
65 Hari Pernikahan II
66 Canggung
67 Aku Mandikan
68 Malam Yang Panjang
69 Ingin Lebih Mengenalmu
70 Janji
71 Tanggung Jawab
72 Minder
73 Hadiah
74 Kelakuan Random
75 Siapa Sebenarnya Jefra
76 Jadwal Yang Padat
77 Kekecewaan Renata
78 Beri Waktu 3 Bulan
79 Dasar Mesum
80 Menyiksa Habis-habisan
81 Pendekatan
82 Malam Minggu
83 Di saat hujan
84 Memasak Untuk Istriku
85 Gangguan
86 Bajingan Nggak Tahu Diri
87 Pinggul Sexy
88 Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89 Peringatan
90 Cemburu
91 Sisi Lain Reva
92 Menyesal?
93 Mengejar Kavin
94 Lembaran Baru
95 Keliling Dunia
96 Mengikuti Jefra
97 Selalu ada
98 Cinta Pandangan Pertama
99 Yordania
100 Laut Mati
101 Kisah Cinta Baru
102 Love Yourself
103 Italia
104 Ide Jefra
105 Terpojok
106 Kembali Tanpa Jefra
107 Lupakan Jefra
108 Keluarga Jefra
109 Lamaran
110 Imut Dan Tidak Peka
111 Keanehan Ryo
112 Diagnosa Hamil
113 Daddy Gula
114 Ke Makam Pahlawan
115 Seperti Cacing
116 Batu Sandungan
117 15 Tangkai Mawar
118 Kepercayaan
119 1 Tangkai Mawar
120 Tangkai Mawar Yang Patah
121 Tanda Cinta
122 Suami Terbaik
123 Pernikahan Jefra & Renata
124 Hari Terbaik Bagi Gavin
125 Morning Kiss
126 Cantik
127 Luka Tembak
128 Mencetak Gol
129 Ego
130 Kenapa Menolongku?
131 Dua Garis
132 Mereka Menendang
133 Aku Ingin Minum
134 Philophobia
135 Merawat Gavin
136 Mrs
137 Otot Perut
138 Menjadi Dosbing Yang Baik
139 Mengaguminya Dalam Diam
140 Hadiah
141 Lamaran Tiba-tiba
142 Mulai Perhatian
143 Perasaan Aneh
144 Membeli Perlengkapan Bayi
145 Orang-orang Busuk
146 Bagikan Air Dan Nyala Api
147 Pembinor
148 Mencoba Jujur Padamu
149 Serangan Panik
150 Sayang~
151 Happily Ever After [END]
152 Ekstra Bab
153 SCANDAL KENCAN SEMALAM
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bodyguard
2
Peraturan
3
Tidak Mudah Dibully
4
Perempuan Kuat
5
Melawan Perundung
6
Hukuman Untuk Pembully
7
Pengejaran
8
Telepon
9
Tabrakan Bibir
10
Melepas Penyamaran
11
Pretty Savage
12
Niat Yang Baru Muncul
13
Tidak Bisa Diancam
14
Insiden Jalanan
15
Perkara Kotak P3K
16
Rasa Yang Mulai Tumbuh
17
Pembalasan Untuk Moria
18
Plaster Hati
19
Berenang
20
Permintaan Maaf
21
Jambret
22
Mantan
23
Peristiwa Traumatis Ryo
24
Mimpi Berciuman
25
Konseling
26
Tamu Tidak Diundang
27
Aku Mencintaimu
28
French Kiss
29
Provokasi
30
Playing Victim
31
Ngantor
32
Berhentilah
33
Diliburkan
34
Lebih Baik Dicintai
35
Pencuri Kesempatan
36
Ryo Galau
37
Tidak Dibuang
38
Hewan Peliharaan
39
Jangan Marah
40
Jangan Overthinking
41
Ingin Menjadi Guling
42
Penyerangan
43
Kejar-kejaran
44
Terciduk
45
Apa Ini Cinta?
46
Sudah Dijodohkan
47
Kencan
48
Tidak Suka Dibohongi
49
Ranjang Sang Casanova
50
I L-O-V-E Y-O-U
51
Pernikahan Diatur
52
Tidak Ada Harga Diri
53
Chicken Katsu
54
Kiss Me
55
Ingin Susu
56
Posesif
57
Rencana Reva
58
Mencoba Keluar
59
Menyelamatkan Ryo
60
Saling Menginginkan
61
Jelita Pergi
62
Malu
63
Katakanlah Maaf
64
Hari Pernikahan
65
Hari Pernikahan II
66
Canggung
67
Aku Mandikan
68
Malam Yang Panjang
69
Ingin Lebih Mengenalmu
70
Janji
71
Tanggung Jawab
72
Minder
73
Hadiah
74
Kelakuan Random
75
Siapa Sebenarnya Jefra
76
Jadwal Yang Padat
77
Kekecewaan Renata
78
Beri Waktu 3 Bulan
79
Dasar Mesum
80
Menyiksa Habis-habisan
81
Pendekatan
82
Malam Minggu
83
Di saat hujan
84
Memasak Untuk Istriku
85
Gangguan
86
Bajingan Nggak Tahu Diri
87
Pinggul Sexy
88
Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89
Peringatan
90
Cemburu
91
Sisi Lain Reva
92
Menyesal?
93
Mengejar Kavin
94
Lembaran Baru
95
Keliling Dunia
96
Mengikuti Jefra
97
Selalu ada
98
Cinta Pandangan Pertama
99
Yordania
100
Laut Mati
101
Kisah Cinta Baru
102
Love Yourself
103
Italia
104
Ide Jefra
105
Terpojok
106
Kembali Tanpa Jefra
107
Lupakan Jefra
108
Keluarga Jefra
109
Lamaran
110
Imut Dan Tidak Peka
111
Keanehan Ryo
112
Diagnosa Hamil
113
Daddy Gula
114
Ke Makam Pahlawan
115
Seperti Cacing
116
Batu Sandungan
117
15 Tangkai Mawar
118
Kepercayaan
119
1 Tangkai Mawar
120
Tangkai Mawar Yang Patah
121
Tanda Cinta
122
Suami Terbaik
123
Pernikahan Jefra & Renata
124
Hari Terbaik Bagi Gavin
125
Morning Kiss
126
Cantik
127
Luka Tembak
128
Mencetak Gol
129
Ego
130
Kenapa Menolongku?
131
Dua Garis
132
Mereka Menendang
133
Aku Ingin Minum
134
Philophobia
135
Merawat Gavin
136
Mrs
137
Otot Perut
138
Menjadi Dosbing Yang Baik
139
Mengaguminya Dalam Diam
140
Hadiah
141
Lamaran Tiba-tiba
142
Mulai Perhatian
143
Perasaan Aneh
144
Membeli Perlengkapan Bayi
145
Orang-orang Busuk
146
Bagikan Air Dan Nyala Api
147
Pembinor
148
Mencoba Jujur Padamu
149
Serangan Panik
150
Sayang~
151
Happily Ever After [END]
152
Ekstra Bab
153
SCANDAL KENCAN SEMALAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!