Plaster Hati

Hari demi hari berlalu, Vano semakin gencar mendekati Jelita. Fangirling pemuda itupun menjadi membenci Jelita, Vano memang idola bagi mahasiswi, mereka menyangka jika Jelita yang sudah menggoda Vano.

Bark

Terdengar suara meja yang dipukul.

Jelita yang sedang berada di kelas dikagetkan dengan kedatangan 3 perempuan yang mencoba mengintimidasinya, tapi Jelita mana takut.

"Jauhi Vano!" bentak perempuan berambut sebahu.

"Dasar buruk rupa yang tidak sadar diri!" maki perempuan berambut ikal panjang.

"Berhentilah mencoba menarik perhatian Vano!" kata perempuan berambut lurus.

Jelita memutar bola matanya jengah, semenjak Vano mengganggu hidupnya banyak perempuan yang datang untuk sekedar melabraknya.

"Bisu, ya! Kenapa diam saja, ha?" bentak perempuan berambut sebahu sekali lagi.

"Kita memang harus memberinya perhitungan!" seru perempuan berambut ikal.

Jelita tersenyum miring melihat ke tiga gadis itu, "Memang kalian bisa apa?"

"Dasar lαcur!" seru perempuan berambut lurus melayangkan tangannya untuk menampar Jelita.

Namun, Jelita menahan tangan itu, mencengkram tangan itu dengan sangat kencang.

"Ugh! Sa-sakit, lepas!" pekik perempuan yang tadi berniat menampar Jelita.

"Bukan akulah yang mendekatinya, seharusnya kalian marah saja ke cowok itu, dialah yang mendekati aku," ucap Jelita menatap tajam.

Jelita melepas cengkeraman pada tangannya.

"Pasti kamu sudah memberi pelet pada Vano," ucap perempuan berambut ikal ngawur.

"Pelet?" Jelita membeo.

"Dasar tukang pel—"

"Dasar cewek merepotkan, kalian pergilah, berhenti menganggu Bodyguardku, aku hanya mengingatkan supaya wajah cantik kalian nggak babak belur," kata Ryo memotong.

"Bo-Bodyguard?" tanya Perempuan berambut ikal, dia tidak menyangka jika Jelita adalah Bodyguard.

"Ya, cepat pergilah," ucap Ryo menggerakkan tangannya mengusir.

Ke tiga perempuan itu menurut dan pergi.

"Ck, apa sih bagusnya Vano? Kenapa banyak sekali cewek cantik yang menyukainya?" tanya Ryo dengan kesal.

"Vano adalah pangeran di kampus ini, wajar banyak yang menyukainya," ucap Gavin menjawab pertanyaan Ryo.

"Padahal masih ganteng aku ke mana-mana," kata Ryo memuji dirinya sendiri, "Tapi mereka malah menyukai Vano yang sok cool itu."

"Kamu memang ganteng, tapi sifat jelek kamu yang sudah tersebar di kampus tidak seganteng mukamu," ujar Gavin menjatuhkan rasa percaya diri Ryo.

"Kampret!" umpat Ryo dengan kesal, dirinya yang sekarang memang tidak sepopuler saat di LA, dulu dia dengan mudahnya mendapatkan perempuan cantik dengan sekali kedip.

"Semua cewek cantik di kampus ini menyukai Vano, tapi dia justru menyukai Jelita," ucap Gavin tidak habis pikir dengan jalan pikiran Vano.

Jelita mengeryit mendengar ucapan Gavin, "Memang kenapa dengan aku?"

"Tentu saja karena kamu jelek," jawab Ryo dengan lancar dan tanpa beban.

"Memangnya cewek jelek nggak pantas untuk disukai orang?"

"Tentu saja," jawab Ryo asal ceplos.

"Pada dasarnya perempuan menginginkan disukai tanpa ada satu argumen, bukan karena mereka cantik atau baik atau pandai, tetapi karena mereka yaitu mereka. Fisik bukanlah penghalang untuk mendapatkan kasih sayang," kata Jelita menatap tepat di mata hazel Ryo.

Ryo dan Gavin bungkam mendengar perkataan Jelita.

"Aku pikir Vano lebih baik dalam menghargai perempuan dari pada kalian," lanjut Jelita.

Ryo mengepalkan tangannya.

**

"Yo, sebaiknya kita meminta maaf pada Jelita, aku jadi nggak enak padanya," ucap Gavin saat mereka berada di kantin.

Jelita sedang ke kamar mandi.

"Biarkan saja, aku juga kesal padanya karena sudah membandingkan aku dengan Vano," kata Ryo dengan wajah ditekuk.

"Tapi kita duluan yang salah."

"Kamu saja yang minta maaf, aku nggak mau, mana ada majikan minta maaf pada bawahan."

"Jangan membawa-bawa status sosial saat mengaku salah," ujar Gavin menasihati Ryo.

Ryo terdiam sesaat, yang dikatakan Gavin memang benar, "Ya, aku akan minta maaf."

**

Jelita menatap tajam Vano, "Minggir."

"Jutek banget sih, Honey," ucap Vano yang masih tidak beranjak dari tempatnya.

Jelita melangkah ke samping kanan tapi Vano ikut melangkah untuk menghalanginya, kemudian melangkah ke samping kiri tapi Vano mengikutinya lagi.

Jelita menghembuskan napas berat, dia sangat kesal, dengan kekuatan penuh Jelita menginjak kaki kiri Vano.

"Aish!" seru Vano yang mengangkat kaki kirinya dan berjingkrak-jingkrak, betapa sakitnya kakinya.

"Dasar menyebalkan," ucap Jelita menatap sinis Vano, "Jangan menganggu aku terus, kamu begitu memuakkan."

"Tapi aku ingin kamu menjadi pacarku."

Jelita memincingkan mata, Vano sungguh keras kepala, "Sudah aku bilang, aku tidak mau. Pacaran saja dengan perempuan yang menyukai kamu itu."

"Apa kamu cemburu karena aku disukai banyak perempuan?" tanya Vano dengan sangat percaya diri.

"Dalam mimpimu saja," jawab Jelita menatap aneh Vano.

"Aku ingin itu menjadi kenyataan."

"Sayang itu tidak akan pernah terjadi."

Vano tidak menunjukkan ekspresi apapun saat mendapat penolakan Jelita, gadis itu memang selalu menolaknya, "Apa kamu menyukai Ryo?"

Jelita terkejut dengan pertanyaan Vano yang tidak terduga itu.

"Aku tahu, kamu menyamar untuk menjadi Bodyguardnya untuk bisa mendekati Ryo, bukan?"

"Jangan sok tahu."

"Mengaku saja, dari pada mengejar Ryo lebih baik kamu berpacaran dengan aku saja, aku bisa kok memuaskan kamu saat di ranjang."

Habis sudah kesabaran Jelita.

Duak

Bakh

Bugh

Di koridor yang sepi, Vano babak belur.

**

"Lama sekali ke toiletnya," kata Ryo pada Jelita yang baru datang.

Jelita mendudukkan dirinya, "Sembelit."

Ryo melihat buku jari tangan Jelita lecet, dia tiba-tiba bangkit.

"Mau ke mana, Yo?" tanya Gavin.

"Sebentar," jawab Ryo dan berlalu meninggalkan Jelita dan Gavin.

Gavin jadi canggung, sedangkan Jelita terlihat biasa saja.

"Jelita," panggil Gavin mencoba memberanikan diri.

Jelita mengangkat alisnya, "Ya?"

"Itu, soal yang tadi pagi, aku ingin minta maaf," kata Gavin dengan ekspresi menyesal, "Memang nggak seharusnya aku berkata seperti itu."

"Nggak apa-apa kok," ucap Jelita, dia cukup terkejut karena Gavin meminta maaf padanya.

"Jadi kamu mau memaafkan aku?" tanya Gavin memastikan.

Jelita mengangguk, "Ya."

Sejujurnya Jelita lebih menginginkan jika Ryo yang minta maaf, tapi sepertinya itu tidak akan terjadi karena Ryo adalah pemuda yang gengsian.

Kemudian Ryo datang dan duduk kembali di tempatnya semula.

"Berikan tangan kananmu," kata Ryo pada Jelita, lebih tepatnya perintah.

"Kamu ingin memotong tangan Jelita?" tanya Gavin dengan bodohnya.

"Ck, bukan," sangkal Ryo dengan berdecak kesal.

Ryo yang tidak sabaran langsung menarik tangan kanan Jelita, dia memasangkan plester luka bergambar hati pada buku jari Jelita yang terluka.

Jelita tertegun dengan apa yang dilakukan Ryo.

"Kamu pergi untuk membeli itu?" tanya Gavin.

"Ya," jawab Ryo apa adanya.

"Aku baru sadar kalau Jelita terluka," kata Gavin yang memang tidak memperhatikan Jelita.

"Terima kasih," ucap Jelita saat Ryo sudah melepas tangannya.

"Sama-sama," jawab Ryo tersenyum.

Jelita menunduk untuk melihat plaster luka bergambar hati pemberian Ryo, dia tersenyum tipis.

Ryo begitu manis sekali.

"Tanganmu kenapa bisa terluka?" tanya Ryo dengan tatapan menyelidik.

"Aku hanya terjatuh saja."

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tanpa dia sadari kalau hatinya udah terikat dgn jelita.. kan Yg..?

2024-05-12

0

Iin Karmini

Iin Karmini

betul bgt...dengerin tuh pke telinga

2023-10-30

0

Iin Karmini

Iin Karmini

kek jln tol ya tu mulut...slalu lancar tanpa hambatan😁😁

2023-10-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bodyguard
2 Peraturan
3 Tidak Mudah Dibully
4 Perempuan Kuat
5 Melawan Perundung
6 Hukuman Untuk Pembully
7 Pengejaran
8 Telepon
9 Tabrakan Bibir
10 Melepas Penyamaran
11 Pretty Savage
12 Niat Yang Baru Muncul
13 Tidak Bisa Diancam
14 Insiden Jalanan
15 Perkara Kotak P3K
16 Rasa Yang Mulai Tumbuh
17 Pembalasan Untuk Moria
18 Plaster Hati
19 Berenang
20 Permintaan Maaf
21 Jambret
22 Mantan
23 Peristiwa Traumatis Ryo
24 Mimpi Berciuman
25 Konseling
26 Tamu Tidak Diundang
27 Aku Mencintaimu
28 French Kiss
29 Provokasi
30 Playing Victim
31 Ngantor
32 Berhentilah
33 Diliburkan
34 Lebih Baik Dicintai
35 Pencuri Kesempatan
36 Ryo Galau
37 Tidak Dibuang
38 Hewan Peliharaan
39 Jangan Marah
40 Jangan Overthinking
41 Ingin Menjadi Guling
42 Penyerangan
43 Kejar-kejaran
44 Terciduk
45 Apa Ini Cinta?
46 Sudah Dijodohkan
47 Kencan
48 Tidak Suka Dibohongi
49 Ranjang Sang Casanova
50 I L-O-V-E Y-O-U
51 Pernikahan Diatur
52 Tidak Ada Harga Diri
53 Chicken Katsu
54 Kiss Me
55 Ingin Susu
56 Posesif
57 Rencana Reva
58 Mencoba Keluar
59 Menyelamatkan Ryo
60 Saling Menginginkan
61 Jelita Pergi
62 Malu
63 Katakanlah Maaf
64 Hari Pernikahan
65 Hari Pernikahan II
66 Canggung
67 Aku Mandikan
68 Malam Yang Panjang
69 Ingin Lebih Mengenalmu
70 Janji
71 Tanggung Jawab
72 Minder
73 Hadiah
74 Kelakuan Random
75 Siapa Sebenarnya Jefra
76 Jadwal Yang Padat
77 Kekecewaan Renata
78 Beri Waktu 3 Bulan
79 Dasar Mesum
80 Menyiksa Habis-habisan
81 Pendekatan
82 Malam Minggu
83 Di saat hujan
84 Memasak Untuk Istriku
85 Gangguan
86 Bajingan Nggak Tahu Diri
87 Pinggul Sexy
88 Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89 Peringatan
90 Cemburu
91 Sisi Lain Reva
92 Menyesal?
93 Mengejar Kavin
94 Lembaran Baru
95 Keliling Dunia
96 Mengikuti Jefra
97 Selalu ada
98 Cinta Pandangan Pertama
99 Yordania
100 Laut Mati
101 Kisah Cinta Baru
102 Love Yourself
103 Italia
104 Ide Jefra
105 Terpojok
106 Kembali Tanpa Jefra
107 Lupakan Jefra
108 Keluarga Jefra
109 Lamaran
110 Imut Dan Tidak Peka
111 Keanehan Ryo
112 Diagnosa Hamil
113 Daddy Gula
114 Ke Makam Pahlawan
115 Seperti Cacing
116 Batu Sandungan
117 15 Tangkai Mawar
118 Kepercayaan
119 1 Tangkai Mawar
120 Tangkai Mawar Yang Patah
121 Tanda Cinta
122 Suami Terbaik
123 Pernikahan Jefra & Renata
124 Hari Terbaik Bagi Gavin
125 Morning Kiss
126 Cantik
127 Luka Tembak
128 Mencetak Gol
129 Ego
130 Kenapa Menolongku?
131 Dua Garis
132 Mereka Menendang
133 Aku Ingin Minum
134 Philophobia
135 Merawat Gavin
136 Mrs
137 Otot Perut
138 Menjadi Dosbing Yang Baik
139 Mengaguminya Dalam Diam
140 Hadiah
141 Lamaran Tiba-tiba
142 Mulai Perhatian
143 Perasaan Aneh
144 Membeli Perlengkapan Bayi
145 Orang-orang Busuk
146 Bagikan Air Dan Nyala Api
147 Pembinor
148 Mencoba Jujur Padamu
149 Serangan Panik
150 Sayang~
151 Happily Ever After [END]
152 Ekstra Bab
153 SCANDAL KENCAN SEMALAM
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bodyguard
2
Peraturan
3
Tidak Mudah Dibully
4
Perempuan Kuat
5
Melawan Perundung
6
Hukuman Untuk Pembully
7
Pengejaran
8
Telepon
9
Tabrakan Bibir
10
Melepas Penyamaran
11
Pretty Savage
12
Niat Yang Baru Muncul
13
Tidak Bisa Diancam
14
Insiden Jalanan
15
Perkara Kotak P3K
16
Rasa Yang Mulai Tumbuh
17
Pembalasan Untuk Moria
18
Plaster Hati
19
Berenang
20
Permintaan Maaf
21
Jambret
22
Mantan
23
Peristiwa Traumatis Ryo
24
Mimpi Berciuman
25
Konseling
26
Tamu Tidak Diundang
27
Aku Mencintaimu
28
French Kiss
29
Provokasi
30
Playing Victim
31
Ngantor
32
Berhentilah
33
Diliburkan
34
Lebih Baik Dicintai
35
Pencuri Kesempatan
36
Ryo Galau
37
Tidak Dibuang
38
Hewan Peliharaan
39
Jangan Marah
40
Jangan Overthinking
41
Ingin Menjadi Guling
42
Penyerangan
43
Kejar-kejaran
44
Terciduk
45
Apa Ini Cinta?
46
Sudah Dijodohkan
47
Kencan
48
Tidak Suka Dibohongi
49
Ranjang Sang Casanova
50
I L-O-V-E Y-O-U
51
Pernikahan Diatur
52
Tidak Ada Harga Diri
53
Chicken Katsu
54
Kiss Me
55
Ingin Susu
56
Posesif
57
Rencana Reva
58
Mencoba Keluar
59
Menyelamatkan Ryo
60
Saling Menginginkan
61
Jelita Pergi
62
Malu
63
Katakanlah Maaf
64
Hari Pernikahan
65
Hari Pernikahan II
66
Canggung
67
Aku Mandikan
68
Malam Yang Panjang
69
Ingin Lebih Mengenalmu
70
Janji
71
Tanggung Jawab
72
Minder
73
Hadiah
74
Kelakuan Random
75
Siapa Sebenarnya Jefra
76
Jadwal Yang Padat
77
Kekecewaan Renata
78
Beri Waktu 3 Bulan
79
Dasar Mesum
80
Menyiksa Habis-habisan
81
Pendekatan
82
Malam Minggu
83
Di saat hujan
84
Memasak Untuk Istriku
85
Gangguan
86
Bajingan Nggak Tahu Diri
87
Pinggul Sexy
88
Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89
Peringatan
90
Cemburu
91
Sisi Lain Reva
92
Menyesal?
93
Mengejar Kavin
94
Lembaran Baru
95
Keliling Dunia
96
Mengikuti Jefra
97
Selalu ada
98
Cinta Pandangan Pertama
99
Yordania
100
Laut Mati
101
Kisah Cinta Baru
102
Love Yourself
103
Italia
104
Ide Jefra
105
Terpojok
106
Kembali Tanpa Jefra
107
Lupakan Jefra
108
Keluarga Jefra
109
Lamaran
110
Imut Dan Tidak Peka
111
Keanehan Ryo
112
Diagnosa Hamil
113
Daddy Gula
114
Ke Makam Pahlawan
115
Seperti Cacing
116
Batu Sandungan
117
15 Tangkai Mawar
118
Kepercayaan
119
1 Tangkai Mawar
120
Tangkai Mawar Yang Patah
121
Tanda Cinta
122
Suami Terbaik
123
Pernikahan Jefra & Renata
124
Hari Terbaik Bagi Gavin
125
Morning Kiss
126
Cantik
127
Luka Tembak
128
Mencetak Gol
129
Ego
130
Kenapa Menolongku?
131
Dua Garis
132
Mereka Menendang
133
Aku Ingin Minum
134
Philophobia
135
Merawat Gavin
136
Mrs
137
Otot Perut
138
Menjadi Dosbing Yang Baik
139
Mengaguminya Dalam Diam
140
Hadiah
141
Lamaran Tiba-tiba
142
Mulai Perhatian
143
Perasaan Aneh
144
Membeli Perlengkapan Bayi
145
Orang-orang Busuk
146
Bagikan Air Dan Nyala Api
147
Pembinor
148
Mencoba Jujur Padamu
149
Serangan Panik
150
Sayang~
151
Happily Ever After [END]
152
Ekstra Bab
153
SCANDAL KENCAN SEMALAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!