Tabrakan Bibir

Minggu pagi yang cerah, awan di atas langit yang berbaris rapi, dan burung-burung berkicau bahagia.

Di sebuah rumah bernuansa klasik yang mewah di kota Jakarta, tampak memikat pada 2 pilar tinggi dengan  garis-garis vertikal, bangunan yang berwarna krim yang membuat mewah dan elegan, serta gerbang dengan bentuk unik.

Di rumah inilah Jelita dan Ramaryo tinggal, tanpa ada pelayan, hanya ada penjaga pintu gerbang yang berjumlah 2 orang.

Jelita sedang memotong-motong sayuran di dapur, Karena dia dan Ryo hanya tinggal berdua, mau tidak mau dia harus memasak. Untung saya dia cukup mahir memasak.

"Cupu! Tolong aku!" teriak Ryo dari lantai dua, tepatnya di kamar pemuda itu.

Gadis berkacamata itu langsung berlari untuk menghampiri Ryo, dia khawatir jika si pemuda mengalami bahaya. Setelah di kamar Ryo dia tidak menemuka pemuda itu.

"Cepat kemari, cupu!" teriak Ryo dari kamar mandi.

Jelita langsung menuju kamar mandi dan membuka pintu. Terlihat Ryo yang sedang berdiri di kloset dengan hanya menggunakan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya, pemuda itu terlihat ketakutan dengan wajah yang pucat.

"Ada apa, tuan muda?" tanya Jelita terheran-heran, pasalnya dia tidak melihat ancaman sama sekali di dalam kamar mandi, kecuali...

Kecoak.

Ya, ada kecoak yang berjalan di lantai marmer bercorak garis hitam.

"Usir makhluk itu!" perintah Ryo dengan menunjuk-nunjuk ngeri si kecoak.

Jelita sweatdrop seketika. Jadi Ryo memanggilnya hanya untuk mengusir kecoak? Padahal tadi dia sedang asyik-asyiknya memasak. Betapa pengecutnya pemuda itu, ingin sekali dia mencubit ginjal Ryo.

"Cepat!" seru Ryo tidak sabaran. Terlihat Ryo dengan rambut yang basah dan badan kekarnya yang masih terdapat sisa-sisa air, sepertinya pemuda itu habis mandi.

"Hmm," gumam Jelita dan berjalan menghampiri si kecoak untuk menangkapnya.

Namun, kecoak itu terbang seketika ke arah Ryo.

Ryo yang melihat itu, langsung panik dan terjungkal ke depan, tepat ke arah Jelita.

BRUK

"Akh!" pekik ke duanya.

Jelita kini berada di bawah dengan Ryo yang menimpa tubuhnya.

"Aduhh..." rintih Jelita kesakitan saat menerima beban berat dari tubuh Ryo yang tiba-tiba itu, belum lagi kepala dan badannya yang terbentur lantai.

Ryo segera bangkit, tapi tangannya terpeleset karena lantai yang licin.

Cup

Ryo menabrakkan bibirnya dengan begitu keras pada bibir Jelita. Keduanya langsung melotot bersamaan.

Jelita langsung mendorong pundak Ryo. "Menyingkir..."

"Y-ya," jawab Ryo dengan gugup, bagaimana bisa dia gugup hanya karena tabrakan bibir dengan seorang gadis cupu? Padahal saat di LA dia sering melakukan hal yang lebih pada gadis-gadis cantik.

Ryo berhasil bangkit dan berdiri di depan Jelita. Pemuda itu tidak sadar jika handuknya sudah terlepas dan memberikan tontonan yang begitu vulgar pada Jelita yang masih terduduk.

"Kyaaaa!" teriak Jelita dengan menutup matanya yang sudah ternoda itu.

Ryo langsung mengambil handuknya dan memakainya kembali. Dia sangat malu sekali.

Jelita bangkit dan berlari keluar.

"Kenapa dia heboh sekali, sih? Harusnya kan dia bersyukur karena sudah melihat pusaka kebanggaan aku ini," kata Ryo dengan wajah yang memerah.

"...Dan bibirnya begitu lembut," sambung Ryo memegang bibirnya sendiri.

"Ternyata mencium cewek jelek nggak buruk juga."

**

"Mataku sudah nggak suci lagi..." ucap Jelita dengan mencuci muka di wastafel dapur, dia berniat sekalian mencuci matanya yang sudah melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat, mana dia sangat ingat sekali bentuknya.

"Auch," Jelita meringis saat merasakan jika bibirnya perih. Bibirnya terluka karena benturan kasar yang dia dapatkan dari Ryo. Sudah ke dua kalinya dia dicium Ryo, dan itu semua hanya tidak kesengajaan.

Setelahnya Jelita memakai kacamata kembali dan melanjutkan acara memasaknya, untung saja makeup kejelekannya tidak luntur karena tahan air.

"Sial!" umpat Jelita dengan memotong-motong wortel dengan kencang, dia membayangkan jika wortel itu adalah benda milik Ryo yang baru saja dia lihat. Ingin sekali dia memotongnya sampai habis.

"Berhentilah mengingat itu," ucap Jelita pada dirinya sendiri.

**

Di Ruang makan dengan meja kayu dan juga kursi makan dengan bahan beludru, yang dapat menampung 12 orang sekaligus. Tapi hanya diisi Ryo dan Jelita yang berdiri di belakangnya.

"Lupakan yang tadi kamu lihat," kata Ryo saat menyantap sarapannya.

"Ya, tuan muda," patuh Jelita.

'Tanpa disuruh pun aku juga akan menghapusnya dari ingatanku,' batin Jelita menangis di dalam hati.

"Duduklah, kita sarapan bersama," ucap Ryo yang membuat Jelita mengeryit.

"Aku sarapan setelah tuan muda selesai saja," tolak Jelita. Lagi pula memang biasanya seperti itu, posisinya sekarang adalah Bodyguard, tidak seharusnya duduk dan makan bersama dengan Ryo.

"Nggak usah membantah," kata Ryo dengan dingin.

"Baik, tuan muda," ucap Jelita akhirnya menurut. Dia tidak mau melanggar peraturan lagi jika tidak menuruti apa yang Ryo suruh.

Kemudian mereka berdua makan dengan tenang. Ryo melirik bibir Jelita yang terluka, dia jadi merasa bersalah karena itu. Tapi karena gengsi dia hanya diam saja dan tidak mengatakan permintaan maaf.

"Setelah ini aku ingin ke mall," kata Ryo setelah selesai makan.

Jelita menatap Ryo heran. Biasanya yang suka ke mall itu perempuan, apakah Ryo adalah spesies laki-laki yang hobi pergi ke mall seperti perempuan? Dia kira Ryo hanya hobi pergi ke bar saja.

"Aku ingin membeli laptop," lanjut Ryo menjelaskan tujuan sebenarnya. "Laptop milikku tertinggal di LA."

"Aku akan menemani, tuan muda," ucap Jelita. Dia memang harus ikut kemanapun Ryo pergi, kecuali ke kamar dan toilet tentunya.

"Itu kan memang tugas kamu," kata Ryo dan meneguk habis susu putihnya.

"Ya."

"Aku akan bersiap-siap dulu, kamu bereskan ini," kilah Ryo dan berlalu meninggalkan ruang makan.

Jelita segera membereskan meja makan dan mencuci piring. Memang sungguh melelahkan pekerjaannya yang sekarang. Dia jadi rindu masa-masa menjadi CEO.

Jelita adalah gadis yang kelewat pintar, alias genius. Saat di bangku sekolah dia selalu loncat kelas dan lulus kuliah di Harvard Business School pada usianya yang baru 18 tahun. Dengan kepintarannya itu, Jelita dapat menjadi CEO dan memimpin perusahaan dengan sangat baik.

"Mama... Kenapa kamu tega memberiku wasiat untuk menikah dengan Ryo yang bukan tipeku itu," gumam Jelita dengan tangan yang aktif mencuci piring.

Tipe laki-laki Jelita itu adalah yang alim, selalu menjaga image, budi pekerti yang baik, tampan, selalu bisa diandalkan, dan tentunya setia pada satu perempuan.

Sungguh berbanding terbalik dengan image Ramaryo.

Jika dia bisa memilih mana mau dia menikah dengan Ryo dan berusaha keras seperti ini untuk merubah kelakuan buruk si pemuda.

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

oppa seo joon

oppa seo joon

sayang sekali ceo pinter2 mlh tiba2 jd babu

2024-01-10

1

chaaa

chaaa

kasian bgt Jelita..dg segala kesempurnaan nya dpt yg kayak Ryo yg begajulan dg semua sifat minusnya.

2023-01-21

5

syh 03

syh 03

seru bgt 😁😁😁😍😍

2022-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bodyguard
2 Peraturan
3 Tidak Mudah Dibully
4 Perempuan Kuat
5 Melawan Perundung
6 Hukuman Untuk Pembully
7 Pengejaran
8 Telepon
9 Tabrakan Bibir
10 Melepas Penyamaran
11 Pretty Savage
12 Niat Yang Baru Muncul
13 Tidak Bisa Diancam
14 Insiden Jalanan
15 Perkara Kotak P3K
16 Rasa Yang Mulai Tumbuh
17 Pembalasan Untuk Moria
18 Plaster Hati
19 Berenang
20 Permintaan Maaf
21 Jambret
22 Mantan
23 Peristiwa Traumatis Ryo
24 Mimpi Berciuman
25 Konseling
26 Tamu Tidak Diundang
27 Aku Mencintaimu
28 French Kiss
29 Provokasi
30 Playing Victim
31 Ngantor
32 Berhentilah
33 Diliburkan
34 Lebih Baik Dicintai
35 Pencuri Kesempatan
36 Ryo Galau
37 Tidak Dibuang
38 Hewan Peliharaan
39 Jangan Marah
40 Jangan Overthinking
41 Ingin Menjadi Guling
42 Penyerangan
43 Kejar-kejaran
44 Terciduk
45 Apa Ini Cinta?
46 Sudah Dijodohkan
47 Kencan
48 Tidak Suka Dibohongi
49 Ranjang Sang Casanova
50 I L-O-V-E Y-O-U
51 Pernikahan Diatur
52 Tidak Ada Harga Diri
53 Chicken Katsu
54 Kiss Me
55 Ingin Susu
56 Posesif
57 Rencana Reva
58 Mencoba Keluar
59 Menyelamatkan Ryo
60 Saling Menginginkan
61 Jelita Pergi
62 Malu
63 Katakanlah Maaf
64 Hari Pernikahan
65 Hari Pernikahan II
66 Canggung
67 Aku Mandikan
68 Malam Yang Panjang
69 Ingin Lebih Mengenalmu
70 Janji
71 Tanggung Jawab
72 Minder
73 Hadiah
74 Kelakuan Random
75 Siapa Sebenarnya Jefra
76 Jadwal Yang Padat
77 Kekecewaan Renata
78 Beri Waktu 3 Bulan
79 Dasar Mesum
80 Menyiksa Habis-habisan
81 Pendekatan
82 Malam Minggu
83 Di saat hujan
84 Memasak Untuk Istriku
85 Gangguan
86 Bajingan Nggak Tahu Diri
87 Pinggul Sexy
88 Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89 Peringatan
90 Cemburu
91 Sisi Lain Reva
92 Menyesal?
93 Mengejar Kavin
94 Lembaran Baru
95 Keliling Dunia
96 Mengikuti Jefra
97 Selalu ada
98 Cinta Pandangan Pertama
99 Yordania
100 Laut Mati
101 Kisah Cinta Baru
102 Love Yourself
103 Italia
104 Ide Jefra
105 Terpojok
106 Kembali Tanpa Jefra
107 Lupakan Jefra
108 Keluarga Jefra
109 Lamaran
110 Imut Dan Tidak Peka
111 Keanehan Ryo
112 Diagnosa Hamil
113 Daddy Gula
114 Ke Makam Pahlawan
115 Seperti Cacing
116 Batu Sandungan
117 15 Tangkai Mawar
118 Kepercayaan
119 1 Tangkai Mawar
120 Tangkai Mawar Yang Patah
121 Tanda Cinta
122 Suami Terbaik
123 Pernikahan Jefra & Renata
124 Hari Terbaik Bagi Gavin
125 Morning Kiss
126 Cantik
127 Luka Tembak
128 Mencetak Gol
129 Ego
130 Kenapa Menolongku?
131 Dua Garis
132 Mereka Menendang
133 Aku Ingin Minum
134 Philophobia
135 Merawat Gavin
136 Mrs
137 Otot Perut
138 Menjadi Dosbing Yang Baik
139 Mengaguminya Dalam Diam
140 Hadiah
141 Lamaran Tiba-tiba
142 Mulai Perhatian
143 Perasaan Aneh
144 Membeli Perlengkapan Bayi
145 Orang-orang Busuk
146 Bagikan Air Dan Nyala Api
147 Pembinor
148 Mencoba Jujur Padamu
149 Serangan Panik
150 Sayang~
151 Happily Ever After [END]
152 Ekstra Bab
153 SCANDAL KENCAN SEMALAM
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bodyguard
2
Peraturan
3
Tidak Mudah Dibully
4
Perempuan Kuat
5
Melawan Perundung
6
Hukuman Untuk Pembully
7
Pengejaran
8
Telepon
9
Tabrakan Bibir
10
Melepas Penyamaran
11
Pretty Savage
12
Niat Yang Baru Muncul
13
Tidak Bisa Diancam
14
Insiden Jalanan
15
Perkara Kotak P3K
16
Rasa Yang Mulai Tumbuh
17
Pembalasan Untuk Moria
18
Plaster Hati
19
Berenang
20
Permintaan Maaf
21
Jambret
22
Mantan
23
Peristiwa Traumatis Ryo
24
Mimpi Berciuman
25
Konseling
26
Tamu Tidak Diundang
27
Aku Mencintaimu
28
French Kiss
29
Provokasi
30
Playing Victim
31
Ngantor
32
Berhentilah
33
Diliburkan
34
Lebih Baik Dicintai
35
Pencuri Kesempatan
36
Ryo Galau
37
Tidak Dibuang
38
Hewan Peliharaan
39
Jangan Marah
40
Jangan Overthinking
41
Ingin Menjadi Guling
42
Penyerangan
43
Kejar-kejaran
44
Terciduk
45
Apa Ini Cinta?
46
Sudah Dijodohkan
47
Kencan
48
Tidak Suka Dibohongi
49
Ranjang Sang Casanova
50
I L-O-V-E Y-O-U
51
Pernikahan Diatur
52
Tidak Ada Harga Diri
53
Chicken Katsu
54
Kiss Me
55
Ingin Susu
56
Posesif
57
Rencana Reva
58
Mencoba Keluar
59
Menyelamatkan Ryo
60
Saling Menginginkan
61
Jelita Pergi
62
Malu
63
Katakanlah Maaf
64
Hari Pernikahan
65
Hari Pernikahan II
66
Canggung
67
Aku Mandikan
68
Malam Yang Panjang
69
Ingin Lebih Mengenalmu
70
Janji
71
Tanggung Jawab
72
Minder
73
Hadiah
74
Kelakuan Random
75
Siapa Sebenarnya Jefra
76
Jadwal Yang Padat
77
Kekecewaan Renata
78
Beri Waktu 3 Bulan
79
Dasar Mesum
80
Menyiksa Habis-habisan
81
Pendekatan
82
Malam Minggu
83
Di saat hujan
84
Memasak Untuk Istriku
85
Gangguan
86
Bajingan Nggak Tahu Diri
87
Pinggul Sexy
88
Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89
Peringatan
90
Cemburu
91
Sisi Lain Reva
92
Menyesal?
93
Mengejar Kavin
94
Lembaran Baru
95
Keliling Dunia
96
Mengikuti Jefra
97
Selalu ada
98
Cinta Pandangan Pertama
99
Yordania
100
Laut Mati
101
Kisah Cinta Baru
102
Love Yourself
103
Italia
104
Ide Jefra
105
Terpojok
106
Kembali Tanpa Jefra
107
Lupakan Jefra
108
Keluarga Jefra
109
Lamaran
110
Imut Dan Tidak Peka
111
Keanehan Ryo
112
Diagnosa Hamil
113
Daddy Gula
114
Ke Makam Pahlawan
115
Seperti Cacing
116
Batu Sandungan
117
15 Tangkai Mawar
118
Kepercayaan
119
1 Tangkai Mawar
120
Tangkai Mawar Yang Patah
121
Tanda Cinta
122
Suami Terbaik
123
Pernikahan Jefra & Renata
124
Hari Terbaik Bagi Gavin
125
Morning Kiss
126
Cantik
127
Luka Tembak
128
Mencetak Gol
129
Ego
130
Kenapa Menolongku?
131
Dua Garis
132
Mereka Menendang
133
Aku Ingin Minum
134
Philophobia
135
Merawat Gavin
136
Mrs
137
Otot Perut
138
Menjadi Dosbing Yang Baik
139
Mengaguminya Dalam Diam
140
Hadiah
141
Lamaran Tiba-tiba
142
Mulai Perhatian
143
Perasaan Aneh
144
Membeli Perlengkapan Bayi
145
Orang-orang Busuk
146
Bagikan Air Dan Nyala Api
147
Pembinor
148
Mencoba Jujur Padamu
149
Serangan Panik
150
Sayang~
151
Happily Ever After [END]
152
Ekstra Bab
153
SCANDAL KENCAN SEMALAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!