Melepas Penyamaran

Di sebuah bangunan modern, pusat perbelanjaan di salah satu kota Jakarta. Hiruk-pikuk orang berlalu lalang. Jelita berjalan mengikuti Ryo dari belakang. Ryo menjadi pusat perhatian semua gadis-gadis yang berada di mall karena pemuda itu memanglah begitu rupawan, Ryo terlihat santai dengan hoodie dan celana ripped berwarna putih. Sedangkan Jelita menggunakan setelan jas hitam kedodoran.

Ryo memasuki toko elektronik dan mulai memilih laptop yang ingin dia beli.

Dertt

Dertt

Tiba-tiba saja ponsel Jelita berbunyi, gadis itu mengambil ponsel yang berada di balik jas. Jelita menyatukan ke dua alisnya saat tahu siapa yang tengah menghubunginya. Nohan, sekretarisnya.

Jelita melihat Ryo yang masih memilih laptop dan berbicara dengan pegawai toko.

Karena merasa aman Jelita segera mengangkat panggilan itu.

"Ada apa, Nohan?"

[Austin Baker memaksa bertemu dengan, Nona.]

Austin Baker, salah satu rekan bisnis Jelita.

"Kan sudah aku bilang, aku sedang cuti panjang. Urusan perusahaan sementara aku alihkan kepada kamu, Nohan."

Jelita memang sedang fokus untuk menjadi Bodyguard Ryo, dia harus mengikuti kemanapun pemuda itu pergi, tidak mungkin dia bertemu dengan Austin.

[Tapi Austin memaksa. Dia mengancam jika tidak Nona yang langsung membahas kerjasama pembuatan cabang pabrik sepeda di Amsterdam, dia akan membatalkan kerjasama.]

"Kenapa seperti ini? Apa bedanya jika dia membahasnya dengan kamu?"

[Entahlah, mungkin karena Austin menyukai Nona.]

"Ck, tua bangka itu."

[Jangan seperti itu, Nona. Kita sangat membutuhkan kerjasama ini untuk mewujudkan membangun cabang di Amsterdam.]

Ya, Austin memang pembisnis asli dari Amsterdam yang tahu betul seluk-beluk perbisnisan negara itu. Jika ingin sukses membangun cabang di Amsterdam, jelita harus bekerjasama dengan Austin.

"Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa meninggalkan kegiatan aku saat ini."

[Maksudnya menjaga bayi besar itu?]

"Namanya Ramaryo."

[Ya, tuan muda Ryo.]

"Kalau begitu aku akan menemui Austin di restoran dekat mall tempat aku berada sekarang."

[Mall?]

"Aku sedang menemani Ryo membeli laptop. Mungkin aku bisa meninggalkan Ryo dengan beralaskan ke kamar mandi."

[Baik, Nona.]

Panggilan berakhir. Jelita menghela napas berat. Mau tidak mau dia memang harus bertemu dengan Austin.

Jelita melihat Ryo tengah membayar laptop yang ingin pemuda itu beli, dia bisa melihat jika Ryo sesekali menggoda pegawai perempuan hingga pegawai itu salah tingkah.

"Apa-apaan dia? Nggak di mana-mana yang di otaknya itu cewek melulu," gumam Jelita dengan memutar bola matanya.

"Bawa ini," Ryo sudah berdiri di hadapannya Jelita dan menyerahkan bungkusan yang berisi laptop.

Jelita menerima dan kembali mengikuti Ryo dari belakang.

"Tuan muda," panggil Jelita pada Ryo.

"Hmm?" gumam Ryo untuk menanggapi panggilan Jelita, dia masih berjalan dengan melihat ponsel.

"Aku—"

"Gavin dan teman-temannya sedang berkumpul di restauran dekat sini, ayo kita ke sana," kata Ryo memotong perkataan Jelita yang ingin meminta izin untuk ke toilet.

'Restauran? Apa itu tempat aku dan Austin bertemu?' batin Jelita dengan perasaan rumit. Bagaimana bisa kebetulan seperti ini?

"Baik, tuan muda," ucap Jelita menurut.

Namun, dengan begini dia tidak perlu khawatir meninggalkan Ryo sendiri di mall.

**

Di Restauran dengan desain apik yang memadukan gaya modern industrial dengan sentuhan kayu.

Ryo menghampiri Gavin dan ke tiga pemuda lainnya yang sedang terduduk, Ryo duduk di kursi kosong dan Jelita yang berdiri di belakangnya.

"Apa ini Maryo si Casanova dari LA itu," kata Jerome, pemuda berkulit sawo matang.

"Ramaryo," ucap Ryo meralat.

"Genteng juga kamu, ngab," kata Anggasta, pemuda berambut mohawk menatap Ryo meneliti.

"Aku masih doyan cewek, jangan berani-berani menggoda," sengit Ryo.

Semuanya pun tertawa berbahak karena respon Ryo.

"Aku kira kamu sejenis Gavin yang suka sesama pisang," celetuk Chandran, pemuda berambut pirang.

"Sialan, aku normal," kata Gavin tidak terima.

"Maaf, tuan muda. Aku ingin ke toilet," bisik Jelita telat di belakang Ryo.

Ryo hanya mengangkat tangannya, seakan mengusir Jelita.

"Siapa?" tanya Anggasta setelah kepergian Jelita.

"Bodyguard," jawab Ryo singkat.

"Kenapa berpenampilan nggak banget kayak gitu? Bodyguard kok cewek dan terlihat cupu?" celetuk Jerome yang tadi melihat penampilan Jelita.

"Jangan menilai dari penampilannya, bro. Jelita itu kuat banget, dia saja bisa menggendong Ryo," kata Gavin.

"Serius lo? Padahal postur tubuhnya kecil," ucap Anggasta tidak percaya.

"Dua rius," jawab Gavin dengan menunjukkan jadi tengah dan telunjuknya.

"Nggak nyangka sih," kilah Chandran menggeleng-geleng.

"Ngapain sih geleng-geleng, mau ngedugem?" ucap Jerome yang melihat tingkah Chandran.

"Kalian suka dugem?" tanya Ryo saat mendengar hobinya disebut.

**

Jelita melangkah ke kamar mandi perempuan. Dia melihat jika Nohan yang memakai setelan jas berwarna abu-abu tengah menunggunya.

"Kenapa lama sekali, Nona?" tanya Nohan setelah Jelita sudah di hadapannya.

"Jangan protes," ucap Jelita dengan ekspresi datar.

Nohan merengut. "Ini baju ganti dan makeup pesanan Nona," katanya dengan menyerahkan paper bag yang cukup besar.

"Thanks," ucap Jelita dan mengambil paper bag itu. "Aku akan bersiap-siap, tunggu 10 menit."

"Baik, Nona," patuh Nohan.

Jelita langsung masuk ke kamar mandi.

Jelita membuka kacamatanya dan memperlihatkan batu amber yang begitu memukau, dia membersihkan makeup penyamarannya dan mengelap rambut klimisnya, lalu dia mengganti setelah jas kedodoran dengan tweed suit warna biru muda. Tidak lupa Jelita memoles mukanya dengan makeup tipis dan memakai lipstik berwarna merah terang. Warna lipstik yang mampu menyembunyikan luka pada bibirnya.

Setelahnya Jelita melangkah keluar kamar mandi.

"Bawa ini, jangan sampai hilang," perintah Jelita pada Nohan yang masih setia menunggu di luar, dia memberikan paper bag yang berisikan benda penyamarannya.

Tak

Tak

Tak

Suara high heels bergema saat Jelita melangkah. Semua orang yang berada di Restauran mengalihkan pandangan mereka untuk menatap Jelita terpesona. Gadis yang begitu cantik dan menawan. Dan jangan lupakan Ryo dan teman-temannya yang menatap Jelita dengan tanpa berkedip.

Jelita tersenyum miring ketika melihat Ryo yang seakan terpesona padanya. 'Ketika aku berpenampilan cupu dihina dan sekarang dipuja,' batinnya miris.

"Selamat siang, Nona Jelita," sapa Austin dengan tersenyum lebar saat melihat Jelita yang sudah terduduk di hadapannya. Pria paruh baya itu memang tidak ingat umur, dia memaksa bertemu dengan Jelita hanya untuk mencoba lebih dekat dengan gadis itu. Austin menginginkan Jelita untuk dijadikannya istri ke 5.

"Selamat siang, Tuan Austin," sapa Jelita kembali, dis tersenyum tipis.

"Kamu semakin cantik saja, Nona," kata Austin dengan mengedip genit.

"Terima kasih," ucap Jelita mencoba bersikap profesional. "Mari kita langsung membahas kerjasama itu," lanjutnya karena tidak mau basa-basi lagi. Dia cukup merinding dengan tatapan Austin.

"Kenapa terburu-buru? Bukankah kita harus menghabiskan lebih banyak waktu berdua agar semakin dekat," kata Austin. Tangan pria itu merayap untuk menyentuh tangan Jelita yang berada di atas meja.

Jelita langsung menarik tanganya dan melayangkan pukulan tepat pada pangkal hidung Austin.

Bugh

_To Be Continued_

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

mesti di kasih syok terapi itu si Austin biar gak tuman

2024-05-11

0

hìķàwäþî

hìķàwäþî

busyet dah.. ada jg y laki2 bangkotan dr ras bule ?

2024-01-11

0

Nurhasanah

Nurhasanah

eneq klo sm aki2 ganjel...amit2

2023-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bodyguard
2 Peraturan
3 Tidak Mudah Dibully
4 Perempuan Kuat
5 Melawan Perundung
6 Hukuman Untuk Pembully
7 Pengejaran
8 Telepon
9 Tabrakan Bibir
10 Melepas Penyamaran
11 Pretty Savage
12 Niat Yang Baru Muncul
13 Tidak Bisa Diancam
14 Insiden Jalanan
15 Perkara Kotak P3K
16 Rasa Yang Mulai Tumbuh
17 Pembalasan Untuk Moria
18 Plaster Hati
19 Berenang
20 Permintaan Maaf
21 Jambret
22 Mantan
23 Peristiwa Traumatis Ryo
24 Mimpi Berciuman
25 Konseling
26 Tamu Tidak Diundang
27 Aku Mencintaimu
28 French Kiss
29 Provokasi
30 Playing Victim
31 Ngantor
32 Berhentilah
33 Diliburkan
34 Lebih Baik Dicintai
35 Pencuri Kesempatan
36 Ryo Galau
37 Tidak Dibuang
38 Hewan Peliharaan
39 Jangan Marah
40 Jangan Overthinking
41 Ingin Menjadi Guling
42 Penyerangan
43 Kejar-kejaran
44 Terciduk
45 Apa Ini Cinta?
46 Sudah Dijodohkan
47 Kencan
48 Tidak Suka Dibohongi
49 Ranjang Sang Casanova
50 I L-O-V-E Y-O-U
51 Pernikahan Diatur
52 Tidak Ada Harga Diri
53 Chicken Katsu
54 Kiss Me
55 Ingin Susu
56 Posesif
57 Rencana Reva
58 Mencoba Keluar
59 Menyelamatkan Ryo
60 Saling Menginginkan
61 Jelita Pergi
62 Malu
63 Katakanlah Maaf
64 Hari Pernikahan
65 Hari Pernikahan II
66 Canggung
67 Aku Mandikan
68 Malam Yang Panjang
69 Ingin Lebih Mengenalmu
70 Janji
71 Tanggung Jawab
72 Minder
73 Hadiah
74 Kelakuan Random
75 Siapa Sebenarnya Jefra
76 Jadwal Yang Padat
77 Kekecewaan Renata
78 Beri Waktu 3 Bulan
79 Dasar Mesum
80 Menyiksa Habis-habisan
81 Pendekatan
82 Malam Minggu
83 Di saat hujan
84 Memasak Untuk Istriku
85 Gangguan
86 Bajingan Nggak Tahu Diri
87 Pinggul Sexy
88 Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89 Peringatan
90 Cemburu
91 Sisi Lain Reva
92 Menyesal?
93 Mengejar Kavin
94 Lembaran Baru
95 Keliling Dunia
96 Mengikuti Jefra
97 Selalu ada
98 Cinta Pandangan Pertama
99 Yordania
100 Laut Mati
101 Kisah Cinta Baru
102 Love Yourself
103 Italia
104 Ide Jefra
105 Terpojok
106 Kembali Tanpa Jefra
107 Lupakan Jefra
108 Keluarga Jefra
109 Lamaran
110 Imut Dan Tidak Peka
111 Keanehan Ryo
112 Diagnosa Hamil
113 Daddy Gula
114 Ke Makam Pahlawan
115 Seperti Cacing
116 Batu Sandungan
117 15 Tangkai Mawar
118 Kepercayaan
119 1 Tangkai Mawar
120 Tangkai Mawar Yang Patah
121 Tanda Cinta
122 Suami Terbaik
123 Pernikahan Jefra & Renata
124 Hari Terbaik Bagi Gavin
125 Morning Kiss
126 Cantik
127 Luka Tembak
128 Mencetak Gol
129 Ego
130 Kenapa Menolongku?
131 Dua Garis
132 Mereka Menendang
133 Aku Ingin Minum
134 Philophobia
135 Merawat Gavin
136 Mrs
137 Otot Perut
138 Menjadi Dosbing Yang Baik
139 Mengaguminya Dalam Diam
140 Hadiah
141 Lamaran Tiba-tiba
142 Mulai Perhatian
143 Perasaan Aneh
144 Membeli Perlengkapan Bayi
145 Orang-orang Busuk
146 Bagikan Air Dan Nyala Api
147 Pembinor
148 Mencoba Jujur Padamu
149 Serangan Panik
150 Sayang~
151 Happily Ever After [END]
152 Ekstra Bab
153 SCANDAL KENCAN SEMALAM
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Bodyguard
2
Peraturan
3
Tidak Mudah Dibully
4
Perempuan Kuat
5
Melawan Perundung
6
Hukuman Untuk Pembully
7
Pengejaran
8
Telepon
9
Tabrakan Bibir
10
Melepas Penyamaran
11
Pretty Savage
12
Niat Yang Baru Muncul
13
Tidak Bisa Diancam
14
Insiden Jalanan
15
Perkara Kotak P3K
16
Rasa Yang Mulai Tumbuh
17
Pembalasan Untuk Moria
18
Plaster Hati
19
Berenang
20
Permintaan Maaf
21
Jambret
22
Mantan
23
Peristiwa Traumatis Ryo
24
Mimpi Berciuman
25
Konseling
26
Tamu Tidak Diundang
27
Aku Mencintaimu
28
French Kiss
29
Provokasi
30
Playing Victim
31
Ngantor
32
Berhentilah
33
Diliburkan
34
Lebih Baik Dicintai
35
Pencuri Kesempatan
36
Ryo Galau
37
Tidak Dibuang
38
Hewan Peliharaan
39
Jangan Marah
40
Jangan Overthinking
41
Ingin Menjadi Guling
42
Penyerangan
43
Kejar-kejaran
44
Terciduk
45
Apa Ini Cinta?
46
Sudah Dijodohkan
47
Kencan
48
Tidak Suka Dibohongi
49
Ranjang Sang Casanova
50
I L-O-V-E Y-O-U
51
Pernikahan Diatur
52
Tidak Ada Harga Diri
53
Chicken Katsu
54
Kiss Me
55
Ingin Susu
56
Posesif
57
Rencana Reva
58
Mencoba Keluar
59
Menyelamatkan Ryo
60
Saling Menginginkan
61
Jelita Pergi
62
Malu
63
Katakanlah Maaf
64
Hari Pernikahan
65
Hari Pernikahan II
66
Canggung
67
Aku Mandikan
68
Malam Yang Panjang
69
Ingin Lebih Mengenalmu
70
Janji
71
Tanggung Jawab
72
Minder
73
Hadiah
74
Kelakuan Random
75
Siapa Sebenarnya Jefra
76
Jadwal Yang Padat
77
Kekecewaan Renata
78
Beri Waktu 3 Bulan
79
Dasar Mesum
80
Menyiksa Habis-habisan
81
Pendekatan
82
Malam Minggu
83
Di saat hujan
84
Memasak Untuk Istriku
85
Gangguan
86
Bajingan Nggak Tahu Diri
87
Pinggul Sexy
88
Waktu Berduaan [Bonus Visual]
89
Peringatan
90
Cemburu
91
Sisi Lain Reva
92
Menyesal?
93
Mengejar Kavin
94
Lembaran Baru
95
Keliling Dunia
96
Mengikuti Jefra
97
Selalu ada
98
Cinta Pandangan Pertama
99
Yordania
100
Laut Mati
101
Kisah Cinta Baru
102
Love Yourself
103
Italia
104
Ide Jefra
105
Terpojok
106
Kembali Tanpa Jefra
107
Lupakan Jefra
108
Keluarga Jefra
109
Lamaran
110
Imut Dan Tidak Peka
111
Keanehan Ryo
112
Diagnosa Hamil
113
Daddy Gula
114
Ke Makam Pahlawan
115
Seperti Cacing
116
Batu Sandungan
117
15 Tangkai Mawar
118
Kepercayaan
119
1 Tangkai Mawar
120
Tangkai Mawar Yang Patah
121
Tanda Cinta
122
Suami Terbaik
123
Pernikahan Jefra & Renata
124
Hari Terbaik Bagi Gavin
125
Morning Kiss
126
Cantik
127
Luka Tembak
128
Mencetak Gol
129
Ego
130
Kenapa Menolongku?
131
Dua Garis
132
Mereka Menendang
133
Aku Ingin Minum
134
Philophobia
135
Merawat Gavin
136
Mrs
137
Otot Perut
138
Menjadi Dosbing Yang Baik
139
Mengaguminya Dalam Diam
140
Hadiah
141
Lamaran Tiba-tiba
142
Mulai Perhatian
143
Perasaan Aneh
144
Membeli Perlengkapan Bayi
145
Orang-orang Busuk
146
Bagikan Air Dan Nyala Api
147
Pembinor
148
Mencoba Jujur Padamu
149
Serangan Panik
150
Sayang~
151
Happily Ever After [END]
152
Ekstra Bab
153
SCANDAL KENCAN SEMALAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!