Ke Bogor

Hari sabtu pun telah tiba.

Arin nampak sibuk mengemasi semua keperluan Noval ketika berlibur nanti, ada koper kecil dan satu lagi tas ransel yang akan dibawa Noval.

Arin tak mau ada satu pun yang tertinggal, ia ingin semua kebutuhan Noval lengkap hingga Noval tak perlu mengkhawatirkan barang-barang nya.

Noval pun hanya pasrah ketika Arin menyuruhnya untuk membawa ini-itu, padahal bisa saja ia meminjam pada sodara nya nanti.

"Masih belum selesai bun?" Tanya Noval melihat Arin yang sibuk menata barang-barang miliknya di koper.

"Sebentar lagi sayang, Noval udah selesai sarapannya?" Tanya Arin tanpa mengalihkan pandangan pada sang anak.

"Udah bun, kita kapan berangkatnya?" Ujar Noval tak sabar.

"Kalau Om Sonny dateng baru kita berangkat"

"Meimei juga ikut, bun?"

"Katanya sih iya"

Arin meresleting koper yang sudah siap itu, ia mengedarkan pandangan sembari mengingat-ingat barangkali ada sesuatu yang ia lupakan.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu diketuk beberapa kali, sorot mata Arin langsung mengarah pada pintu rumahnya, bisa ia tebak jika orang yang mengetuk pintu adalah Sonny.

Arin lantas berjalan untuk membuka pintu itu.

Clekk!

Dan benar saja, Sonny sudah berdiri di depannya dengan pakaian rapi.

"Sudah siap?" Seru Sonny begitu pintu terbuka.

"Sudah mas" Jawab Arin, matanya tak henti-henti mencari sesuatu yang hilang.

"Meimei kemana mas?" Tanya Arin ketika ia tak melihat keberadaan gadis cilik tersebut.

"Meimei sepertinya tidak akan ikut, tadi malam orang tua saya datang dan membawa Meimei menginap disana. Katanya mau mengajak Meimei jalan-jalan" Jelas Sonny memberitahu.

"Begitukah?? Lalu... Apa kami tidak merepotkan mas Sonny?"

"Sama sekali tidak! Aku akan tetap mengantar kalian, bagaimana pun aku sudah berjanji"

Arin mengangguk mengiyakan perkataan lelaki didepannya, lagipula Arin tidak akan siap bila harus menyetir menggunakan mobilnya sendiri, ia belum men service nya lagi jika untuk dipakai dalam perjalanan yang cukup jauh.

"Kita berangkat sekarang?"

"Iya mas, sebentar saya bawa barang-barangnya dulu"

Arin pun lantas kembali ke dalam dan memanggil Noval untuk bersiap berangkat.

Setelah semuanya sudah berada di dalam mobil Sonny pun melajukan kendaraan beroda empat itu.

***

Sonny mengemudikan mobil dengan santai, meski beberapa kali macet namun Sonny nampak begitu leluasa menyetir kendaraan itu.

Sedangkan Arin nampak sibuk memandang pemandangan jalanan yang ternyata banyak sedikit perubahan.

Lain halnya dengan Noval yang asyik bertelponan dengan saudaranya, membicarakan hal-hal yang akan mereka lakukan ketika liburan nanti.

"Kamu kenapa tidak ikut liburan Rin?" Ucap Sonny memecahkan keheningan di kursi depan.

Arin menoleh ke samping diiringi tawa kecil, "Tadinya sih mau, saya juga punya rencana untuk mengajak Meimei sekalian. Tapi sayang, tiketnya ternyata sudah habis. Jika harus memesan tiket dilain waktu saya rasa tidak akan bisa karena Noval akan banyak mengambil cuti sekolah" Jawab Arin dengan detail.

"Benar juga, tidak akan bagus jika izin terlalu lama, pasti akan berpengaruh pada nilai Noval nanti"

Arin mengangguk menyetujui pendapat Sonny.

"Oh iya mas, tapi kalau saya ajak Meimei berlibur apa mas Sonny akan mengizinkan?" Tanya Arin kali ini.

"Boleh saja jika Meimei mau, sesekali dia juga harus dibawa berlibur. Makanya kemarin dia begitu senang ketika orang tua saya mengajak Meimei jalan-jalan"

"Benar, mas. Sebenarnya saya juga kasihan jika Meimei hanya bermain di sekitar komplek. Lama kelamaan dia pasti akan bosan"

Sesaat keduanya pun terdiam kembali, namun Sonny membuka suaranya lagi mengisi keheningan diantara mereka.

"Orang tua kamu tinggal dimana Rin?"

"Orang tua saya tinggal di jakarta timur, mas"

"Orang tua mu masih lengkap?"

"Iya, mas. Saya sangat bersyukur mereka masih ada sampai sekarang" Jawab Arin.

"Benar, aku pun begitu. Apalagi aku anak tunggal tidak punya kakak atau adik" Pengakuan Sonny membuat Arin sedikit mengerjap.

"Mas Sonny anak tunggal? Saya juga! Saya anak satu-satunya dari kedua orang tua saya" Ungkap Arin mengakui.

"Benarkah? Wah... Sepertinya kita punya banyak kesamaan"

Arin tertawa sambil mengangguk angguk, "Entahlah, tapi sepertinya memang begitu"

Mereka pun terus bertanya tentang hal-hal yang lebih mendalam, ingin mengetahui satu sama lain tentang kehidupan pribadi mereka, terlepas dari status mereka yang sama-sama seorang single parent ternyata kesamaan Arin dan Sonny lebih dari sekedar itu.

Hingga tak terasa mobil mereka sudah sampai ke tempat tujuan.

Ketiga orang itu turun dari mobil dengan Sonny yang membantu membawa barang-barang milik Noval.

Ketiganya bertemu dengan saudara jauh Arin, Arin memeluk saudaranya penuh kerinduan, sudah lama mereka tak bertemu secara langsung.

Saudara Arin mengajak mereka untuk masuk ke dalam rumahnya terlebih dahulu, tak sopan jika langsung membiarkan Arin pergi begitu saja.

Mereka berbincang banyak, Arin pun tak lupa mengenalkan Sonny pada saudarinya.

"Tetanggamu? Aku pikir tadi kekasihmu" Ucapnya menggoda Arin.

"Hahaha... Kamu ini, bukan kami hanya tetangga" Jelas Arin meluruskan.

"Benarkah? Lalu apakah kamu punya kekasih sekarang?" Tanyanya pada Arin.

Pertanyaan itu diam-diam membuat Sonny ikut penasaran, ia juga tidak tau apakah Arin sedang menjalin hubungan dengan pria lain atau tidak, Sonny menunggu dengan wajah tegang.

"Emm... Untuk saat ini tidak, aku masih ingin sendiri" Jawab Arin. Membuat sonny lega, tanpa sadar Sonny tersenyum tipis.

"Yahh... Sayang sekali, tapi tidak apa dengan begitu kamu bisa fokus dengan Noval"

"Iya aku pun berpikir demikian"

Tak terasa sudah pukul dua siang Arin dan Sonny berada di rumah tersebut, Arin pun berpikir tak apa lebih lama disana karena keberangkatan liburan Saudaranya tersebut dilakukan malam hari untuk menghindari kemacetan.

Namun Arin tak boleh terlalu lama, ia juga harus memikirkan keberadaan Sonny. Pria itu pasti lelah sudah menemani Arin hampir seharian ini. Arin pun memutuskan untuk pamit pulang.

"Aku titip Noval ya, jika ada apa-apa atau dia ingin pulang hubungi aku saja"

"Iya jangan khawatir, kamu hati-hati dijalan"

"Iya, aku pergi dulu ya"

Kini Arin dan Sonny pun pulang kembali ke jakarta.

***

Ditengah-tengah perjalan hujan tiba-tiba turun deras, pemandangan mobil pun tidak begitu jelas sangking lebatnya hujan turun. Kota yang dijuluki kota hujan itu benar-benar menguyur kendaraan mereka.

Arin jadi cemas, takut terjadi sesuatu di perjalanan.

"Mas, apa sebaiknya kita menepi dulu?"

"Aku pikir juga begitu, tapi jika kita menepi dulu kita bisa pulang malam hari"

"Tapi mas jika kita terus memaksakan berkendara di tengah hujan seperti ini bahaya, lebih baik kita mencari tempat untuk menepi" Saran Arin.

"Tapi tidak ada tempat apapun disini, lebih baik kita mencari tempat yang dekat dengan pemukiman warga"

"Iya, mas"

Sonny pun mencari tempat yang pas untuk mereka menepikan mobil terlebih dahulu, sepanjang perjalanan hanya sawah dan kebun yang terbentang Sonny memilih tempat yang sekiranya dekat dengan pemukiman.

Mobil Sonny berhenti di sebuah rumah yang terlihat sepi, mereka pun turun dan berteduh di depan rumah tersebut.

"Sepertinya hujannya akan sangat lama"

"Iya mas, aku takut semakin malam malah semakin deras"

"Semoga saja tidak demikian"

Terpopuler

Comments

Em Mooney

Em Mooney

ngg sklian tuh cari penginapan bang... biar bisa obo syantik duyu

2024-01-01

2

Bumi Hutan Lestari

Bumi Hutan Lestari

modus syalala 🤣

2023-11-20

1

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Asyeeek....hujan2 berdua an....

2023-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah Rumah
2 Suasana Baru
3 Es Krim
4 Kenyataan Pahit
5 Pertemuan
6 Seharian Bersama Meimei
7 Single Parents
8 Makan Malam Bersama
9 Ingin Bersama Arin
10 Makan Pizza
11 Dukungan Para Tetangga
12 Malam Minggu
13 Sulit Mengartikan
14 Bayangan Dibalik Tirai
15 Sepak Bola
16 VideoCall
17 Telepon
18 Ke Bogor
19 Gara-gara Hujan
20 Yakinkan Aku!
21 Mencobanya
22 Pernahkah?
23 Mie Instan
24 Sadar Diri
25 Berbelanja
26 Mencoba
27 Mainan Baru?
28 Pertemuan Malam
29 Gelenyar Aneh
30 Meimei Pulang
31 Rasa Tanggungjawab
32 Menginap
33 Dengan Orang Yang Berbeda
34 Terimakasih
35 Rekan Bisnis
36 Menunggu Pulang
37 Malam Kedua
38 Mencari Arin
39 Bunda
40 Tak Sendiri
41 Firasat Buruk
42 Membujuk Noval
43 Ditolak
44 Ke Kantor Sonny
45 Seharian Bersama Sonny
46 Maaf
47 Sonny Sakit
48 Diperhatikan
49 Sebuah Figura
50 Tak Terlihat Sakit
51 Terlalu Mendadak
52 Tangan Terbuka
53 Membicarakan
54 Mengunjungi Perusahaan
55 Di Kantor?
56 Dua Wanita
57 Seperti Disambar Petir
58 Digoda Ibu-ibu
59 Masih Terasa Sakit
60 Perkara Mata Sembab
61 Bunda Menikah Lagi?
62 Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63 Rasa Sesal Arin
64 Ungkapan Sonny
65 Tak Bisa Berkata
66 Tetap Perhatian
67 Meski Tak Seperti Dulu
68 Rencana Yang Berantakan
69 Keceplosan
70 Menjadi Rival
71 Bukan Lagi Pahlawan
72 Iri Hati
73 Akhir Dari Liburan
74 Rumah Terakhir
75 Pada Akhirnya
76 Usai Di Sini
77 Meminta Dukungan
78 Rencana
79 Jujur
80 Pengakuan Cinta
81 Keputusan
82 Gerbang Pembuka
83 Pemilik Lama
84 Terimakasih
85 IKLAN
86 Karya Baru
87 My Perfect (Bad) Marriage
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pindah Rumah
2
Suasana Baru
3
Es Krim
4
Kenyataan Pahit
5
Pertemuan
6
Seharian Bersama Meimei
7
Single Parents
8
Makan Malam Bersama
9
Ingin Bersama Arin
10
Makan Pizza
11
Dukungan Para Tetangga
12
Malam Minggu
13
Sulit Mengartikan
14
Bayangan Dibalik Tirai
15
Sepak Bola
16
VideoCall
17
Telepon
18
Ke Bogor
19
Gara-gara Hujan
20
Yakinkan Aku!
21
Mencobanya
22
Pernahkah?
23
Mie Instan
24
Sadar Diri
25
Berbelanja
26
Mencoba
27
Mainan Baru?
28
Pertemuan Malam
29
Gelenyar Aneh
30
Meimei Pulang
31
Rasa Tanggungjawab
32
Menginap
33
Dengan Orang Yang Berbeda
34
Terimakasih
35
Rekan Bisnis
36
Menunggu Pulang
37
Malam Kedua
38
Mencari Arin
39
Bunda
40
Tak Sendiri
41
Firasat Buruk
42
Membujuk Noval
43
Ditolak
44
Ke Kantor Sonny
45
Seharian Bersama Sonny
46
Maaf
47
Sonny Sakit
48
Diperhatikan
49
Sebuah Figura
50
Tak Terlihat Sakit
51
Terlalu Mendadak
52
Tangan Terbuka
53
Membicarakan
54
Mengunjungi Perusahaan
55
Di Kantor?
56
Dua Wanita
57
Seperti Disambar Petir
58
Digoda Ibu-ibu
59
Masih Terasa Sakit
60
Perkara Mata Sembab
61
Bunda Menikah Lagi?
62
Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63
Rasa Sesal Arin
64
Ungkapan Sonny
65
Tak Bisa Berkata
66
Tetap Perhatian
67
Meski Tak Seperti Dulu
68
Rencana Yang Berantakan
69
Keceplosan
70
Menjadi Rival
71
Bukan Lagi Pahlawan
72
Iri Hati
73
Akhir Dari Liburan
74
Rumah Terakhir
75
Pada Akhirnya
76
Usai Di Sini
77
Meminta Dukungan
78
Rencana
79
Jujur
80
Pengakuan Cinta
81
Keputusan
82
Gerbang Pembuka
83
Pemilik Lama
84
Terimakasih
85
IKLAN
86
Karya Baru
87
My Perfect (Bad) Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!