Seharian Bersama Meimei

Sesampainya di sekolah Arin, Noval, dan juga Meimei turun dari mobil. Arin terlebih dulu mengantarkan Noval hingga ke depan kelas.

"Belajar ya benar ya sayang, nanti bunda jemput jika sudah selesai"

"Iya bunda, Noval masuk dulu ya. Dah.... "

"Dah.... "

Selepas Noval masuk ke dalam kelas kini Arin hanya berduaan dengan Meimei, anak cantik itu sedari tadi sibuk melihat-lihat tempat asing yang tengah ia kunjungi ini. Meimei dapat melihat banyak orang-orang yang memakai baju sama dan masuk ke dalam ruangan yang berbeda-beda.

"Nah tadi kak Noval nya udah masuk ke kelas, sekarang kita beli es krim buat Meimei ya" Dan dijawab anggukan oleh Meimei.

Arin mengantarkan meimei ke kantin sekolah untuk memenuhi janjinya membelikan Meimei es krim rasa stoberi.

"Ini dia... Es krim untuk Meimei!" Arin mengambil es krim dengan merk sama yang waktu dulu Arin belikan untuk Meimei.

Meimei mengambil es krim yang Arin sodorkan padanya, tetapi sorot mata Meimei mengarah pada seorang penjual balon yang berdiri tak jauh dari mereka.

Meimei seakan menginginkan mainan tersebut.

"Meimei lihat apa, sayang?" Tanya Arin yang belum menyadari.

"Itu! Meimei mau hello kitty warna pink" Tunjuk Meimei pada salah satu balon.

Arin berbalik dan melihat balon balon yang dijual, ia lantas menawarkan mainan tersebut pada Meimei.

"Meimei mau balon itu?"

"Iya" Jawab Meimei penuh harap.

"Ya udah, yuk kita beli" Arin lalu mengantar Meimei membeli benda yang diinginkan.

Penjual balon pun menyambut Arin dan Meimei dengan senang hati, memberikan balon hello kitty sesuai permintaan si pembeli.

"Berapa pak?"

"Dua puluh ribu, bu"

Arin mengambil uang didalam dompetnya dan memberikan selembar uang pas dari dalam dompet hitam itu.

"Terimakasih, bu"

"Sama-sama, pak"

Meimei tampak tertawa gembira, dia bahkan meloncat loncat riang sambil menggenggam balon dan es krim di tangan satunya.

Arin tertawa geli, ia yang sangat suka terhadap anak kecil sungguh ikut dibuat girang.

"Meimei, sekarang kita pulang ya. Gerbangnya sebentar lagi di tutup"

"Tapi Meimei belum makan es krim nya" Keluh Meimei menunjukkan es krim yang masih utuh.

"Meimei makan di mobil aja ya, sini biar tante pegang balonnya"

Meimei pun menurut dan akhirnya mereka masuk ke dalam mobil untuk pulang.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, kini Arin tengah bersantai sambil mengawasi Noval dan Meimei yang tengah bermain di atas karpet sambil menonton televisi.

Kedua anak itu sudah saling akrab, Meimei sudah mau bercengkerama dengan Noval dan mengajak Noval bermain kembali jika lelaki itu merasa ingin menyudahi permainan.

"Kak Noval ayo kita main lagi....! Ayo....! Temenin Meimei main" Meimei menarik-narik kaos baju Noval yang sibuk menatap televisi yang sedang menayangkan kartun ultraman.

"Nanti dulu, kak Noval mau nonton kartun itu" Tolak Noval tanpa mengalihkan pandangannya.

"Gak boleh...! Ayo kita main....!" Paksa Meimei.

"Udah-udah jangan berantem lagi, Meimei main sama tante dulu ya. Ayo, Meimei mau main apa?" Akhirnya Arin melerai perdebatan kedua anak kecil berbeda usia tersebut, mencoba mengalihkan permintaan Meimei yang ingin bermain dengan Noval.

"Mau main robot-robotan, Meimei robot warna pink tante robot warna merah" Meimei memberikan Arin robot milik Noval dan menyuruh Arin memainkan mainan tersebut bersamanya.

Pukul dua siang Meimei tidur terlelap, setelah puas bermain Meimei tanpa sadar tertidur ketika tenaganya sudah terkuras habis.

Arin menidurkan Meimei di kamar Noval, kebetulan Noval tidak sedang tidur siang dan tengah asyik memainkan PlayStation sendirian.

Tadinya Arin ingin mengganti pakaian Meimei dengan pakaian yang lebih santai, karena pasti kurang nyaman jika terlelap dengan pakaian berbahan tebal.

Namun Arin lupa meminta beberapa pakaian salin Meimei tadi pagi, dan lagi Meimei harus mandi sore sebelum pulang ke rumah.

Lantas apa yang harus Arin lalukan?

Seolah lampu terang keluar dari kepala Arin, ia ingat jika tadi Ayah dari Meimei memberikan nomor ponsel padanya. Kenapa tidak Arin coba hubungi saja dan meminta izin untuk mengambil beberapa pakaian meimei.

"Apa harus menelponnya ya?"

"Tapi bagaimana jika mas Sonny sedang sibuk?" Pikir Arin bingung.

Arin semakin dibuat kebingungan, ia takut mengganggu aktivitas Sonny saat sedang bekerja. Tapi jika hanya untuk meminta izin mengambil pakaian Meimei rasanya tidak apa-apa bukan?

Arin pun memutuskan untuk menghubungi Sonny, ia mencari kartu pengenal yang diberikan lalu memasukkan nomor telepon Sonny di ponselnya.

Beberapa saat telepon itu masih tersambung, belum diangkat oleh pria tersebut.

Tapi tak laman Sonny mengangkat panggilan telepon dari Arin.

"Hallo? Dengan siapa ini?" Seru lelaki di balik telepon itu.

"Ini saya Arin, tetangga depan yang tadi pagi mas" Jawab Arin.

"Ah iya iya, ada apa mbak? Apa terjadi sesuatu pada Meimei?" Ujarnya terdengar khawatir.

"Enggak kok mas, Meimei baik-baik saja dia sedang tidur siang sekarang. Emm... Saya menelpon mas ingin meminta izin mengambil pakaian Meimei untuk nanti mandi sore, saya lupa tadi pagi tidak meminta lebih dulu" Balas Arin panjang lebar.

"Ah iya benar, saya juga lupa. Begini saja, mbak masuk saya ke rumah saya untuk mengambil pakaian Meimei, kunci cadangannya ada di bawah pot bunga warna putih. Kamar Meimei ada di lantai satu dekat ruang keluarga" Jelas Sonny menjelaskan.

Arin mendengarkan ucapan Sonny dengan seksama, pria itu sudah mengizinkan Arin mengambil pakaian meimei di rumahnya. Kini Arin sudah tidak bingung lagi.

"Baik mas, nanti saya ambil pakaiannya. Kalau begitu saya sudahi saja telepon nya, maaf menganggu waktu mas sebelumnya"

"Sama sekali tidak, telfon saja jika ada yang ingin ditanyakan"

"Baik mas, terimakasih"

Tutttt......

Sambungan telepon pun berakhir, Arin kini bersiap ke rumah Meimei untuk mengambil pakaian dan beberapa perlengkapan gadis itu.

"Noval bunda mau ngambil pakaian Meimei di rumahnya sebentar, tolong jaga Meimei ya"

"Iya bunda" Sahut Noval mengiyakan.

Arin lantas keluar dari rumah, setibanya di rumah Meimei Arin langsung mencari kunci cadangan yang berada di bawah pot bunga.

Setelah itu barulah ia masuk ke dalam rumah sang tetangga.

Ternyata isi rumah tersebut sangatlah mewah dan megah, bisa dibilang rumah tetangganya yang satu ini adalah rumah yang paling besar di kawasan perumahan tersebut.

Arin jadi ragu apakah ia bisa menemukan kamar pribadi Meimei atau tidak.

Wanita cantik itu pun mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru rumah, mencari-cari pintu kamar Meimei yang berada di sebelah ruang keluarga.

Arin memasuki kamar tersebut, membuka pintu perlahan dan terpampang lah kamar bernuansa princess kesukaan Meimei.

Namun kamar tersebut terlihat sangat berantakan, mungkin karena mbak Ayu tidak ada dan Ayah gadis itu pun tak punya waktu untuk memberesi kamar putrinya.

"Pasti tidak akan nyaman tidur ditempat dengan barang-barang yang berserakan, mungkin aku harus membantu membereskannya" Gumam Arin pada dirinya sendiri.

Arin tak bisa membiarkannya begitu saja, ia pun memutuskan membereskan kamar Meimei hingga rapi dan bersih. Barulah Arin mengambil pakaian ganti Meimei dan keluar dari rumah tersebut.

Terpopuler

Comments

awesome moment

awesome moment

wkwkwk...serasa rumah sndiri

2025-04-02

0

Em Mooney

Em Mooney

kyknya ini karya terpendek tnp konflik y

2024-01-01

2

Dewi Kania

Dewi Kania

mahal ya

2023-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah Rumah
2 Suasana Baru
3 Es Krim
4 Kenyataan Pahit
5 Pertemuan
6 Seharian Bersama Meimei
7 Single Parents
8 Makan Malam Bersama
9 Ingin Bersama Arin
10 Makan Pizza
11 Dukungan Para Tetangga
12 Malam Minggu
13 Sulit Mengartikan
14 Bayangan Dibalik Tirai
15 Sepak Bola
16 VideoCall
17 Telepon
18 Ke Bogor
19 Gara-gara Hujan
20 Yakinkan Aku!
21 Mencobanya
22 Pernahkah?
23 Mie Instan
24 Sadar Diri
25 Berbelanja
26 Mencoba
27 Mainan Baru?
28 Pertemuan Malam
29 Gelenyar Aneh
30 Meimei Pulang
31 Rasa Tanggungjawab
32 Menginap
33 Dengan Orang Yang Berbeda
34 Terimakasih
35 Rekan Bisnis
36 Menunggu Pulang
37 Malam Kedua
38 Mencari Arin
39 Bunda
40 Tak Sendiri
41 Firasat Buruk
42 Membujuk Noval
43 Ditolak
44 Ke Kantor Sonny
45 Seharian Bersama Sonny
46 Maaf
47 Sonny Sakit
48 Diperhatikan
49 Sebuah Figura
50 Tak Terlihat Sakit
51 Terlalu Mendadak
52 Tangan Terbuka
53 Membicarakan
54 Mengunjungi Perusahaan
55 Di Kantor?
56 Dua Wanita
57 Seperti Disambar Petir
58 Digoda Ibu-ibu
59 Masih Terasa Sakit
60 Perkara Mata Sembab
61 Bunda Menikah Lagi?
62 Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63 Rasa Sesal Arin
64 Ungkapan Sonny
65 Tak Bisa Berkata
66 Tetap Perhatian
67 Meski Tak Seperti Dulu
68 Rencana Yang Berantakan
69 Keceplosan
70 Menjadi Rival
71 Bukan Lagi Pahlawan
72 Iri Hati
73 Akhir Dari Liburan
74 Rumah Terakhir
75 Pada Akhirnya
76 Usai Di Sini
77 Meminta Dukungan
78 Rencana
79 Jujur
80 Pengakuan Cinta
81 Keputusan
82 Gerbang Pembuka
83 Pemilik Lama
84 Terimakasih
85 IKLAN
86 Karya Baru
87 My Perfect (Bad) Marriage
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pindah Rumah
2
Suasana Baru
3
Es Krim
4
Kenyataan Pahit
5
Pertemuan
6
Seharian Bersama Meimei
7
Single Parents
8
Makan Malam Bersama
9
Ingin Bersama Arin
10
Makan Pizza
11
Dukungan Para Tetangga
12
Malam Minggu
13
Sulit Mengartikan
14
Bayangan Dibalik Tirai
15
Sepak Bola
16
VideoCall
17
Telepon
18
Ke Bogor
19
Gara-gara Hujan
20
Yakinkan Aku!
21
Mencobanya
22
Pernahkah?
23
Mie Instan
24
Sadar Diri
25
Berbelanja
26
Mencoba
27
Mainan Baru?
28
Pertemuan Malam
29
Gelenyar Aneh
30
Meimei Pulang
31
Rasa Tanggungjawab
32
Menginap
33
Dengan Orang Yang Berbeda
34
Terimakasih
35
Rekan Bisnis
36
Menunggu Pulang
37
Malam Kedua
38
Mencari Arin
39
Bunda
40
Tak Sendiri
41
Firasat Buruk
42
Membujuk Noval
43
Ditolak
44
Ke Kantor Sonny
45
Seharian Bersama Sonny
46
Maaf
47
Sonny Sakit
48
Diperhatikan
49
Sebuah Figura
50
Tak Terlihat Sakit
51
Terlalu Mendadak
52
Tangan Terbuka
53
Membicarakan
54
Mengunjungi Perusahaan
55
Di Kantor?
56
Dua Wanita
57
Seperti Disambar Petir
58
Digoda Ibu-ibu
59
Masih Terasa Sakit
60
Perkara Mata Sembab
61
Bunda Menikah Lagi?
62
Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63
Rasa Sesal Arin
64
Ungkapan Sonny
65
Tak Bisa Berkata
66
Tetap Perhatian
67
Meski Tak Seperti Dulu
68
Rencana Yang Berantakan
69
Keceplosan
70
Menjadi Rival
71
Bukan Lagi Pahlawan
72
Iri Hati
73
Akhir Dari Liburan
74
Rumah Terakhir
75
Pada Akhirnya
76
Usai Di Sini
77
Meminta Dukungan
78
Rencana
79
Jujur
80
Pengakuan Cinta
81
Keputusan
82
Gerbang Pembuka
83
Pemilik Lama
84
Terimakasih
85
IKLAN
86
Karya Baru
87
My Perfect (Bad) Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!