Single Parents

Sore menjelang, mobil milik Sonny akhirnya tiba di depan rumah. Pukul enam sore ia baru selesai mengerjakan pekerjaannya, sangat lelah sekali bahkan Sonny bekerja tanpa istirahat sama sekali agar bisa pulang lebih cepat.

Sebelum masuk ke kediamannya sendiri Sonny lebih dulu berkunjung ke rumah Arin, tentu untuk menjemput putrinya yang seharian ini Sonny titipkan pada perempuan itu.

Sonny menekan bel dan beberapa kali mengetuk pintu rumah.

"Permisi......!"

Tok! Tok! Tok!

Satu menit kemudian barulah Arin membuka pintu rumah, mata lentik Arin terbelalak ketika melihat seseorang yang berdiri di depan rumahnya.

"Mas Sonny? Sudah pulang mas?" Ungkap Arin spontan.

"Iya, maaf sedikit terlambat. Meimei ada di dalam?" Tanya Sonny mencari sosok putrinya.

"Ada mas, silahkan masuk dulu" Arin mempersilahkan pria tersebut untuk singgah sebentar, tidak enak jika Arin langsung menyerahkan meimei tanpa menyambut kedatangan orang tua gadis itu.

Sonny pun memilih singgah terlebih dahulu, tidak sopan juga menolak penawaran seseorang yang sudah membantu menjaga anaknya seharian ini.

Ketika masuk Sonny langsung disambut oleh Meimei yang sedang menonton bersama Noval di ruang keluarga, bocah kecil itu berlari ke arah Sonny dan langsung disambut pelukan oleh sang Ayah.

"Papahhhhh........ !!"

"Hai sayang, papah kangen sekali sama Meimei" Ungkap Sonny mencium pipi gembul sang anak.

"Meimei juga kangen sama papah, papah kok tumben pulang cepet?" Tanya Meimei yang merasa heran melihat kepulangan Ayahnya yang datang sebelum jam sepuluh malam.

Arin yang mendengar hal tersebut sontak dibuat termangu dengan pernyataan yang dilontarkan Meimei, selain tidak pernah merasakan kasih sayang Ibunya ternyata ia juga kekurangan perhatian dari Ayahnya yang sibuk bekerja demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan gadis itu. Malang sekali nasib gadis ini!

"Iya dong, papah kan ingin cepat-cepat bertemu anak papah yang cantik ini. Meimei enggak nakal kan papah tinggal?"

"Enggak kok pah, Meimei gak nakal" Jawabnya penuh keyakinan.

"Beneran?"

"Iya pah"

"Beneran?"

"Iya papah.... "

"Yang bener??"

"Ihhh... Papah...!" Pekik Meimei yang mulai kesal digoda oleh sang papah.

Sepasang anak dan Ayah itu pun tertawa bersama-sama, membuat Arin yang berada disana ikut terkekeh melihat interaksi di depan matanya.

"Silahkan duduk dulu mas, biar saya ambilkan minuman dulu"

"Baiklah, terimakasih sebelumnya" Sonny dan Meimei pun duduk di atas sofa empuk di ruang tamu, sedangkan Arin pergi ke dapur guna memberikan minuman untuk tamunya.

"Meimei ngapain aja hari ini?" Tanya Sonny ketika sudah duduk di atas kursi.

"Meimei anterin kak Noval ke sekolah pah, terus meimei beli balon hello kitty. Meimei juga main robot-robotan sama kak Noval, robotnya banyak banget! Seru loh pah" Ungkap Meimei bercerita.

"Oh ya?? Meimei senang hari ini?"

Meimei mengangguk dengan cepat, "Seneng!"

"Kalau begitu mana kak Noval nya?"

"Tuh! Lagi nonton TV" Tunjuk Meimei ke arah laki-laki yang sedang fokus menonton acara kesukaan.

"Kak Novalllll.......!" Panggil Meimei berteriak.

Sontak lelaki yang dipanggil pun menoleh, ia baru menyadari jika ada orang lain di rumahnya.

"Kak Noval sini.... Ada papah Meimei tau" Serunya.

Noval pun seketika menunda aktivitasnya dan bangkit berjalan menuju pria dewasa yang tak lain adalah Ayah dari Meimei.

Noval tersenyum pada Sonny dan menyalami pria tersebut dengan sopan.

"Oh jadi ini kak Noval? Terimakasih ya sudah mengajak Meimei bermain hari ini" Ucap Sonny bersuara.

"Iya sama-sama, Om" Balas Noval.

Arin datang membawa secangkir gelas yang berisikan teh hangat, ia meletakkan gelas tersebut di atas meja tepat di depan Sonny.

"Di minuman mas, teh nya"

"Terimakasih, mbak Arin" Ujar Sonny.

"Jangan terlalu formal, mas. Panggil saja Arin" Pinta Arin yang merasa kurang enak jika dipanggil dengan sebutan seperti itu oleh Sonny.

"Baiklah... A-arin" Ujar Sonny terbata-bata.

"Tante, meimei boleh gak bawa robot pink ke rumah?" Imbuh Meimei.

"Emm.... Boleh gak ya? Coba tanya kak Noval" Tutur Arin mengalihkannya pada Noval, bagaimana pun itu mainan milik sang putra.

"Kak Noval boleh gak Meimei bawa robot pink punya kak Noval?" Ujar Meimei meminta izin.

"Boleh, tapi jangan sampai hilang"

"Iya, enggak kok. Nanti Meimei simpen di lemari" Kata Meimei sungguh-sungguh.

"Terimakasih Arin sudah menjaga Meimei seharian penuh, saya sangat berterimakasih sekali" Seru Sonny berseru.

"Iya mas, saya juga sangat senang bisa bersama dengan Meimei seharian ini. Kalau perlu biarkan Meimei bersama saya saja jika mas bekerja, saya sama sekali tidak keberatan" Tutur Arin mengungkapkan keinginannya.

"Kalau itu justru saya yang keberatan, saya tidak enak jika harus menitipkan meimei setiap hari, terlebih saya tidak enak pada suami kamu" Ujar Sonny yang malah membuat Arin refleks tertawa lepas.

Sonny jadi dibuat bingung, pasalnya ia tidak sedang bergurau. Tapi Arin justru tertawa seakan baru mendengar sebuah lelucon.

"Ada apa? Kenapa kamu tertawa?"

"Hahaha.... Maaf mas, sepertinya mas belum tau jika aku seorang janda. Aku tidak memiliki suami saat ini" Timpal Arin sembari menghapus cairan bening di sudut matanya akibat terlalu asyik tertawa.

Pengakuan Arin membuat Sonny ternganga, tidak menyangka jika wanita cantik ini adalah seorang single parent. Rasanya tidak mungkin, apalagi Arin masih terlihat muda. Apakah Arin juga ditinggal mati sama seperti dirinya??

"B-begitukah? M-maaf... Saya tidak bermaksud menyinggung atau apapun itu" Sambung Sonny tak enak hati.

"Tidak perlu minta maaf, itu sangat wajar. Saya sudah terbiasa mendengar hal seperti itu" Balas Arin santai.

"Janda itu apa, tante?" Celetuk Meimei yang ternyata mendengarkan obrolan antara Arin dan Sonny.

"Janda itu gak punya suami" Cetus Noval yang entah tau darimana.

Arin dan Sonny pun melongo melihat itu.

"Eh kalian ini ngomong apa sih, udah jangan dibahas lagi. Sebentar lagi sudah mau jam tujuh kita makan malam yuk, mumpung Meimei dan papahnya ada disini kita makan bareng-bareng" Ajak Arin seraya mengalihkan pembicaraan agar kedua anak kecil itu berhenti membahas masalah orang tua.

"Kami sepertinya pamit pulang saja, saya sudah banyak merepotkan" Tolak Sonny lagi-lagi.

"Sudah mas, jangan terlalu merasa tidak enak. Kasihan juga Meimei sepertinya sudah lapar dari tadi, mas Sonny juga belum makan malam kan? Apalagi mbak Ayu enggak ada malam ini, kalian makan malam disini saja kebetulan saya masak cukup banyak"

"Meimei mau makan masakan tante lagi!" Seru Meimei menyanggah.

"Nah, Meimei juga mau kan? Kalau gitu kita ke ruang makan ya. Ayo mas, Noval, kita makan sekarang" Tanpa ba-bi-bu lagi Arin berjalan ke arah ruang makan sekaligus dapur miliknya.

Sedangkan Sonny tak bisa lagi menolak, ia pun ikut bangkit dari sofa menuju tempat ketiga orang itu berjalan.

Yuk Bantu Vote Novel Ini, Biar Mamie Makin Semangat Menulis 🥰

Terpopuler

Comments

Zahraputri Putri

Zahraputri Putri

maaf kak ya,,itu si Arin gampang banget nawarin laki laki masuk kerumahnya pdhl status nya kn janda, maaf bukan apa apa cm lebih bagus kn menjaga jarak Krn mereka kn janda dn duda untuk menghindari fitnah aja

2025-03-27

0

faraakila

faraakila

lebih cocok anak atau anak gadis, kalo gadis jadi kayak remaja gitu

2025-03-15

0

Dorce

Dorce

awal yg baik bwt semuanya

2025-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah Rumah
2 Suasana Baru
3 Es Krim
4 Kenyataan Pahit
5 Pertemuan
6 Seharian Bersama Meimei
7 Single Parents
8 Makan Malam Bersama
9 Ingin Bersama Arin
10 Makan Pizza
11 Dukungan Para Tetangga
12 Malam Minggu
13 Sulit Mengartikan
14 Bayangan Dibalik Tirai
15 Sepak Bola
16 VideoCall
17 Telepon
18 Ke Bogor
19 Gara-gara Hujan
20 Yakinkan Aku!
21 Mencobanya
22 Pernahkah?
23 Mie Instan
24 Sadar Diri
25 Berbelanja
26 Mencoba
27 Mainan Baru?
28 Pertemuan Malam
29 Gelenyar Aneh
30 Meimei Pulang
31 Rasa Tanggungjawab
32 Menginap
33 Dengan Orang Yang Berbeda
34 Terimakasih
35 Rekan Bisnis
36 Menunggu Pulang
37 Malam Kedua
38 Mencari Arin
39 Bunda
40 Tak Sendiri
41 Firasat Buruk
42 Membujuk Noval
43 Ditolak
44 Ke Kantor Sonny
45 Seharian Bersama Sonny
46 Maaf
47 Sonny Sakit
48 Diperhatikan
49 Sebuah Figura
50 Tak Terlihat Sakit
51 Terlalu Mendadak
52 Tangan Terbuka
53 Membicarakan
54 Mengunjungi Perusahaan
55 Di Kantor?
56 Dua Wanita
57 Seperti Disambar Petir
58 Digoda Ibu-ibu
59 Masih Terasa Sakit
60 Perkara Mata Sembab
61 Bunda Menikah Lagi?
62 Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63 Rasa Sesal Arin
64 Ungkapan Sonny
65 Tak Bisa Berkata
66 Tetap Perhatian
67 Meski Tak Seperti Dulu
68 Rencana Yang Berantakan
69 Keceplosan
70 Menjadi Rival
71 Bukan Lagi Pahlawan
72 Iri Hati
73 Akhir Dari Liburan
74 Rumah Terakhir
75 Pada Akhirnya
76 Usai Di Sini
77 Meminta Dukungan
78 Rencana
79 Jujur
80 Pengakuan Cinta
81 Keputusan
82 Gerbang Pembuka
83 Pemilik Lama
84 Terimakasih
85 IKLAN
86 Karya Baru
87 My Perfect (Bad) Marriage
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pindah Rumah
2
Suasana Baru
3
Es Krim
4
Kenyataan Pahit
5
Pertemuan
6
Seharian Bersama Meimei
7
Single Parents
8
Makan Malam Bersama
9
Ingin Bersama Arin
10
Makan Pizza
11
Dukungan Para Tetangga
12
Malam Minggu
13
Sulit Mengartikan
14
Bayangan Dibalik Tirai
15
Sepak Bola
16
VideoCall
17
Telepon
18
Ke Bogor
19
Gara-gara Hujan
20
Yakinkan Aku!
21
Mencobanya
22
Pernahkah?
23
Mie Instan
24
Sadar Diri
25
Berbelanja
26
Mencoba
27
Mainan Baru?
28
Pertemuan Malam
29
Gelenyar Aneh
30
Meimei Pulang
31
Rasa Tanggungjawab
32
Menginap
33
Dengan Orang Yang Berbeda
34
Terimakasih
35
Rekan Bisnis
36
Menunggu Pulang
37
Malam Kedua
38
Mencari Arin
39
Bunda
40
Tak Sendiri
41
Firasat Buruk
42
Membujuk Noval
43
Ditolak
44
Ke Kantor Sonny
45
Seharian Bersama Sonny
46
Maaf
47
Sonny Sakit
48
Diperhatikan
49
Sebuah Figura
50
Tak Terlihat Sakit
51
Terlalu Mendadak
52
Tangan Terbuka
53
Membicarakan
54
Mengunjungi Perusahaan
55
Di Kantor?
56
Dua Wanita
57
Seperti Disambar Petir
58
Digoda Ibu-ibu
59
Masih Terasa Sakit
60
Perkara Mata Sembab
61
Bunda Menikah Lagi?
62
Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63
Rasa Sesal Arin
64
Ungkapan Sonny
65
Tak Bisa Berkata
66
Tetap Perhatian
67
Meski Tak Seperti Dulu
68
Rencana Yang Berantakan
69
Keceplosan
70
Menjadi Rival
71
Bukan Lagi Pahlawan
72
Iri Hati
73
Akhir Dari Liburan
74
Rumah Terakhir
75
Pada Akhirnya
76
Usai Di Sini
77
Meminta Dukungan
78
Rencana
79
Jujur
80
Pengakuan Cinta
81
Keputusan
82
Gerbang Pembuka
83
Pemilik Lama
84
Terimakasih
85
IKLAN
86
Karya Baru
87
My Perfect (Bad) Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!