Makan Malam Bersama

Arin meletakkan semua hidangan makan malam di atas meja, tampak sangat lezat dan menggugah selera. Aroma masakan pun tercium saat memasuki ruangan itu.

Meimei dan Noval sudah duduk di kursi mereka masing-masing, sedangkan Sonny masih menunggu Arin yang sedang menyiapkan piring serta alat makan.

"Duduk saja mas, kita makan malam bersama. Tidak usah malu-malu"

Arin dan Sonny duduk paling akhir, Arin mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk Meimei dan Noval terlebih dahulu.

"Meimei mau makan sama apa? Biar tante ambilkan"

"Meimei mau daging ayam, tante!"

"Oke" Arin pun mengambil daging tersebut dan meletakkannya di atas piring.

"Noval mau makan sama apa? Mau bunda ambilkan ayam goreng juga?" Tawar Arin.

"Iya bunda, sama udangnya juga"

Arin menuruti permintaan sang putra, barulah setelah itu ia menghidangkan nasi serta lauk pauk untuk dirinya.

Sedangkan Sonny nampak bingung disana, antara malu dan ia juga tidak terbiasa makan masakan orang lain. Akhirnya Sonny mengambil sedikit nasi serta udang asam manis.

Arin yang sekilas melihat Sonny menyadari jika pria itu masih malu-malu untuk mengambil masakan di atas meja.

Arin pun tanpa berbicara terlebih dahulu mengambil nasi dan ayam goreng untuk ditambahkan di atas piring milik Sonny.

"Makan yang banyak mas, habiskan masakan ini. Sayang kalau dibuang, tidak enak juga kalau dihangatkan di pagi hari lebih baik bantu saya menghabiskannya" Ujar Arin sembari meletakkan nasi putih itu.

Sonny menatap piringnya yang kini penuh dengan masakan, ia pun tak menolak.

Kini Meimei, Noval, dan Arin sudah menyuapi makanan ke dalam mulut mereka masing-masing. Tinggal Sonny yang belum melakukannya, ia lantas mengambil sendok dan mulai menyuapi makanan ke dalam mulutnya.

Dua kali kunyahan seketika bola mata Sonny melebar kala merasakan lezatnya masakan Arin di lidahnya.

Ini sangat lezat! Pas sekali dengan seleranya.

Sonny kemudian menyuapi lagi makanan tersebut, memakannya dengan lahap hingga tanpa sadar ia menghabiskan makanannya lebih dulu dibanding yang lain.

"Wah... Makanan papah udah habis, yeyyy papah menang...!" Seru Meimei berceloteh.

Tatapan Arin jadi mengarah pada piring Sonny yang sudah bersih, ia tersenyum geli melihat itu.

"Mau tambah lagi, mas?"

"Hah?? Oh... Tidak, tidak usah. Saya sudah kenyang" Tolak Sonny dengan cepat.

"Tapi makanannya masih banyak, bagaimana jika mas makan satu porsi lagi? Biar saya ambilkan ya" Tanpa menunggu jawaban Sonny, Arin sudah mengambilkan laki lelaki itu nasi serta lauk pauk.

Arin tau Sonny menikmati masakannya, tapi pria itu terlalu malu untuk mengungkapkan.

Sonny hanya diam melihat tindakan Arin layaknya seorang istri yang tengah melayani sang suami.

Sonny sekejap mencuri pandang pada Arin, memuji wanita cantik itu, selain baik dan menyukai anak kecil Arin juga ternyata pandai memasak.

"Sudah Arin, tidak usah terlalu banyak"

"Segini cukup?"

"Iya, sudah cukup"

Sonny kembali memakan malam untuk yang kedua kali, ia sangat menikmati masakan Arin yang seakan selalu membuatnya lapar.

"Tante Meimei mau daging ayam lagi, tapi jangan pakai nasi"

"Boleh, tante ambilin lagi ya"

Keakraban Meimei dan Arin rupanya tak lepas dari pantauan Sonny, diam-diam pria itu memperhatikan interaksi dua perempuan tersebut.

Meimei tampak sudah akrab bahkan terkesan tidak malu-malu pada Arin, Sonny merasa sangat beruntung bisa menitipkan putrinya pada wanita itu.

***

Pukul delapan barulah Meimei dan Sonny pulang ke rumah, ke rumah yang hanya berjarak lima langkah dari rumah Arin.

Meimei melambaikan tangannya kepada Arin yang mengantarkan ia sampai ke depan gerbang.

"Dadah tante.... "

"Dah juga meimei, cepat tidur ya"

Meimei mengangguk kemudian masuk ke dalam rumah bersama dengan ayahnya, Sonny.

Meimei berlari ke arah kamar sambil membawa robot milik Noval di tangannya.

"Hati-hati sayang, jangan lari" Ucap Sonny sembari membuka jas kerja yang sedari tadi menutupi tubuh lelaki itu.

"Papahhhh...... Lihat deh, kamar Meimei udah bersih!" Teriak Meimei dari dalam kamar.

Sonny menghampiri dan melihat kamar putrinya yang rapi tidak seperti tadi pagi, alis tebal Sonny mengernyit heran. Siapa yang membersihkan kamar ini?

Sonny mengingat-ingat apakah ada seseorang yang masuk ke rumah mereka atau tidak? Ingatan Sonny berkelana pada Arin yang meminta izin mengambil pakaian Meimei siang tadi. Mungkinkah Arin yang merapikan ini semua???

Jika benar ia harus berterima kasih sekali lagi pada Arin, wanita itu sudah membantu banyak dirinya.

"Bagus dong kalau begitu, sekarang Meimei ganti baju terus tidur ya"

"Iya pah"

Sonny lantas memilih pakaian tidur untuk Meimei kenakan, setelah selesai Sonny menyuruh Meimei untuk berbaring di atas ranjang sementara dirinya akan mandi dan mengganti pakaian.

"Meimei diam dulu ya disini, papah mau mandi di atas. Nanti kalau sudah selesai papah ke kamar Meimei lagi, oke"

"Oke, pah" Jawab meimei.

Duda beranak satu itu lantas menaiki anak tangga dimana kamar pribadinya berada, ia masuk ke dalam ruangan yang luas tersebut.

Membuka seluruh pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sonny berdiam bawah guyuran shower cukup lama, menikmati dinginnya air yang menetes ke seluruh tubuh atletis itu.

Keringat yang tadi siang bercucuran kini menyatu dengan basahnya air shower, terasa menyegarkan tubuh lelah Sonny.

Beginilah kehidupan Sonny setiap hari, dari pagi hingga malam ia sibuk bekerja, dan ketika malam tiba ia sebisa mungkin selalu berada di samping sang putri, mendengarkan setiap cerita yang membuat rasa lelah Sonny hilang seperti tertiup angin lalu.

Menjadi seorang single parent tidak lah mudah, setiap kegiatannya harus selalu didedikasikan untuk anak tercinta, ia harus menjadi seorang Ayah sekaligus Ibu untuk Meimei walau Sonny tau ia belum bisa melakukan hal tersebut dengan baik.

Meski para keluarga sudah meminta Sonny untuk mencari seorang istri, rupanya Sonny masih belum terlalu tertarik. Selain untuk dirinya ia pun harus mencari Ibu sambung yang baik untuk Meimei.

Ia tak mau salah pilih, jika Meimei ingin ia menikah maka akan ia pikirkan. Tapi jika Meimei tak ingin ia menikah maka Sonny akan melakukan hal itu sesuai permintaan putrinya.

Tetapi saat ini, yang Sonny pikirkan hanyalah menyenangkan si buah hati. Meimei harus bahagia, meski tak pernah merasakan kasih sayang Ibu kandungnya sendiri.

***

Sonny keluar dari toilet seusai mandi malam, ia keluar sembari mengeringkan rambut yang basah dengan sebuah handuk kecil.

Berjalan ke arah nakas dan mengambil ponsel untuk mengecek apakah ada pesan masuk atau tidak.

Namun hal itu membuat Sonny ingat jika ia ingin berterimakasih kepada Arin melalui pesan.

Sonny lantas mencari nomor Arin yang ia simpan ketika Arin menelponnya.

Sonny mengetik pesan pada nomor tersebut.

"Arin terimakasih untuk hari ini, dan terimakasih juga karena sudah membereskan kamar Meimei tanpa sepengetahuan kami"

Sonny mengirim pesan pada Arin, dan ternyata pesan Sonny langsung dibalas saat itu juga.

"Sama-sama, mas" Balas Arin singkat.

Setelah itu tak ada lagi obrolan diantara keduanya, sonny kembali meletakkan ponsel dan keluar dari kamar menuju kamar Meimei berada.

Jangan Lupa Vote Karya Ini Ya Manteman😘

Terpopuler

Comments

Dewi Dama

Dewi Dama

gk..usah sampe di jelasin thoorrr...mandi aja....

2025-03-13

0

awesome moment

awesome moment

sama2 single kn?

2025-04-02

0

Mystera11

Mystera11

alurnya flat bnget,,, ngga ada pov Sony trhdp Airin gmn

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pindah Rumah
2 Suasana Baru
3 Es Krim
4 Kenyataan Pahit
5 Pertemuan
6 Seharian Bersama Meimei
7 Single Parents
8 Makan Malam Bersama
9 Ingin Bersama Arin
10 Makan Pizza
11 Dukungan Para Tetangga
12 Malam Minggu
13 Sulit Mengartikan
14 Bayangan Dibalik Tirai
15 Sepak Bola
16 VideoCall
17 Telepon
18 Ke Bogor
19 Gara-gara Hujan
20 Yakinkan Aku!
21 Mencobanya
22 Pernahkah?
23 Mie Instan
24 Sadar Diri
25 Berbelanja
26 Mencoba
27 Mainan Baru?
28 Pertemuan Malam
29 Gelenyar Aneh
30 Meimei Pulang
31 Rasa Tanggungjawab
32 Menginap
33 Dengan Orang Yang Berbeda
34 Terimakasih
35 Rekan Bisnis
36 Menunggu Pulang
37 Malam Kedua
38 Mencari Arin
39 Bunda
40 Tak Sendiri
41 Firasat Buruk
42 Membujuk Noval
43 Ditolak
44 Ke Kantor Sonny
45 Seharian Bersama Sonny
46 Maaf
47 Sonny Sakit
48 Diperhatikan
49 Sebuah Figura
50 Tak Terlihat Sakit
51 Terlalu Mendadak
52 Tangan Terbuka
53 Membicarakan
54 Mengunjungi Perusahaan
55 Di Kantor?
56 Dua Wanita
57 Seperti Disambar Petir
58 Digoda Ibu-ibu
59 Masih Terasa Sakit
60 Perkara Mata Sembab
61 Bunda Menikah Lagi?
62 Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63 Rasa Sesal Arin
64 Ungkapan Sonny
65 Tak Bisa Berkata
66 Tetap Perhatian
67 Meski Tak Seperti Dulu
68 Rencana Yang Berantakan
69 Keceplosan
70 Menjadi Rival
71 Bukan Lagi Pahlawan
72 Iri Hati
73 Akhir Dari Liburan
74 Rumah Terakhir
75 Pada Akhirnya
76 Usai Di Sini
77 Meminta Dukungan
78 Rencana
79 Jujur
80 Pengakuan Cinta
81 Keputusan
82 Gerbang Pembuka
83 Pemilik Lama
84 Terimakasih
85 IKLAN
86 Karya Baru
87 My Perfect (Bad) Marriage
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pindah Rumah
2
Suasana Baru
3
Es Krim
4
Kenyataan Pahit
5
Pertemuan
6
Seharian Bersama Meimei
7
Single Parents
8
Makan Malam Bersama
9
Ingin Bersama Arin
10
Makan Pizza
11
Dukungan Para Tetangga
12
Malam Minggu
13
Sulit Mengartikan
14
Bayangan Dibalik Tirai
15
Sepak Bola
16
VideoCall
17
Telepon
18
Ke Bogor
19
Gara-gara Hujan
20
Yakinkan Aku!
21
Mencobanya
22
Pernahkah?
23
Mie Instan
24
Sadar Diri
25
Berbelanja
26
Mencoba
27
Mainan Baru?
28
Pertemuan Malam
29
Gelenyar Aneh
30
Meimei Pulang
31
Rasa Tanggungjawab
32
Menginap
33
Dengan Orang Yang Berbeda
34
Terimakasih
35
Rekan Bisnis
36
Menunggu Pulang
37
Malam Kedua
38
Mencari Arin
39
Bunda
40
Tak Sendiri
41
Firasat Buruk
42
Membujuk Noval
43
Ditolak
44
Ke Kantor Sonny
45
Seharian Bersama Sonny
46
Maaf
47
Sonny Sakit
48
Diperhatikan
49
Sebuah Figura
50
Tak Terlihat Sakit
51
Terlalu Mendadak
52
Tangan Terbuka
53
Membicarakan
54
Mengunjungi Perusahaan
55
Di Kantor?
56
Dua Wanita
57
Seperti Disambar Petir
58
Digoda Ibu-ibu
59
Masih Terasa Sakit
60
Perkara Mata Sembab
61
Bunda Menikah Lagi?
62
Om Sonny Dan Bunda Menikah?
63
Rasa Sesal Arin
64
Ungkapan Sonny
65
Tak Bisa Berkata
66
Tetap Perhatian
67
Meski Tak Seperti Dulu
68
Rencana Yang Berantakan
69
Keceplosan
70
Menjadi Rival
71
Bukan Lagi Pahlawan
72
Iri Hati
73
Akhir Dari Liburan
74
Rumah Terakhir
75
Pada Akhirnya
76
Usai Di Sini
77
Meminta Dukungan
78
Rencana
79
Jujur
80
Pengakuan Cinta
81
Keputusan
82
Gerbang Pembuka
83
Pemilik Lama
84
Terimakasih
85
IKLAN
86
Karya Baru
87
My Perfect (Bad) Marriage

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!